Ev : Yohanes 15 : 9 – 17
Pendahuluan :
Saudara/i yang di kasihi Yesus Kristus, kalau kita ingat dalam Khotbah Khotbah kita di minggu setelah kebangkitan Kristus. Khotbah kita lebih Fokus menekankan agar kita benar benar menunjukkan karakter hidup yang sesungguhnya, sebagai orang orang yang telah ditebus Allah. Sesungguhnya kalau kita perhatikan, perikop ini adalah hari hari terakhir Yesus bersama dengan murid murid setelah kebangkitanNya dari kematian. Yesus selalu berpesan kepada murid agar mereka benar benar tinggal di dalam Kristus. Berbicara tentang kasih sesungguhnya Kasih itu bukan lagi yang asing kita dengar. Namun disinilah perlu kita tau, bahwa tidak semua orang yang mendengar tentang Kasih tinggal di dalam kasih Kristus dengan benar, tidak semua orang Kristen dapat saling mengasihi. Sekalipun kita sudah menjadi Kristen tak seorang pun mampu melakukan Kasih yang benar kalau bukan Yesus Kristus yang tinggal di dalam kita. Oleh sebab itu dalam minggu Rogate, hari ini Allah mengingatkan kita agar :
Thema : “Marilah kita Hidup di dalam Kasih Kritus”
1. Kasih atau Mengasihi Adalah Perintah Allah
Saudara/i yang di kasihi Yesus Kristus, sesungguhnya sebagai orang orang tebusan Allah, perlu kita merenungkan kembali apa yang telah di tekankan oleh Yesus kepada murid muridNya. Dalam Khotbah kita di minggu yang lalu Yesus berkata “Akulah Pokok Anggur dan kamu adalah ranting ranting nya” yang pastinya ranting tanpa pokok tidak akan pernah bisa hidup terlebih lagi untuk berbuah, itu sebabnya Yesus berkata diluar aku kamu tidak dapat berbuat apa apa(Yoh.15:5). Hal ini sama halnya dengan penekanan Kasih. Diluar Yesus Kristus kita tidak dapat mengasihi Allah dengan benar atau melakukan kasih kepada sesama kita(1 Yoh. 4:21).
Berbicara tentang kasih sesungguhnya dunia ini bisa memberi kasih, iblis sekalipun bisa memberi kasih sesuai dengan tolak ukur dunia “kesembuhan, keselamatan jasmani semata dan hal lainnya itu adalah kasih menurut ukuran dunia” tapi harus kita tau bahwa kasih yang diberikan oleh dunia ini, itu adalah kasih yang hanya bersifat sementara, kasih yang di tawarkan oleh dunia ini adalah kasih yang mengharapkan imbalan”holong na marparbuat” kasih yang diberikan oleh dunia ini tidak menyelamatkan kita dan sungguh tidaklah membenarkan kita sekalipun di hadapan Allah. Kasih yang ditawarkan oleh dunia ini jauh lebih indah dari kasih yang diberikan oleh Yesus Kristus(Yoh.3:16;Yoh.15:9). Sebab itu, dimanakah kita tinggal?. Di dalam kasih Kristus kah atau kasih rupa rupa dunia ini?.
Pada hari hari terakhir setelah kebangkitanNya, sebelum Yesus terangkat ke Sorga Yesus dengan tegas memerintahkan kepada mereka agar mereka hidup saling mengasihi, harus hidup di dalam kasihNya. Kasih adalah Yesus Kristus sendiri, mengasihi adalah perintah Allah, Mengasihi adalah identitas orang orang percaya. Setiap orang yang sudah menjadi milik Allah “masuk melalui Baptisan Kudus dan menerima daging dan darah Kristus”, sesungguhnya kita adalah orang orang yang sangat dikasihi oleh Allah dan haruslah kita hidup di dalam kasihNya(Yoh.15:17).
Hal itu sungguhlah sangat malang, jikalau kita perhatikan pada saat ini justru masih banyak orang yang sudah menerima Baptisan yang tidak tinggal di dalam Kasih Kristus, tidak mengenal Kasih Kristus, bahkan yang terjadi pada saat ini banyak keluarga berantakan karna ketidak sehatian, banyak hubungan keluarga berakhir dengan perceraian, banyak terjadi pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga, banyak terjadi penghianatan dll. Semuanya itu sudah terjadi dalam hidup orang Kristen (orang orang yang telah menerima Baptisan Kudus). Sebab itu saya mau katakan pada saat ini, Status kristen tidak menjaminkan diri kita menjadi orang yang benar hidup di dalam Kasih Kristus. Baptisan tanpa menghidupinya akan menjadi hukuman bagi kita karna kita tidak tinggal di dalam Kasih Kristus”. Dan hendaklah kita sadar akan perkataan Yesus Kristus yang menyatakan di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa apa, tanpa tuntunan dari Roh Allah itu sendiri manusia tidak akan bisa melakukan perintah Allah untuk saling mengasihi. Oleh sebab itu sadarilah, sesungguhnya kita semua yang telah di kasihi Allah, mari kita tinggal di dalam Kristus. Sehingga melakukan setiap perintah Allah itu adalah keinginan hidup kita agar tetap berada di dalam kasih Allah.
