Kamis, 22 Mei 2025

Apakah yang kamu pahami tentang pengenalan diri??

Apakah yang kamu pahami tentang pengenalan diri??

Secara etimologis, kata pengendalian diri berasal dari bahasa Yunani, Egkrateia, yang artinya ketenangan dan pengendalian atas dorongan-dorongan yang timbul dalam hati dan pikiran demi pencapaian hidup yang lebih baik. Dan sesungguhnya Kehidupan orang Kristen yang disucikan adalah kehidupan yang penuh dengan pengendalian diri, yang mana Pengendalian diri adalah merupakan "Buah Roh" terakhir yang dibicarakan Paulus dalam bagian Galatia yang terkenal itu (Gal.5:28). Pengendalian diri adalah kemampuan khususnya untuk mengendalikan emosi seseorang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Dengan melakukan pencarian kata Alkitab sederhana pertama-tama kita akan menemukan terjemahan yang digunakan dalam Amsal 25:28 . Di sana, orang yang tidak dapat mengendalikan diri bagaikan kota yang dibobol dan dibiarkan tanpa tembok. Tidak ada hal baik yang terjadi di kota seperti itu. Kota itu akan dijarah oleh para penjarah. Dengan cara yang sama, orang yang tidak dapat mengendalikan diri, yang mudah marah atau emosi, akan kehilangan rasa hormat dan martabat di hadapan orang-orang di sekitarnya. 

Firman Tuhan menghendaki kita semua untuk dapat mengendalikan diri dari hawa nafsu (Amsal 23:1-3), perkataan (Amsal 15:1-2), pergaulan yang "tidak sehat" dengan lawan jenis (1 Tesalonika 4:2-6), dan juga nafsu seksual (1 Korintus 7:5,9). Sebagai contoh, Rasul Paulus mengajar Timotius bahwa seorang pelayan jemaat adalah seorang yang mampu mengendalikan dirinya. Titus harus menjadi contoh dalam penguasaan diri di antara orang muda yang dilayaninya (Titus 2:6-7).

Demikian juga Santo Paulus dalam surat pastoralnya memperingatkan agar Timotius dapat belajar untuk mengendalikan diri sebab pengendalian diri adalah merupakan karakteristik yang sangat penting bagi mereka yang ingin melayani Gereja sebagai seorang Pendeta. Memiliki pengendalian diri penting karena kita perlu mengingat bahwa pengendalian diri paling mudah hilang jika kita berbicara sembarangan . Namun, memiliki pengendalian diri juga merupakan sifat penting bagi semua orang.

Pengendalian diri adalah konsep disiplin dalam apa yang kita katakan dan lakukan. Apa yang lebih baik daripada disiplin (pengikut) oleh Firman Tuhan, yang darinya kita mendengar kabar baik tentang pembenaran kita di hadapan Tuhan demi Yesus?

Paulus mengingatkan bahwa kita dulunya adalah orang-orang yang diperbudak oleh hawa nafsu kita yang berdosa . Namun, dalam terang pengorbanan penebusan Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya, kita telah diberikan hidup baru dan dalam hidup baru inilah kita ingin mengendalikan keinginan dan kedagingan kita yang berdosa. Kehidupan Kristen adalah kehidupan yang melibatkan pengendalian diri. Hal ini terkait erat dengan kembali ke sumber baptisan suci melalui pengakuan dosa dan pengampunan dosa. Di sana kita mematikan Adam lama kita yang berdosa dan setiap hari bangkit kepada ketaatan baru , benar-benar ingin melakukan hal-hal yang diperintahkan Tuhan kepada kita.

Ini adalah pergumulan yang terus-menerus; seperti yang Paulus katakan . Pengendalian diri adalah sifat karakter yang perlu dikembangkan dan dilatih. Karunia Allah berupa pengendalian diri adalah karunia yang terus-menerus dikembangkan dengan berada di dalam Firman-Nya dan dibentuk oleh kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus Kristus itu sendiri. 

Apakah hasil yang kita peroleh jika kita dapat berjuang untuk belajar mengendalikan diri? Dalam FirmanNya  2 Petrus 1:5-8. Rasul Petrus ingin menekankan bahwa dalam pertumbuhan iman setiap orang percaya harus bisa mengendalikan diri. Petrus mencatat sifat-sifat baik yang harus dikembangkan oleh orang Kristen supaya menang dan berbuah secara rohani di hadapan Allah (2 Petrus 1:8). Frasa "sungguh-sungguh berusaha - berusaha sekuat-kuatnya" menunjukkan bahwa orang percaya harus terlibat secara aktif dalam pertumbuhan rohani (bandingkan Filipi 2:12-13). Mereka yang menjadi orang Kristen harus langsung berusaha untuk menambahkan ketujuh sifat ini kepada iman mereka (2 Petrus 1:5-8). Ketujuh sifat ini adalah kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih kepada saudara (sesama orang Kristen), dan kasih kepada semua orang

Perhatikanlah bahwa sifat-sifat kesalehan tidaklah dapat bertumbuh secara otomatis tanpa kita berusaha tekun dalam Firman-Nya yang dibentuk oleh kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus Kristus itu sendiri. 

#Vdmaluther

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Jangan Murtad - Murtad menantikan Neraka - Ibrani 3 : 12 - 19

Salam Minggu 😊😊😊 Firman Tuhan Untuk Kita.  Ibrani 3 : 12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdap...

what about theologi luther ?