Tampilkan postingan dengan label Renungan harian Luther. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan harian Luther. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 April 2025

JANGAN SIA SIAKAN KEMATIAN KRISTUS DENGAN PEMAHAMAN YANG KELIRU

Selamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Ibrani 10 : 16
sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
Ibrani 10 : 17
dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."
Ibrani 10 : 18
Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.
Ibrani 10 : 19
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
Ibrani 10 : 20
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Ibrani 10 : 21
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
Ibrani 10 : 22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Saudara saudari jikalau kita berbicara jujur pada saat ini masih banyak orang yang menyandarkan diri kepada Hukum Taurat (perbuatan baik) untuk keselamatannya, dan tentu orang yang seperti itu akan terus-menerus dituntut untuk melakukan segala perintah Taurat itu sebagai jaminan keselamatannya. Akibatnya, tergantung pada usaha, sesungguhnya itu adalah kesesatan dan penyangkalan akan anugerah keselamatan oleh kematian Yesus Kristus. 

Memang banyak orang Kristen yang masih menghambakan dirinya untuk menaati berbagai rupa peraturan yang kelihatannya rohani, dengan motivasi untuk mengamankan dirinya pada jaminan keselamatannya, orang orang demikian adalah orang-orang yang patut dikasihani karena kekeliruannya akan kebenaran injil. Lebih daripada itu, ia sedang menghina Kristus karena tidak percaya akan karya-Nya yang sudah membebaskannya dari belenggu dosa.  

Sebab sesungguhnya Surga adalah pekerjaan Allah kita tidak dapat berusaha untuknya, sebab itu adalah inisiatif Allah untuk menolong kita (yoh.3:16). Jadi sungguh Tubuh dan darah Kristus adalah kurban hang sempurna, kurban Diri Kristus cukup satu kali dan hal itu menyatakan pada dunia bahwa Allah sudah menang terhadap kuasa dosa, maut telah di kalahkan lewat kebangkitan-Nya. Sekarang Kristus telah duduk di sebelah kanan Bapa untuk menyatakan pemerintahan-Nya atas dunia ini (ayat 12). Keselamatan yang diwujudkan oleh pengurbanan-Nya di kayu salib telah nyata pada kita. Setiap hati orang yang percaya kepada-Nya telah dimeteraikan oleh firman hidup-Nya (ayat 16). Dan telah menerima pengampunan akan dosanya dan keselamatan mereka sudah diberikan oleh-Nya (ayat 17-18).

Oleh itu, persembahan yang kudus lewat kematian Yesus Kristus tidaklah sama seperti persembahan para imam pada perjanjian lama untuk pengampunan dosa. Tubuh dan darah Kristus adalah penggenapannya dan ini menandakan bahwa karya-Nya sudah sempurna, tidak perlu lagi ada korban sebab Allah tidak hanya mengampuni namun juga tidak lagi mengingat dosa dan kesalahan manusia (17). Inilah kemenangan yang sejati karena merupakan kemenangan yang mempunyai dampak ganda.
 Pertama, karya Kristus membawa orang-orang tebusan-Nya ke dalam proses menjadi manusia sejati seperti Dia (17).
 Kedua, karya Kristus juga mengalahkan musuh-musuh-Nya yaitu Setan, sekaligus menjadi tumpuan kaki-Nya (13). Satu-satunya kurban yang sempurna dan diperkenan Allah adalah Kristus.

Oleh karena itu, Janganlah kita menodai dan menyia-nyiakan pengurbanan Kristus dengan kembali pada pola kehidupan lama. Marilah kita sadar, mensyukuri dan merendahkan hati dihadapanNya untuk hidup dan bersaksi bagi Dia.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Minggu, 13 April 2025

Merendahkan diri - Meneladani Yesus Kristus 1 Korintus 4 : 6 - 19

Selamat pagi.... 
Firman Allah untuk kita hari ini. 
1 Korintus 4 : 15
Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
1 Korintus 4 : 16
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!

Saudara saudari, berdasarkan prinsip dunia, sangat sulit bagi seseorang untuk merendahkan diri. Kita lebih tertarik mengejar kuasa dan berada di atas orang lain. Hampir tidak ada orang yang dengan sadar mau berada di bawah orang lain. Namun prinsip Kristen, merendahkan diri tidak hanya mungkin, tetapi sudah sewajarnya.

Kesombongan dan kebanggaan diri menggerogoti tubuh jemaat Korintus. Dalam perikop yang kita baca, Paulus tidak henti-hentinya menegur kesombongan mereka dalam pelayanan. Paulus melihat kesombongan itu terekspresi lewat mengutamakan diri sendiri dan menganggap diri sendiri lebih penting (6-7). Begitu parahnya kesombongan mereka sampai Paulus mengulanginya lagi di ayat 18-19. Sikap arogansi ini mungkin dikarenakan kelimpahan talenta dan karunia rohani mereka bahkan karna harta mereka.

Selain menegur mereka, Paulus juga menasihatkan mereka supaya belajar merendahkan diri. Dalam hal ini, Paulus meminta mereka mengikuti teladannya untuk meneldani Rasul itu sendiri (16). Sebab Paulus sendiri telah menuruti teladan Kristus (17). Pernyataan ini bukanlah isapan jempol belaka. Paulus bisa membuktikannya lewat contoh dan pengalamannya sendiri. Bahkan, Paulus menyimpulkan bahwa posisi rasul adalah tempat yang paling rendah (9-13).

Sebagai orang Kristen yang mempersembahkan hidup untuk Tuhan, merendahkan diri tidak hanya memungkinkan kita lakukan. Malahan, ini menjadi sebuah keharusan sebagai bagian dari meneladani Tuhan kita, Yesus Kristus. Jauh sebelumnya, Tuhan Yesus juga sudah menasihati dengan mengatakan bahwa jika ingin menjadi besar, kita harus menjadi hamba bagi semuanya (Mrk. 10:43-44). Bahkan, Ia telah mengambil tempat paling hina (Flp. 2:6-7). Kunci merendahkan diri adalah menanggalkan kesombongan, kebanggaan diri, dan status sosial yang kita sandang. Sebab hanya dengan merendahkan diri kita dapat belajar meneladani Kristus. Oleh karena itu, marilah berlomba lomba untuk menundukkan hati dalam memahami sesama, marilah mengenal diri di hadapan Allah dan hendaklah dalam hidup setiap saat kita meneladani Karakter Yesus Kristus (saling mengasihi). 

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita.. Amin
😊😊😊

Rabu, 09 April 2025

Hidup Dalam Firman Tuhan - Hidup seturut Kehendaknya - Matius 4 : 4

Shalom

Firman Tuhan untuk kita. 
Matius 4 : 4
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Saudara saudari, renungan harian kita hari ini mengajarkan tentang kekuatan hidup dari setiap firman Tuhan. Ayat ini menyoroti pentingnya mendalami Firman-Nya sebagai sumber kehidupan yang sejati dan memberdayakan kita untuk menghadapi setiap aspek kehidupan.
 
Matius 4:4 membawa kita kepada pengakuan Yesus bahwa manusia tidak hanya hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Ini adalah panggilan untuk menyadari bahwa kebutuhan rohaniah kita sama pentingnya dengan kebutuhan jasmani kita. Firman Tuhan adalah sumber kekuatan, kebijaksanaan, dan panduan dalam setiap langkah hidup kita.
 
Hidup dari setiap firman Tuhan berarti menempatkan kepercayaan sepenuhnya pada ajaran-Nya. Sebab firman ini mengajarkan bahwa setiap firman Allah memiliki daya hidup yang memampukan kita untuk mengatasi tantangan dan cobaan. Ketaatan kepada Firman-Nya membawa kita kepada pemahaman yang lebih dalam tentang rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
 
Mendalami Firman Tuhan juga memungkinkan kita untuk tumbuh dalam persepsi rohaniah. Matius 4:4 mengingatkan kita bahwa firman-Nya bukan sekadar kata-kata, melainkan kebenaran yang dapat meresap ke dalam hati dan pikiran kita. Hidup dalam firman-Nya membuka mata kita untuk melihat dunia dengan perspektif-Nya dan mengarahkan langkah-langkah kita sesuai dengan rencana-Nya yang indah.
 
Sebagai refleksi harian, marilah kita merenung tentang bagaimana kita memperlakukan Firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah kita menganggapnya sebagai sumber kekuatan dan panduan? Bagaimana kita dapat hidup lebih sepenuhnya dari setiap firman-Nya? Melalui ketaatan kepada Firman Tuhan, kita dapat mengalami hidup yang diberdayakan, penuh makna, dan selaras dengan kehendak-Nya.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Sabtu, 05 April 2025

Hidup untuk Allah - kesaksian hidup Paulus Filipi 3 : 4 - 12

Selamat hari minggu. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Filipi 3 : 7
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Filipi 3 : 8
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Filipi 3 : 9
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Filipi 3 : 10
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Filipi 3 : 11
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Saudara saudari, sebagai orang Ibrani sejati, Paulus sangat mengutamakan moralitas dan keagamaan. Akibatnya ia malah menjadi musuh Kristus, musuh Injil (ayat 4-6). Tetapi Panggilan Allah membuatnya berubah total, semua yang diunggulkannya itu ternyata sia-sia, sebab hal hal yang di perbuatnya tidak mampu membuat Allah memperhitungkannya sebagai kebenaran sebab tak seorang pun dapat membenarkan diri di hadapan Allah oleh karena usahanya sendiri. Itu sebabnya Paulus menegur keras para pengajar sunat palsu(2) bahwa sesungguhnya segala hal ketetapan lahiriah tidak lah keuntungan baginya malah di anggap sampah sebab hanya Pengenalan akan Kristus Yesus membuat benar di hadapan Allah.
Mengapa Paulus mengungkapkan hal ini? 
Dia sedang memperingatkan jemaat Filipi untuk berhati-hati terhadap "anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat dan penyunat-penyunat yang palsu" (2). Sebab orang-orang itu menekankan hidup keagamaannya secara lahiriah semata (4). Mereka melakukan ibadahnya secara ritualistik dan legalistik. Oleh karena itu mereka perlu diwaspadai karena berpotensi menyesatkan kerohanian jemaat. 

Dengan memakai kesaksian hidupnya, rasul Paulus menasihati jemaat Filipi. Dulu segala kemegahan lahiriah dianggapnya keuntungan, tetapi sekarang tidak. sebab pengenalan akan Kristus itulah yang diingininya. 

Oleh karena itu, marilah kita merenungkan dan menyadari bahwa sesungguhnya tujuan kita sebagai orang percaya sudah ditetapkan oleh Allah, yaitu kebangkitan dan hidup kekal bersama-Nya di surga. Oleh karena itulah, Paulus tidak lagi membanggakan keadaan lahiriahnya di luar Kristus. Sejak ia menerima Yesus sebagai Juru Selamat, arah tujuan hidupnya berubah secara radikal. Sebelumnya, tujuannya adalah mencari kehebatan dan kemegahan diri sehingga ia tega menganiaya orang-orang yang percaya kepada Yesus. Namun setelah berjumpa dengan Yesus, ia hanya ingin mengejar kebenaran dalam Kristus.

Maka, demikianlah kiranya dengan hidup kita, marilah kita arahkan hati dengan sungguh sungguh hanya kepada Tuhan yang menyediakan hidup kekal sehingga kita dapat bermegah dalam Kristus Yesus, sebab Baptisan di dalam Dia telah menjadikan kita manusia baru yang hendaknya berfokus hanya untuk Allah. Dengan hidup yang baru, maka tujuan hidup kita hendaklah menuntun kepada pengenalan diri akan Tuhan dan keyakinan akan hidup kekal bersama Allah. Kita harus mengarahkan hidup hanya kepada Allah saja, hidup dalam kehendakNya.

Salam minggu judika, kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Selasa, 25 Februari 2025

Menderita oleh karena pemberitaan Injil - Kolose 1 : 24 - 25

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Kolose 1 : 24
Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
Kolose 1 : 25
Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,

Saudara saudari, Rasul Paulus adalah hamba atau pelayan Kristus yang membaktikan seluruh kehidupannya bagi Tuhan sang Juruselamatnya. Ia mengasihi Kristus dengan mempersembahkan seluruh hidupnya lewat pelayanan. Penderitaan dari pihak penentang yang tidak percaya Injil, ditanggungnya. Ia tidak peduli dengan penderitaan yang dialaminya asalkan orang-orang mengenal dan percaya kepada Kristus, hidup beriman, teguh dan menjadi dewasa rohani. Bila keadaan rohani jemaat seperti itu, ia bersukacita walaupun harus menderita. Penderitaan yang dialami tubuh Rasul Paulus oleh pecut dan pukulan tidak berkaitan langsung dengan dirinya sendiri melainkan dengan jemaat Kristus. Dengan kata lain, ia menanggung penderitaan dari pihak dunia karena ia melayani jemaat Kristus (ayat 24). Rasul Paulus berusaha mendewasakan kerohanian jemaat Kolose bukan dengan kekuatan sendiri, tetapi mengandalkan kuasa Tuhan. 

Tampaknya, kalimat "bersyukur di tengah penderitaan" adalah kalimat yang sangat sulit di dengar oleh telinga kita dan sangat tidak relevan. Ada kesan bahwa semboyan yang demikian hanya berlaku pada zaman dahulu, sehingga kurang relevan untuk zaman sekarang ini. Namun, kita harus belajar menerima kenyataan bahwa Yesus Kristus pun mengizinkan anak-anak Tuhan sampai saat ini mengalami penderitaan di dunia. Alkitab menyoroti hal penderitaan yang diijinkan Tuhan itu secara positif. Sebab semua itu terjadi dalam kendali dan kontrol Allah, meskipun kendali itu masih menjadi rahasia Allah dan misteri bagi kita sehingga kita belum mampu memahami maksud dan tujuannya (26). Kita diminta untuk belajar memercayai Allah yang memegang kendali, ketika penderitaan datang kepada kita.

Paulus sendiri mengalami banyak penderitaan dalam melaksanakan tugasnya memberitakan Injil keselamatan dalam Kristus. Meski begitu, Paulus tetap bertekun di dalam tugas mulia tersebut sehingga berita keselamatan dapat diterima oleh bangsa-bangsa. Meski mendapat aniaya, Paulus tetap bertekun dalam menasihati, mengajar, dan memimpin tiap-tiap orang datang kepada Yesus Kristus untuk beroleh keselamatan dan kesempurnaan di dalam Dia. Seperti Paulus, setiap anak Tuhan juga harus siap untuk menderita. Yang dimaksud di sini bukanlah penderitaan yang disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan, sehingga seseorang pantas mendapat hukuman, melainkan penderitaan yang timbul karena seseorang menaati kebenaran firman Tuhan (1Ptr. 2:20). Kebenaran firman Tuhan itu tidak sejalan dengan pandangan umum. Pandangan umum seringkali didasarkan pada nafsu, kejahatan dan kekejian. Di sinilah dituntut keberanian kita untuk tampil beda.

Dengan meyakini bahwa berita Injil sangat penting bahkan urgen untuk didengarkan dunia ini. Maka kita akan dimampukan untuk menghadapi persoalan dan penderitaan bahkan hidup dengan tetap bersyukur.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

Senin, 24 Februari 2025

Allah menantikan Pertobatan kita - Mazmur 51

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 51 : 2
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Mazmur 51 : 3
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Mazmur 51 : 4
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.


Saudara saudari, ada tujuh mazmur pengakuan dosa dalam Kitab Mazmur (Mzm. 6, 32, 38, 51, 102, 130, 143). Mzm 51 ini merupakan mazmur pengakuan dosa yang paling indah. Ini adalah pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinaannya dengan Batsyeba. 

Daud meminta belas kasihan Tuhan karena ia tahu bahwa ia telah berdosa. Ia sadar bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosanya. Ia tahu bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang penuh rahmat (ayat 3). Walaupun Daud juga bersalah terhadap Uria, suami Batsyeba, tetapi ia mengerti bahwa yang terutama ia berdosa kepada Allah. Keberdosaannya membuat ia sadar bahwa ia memang mempunyai natur yang berdosa (ayat 7). Sebab itu ia rela menerima hukuman dari Allah yang adalah adil (ayat 6).

Pertobatan Daud dari dosa begitu luar biasa dan pengampunan Allah yang begitu ajaib menunjukkan bahwa tidak ada dosa apapun yang dapat memisahkan umat Allah dari kasih Allah jika ia sungguh-sungguh bertobat. Karena itu jangan pernah ragu untuk meminta ampun kepada Tuhan atas semua dosa kita, sebab bagi Allah ada keampunan dosa jikalau kita datang kepadaNya penuh dengan kerendahan hati. 

Pembiaran terhadap dosa, atau tidak mengkehendaki pertobatan, maka secara otomatis Dosa itu akan menjalar. Ketika dosa tidak diakui, maka dosa tersebut akan menggiring manusia ke dalam dosa berikutnya untuk menyembunyikan dosa sebelumnya. Perzinaan Daud dengan Batsyeba membuat Daud membunuh Uria, melalui perantaraan Yoab, untuk menyembunyikan kesalahannya. Daud mengawini Batsyeba, agar Batsyeba tetap dalam pengawasannya dan tidak menceritakan perselingkuhan itu. Di samping itu, perkawinan tersebut memberi kesan kepada rakyat bahwa Daud sungguh pribadi yang peduli terhadap nasib rakyat yang sedang ditimpa bencana dengan mengangkat nasib seorang janda pahlawan. Pada titik ini, Daud terlibat dalam sebuah kebohongan publik. Dalam hidup Daud, dosa makin beranak pinak.

Mazmur ini mengajarkan kepada kita pelajaran yang penting dan berguna bahwa Allah mencari "jiwa yang hancur" dan "hati yang remuk redam dan penuh penyesalan" karena dosa (19). Allah menghargai orang-orang yang menyadari betapa jahat dan kotor dosa-dosanya. Ia menyukai orang-orang yang mengakui betapa mereka memerlukan belas kasihan-Nya. Sama halnya dengan perkataan Martin Luther "setiap orang harus bertobat setiap saat-hari". Dan percayalah di dalam pertobatan kita Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur" (Mat. 5:4). Dan di balik pengampunannya kita akan beroleh anugerah keselamatan. 

Oleh Karena itulah, Daud memohon: "Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku" (Mzm 51:4-5). Ini juga yang seharusnya menjadi permohonan kita. Karena semasa hidup, kita masih senantiasa bergumul dengan dosa kita. Tak ada manusia yang kebal dari jerat dosa. 

Datanglah kepada Tuhan. Sebab hanya Dia yang dapat menghapus dosa-dosa kita. Jangan tunggu sampai orang lain datang untuk menegur kita. Orang itu mungkin tidak akan muncul dalam waktu dekat atau bahkan dalam hidup kita. Namun, tangisilah dosa-dosa yang membuat kita menjauh dari Allah. Ratapilah ketidaksadaran kita yang membuat kita tergiur oleh hawa nafsu dan terasing dari Allah. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Jumat, 21 Februari 2025

Move On - Melupakan Kehendak manusiawi Karna Anugerah Kristus

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Filipi 3 : 18
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
Filipi 3 : 19
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Filipi 3 : 20
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Filipi 3 : 21
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Saudara saudari, segala bentuk kehidupan yang tidak di dasari tujuan yang pasti, maka hidup itu akan menjadi sia-sia. Semua usaha kita dalam menjalani hidup akan berakhir dengan kekecewaan, kehampaan, kelelahan, dan rasa frustrasi. Sebab tujuan merupakan aspek penting yang membuat hidup menjadi bermakna dan berarti.

Dalam hal ini, melalui perikop ini Firman Tuhan menegaskan bahwa tujuan hidup kita sebagai orang percaya sudah ditetapkan oleh Allah sendiri, yaitu kebangkitan dan hidup kekal bersama-Nya di surga. Oleh karena itulah, Paulus tidak lagi membanggakan keadaan lahiriahnya di luar Kristus. Sejak ia menerima Yesus sebagai Juru Selamat, maka secara otomatis juga arah tujuan hidupnya berubah ke dalam kehendak Allah. Sebelumnya, tujuannya adalah mencari kehebatan dan kemegahan diri sehingga ia tega menganiaya orang-orang yang percaya kepada Yesus. Namun setelah berjumpa dengan Yesus, ia hanya ingin mengejar kebenaran dalam Kristus.

Untuk itulah, ia rela menanggalkan segala masa lalunya yang gemilang, lalu mengarahkan pandangannya secara total untuk mengenal Yesus dan menghidupinya. Totalitas perubahan hidup tersebut mengerahkan seluruh jiwa dan raganya agar ia menjadi sama seperti Kristus serta meraih mahkota kemenangan di dalam Allah. Ia bersungguh-sungguh bekerja keras, dan penuh keberanian untuk mengejar ini. Ia berserah penuh kepada Tuhan agar memampukannya. Tentu hal ini tidak mudah karena nyawa adalah taruhannya.

Banyak orang hanya mengarahkan hidupnya pada kesuksesan dan ketenaran duniawi belaka. Mereka mengejar hal itu semua dengan totalitas. Ironisnya, lebih banyak lagi orang yang malah tidak mempunyai tujuan dan arah hidup yang jelas. Mereka seperti tidak sadar, bahkan tidak peduli terhadap itu semua. Kehidupan dijalani begitu saja sehingga mereka tidak mengarahkan hidupnya pada apa yang kekal dan panggilan surgawi sampai ajal menjemput.

Oleh karena itu, renungkanlah perjalanan kasih karunia Allah. Allah telah mengasihi kita dan Ia telah mengorbankan Yesus untuk keselamatan kita. Hendaklah kiranya setiap kita yang telah beroleh pembenaran lewat penebusan Yesus Kristus. Benar benar mau mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan yang menyediakan hidup kekal sehingga kita dapat bermegah dalam Kristus Yesus. Dengan hidup yang baru, tujuan kita adalah pengenalan diri akan Tuhan dan hidup yang kekal bersama Allah. Hiduplah di dalam kehendak-Nya. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Jumat, 07 Februari 2025

Jangan tambahi dosamu atas kesuksesan orang Jahat - Renungan harian Luther

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 37 : 3
Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
Mazmur 37 : 4
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Mazmur 37 : 5
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

 *Jangan tambahi dosamu atas kesuksesan orang Jahat* 😈. 

Saudara saudari, dalam hidup ini patutlah kita merasa kagum dan bangga atas kesuksesan orang yang hidup bertekun atau orang benar, namun sebaliknya sering juga dosa kita bertambah atas kesuksesan orang Fasik, contoh kesuksesan atas tindakan kejahatan, kesuksesan atas KKN yang terjadi, kesuksesan atas korupsi, dan atas kejahatan lainnya. Apakah Tuhan memberkati setiap perilaku yang tidak benar sehingga sukses?. 

Melalui mazmur ini kita dapat melihat bahwa; Tuhan tidak berhenti memberikan serta memenuhi bumi dengan kasih setia-Nya walaupun dunia ini dipenuhi dengan kejahatan. Bagaimanakah kesadaran itu mempengaruhi dan mengubah cara pandang pemazmur?
Bagaimanakah pemazmur mengungkapkan keyakinannya atas akhir hidup orang fasik?

 *Mazmur ini dimulai dengan peringatan tegas. Jangan marah dan iri hati kepada orang jahat karena mereka tidak akan bertahan lama (1-2).* Dari larangan ini muncullah nasihat yang penuh harapan. Mazmur ini merupakan pengajaran yang kuat dan terdiri atas kumpulan nasihat yang dapat langsung dipahami dan diaplikasikan. 

Allah bukan menolak kesuksesan, tetapi kehidupan orang fasik itu sendiri. Allah berkenan kepada orang percaya dan akan membelanya karena ia hidup sebagai orang benar. Jadi, sikap kita sebagai orang percaya bukan bagaimana kita membangun kehidupan yang lebih sukses dari orang lain, tetapi bagaimana kita hidup benar di hadapan Tuhan. Orang benar mungkin bukan orang yang paling kaya atau terkenal di dunia ini, tetapi merekalah yang menunjukkan dirinya kepada dunia sebagai pewaris kerajaan surga (hidup dalam kebenaran).

Oleh karena itu, Ikutilah Tuhan dan ajaran-Nya, bukan supaya kita mendapat berkat dan akhirnya memiliki hidup yang lebih sukses dari orang fasik, bukan juga supaya Tuhan membalaskan perbuatan orang-orang yang membuat kita iri. Kita harus lebih pecaya Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya supaya kita hidup dalam kebenaran, ketenangan, dan kedamaian.

Melalui firman Tuhan ini, pemazmur kembali mengingatkan kita bahwa di tengah kesusahan dan ketidakadilan yang kita hadapi dalam hidup ini, Allah tidak pernah tinggal diam dan mengabaikan kesusahan umat-Nya. Ia selalu peduli dan memperhatikan. Meskipun tidak selalu kita melihat jalan dan karya-Nya atas hidup kita tetapi hal itu tidak mengubah fakta bahwa Allah sedang bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. 
Oleh karena itu, jangan pernah cemburu terhadap kesuksesan orang yang berbuat jahat, tetaplah percayalah kepada Tuhan dan tetaplah lakukan apa yang baik dan benar sebab demikianlah hidup orang benar dan berpengharapan kepada Tuhan. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Senin, 03 Februari 2025

Menantikan Tuhan - Renungan harian Luther

Selamat pagi 
Firman Tuhan untuk kita
 *Mazmur 33 : 18* 
Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
 *Mazmur 33 : 20* 
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!
 *Mazmur 33 : 22* 
Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.


Saudara saudari, bagaimanakah cara kita menantikan Tuhan?
Sesungguhnya penantian itu adalah suatu hal yang sangat panjang dan membosankan, dan penantian itu juga akan menjadi sia sia jikalau kita tidak menggantungkan hidup kepada Allah. Setiap orang yang menantikan kedatangan-Nya haruslah benar benar hidup dalam Iman. Iman akan menuntun kita untuk menghayati kehadiran Tuhan dan pemeliharaaNya setiap saat.

 Dalam perikop bacaan ini, pemazmur mengajak kita untuk melihat alam semesta dari kacamata Tuhan yang senantiasa aktif menyatakan pemeliharaan-Nya atas dunia ini. Pemazmur juga mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh, bahkan dengan nyanyian dan musik (ayat 1-3) dengan beberapa alasan sebagai berikut :
1) memuji Tuhan adalah ciri wajar dari orang-orang yang hidup tulus di hadapan Allah (ayat 1b). 
2) Firman Tuhan menjadikan segala sesuatu (ayat 4-9). Firman Tuhan menunjukkan kekuasaan dan kedaulatan Allah. Jadi, semua yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan dan ada di bawah penguasaan-Nya. 
3) Rancangan Tuhan berlaku atas seluruh umat manusia (ayat 10-12). Betapa pun hebat rancangan para musuh umat Allah, Tuhan mampu menghancurkannya, demi kesejahteraan umat-Nya. 
4) Tuhan selalu memperhatikan umat manusia. Tidak ada yang luput dari pengamatan-Nya (ayat 13-15). Jadi, kehidupan setiap orang ada di tangan-Nya. 
5) Pertolongan sejati hanya datang dari Tuhan, bukan dari kekuatan politik, militer, ekonomi atau apa pun yang orang dunia sering andalkan (ayat 18-19).

Kiranya melalui pengalaman Daud, marilah kita belajar bahwa seseorang yang berelasi dekat dengan Tuhan niscaya akan berdampak pada perspektifnya dalam memandang hidup dan memiliki pola fikir yang maju untuk membangun serta memikirkan kebahagiaan. Pada umumnya sering kita berpikir bahwa hidup bahagia adalah hidup berlimpah harta dan kesuksesan. Namun bagi Daud, kebahagiaannya yang sejati adalah karena ia punya Tuhan dan firman-Nya. Pepatah mengatakan, "Jika yang Anda miliki hanyalah Allah, maka Anda telah memiliki segala yang Anda butuhkan_ ). 

Dalam hidupnya, Daud berbahagia karena memiliki Allah sejati. Tidak heran jika sesulit apapun hidupnya, sedalam apapun kegagalannya, tidak akan membuatnya berpaling dari Tuhan, terlebih melupakan penyertaan Tuhan. 
 *Bagaimana dengan kita?* Apakah alasan utama kebahagiaan kita selama ini? Pada hartakah, kesuksesan, atau pada Allah kita?

Kebahagiaan yang terbesar bagi setiap orang percaya adalah kesadaran akan penyertaan Tuhan Allah, menyandarkan pengharapannya kepada Allah. 
Oleh karena itu percayalah bahwa kasih setia Tuhan tidak akan pernah berubah. 
Serukanlah "Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu"


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Sabtu, 11 Januari 2025

Baptisan yang memperdamaikan - Roma 6 : 1 - 11

Selamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Roma 6 : 5
Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Roma 6 : 10
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Roma 6 : 11
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

 *Baptisan yang memperdamaikan* - *Baptisan kudus membuat kita mati dan bangkit bersama dengan Kristus* 

Saudara saudari yang terkasih, melalui renungan harian kita hari ini, rasul Paulus kembali mengingatkan kepada setiap orang percaya bahwa sesungguhnya Baptisan itu menyelamatkan dan mengaruniakan kita kehidupan kekal, suatu alat anugerah Allah yang memperdamaikan dan mempersatukan kita kembali dengan Allah. 

Sebagaimana Paulus katakan bahwa Baptisan bukanlah hanya berbicara tentang air biasa saja, sebab air itu berkuasa menenggelamkan dosa kita dengan kuasa Firman yang tersatu dalam air kudusNya. 

Oleh karena itu, marilah kita hidup di dalam Baptisan kudus yang setiap hari menyadari akan dosa dosanya dan setiap saat juga menyesali dan memohon ampun kepada-Nya. Tidak ada dosa besar dan dosa kecil, sebab letaknya adalah PENYESALAN dan percaya akan INJIL, dan sungguh Allah mengampuni dosa dosa setiap orang yang datang dengan penuh penyesalan kepada-Nya. Ingatlah, Kristus telah mati untuk dosa dosa kita dan bangkit untuk keselamatan kita, demikianlah setiap orang yang percaya telah mati dan bangkit bersama dengan Kristus dalam Baptisan kudusNya sehingga kita menjadi manusia baru. Mari hidupi Baptisan kudusmu. 

Salam Memasuki minggu I setelah epiphanias, kiranya kasih KARUNIA Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita.

Jumat, 03 Januari 2025

Hendaklah kamu selalu Rendah hati, lemah lembut dan Sabar - Efesus 4 : 1 - 3

Selamat pagi ... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Efesus 4 : 1
Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
Efesus 4 : 2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Efesus 4 : 3
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera.

Saudara saudari, perlu kita memahami bahwa yang mendirikan Gereja adalah Allah sendiri melalui orang osang kudus, dan Gereja sendiri adalah tubuh Kristus, namun jika Gereja terus mengalami konflik maka di pastikan bahwa Gereja itu tidak akan maju dan tak akan jadi berkat. Ini akan berdampak serius, gereja itu akan mengalami kemunduran. Tentu saja gereja semacam ini tidak memuliakan Tuhan. Oleh karena itu, kesatuan dalam gereja sangatlah penting khususnya bagi perluasan Kerajaan Allah.

Melalui perikop ini, Rasul Paulus berharap agar jemaat Efesus hidup berpadanan dengan panggilan mereka (1), yaitu hidup seperti Kristus: rendah hati, lemah lembut, dan sabar (2). Mereka harus penuh kasih dan saling membangun. Dalam persekutuan harus ada usaha memelihara kesatuan Roh yang diikat oleh damai sejahtera, sebagaimana orang percaya merupakah satu tubuh, satu Roh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, serta satu Allah dan Bapa (5-6).

Paulus juga menugasi para pemimpin rohani untuk memperlengkapi umat Tuhan (12). Tujuannya adalah agar jemaat terdidik dalam pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus, mencapai kesatuan iman yang sejati dan memiliki pengenalan yang benar akan Kristus, serta bertumbuh sesuai kepenuhan Kristus. Dengan demikian umat tidak mudah diombang-ambingkan ajaran sesat, kepalsuan, dan tipu muslihat manusia yang ingin menjauhkan umat dari Tuhan. Sebaliknya, umat dapat bertumbuh dan berdiri teguh dalam kebenaran yang didasarkan pada kasih serta semakin serupa dengan Kristus sebagai Kepala jemaat. Di samping itu, umat juga dapat saling membangun, mengasihi, dan melayani sesuai karunia masing-masing.

Oleh karena itu, marilah kita mensyukuri dan menyadari bahwa sesungguhnya kita juga adalah anggota tubuh Kristus yang beraneka ragam dengan peranan yang beragam pula. Oleh sebab itu kita harus saling menghargai, saling mengisi, dan saling melayani sesuai karunia masing-masing. Kristus telah memanggil dan mengumpulkan kita, bahkan mempersatukan kita dengan KasihNya. Dalam kesatuan itu, kita tetap memiliki keragaman agar kita dapat saling memperlengkapi di antara sesama umat Tuhan. 
Oleh karena itu, kesadaran akan kesatuan kita sebagai anggota tubuh Kristus harus diimbangi dengan kesediaan untuk menerima keanekaragaman di antara kita. Hiduplah di dalam Kasih Kristus dan saling melengkapi lah dengan kasih yang dari padaNya. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 19 Desember 2024

YAKIN karna Tuhan kita adalah Allah yang hidup

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 16 : 7
Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
Mazmur 16 : 8
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Mazmur 16 : 9
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;
Mazmur 16 : 10
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Mazmur 16 : 11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.


Saudara saudari, Mazmur ini dimulai dengan doa permohonan agar Tuhan melindungi pemazmur (1). Akan tetapi ayat-ayat selanjutnya merupakan pernyataan keyakinan pemazmur bahwa Tuhan pasti melindungi dirinya (2-11). Pemazmur sungguh yakin, bahwa Tuhan adalah yang terbaik bagi hidupnya (2, 5). Seperti seorang yang beroleh harta warisan atau tanah pusaka, demikian anak-anak Tuhan mendapatkan yang terbaik. Itu sebabnya pemazmur memuji Tuhan dan tetap hidup mengandalkan-Nya (7-8). Oleh karena itulah pemazmur berpendapat bahwa Justru orang-orang yang menyembah ilah lain rugi besar (3), sehingga pemazmur tidak akan pernah mau terikut ikut dengan mereka yang menyembah berhala dan dengan demikian menyangkali Tuhannya!

Melalui renungan ini dapat kita memahami bahwa, memiliki Tuhan berarti memiliki hidup sejati karena Tuhanlah satu-satunya sumber hidup. Karena itu memiliki Tuhan berarti memiliki segala-galanya. Ayat 8-11 dikutip oleh Rasul Petrus dari (Kis. 2:25-28) dan juga (Kis. 13:35-37) untuk menjelaskan Tuhan Yesus yang bangkit. Artinya karena Kristus diutus Allah ke dalam dunia untuk menjalankan misi-Nya, mati menebus manusia berdosa, maka setelah tuntas misi penyelamatan tersebut, Allah membangkitkan Dia sebagai Allah yang hidup.

Inilah keyakinan pemazmur bahwa ia memiliki jaminan akan hidup bahagia dan selamanya dalam keberkatan karena Allah adalah sumber hidupnya. Keyakinan ini bukan hanya milik pemazmur atau umat Tuhan pada masa Perjanjian Lama, tetapi terlebih lagi milik umat Kristen sejati. 

Oleh karena itu, hendaklah setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian, harus mempercayai bahwa suatu hari kelak, kita pun akan dibangkitkan dari kematian untuk masuk ke dalam hidup yang kekal. Itulah keyakinan iman anak-anak Tuhan yang telah mengalami penebusan. Karena itulah juga kita dapat berkata Tuhanku hidup, aku pun akan hidup. Apakah itu juga keyakinan iman Anda? Yakinlah dan hiduplah dalam Tuhan Yesus.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

Sabtu, 14 Desember 2024

Kasihmu adalah bukti Iman yang sesungguhnya

Selamat pagi dan salam Adven III
 

Firman Tuhan untuk kita.
2 Petrus 1 : 3
Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
2 Petrus 1 : 4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
2 Petrus 1 : 5
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
2 Petrus 1 : 6
dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
2 Petrus 1 : 7
dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Saudara saudari, pada renungan kita hari ini Rasul Petrus kembali menyampaikan khotbah mininya lewat surat yang di tuliskannya karena ia sadar waktunya tidak akan lama lagi berakhir dari dunia (12-15). Surat Petrus yang kedua ini bisa dianggap sebagai surat wasiatnya kepada jemaat yang selama ini ia gembalakan. Ia mendorong mereka untuk bertumbuh terus menjadi serupa seperti Kristus. Petrus juga memberi pengharapan bahwa kalau mereka bertekun dalam panggilan dan bertumbuh, mereka berhak masuk ke  kerajaan Kekal (11). 

Itulah nasihat Petrus di penghujung khotbah mininya (3-11). Kalau orang Kristen tidak bertumbuh dalam kebajikan, ia menjadi seperti orang buta dan picik, tidak sadar sudah menerima anugerah (8-10). Ingat dan ketahuilah, sesungguhnya kita telah memiliki segala anugerah yang Allah berikan untuk hidup saleh dan pengenalan yang benar akan Allah (3). Hidup saleh itu adalah mengambil bagian dari kodrat Ilahi dan luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan (4). Maka, tanggung jawab kita adalah bertumbuh menjadi dewasa dalam iman. Hal itu dipaparkan oleh Petrus di ayat 5-7. Dalam Firman ini, rasul Petrus bukan membicarakan tingkatan iman. Tetapi Petrus mengingatkan kembali bahwa setiap orang yang telah beroleh anugerah Allah harus tau bersyukur kepada Allah lewat mempersembahkan hidup untuk Allah melalui segala perbuatan yang baik "buah Roh" atau kebajikan yang seharusnya nyata dalam kehidupan anak Tuhan (Yakobus 1:3-4).
Setiap kali kita mengembangkan satu karakter Kristus dalam hidup kita, hal itu akan memperkuat kebajikan atau karakter lain yang sudah kita miliki. Itulah yang Petrus hendak sampaikan.

Oleh karena itu, melalui renungan harian Luther kita ini, marilah kita meneliti diri kita masing masing. Apakah kita sedang bertumbuh dalam iman? Atau jangan-jangan kita sedang hanyut ikut arus dunia yang berdosa ini. Kiranya melalui nasihat Petrus ini kita di dorong untuk maju terus dalam iman, semakin hari semakin serupa seperti Kristus. Ingat satu karakter Kristus terbentuk dalam diri Anda, berarti karakter lain pun akan diperkuat. Tetaplah hidup di dalam kasih, dan jadikanlah kasih sayang mu terhadap sesama menjadi bukti bahwa kamu adalah milik Kristus. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Jumat, 13 Desember 2024

Tinggalkan lah Kemalasan dan usahakanlah segala perbuatan yang baik

Selamat pagi.
Firman Tuhan Untuk kita. 
2 Tesalonika 3 : 6
Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
2 Tesalonika 3 : 7
Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
2 Tesalonika 3 : 9
Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
2 Tesalonika 3 : 10
Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
2 Tesalonika 3 : 13
Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Sudara saudari, kita tau pada umumnya pabila orang berada dalam masa penantian, maka mereka cenderung akan berdiam diri atau menanti dengan pasif. Demikianlah juga dengan warga jemaat di Tesalonika. Oleh karena sikap dan pengajaran orang-orang tertentu, sebagian jemaat juga menjadi tidak bekerja, dengan alasan bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali akan segera tiba.

Dalam renungan harian kita saat ini, perikop Ini adalah merupakan bagian terakhir dari 2 Tesalonika. Bila pada ucapan syukur awal (ayat 1: 5) Paulus memberikan indikasi bahwa jemaat yang telah menderita ini layak menjadi warga Kerajaan Allah, maka di sini ia memberikan semacam petunjuk praktis yang dapat dilakukan oleh jemaat untuk mencapai kondisi itu. Paulus telah mendengar tentang kelakuan anggota-anggota jemaat yang kalau dibiarkan dapat memberikan dampak kehidupan persekutuan yang terganggu. 1) Ada dari antara mereka yang tidak melakukan pekerjaannya: karna menganggap bahwa Hari Tuhan telah dekat sehingga tidak perlu lagi bekerja; mungkin juga memanfaatkan kebaikan anggota gereja yang lain atau orang lain. Sesungguhnya, apapun alasannya, sikap demikian tidaklah sehat. 

