Selamat pagi.
Firman Tuhan untuk kita.
Filipi 3 : 18
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
Filipi 3 : 19
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
Filipi 3 : 20
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Filipi 3 : 21
yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Saudara saudari, segala bentuk kehidupan yang tidak di dasari tujuan yang pasti, maka hidup itu akan menjadi sia-sia. Semua usaha kita dalam menjalani hidup akan berakhir dengan kekecewaan, kehampaan, kelelahan, dan rasa frustrasi. Sebab tujuan merupakan aspek penting yang membuat hidup menjadi bermakna dan berarti.
Dalam hal ini, melalui perikop ini Firman Tuhan menegaskan bahwa tujuan hidup kita sebagai orang percaya sudah ditetapkan oleh Allah sendiri, yaitu kebangkitan dan hidup kekal bersama-Nya di surga. Oleh karena itulah, Paulus tidak lagi membanggakan keadaan lahiriahnya di luar Kristus. Sejak ia menerima Yesus sebagai Juru Selamat, maka secara otomatis juga arah tujuan hidupnya berubah ke dalam kehendak Allah. Sebelumnya, tujuannya adalah mencari kehebatan dan kemegahan diri sehingga ia tega menganiaya orang-orang yang percaya kepada Yesus. Namun setelah berjumpa dengan Yesus, ia hanya ingin mengejar kebenaran dalam Kristus.
Untuk itulah, ia rela menanggalkan segala masa lalunya yang gemilang, lalu mengarahkan pandangannya secara total untuk mengenal Yesus dan menghidupinya. Totalitas perubahan hidup tersebut mengerahkan seluruh jiwa dan raganya agar ia menjadi sama seperti Kristus serta meraih mahkota kemenangan di dalam Allah. Ia bersungguh-sungguh bekerja keras, dan penuh keberanian untuk mengejar ini. Ia berserah penuh kepada Tuhan agar memampukannya. Tentu hal ini tidak mudah karena nyawa adalah taruhannya.
Banyak orang hanya mengarahkan hidupnya pada kesuksesan dan ketenaran duniawi belaka. Mereka mengejar hal itu semua dengan totalitas. Ironisnya, lebih banyak lagi orang yang malah tidak mempunyai tujuan dan arah hidup yang jelas. Mereka seperti tidak sadar, bahkan tidak peduli terhadap itu semua. Kehidupan dijalani begitu saja sehingga mereka tidak mengarahkan hidupnya pada apa yang kekal dan panggilan surgawi sampai ajal menjemput.
Oleh karena itu, renungkanlah perjalanan kasih karunia Allah. Allah telah mengasihi kita dan Ia telah mengorbankan Yesus untuk keselamatan kita. Hendaklah kiranya setiap kita yang telah beroleh pembenaran lewat penebusan Yesus Kristus. Benar benar mau mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan yang menyediakan hidup kekal sehingga kita dapat bermegah dalam Kristus Yesus. Dengan hidup yang baru, tujuan kita adalah pengenalan diri akan Tuhan dan hidup yang kekal bersama Allah. Hiduplah di dalam kehendak-Nya.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar