Jamita Paskah Paduahaon 
Nats
: Jesaya  26 : 17-19
                                    “ Kristus akan membangkitkan orang mati” 
1. Patujolo 
Dalam film Justice
League, Lois Lane berkata: "Kegelapan sejati bukanlah ketiadaan terang,
tetapi sebuah keyakinan bahwa terang itu tidak akan datang kembali". Dalam
masa-masa yang gelap, sulit sekali seseorang melihat terang. Tetapi ada beberapa
orang tersisa yang tetap memiliki pengharapan kepada terang itu
Remnant, kaum sisa yang
setia, masih ada. Yesaya pasal 26 adalah lagu atau pujian syukur dan doa
permohonan kepada Allah. Pasal ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama
(1-7) adalah pujian syukur kepada Allah Israel, yang adalah Gunung Batu Kekal,
yang menjatuhkan dan merendahkan orang-orang yang meninggikan diri dan
mengangkat orang yang benar. Orang-orang benar inilah yang akan masuk melalui
pintu gerbang ke dalam kota dan menikmati keselamatan Allah
Bagian kedua (8-10)
adalah refleksi terhadap penghakiman Allah yang dinantikan orang-orang benar.
Bagian tersebut menggambarkan sebuah keadaan ketika keadilan Allah ditegakkan
di bumi dan setiap kefasikan dipukul
Bagian ketiga (11-19) berbicara
tentang permohonan keselamatan orang percaya dan penghukuman atas kefasikan.
Permohonan ini digambarkan seperti wanita yang sedang berjuang dengan kesakitan
menantikan kelahiran yang akan mendatangkan sukacita besar. Permohonan ini
disertai keyakinan penuh kepada Allah. Pada masa sulit masih ada umat yang
percaya dan menantikan datangnya keadilan Allah seperti orang yang menantikan
terang. Teks
ini juga menubuatkan masa kebangkitan orang mati dan pengharapan akan pemulihan
serta damai sejahtera dari Tuhan.  Yesaya
bernubuat pada masa ketika Kerajaan Selatan, Yehuda, juga mengalami kebobrokan
sosial, politik, dan spiritual, mirip dengan apa yang terjadi pada Kerajaan
Utara yang sudah dihancurkan oleh Asyur, maka ketika Nabi Yesaya bernubuat ternyata hidup di bawah
ancaman ekspansi dari kerajaan Asyur yang kuat, yang mengancam eksistensi
Yehuda.
II. Hatorangan ni
turpuk 
Ayat
17
"Seperti
perempuan yang mengandung yang sudah dekat waktunya untuk melahirkan,
menggeliat sakit, mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan
kami di hadapan-Mu, ya TUHAN." 
Ayat
ini menggambarkan penderitaan dan kesakitan yang dialami umat Tuhan,
dianalogikan dengan rasa sakit seorang wanita yang akan melahirkan.
Ayat
18
"Kami
mengandung, kami menggeliat kesakitan, tetapi kami melahirkan anak. Kami tidak
membawa keselamatan ke bumi, dan penduduk dunia tidak hidup kembali." 
Meskipun
telah mengandung dan menderita, umat Tuhan belum berhasil membawa keselamatan
ke bumi, dan orang-orang mati tidak dapat hidup kembali.
Ayat
:19
"Tetapi
orang-orang-Mu yang mati akan hidup kembali, ya TUHAN, mayat-mayat mereka akan
bangkit; biarlah mereka yang diam dalam debu bangun dan bersorak-sorai;
embun-Mu seperti embun fajar; bumi akan melahirkan orang-orang matinya."
Ini
adalah janji Tuhan tentang kebangkitan orang mati. Mayat-mayat mereka akan
bangkit, dan mereka yang "diam dalam debu" akan bangun dan
bersorak-sorai. 
"Embun-Mu
seperti embun fajar" adalah metafora yang menggambarkan bagaimana Tuhan
akan menghidupkan umat-Nya yang mati. 
Bumi
akan "melahirkan orang-orang matinya," yang artinya kehidupan akan
kembali kepada mereka yang telah mati. 
III.
Sipahusor husoron 
·        
Keyakinan akan Keselamatan Tuhan: 
Meski di tengah penderitaan dan penghakiman, Yesaya
menegaskan bahwa umat Tuhan akan diselamatkan dan akan ada kebangkitan orang
mati serta damai sejahtera dari Tuhan. 
·        
Perjuangan Melawan Dosa: 
Gambaran perempuan hamil yang merintih kesakitan (ayat
17-18) melambangkan penderitaan umat dan pergolakan untuk mendapatkan
keselamatan dan pemurnian dari dosa. 
·        
Harapan Kebangkitan: 
Ayat 19 secara eksplisit menubuatkan kebangkitan orang
mati, di mana orang-orang yang diam di dalam debu akan bangkit dan bersorak-sorai
karena pertolongan Tuhan. 
·        
Tuhan sebagai Tempat Perlindungan: 
Pasal 26 ini juga menekankan bahwa Tuhan adalah gunung
batu yang kekal, tempat perlindungan yang aman di tengah kekacauan dunia dan
tempat umat percaya dapat menemukan kepastian dan keamanan. 
·        
Pesan Utama
Pada
dasarnya, Yesaya 26:17-19 menggambarkan periode kesengsaraan dan penderitaan
yang dialami umat Tuhan, diikuti dengan janji kebangkitan, pemulihan, dan damai
sejahtera kekal yang akan diberikan oleh Tuhan sebagai "embun terang"
yang melahirkan kembali kehidupan. Kita yang telah mati karena dosa dan
pemberontakan kita  yang sepatutnya kita
binasa tetapi dengan kebangkitan Kristus mengalahkan maut menjadi harapan bagi
kita setiap orang yang percaya kepadaNya.  
Amin