Paulus juga menasihati agar jemaat menjauhi mereka yang bermasalah. Mereka yang tidak bekerja harus diberitahukan bahwa mereka harus bekerja dan tidak menggantungkan keperluan makan mereka kepada orang lain. Paulus memakai dirinya sebagai teladan. Ia dan Silas sebenarnya dapat mengklaim makanan dari jemaat, namun mereka melakukan tugas (sampingan) sendiri. Jemaat juga dinasihatkan agar melakukan kebaikan tanpa jemu (ayat 11-13). 

Dengan teladan diri dan nasihatnya, Paulus ingin mengajarkan bahwa umat Kristen tidak boleh menjadi umat yang malas dengan dalih apa pun, termasuk dalih rohani sekalipun. Jangan sampai kita memakai iman kita untuk membenarkan gaya hidup yang malas. Dalam masa Adven ini kita juga dipanggil untuk tetap bekerja dengan rajin dan tekun. Kita bekerja memang pertama-tama untuk mencari nafkah, tetapi lebih penting lagi untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sesungguhnya bukanlah orang-orang yang malas, melainkan orang-orang yang rajin bekerja. 

Dalam kehidupan di dunia ini, kita perlu memperlihatkan kesungguhan dalam hidup beriman. Kita tunjukkan kepada dunia bahwa menaati Kristus sambil giat bekerja mempunyai dampak nyata dalam kehidupan manusia. Karna itu jadilah seperti perkataan Dr. Martin Luther "walaupun besok saya tau akan hari kiamat namun hari ini saya akan tetap menanam Apel".
Artinya, walaupun besok Kristus akan datang atau dunia akan berakhir, tetaplah berbuat yang terbaik dan jauhkanlah kemalasan. 


Kiranya kasih setia Alla Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏

Kamis, 12 Desember 2024

Allah adalah Sumber kehidupan - Segala sesuatu yang baik diberikannya kepada kita

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 16 : 2
Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"
Mazmur 16 : 5
Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Mazmur 16 : 7
Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
Mazmur 16 : 8
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Mazmur 16 : 9
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;


Saudara saudari, tak sedikit orang memahami bahwa apa yang didapat dan dimilikinya merupakan hasil usahanya sendiri. Orang pintar karena rajin belajar, orang kaya karena rajin bekerja, dan orang berhasil karena cekatan. Jika logika itu benar, itu berarti orang yang tidak berusaha pasti tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkannya. Nah, pertanyaannya, di manakah peran Allah-Sang Sumber Hidup-dalam kehidupan manusia? 
Apakah semuanya memang benar hanya karena usaha manusia semata? Kelihatannya, mata rohani penganut pemahaman macam seperti ini telah dibutakan oleh logika pemikirannya sendiri.

Daud, dalam nas bacaan kita hari ini menyatakan bahwa dirinya dijaga dan dilindungi oleh Allah (2). Mazmur yang dimulai dengan sebuah doa ini berlanjut sebagai pernyataan iman kepada satu-satunya Allah. Dan karena Daud percaya juga bahwa setia kepada Allah akan membuat ia merasa bahagia karena diberkati Allah. Sebab allah lain tidak dapat melakukan apa-apa. Karena itu, siapa yang mengikuti allah lain pasti akan kecewa (4) dan menjadi orang yang tinggi hati. Allah sang pemilik kehidupan kita tidak akan merancangkan yang jahat dalam hidup kita. Allah juga tidak akan membiarkan anak-anak-Nya mengalami kebinasaan kekal. (10). Allah akan membim-bing dan memelihara anak-anak-Nya dalam menjalani kehidupan. Percayalah hidup bersama Allah, berjalan di zona Allah akan mendatangkan sukacita, kebahagiaan, dan nikmat senantiasa (11).

Pemazmur yakin, Tuhan adalah yang terbaik bagi hidupnya (2, 5). Seperti seorang yang beroleh harta warisan atau tanah pusaka, demikianlah anak-anak Tuhan akan mendapat yang terbaik. Itu sebabnya pemazmur memuji Tuhan dan tetap mengandalkan-Nya (7-8). Justru setiap orang yang menyembah ilah lainlah yang akan rugi besar (3). 

Melalui renungan harian Luther kita hari ini, firman ini menegaskan bahwa memiliki Tuhan berarti memiliki hidup sejati sebab Tuhan adalah satu-satunya sumber kehidupan. Takut akan Tuhan akan mendatangkan hikmat dan hidup di dalam kehendak Tuhan akan mengajarkan kita mensyukuri segala berkatNya. Memiliki Tuhan berarti memiliki segala-galanya itu sebabnya Yesus katakan barang siapa percaya kepada-Ku akan menguasai bumi dan segala isinya. Dalam mazmur Ayat 8-11 dikutip oleh Rasul Paulus (Kis. 2:25-28) dan juga (Kis. 13:35-37) untuk menjelaskan bahwa Tuhan Yesus yang bangkit akan memelihara hidup kita. Allah telah mengutus Kristus ke dalam dunia untuk menjalankan misi-Nya, mati menebus manusia berdosa, maka setelah tuntas misi penyelamatan tersebut, Allah membangkitkan Dia sebagai Allah yang hidup. Inilah keyakinan pemazmur bahwa ia dan setiap orang yang mengandalkan Tuhan akan memiliki jaminan hidup bahagia dan yang kekal sebab Allah adalah sumber kehidupan. Oleh karena itu percayalah segala sesuatu yang baik datangnya dari Allah, dan segala yang kita miliki sekarang datang dari Allah termasuk nafas kehidupan. Oleh Karena itu hendaklah kita memiliki keyakinan dan pengharapan kepada Allah seperti yang dimiliki pemazmur. Hendaklah setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian meyakini bahwa satu hari kelak, kita pun akan dibangkitkan dari kematian untuk masuk ke dalam hidup yang kekal.Yakinkanlah hidupmu dalam Tuhan Yesus Kristus. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kira semua, Amin

Minggu, 08 Desember 2024

BAGAIMANAKAH SIKAP HIDUP ORANG PERCAYA

Selamat pagi. 
Firman Tuhan kita
1 Tesalonika 5 : 12
Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
1 Tesalonika 5 : 13
dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang
 dengan yang lain.
1 Tesalonika 5 : 14
Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.
1 Tesalonika 5 : 15
Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
1 Tesalonika 5 : 16
Bersukacitalah senantiasa.
1 Tesalonika 5 : 17
Tetaplah berdoa.

Saudara saudari, Sikap hidup orang percaya dalam bergereja maupun dalam kehidupan sehari-hari sangatlah begitu penting. Paulus dalam mengakhiri suratnya memberikan beberapa nasihat demikian. PERTAMA, agar memiliki sikap yang benar terhadap pemimpin mereka dengan menghormati, menaati, mengasihi, dan mendoakan mereka (12), karena para pemimpin telah bekerja keras dalam memimpin dan melayani mereka. Sikap demikian akan membuat persekutuan mereka hidup dalam damai.

KEDUA, dalam hubungan dengan saudara seiman, kita harus saling peduli dan menguatkan. Kita harus berani dan penuh cinta kasih menegur orang yang berbuat onar dan salah; kita harus menghibur mereka yang sudah bertobat agar tidak tawar hati dan terpuruk dalam rasa bersalah mereka; membela dan menguatkan jemaat yang putus asa dan lemah iman (13-14). Sabar terhadap semua orang, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan (15).

KETIGA, dalam hubungan dengan diri sendiri, kita harus hidup penuh sukacita, tetap berdoa, dan bersyukur apapun masalah dan kesulitan yang di alami (16-18). Sikap sikap demikian jelaslah sangat berkenan kepada Allah. Dalam kehidupan kerohanian, kita tidak boleh memadamkan karya Roh Kudus yang bekerja di dalam  kita ataupun sudara kita (19); kita tidak boleh menolak firman Tuhan, dan haruslah menguji segala ajaran yang muncul (20); memegang yang benar dan menjauhi segala kejahatan (21-22).