Dalam pengajaran Lutheran “Luther menyimpulkan bahwa kesepuluh Hukum Allah itu menjelaskan Kasih yang sesungguhnya dan yang harus kita lakukan “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap jiwamu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri(Mat.27:37,39), dapat di simpulkan, Jikalau manusia “Kita” tidak mengasihi Allah dengan benar maka kita tidak akan pernah bisa mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri”. Artinya supaya perintah Allah untuk saling mengasihi dapat kita lakukan dengan benar mari kita benar benar tinggal di dalam kasih Allah(Mengasihi Allah).
2. Agar nyata bahwa kita adalah Sahabat Allah “Milik Allah”
Saudara/i yang dikasihi Yesus Kristus, dalam perikop kita hari ini Yesus dengan Jelas menyatakan “Kamu adalah sahabatku, jikalau kamu melakukan apa yang ku perintahkan”. Yesus memerintahkan kita agar kita saling mengasihi, mengasihi adalah gaya hidup orang percaya, mengasihi adalah Identitas orang percaya.
Pada perjanjian lama Allah telah memberikan kepada kita 10 Hukum atau perintah Allah yang harus kita lakukan. Di akhir akhir ini banyak para pengajar yang menyampaikan bahwa tidak perlu lagi Hukum Taurat setelah kebangkitan Yesus Kristus, sehingga tidak perlu lagi di ajarkan dan di tekankan dalam pengajaran doktrin Gereja. Namun Luther sendiri menyatakan bahwa “setiap orang yang sudah di tebus oleh Allah dengan otomatis hidupnya haruslah di dalam hukum taurat. Artinya setiap orang yang sudah dibenarkan oleh Allah harus berkaca kepada Hukum, di ajar dan di tuntun oleh Hukum sehingga setiap hari menyesal akan pelanggaran dosa dan hal itu akan membuat kita semakin benar hidup di dalam kehendak Allah. Karna itu kita sebagai penganut paham Lutheran berhati hatilah dalam menerima pengajaran, sebab banyak pada saat ini para pengajar yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Akan tetapi Yesus sendiri mengatakan bahwa orang yang memberitakan Yesus Kristus telah mati dan bangkit dari kematian hanya untuk menyelamatkan manusia berdosa itu adalah pengajar yang benar(1 Yoh.4:2).
Nama minggu kita pada saat ini adalah minggu Rogate-Berdoa. Berbicara tentang Doa, sesungguhnya hanya Doa yang didalam Kasih Yesus Kristus itu sendirilah yang di dengar dan di jawab oleh Allah sendiri dan hanya orang yang tinggal di dalam Kristuslah yang dapat menghidupi isi Doanya sendiri “Lakukanlah apa yang kamu doakan dan doakanlah yang kamu lakukan”. Jika kita tidak tinggal di dalam kasih Yesus Kristus itulah yang membuat kita tidak mengerti apa itu doa, banyak hanya mengucapkan Doa bapa kami, memohon pengampunan padahal dirinya sendiri tidak berdamai dengan sesama. Oleh sebab itu perlu saudara/i tau “Doa adalah perintah Allah dan panjang lebarnya isi doa, tidak menjamin agar permintaan kita itu terjadi sesuai kehendak kita, sebab tanpa Doa kita pun Allah akan tetap memelihara kita”. Dengan berdoa kita di ingatkan bahwa segala sesuatunya itu datang dari Allah dan terjadi atas seijin Allah, sebab itu hendaklah Doa mengingatkan kita agar selalu merendahkan hati di hadapan Allah dan mensyukuri apa yang diberi olehNya. Suatu hal yang pasti jikalau kita sudah tinggal di dalam Kasih Yesus Kristus itu sendiri tentu mendoakan diri kita sungguh tidaklah sulit sebab orang yang mengasihi Allah akan selalu membangun hubungannya dengan Allahnya melalui doa dan tentu akan mendoakan sesamanya agar tetap hidup bersama dalam kasihNya, dan itu adalah kasih yang sesungguhnya tidak hanya mendoakan diri sendir namun mendoakan sesama.
Saudara/i yang di kasihi Yesus Kristus, mengasihi Allah dan sesama adalah suatu bukti yang pasti bahwa kita telah di benarkan dan hidup di dalam pembenaran tersebut. Allah sendiri rindu agar kita menjadi sahabatNya, itu sebabnya Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi. Mengasihi adalah keharusan bagi setiap umat tebusanNya, hiduplah di dalam Kasih, hiduplah di dalam pengampunan, sebab setiap orang yang telah tinggal di dalam Yesus Kristus harus mampu berdamai dengan sesama. Pendamaian yang di berikan Allah kepada kita melalui Yesus Kristus hendaklah memperdamaikan hati kita juga dengan sesama. Karna itu, jikalau saat ini kita memiliki perselisihan, memiliki musuh, mari berdamai dengan Kasih yang dari pada Allah, mari kita saling menyadari bahwa tidak ada kita yang sempurna, itu sebabnya Yesus mengajarkan kita dalam Doa Bapa kami dan ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni yang bersalah kepada kami. Sesungguhnya mengampuni adalah sungguh sangat indah dan itu adalah Kasih yang bersumber dari Yesus Kristus. Oleh sebab itu, jadikanlah hidupmu dalam Kasih Yesus Kristus sebagai gaya hidup yang keharusan, dan nyatakanlah Identitasmu yang sesungguhnya lewat mengasihi Allah dan sesama kita. sehingga nyatalah bahwa kita adalah sahabat Allah. Terpujilah Allah. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin!.
02-Mei-2024
Pdt.
Ardianus Situmorang S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar