NATAL
Perayaan Natal hanya akan menjadi sebatas kata cukup dan menjadi rutinitas tahunan yang mungkin begitu cukup melelahkan bagi sebagian orang. Jadi, supaya hal itu tidak sebatas berlalu, maka sesungguhnya Natal tidak dapat terpisahkan dari perenungan akan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Perenungan akan Yesus yang tersalib dalam ibadah Natal akan menghilangkan hura hura Natal dan gerak gerak yang tidak bermakna.
Natal, tanpa mengingat dan merenungkan Yesus yang tersalib, akan menjadi suatu perayaan tanpa hadiah yang pada akhirnya hanya kepuasan hasrat dan lampu kelap kelip ratusan warna. Sebab kita juga harus percaya bahwa Yesus lahir menjadi manusia adalah maksud dan inisiatif Allah untuk menyelamatkan manusia lewat kematian, arti kata Yesus lahir untuk mati di kayu salib.
Dalam ivent tahunan, Yesus sendiri sesungguhnya tidak membutuhkan hari lahirnya di heboh hebohkan atau di rayakan dengan begitu sempurna dalam kemewahan. Sebab makna dan maksud dari pada Natal tidak terletak dan tidak bertumpu pada kemewahan pernak pernik atau meriahnya perayaan. Kemeriahan atau terlalu berlebihannya perayaan natal akan menghilangkan ingatan kita bahwa Kristus lahir di kandang domba.
Jadi pesta Natal adalah ibadah yang dikhususkan dalam tahapan Liturgi Gerejawi, dimana Roh kudus menuntun dan membuat kita percaya bahwa Allah telah menjadi manusia DEMI manusia, mati DEMI manusia dan bangkit DEMI manusia dan akan datang kembali DEMI manusia.
Jadi, buatlah perayaan natalmu menjadi ucapan syukur tanpa batas. Kita tidak dapat terpisah dari kematian dan kebangkitan Yesus, sebab lewat itu, kita memiliki kekayaan yang luar biasa di surga. Allah sungguh mengasihi kita, memberi kita kasih karunia-Nya. Kita adalah anak-anak-Nya. Dosa-dosa kita diampuni dan kita akan hidup selamanya. Namun tanpa sedikit pun cara dari kita agar hal-hal ini sampai kepada kita. Untuk memberikan karunia-karunia ini kepada kita, Allah menggunakan Sarana Kasih Karunia.
Sarana Kasih Karunia adalah sarana nyata yang digunakan Allah untuk memberikan karunia-karunia yang diperoleh melalui kematian-Nya di kayu salib. Ia menggunakan sarana-sarana ini untuk menanamkan iman di dalam hati kita, memperkuat dan memeliharanya. Melalui sarana-sarana ini, kita menerima pengampunan dosa , hidup, dan keselamatan. Ia menggunakan hal ini untuk masuk ke dalam hati kita dan tinggal di sana.
Sarana-sarana ini adalah Injil Yesus Kristus, Baptisan Kudus , Perjamuan Tuhan , dan mungkin juga Pengampunan Dosa . Baptisan, Perjamuan Tuhan, dan terkadang pengampunan dosa disebut sakramen .
Salam perenungan dalam masa adven menuju malam Natal - Natal.......
#Vdmaluther