Melalui renungan harian Luther kita ini, kita dapat melihat bahwa Paulus menguatkan, meneguhkan dan memohon kepada Allah agar menguduskan dan memelihara totalitas hidup mereka, sehingga sempurna dengan tidak bercacat cela sampai Kristus datang kembali (23).

Dalam dunia yang semakin individualisme, kita sebagai umat pilihan Tuhan tetap belajar menghormati, menaati, mengasihi, dan mendoakan para pemimpin rohani kita. Peduli terhadap saudara seiman agar mereka juga terus bertumbuh serupa dengan Kristus. 

Oleh karena itu, Tunaikan tugas dan panggilanmu dengan setia dan bertanggung jawab. Sebab Allah yang memanggil kita adalah setia".
Jika Tuhan telah memanggil dan memilih kita menjadi JemaatNya hendaklah menjadi Jemaat yang taat dan jika kita menjadi pelayan hendaklah menjadi Hamba yang mau melayani dengan penuh kasih Kristus, dan hiduplah saling menghormati sebab setiap orang percaya haruslah saling mengasihi dan menghormati di dalam Kasih Kristus. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Sabtu, 07 Desember 2024

Hidup berpadanan dengan Kristus mendatangkan pujian dan Ucapan Syukur bagi Jemaat yang setia dalam Iman

Selamat adven II
Firman Tuhan. 
Filipi 1 : 2
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Filipi 1 : 5
Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.
Filipi 1 : 6
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Filipi 1 : 7
Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
Filipi 1 : 8
Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.


Saudara saudari, karna unsur kualitas apakah dalam gereja sehingga kita bersyukur? Apakah Karena warganya banyak? Atau apakah karena gedung dan fasilitasnya megah dan lengkap? Atau Karena programnya OK dan partisipasi jemaatnya tinggi? Apakah ukurannya akan kesuksesan sebuah gereja?

Melalui renungan kita hari ini, marilah kita memperhatikan hal-hal dalam gereja di Filipi yang membuat Paulus bersyukur (ayat 3)! Paulus mengenal gereja itu lewat kasihNya yang nyata sebab Allah sendiri yang mendirikannya. Gereja itu adalah Tubuh Kristus dan di dalamnya ada anak-anak Tuhan yang setia dan dedikatif seperti Lidia, si kepala penjara, dll. Dan suatu hal yang pasti, mereka pasti akan loyal kepada Paulus dan kepada Tuhan. 

Dalam perikop ini, kita dapat melihat bahwa Paulus mengucap syukur bukan karena keadaan eksternal gereja itu. Apalagi, keadaan eksternal gereja di Filipi juga gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa pada abad-abad permulaan Kristen pasti tidak dapat dibandingkan dengan gereja-gereja di kota-kota besar di Indonesia. Paulus mengucap syukur karena persekutuan yang kuat antara warga gereja di Filipi dalam hal penginjilan dari sejak awal gereja ini baru berdiri dan sampai saat Paulus menulis surat ini (ayat 5). Paulus juga mengucap syukur karena mereka berpegang teguh kepada iman mula-mula dan tetap setia bertumbuh dalam iman, dan satu hal lagi, jelas Paulus sangat bersyukur karena semangat mereka untuk selalu terlibat dalam pelayanan rasul Paulus. 

Melalui renungan harian Luther ini, apakah yang dapat kita tarik tentang kemajuan gereja dan kemajuan penginjilan? 
PERTAMA, Gereja adalah tubuh dari pada Kristus itu sendiri.
KEDUA pemimpin (pendeta) dalam gereja harus selalu memperhatikan gereja ini bahkan saat ia jauh dan tidak dapat hadir bersama mereka sekalipun. Ia harus terus bersekutu menaruh gereja itu dalam doa-doanya, bahkan ketika ia sendiri dalam kesusahan dipenjarakan seperti Rasul Paulus sendiri. 
KETIGA, sejak awal gereja itu sudah diarahkan untuk menjadi gereja yang berperan serta melayani dalam berbagai bentuk pelayanan, bukan hanya menerima berkat dan pelayanan. Gereja yang pemimpin dan warganya terfokus melayani Injil Kristus dengan pemberitaan Firman yang murni akan menjadi gereja yang benar di mata Allah. Dan setiap warganya yang hanya memandang kepada Kristus yang yeng tersalib akan menjadi warga jemaat yang baik dan tentu Roh kudus akan memampukan bergantung kepada Allah. 

Oleh karena itu, Jangan menilai gereja sukses dari ukuran/pandangan duniawi saja. Sebab jika hanya berbicara atau membanggakan apa yang ada nampak mata di dunia ini, maka hal itu adalah dosa yang menduakan Kristus dan Kita akan lupa bahwa sesungguhnya kita adalah Bait Allah yang dibangun dan didirikaNya lewat kematian dan kebangkitanNya. Sama seperti yang Yesus katakan bahwa bangunan Rumah Ibadat yang mewah itu akan Yesus runtuhkan dan kembali di bangun dalam kurun waktu 3 hari. Artinya Bait Allah yang sesungguhnya adalah kita, kita adalah tubuh Kristus. Setiap orang yang menerima Injil, tubuh dan darah Kristus, Firman itu akan mempersatukan kita dengan Allah, dan nyatakan bahwa kita adalah umat pilihan dan umat tebusanNya. Oleh itu dapat kita nilai bahwa tolak ukur Gereja yang bertumbuh adalah jika di dalamnya terdapat orang orang yang se ia sekata dalam Iman, sepadan dengan Kristus sendiri, baik dari kasih dan kesetiaanNya, serta hidup dalam pelayanan. Setiap pelayan dan jemaat harus menghidupi pelayanan Injil. Sebab pelayanan Gereja akan sukses jika seluruh warganya setia di dalam injil dan menjadikan hidup untuk menginjili sebagai bukti berada dalam pertumbuhan yang mengarah kepada Kristus. Marilah kita tetap hidup di dalam FirmanNya dan buktikanlah bahwa Kasih Kristus telah nyata dalam hidup kita. Salam Adven II. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Pdt. Ardi Situmorang S. Th

Minggu, 01 Desember 2024

Berita Injil adalah sebuah kepastian yang kokoh 1 Tesalonika 1 : 2 - 9

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
1 Tesalonika 1 : 2
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
1 Tesalonika 1 : 3
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
1 Tesalonika 1 : 4
Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
1 Tesalonika 1 : 5
Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1 Tesalonika 1 : 6
Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1 Tesalonika 1 : 7
sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
1 Tesalonika 1 : 8
Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.

Saudara saudari, dalam bacaan perikop kita hari ini dapat kita melihat bahwa Kebanggaan Rasul Paulus terhadap jemaat di Tesalonika terlihat jelas. Di jemaat ini ada iman, kasih, dan pengharapan (ayat 3). Inilah jemaat yang terbuka menerima Injil dengan penuh sukacita meskipun di tengah tengah kesusahan hidup, atau saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai-nilai Injil yang luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi tumpah dan memancar keluar sehingga dikenal dan dinikmati banyak orang. Mereka adalah jemaat yang misioner, kota yang di atas bukit sehingga banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9). 

Dalam Renungan kita hari ini, paulus memuji jemaat di Tesalonika. Namun, pujian Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1). Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita: [1] Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan; [2] kita diajak untuk mengakui bahwa sedikit sekali pemimpin jemaat yang memberikan pujian kepada jemaat yang diasuhnya. Kita lebih sering mendengar kritikan tajam dan kecaman pedas, analisis semua kekurangan dan kelemahan secara gamblang. 

Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat yang sempurna. Tetapi masih banyak potensi positif yang dimiliki oleh gereja sebagai tubuh Kristus. Tuhan telah mempergunakan gereja sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Begitu banyak orang yang telah menikmati ketenangan dan kedamaian hati.

Melalui Renungan harian Luther ini kita juga dapat mengerti dan memahami bahwa Kita belajar bahwa pelayanan bukan hanya tugas pendeta. Seandainya Paulus melakukannya sendiri, maka pelayanan menjadi tidak efektif, berbeda dari hasil yang didapat ketika Paulus melayani bersama rekan-rekannya dan juga jemaat Tesalonika. Pelayanan dan pemberitaan Injil tersebar dengan cepat dan efisien. Jadi, sudah semestinya kita meringankan tugas pendeta. Dengan kata lain, pelayanan menjadi bagian kita bersama, dalam sinergisme sebagai anggota tubuh Kristus.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Sabtu, 30 November 2024

Berjuang dalam kesusahan dan Mengucap Syukur lewat Doa - Doa kepada Allah

Selamat Minggu Adven. 
Firman Tuhan untuk kita. 
1 Tesalonika 3:9-13
 Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita?
Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. 
Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

Saudara saudari, sekarang kita telah masuk ke Minggu Adven, Minggu tahun baru dalam kalender Gerejawi. Adven adalah masa penantian, dimana kita menantikan kehadiran Yesus Kristus yang sekarang kedatangannya yang ke 2x.

Dalam bacaan perikop kita hari ini, Firman ini kembali mengingatkan kita bahwa sesungguhnya setiap orang percaya, yang menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua x tidaklah boleh terlepas dari yang namanya Doa. Dalam hal itu, kita dapat melihat Rasul Paulus, ia telah belajar meneladani Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, yang rindu bertemu dan memperhatikan domba-dombanya yang sedang menderita. Maka ketika Timotius tiba di Atena, Paulus langsung mengutus dia kepada jemaat di Tesalonika. Tujuannya untuk menguatkan dan menasihatkan mereka tentang imannya, agar mereka tidak goyah dan mundur ketika mengalami penderitaan (2) tetapi biarlah kiranya selalu berjuang dalam kesusahan dengan tetap terhubung kepada Allah lewat doa doanya.
Dalam satu tahun yang telah berlalu, banyak godaan dan tantangan yang kita hadapi, tak sedikit yang menyerah dan banyak juga yang frustasi karna penderitaan dalam hidup, karna itu syukurlah bagi Allah hari ini kita telah di antarkan ke minggu Adven yang 1, Allah telah turut bekerja dan memelihara dalam hidup kita, kita di beri kesetiaan terhadapNya. Kita diberi kesehatan, umur panjang dan kebahagiaan, segala yang baik itu datangnya dari Allah dan itulah penyertaan Allah dalam memelihara dan mengasihi kita. 

Dalam perikop ini, Paulus juga mengingatkan, dan menegaskan bahwa mereka dipanggil juga untuk menderita (3), sebagaimana ia telah memberitahukan sebelumnya (4). Hal ini Paulus katakan agar mereka semakin siap menghadapi penderitaan yang ada. Untuk itu, ia mengutus Timotius ke Tesalonika untuk mengetahui keadaan jemaat di sana. Paulus khawatir dan takut bahwa mereka telah mundur imannya karena pencobaan Iblis itu sehingga jerih payah Paulus menjadi sia-sia (5). Namun, Paulus mendapatkan kabar baik yang menggembirakan bahwa mereka tetap teguh berdiri di dalam iman dan terus bertumbuh dalam iman, kasih, pengharapan. Hal ini membuat Paulus bersemangat dan hatinya begitu terhibur di tengah-tengah kesukaran dan kesesakan yang sedang dialaminya (7-8). Ia begitu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan. Ia senantiasa berdoa sungguh-sungguh, agar mereka dapat bertemu kembali untuk saling menguatkan dalam iman (9-10). Ia juga memohon agar Tuhan membuat mereka semakin bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap semua orang (12). Tuhan juga menguatkan hati mereka sehingga mereka dapat tetap hidup kudus dan tanpa cacat cela di hadapan Allah sampai Kristus datang kembali (13).

Jika kira perhatikan, Pada zaman sekarang banyak pemimpin rohani yang menyebut dirinya sebagai gembala jemaat - parmahan, tetapi dalam praktiknya mereka tidak hidup seperti Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik. Mereka hanya mengejar keuntungan pribadi. Melalui renungan ini, marilah kita menjadi gembala yang mengasihi dan mempedulikan umat Tuhan.

Dan hendaklah kiranya kita juga sebagai Jemaat, menjadi jemaat yang takut terhadap Allah, menjadi orang orang yang setia. Senab kesetiaan itu menuntun dan mengarahkan kita dalam menjalani hidup. Percayalah, besar kecil masalah atau pergumulan yang kita hadapan, jikalau kita sungguh sungguh setia dan bergantung kepada Allah. Masalah atau pergumulan tidak akan pernah dapat membuat kira lemah, menyerah ataupun meninggalkan Tuhan. 
Biarlah kesusahan hidup itu menjadi ujian Iman. Dan kiranya biarlah ujian ujian itu menguatkan kita bahwa Allah selalu ada bersama kita Dan memelihara hidup kita. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak Dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Aminnn.... 

Salam Adven, mari kita menantikan Kristus Yesus 😊

Jumat, 29 November 2024

Dibenarkan oleh Iman - kebenaran yang memerdekakan

Selamat pagi... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Roma 10 : 9
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 10 : 10
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Roma 10 : 11
Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."


Saudara saudari, Sepanjang abad, manusia senantiasa berupaya untuk mencari kebenaran. Dalam memahami kebenaran tentang Yesus Kristus atau kebenaran akan Keselamatan (hidup kekal) banyak orang yang tersesat dalam memahami ataupun mengajarkan. 
Oleh karena itu melalui renungan harian luther kita pada pagi hari ini, Firman ini mengajarkan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah kebenaran yang memerdekakan. Kelahiran Yesus Kristus adalah merupakan suatu hadiah bagi kita, bahwa Kristus hadir untuk memberi Keselamatan bagi kita. Yesus Kristus adalah kegenapan dari hukum Taurat sebab tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat melakukan hukum Taurat dengan sempurna selain Yesus Kristus. 

Ucapan Paulus dalam perikop ini dapat mengandung dua arti. PERTAMA, Tuhan Yesuslah sebenarnya tujuan Taurat sebab hanya Dia lah yang telah memenuhi tuntutan Taurat dengan sempurna. KEDUA, karena tidak ada yang dapat melakukannya dengan sempurna maka kehadiran Yesus mengakhiri tuntutan hukum Taurat. Hukum Taurat bukan lagi jalan untuk orang berharap diselamatkan seperti ajaran Yahudi kuno, tetapi Imanlah yang menyelamatkan. Iman yang benar berharap kepada Yesus Kristus. Kebenaran itu tidak perlu dipersoalkan lagi. Sebab Yesus Kristus nyata sudah datang menjadi manusia, mati dan bangkit dan terangkat ke sorga menyediakan tempat bagi setiap orang percaya. Mempertanyakan ulang fakta itu seolah orang yang ingin mencoba menjelajahi jurang tak terukur yang telah dijembatani Kristus (ayat 7).

Allah telah menunjukkan keselamatan bagi semua bangsa, tanpa memandang ras dan tingkatan kekayaan. Oleh karena itu, Sebagai orang yang telah menerima anugerah keselamatan, kita pun beroleh tugas untuk memberitakan warta keselamatan itu. Di mana kita dapat melakukannya? Di rumah, di kantor, atau di lingkungan sekitar kita?. Dan jikalau pun ada juga orang-orang yang memiliki kerinduan untuk mewartakan Injil ke tempat-tempat asing yang belum pernah dia ketahui sebelumnya. Untuk mereka, kita perlu berdoa agar banyak pintu yang terbuka bagi pemberitaan mereka. Sebab bagi setiap orang yang belum mengaku, menerima, dan memanggil Yesus sebagai Tuhan. Kebenaran itu harus diberitakan agar mereka juga beroleh keselamatan. Dengan demikian, banyak orang dari segala tempat dan bangsa akan diselamatkan.

Sebenarnya tanpa usaha apa pun kita telah diselamatkan Allah dalam anugerah-Nya melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu marilah kita bersyukur dan berkomitmen untuk hidup percaya dan mengandalkan Tuhan dalam hidup kita, dan hendaklah dalam hidup kita menjadi berkat, menyatakan kesediaan diri menjadi alat yang memberitakan kebenaran dalam Yesus Kristus, lewat pengakuan kita terlebih lewat kehidupan kita, iman harus menunjukkan kualitas lewat hidup. Marilah kita memulainya dari lingkungan keluarga, tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat usaha.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?