Firman Allah untuk kita.
1 Korintus 15:35
Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
1 Korintus 15:42
Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
1 Korintus 15:43
Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
Saudara saudari, apakah masih ada yang bingung atau tidak percaya tentang kebangkitan orang orang mati? .
Dalam memahami hal ini ada beberapa hal persolan yang membuat banyak orang tidak percaya. Andai saja orang mati tenggelam di laut, jatuh dari pesawat terbang, atau terbakar api, bahkan terdampak oleh bencana seperti yang baru baru terjadi di Tapanuli dan sekirt bukankah tubuh mereka akan rusak, tak berbentuk bahkan terpecah-pecah?
Akankah tubuh mereka dibangkitkan tidak sempurna?
Memang mengerikan! Tetapi sungguh sangat 'bodoh' orang yang berandai-andai demikian.
Jadi, untuk menjawab kebingungan tentang kebangkitan, dal perikop ini, Rasul Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan orang mati yang adalah kebangkitan tubuh rohaniah dari kematian tubuh alamiah, harus dipandang dari dua sudut yang berbeda.
1. Paulus menjelaskan dengan perumpamaan. Kebangkitan tubuh rohaniah diibaratkan seumpama menabur biji, tetapi yang tumbuh adalah tubuh tanaman. Tubuh duniawi, tubuh sorgawi, matahari, bulan, bintang-bintang mempunyai kemuliaan masing-masing yang berbeda. Daging manusia lain dari daging binatang. Kebangkitan orang mati ditabur dalam kebinasaan tetapi akan dibangkitkan dalam ketidakbinasaan; ditabur dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan; yang ditabur tubuh alamiah, yang dibangkitkan tubuh rohaniah (ayat 35-44).
2. Paulus menggunakan analogi. Tubuh alamiah analog dengan Adam pertama yang berasal dari debu tanah, bersifat jasmaniah, menjadi makhluk hidup. Tubuh rohaniah analog dengan Adam terakhir yang berasal dari sorga: bersifat rohaniah, menjadi roh yang menghidupkan. Kita telah memakai rupa dari yang alamiah, kita juga akan memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu tubuh rohaniah (ayat 45-49).
Sadari dan renungkanlah bahwa Kemuliaan tubuh sorgawi lebih dari tubuh duniawi (40). Tubuh alamiah kita seiring berjalannya waktu akan menjadi semakin lemah, dan manusia lahiriah kita akan semakin merosot. Sedangkan manusia batiniah, yang menjadi persiapan tubuh yang tidak kelihatan itu, bersifat mulia (42-44). Sebagaimana kita mengambil rupa Adam –ditaburkan dalam tubuh alamiah – kita juga akan memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu Kristus sendiri. Jadi meskipun tubuh fisik kita semakin rusak, kehidupan rohani kita harus terus menerus terus diperbarui oleh kuasa Roh kudus yang membuat kita bergantung penuh kepada Allah dan hidup serupa dengan kasih Kristus (45-49).
Setiap orang percaya akan di tuntun oleh Roh Kudus untuk berpengharapan, bahwa pada akhir zaman kedatangan Kristus pada masa kebangkitan, kita akan memakai rupa sorgawi (49). Dalam bacaan renungan ini, Paulus juga mengatakan, bahwa sesungguhnya kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua akan diubah dalam sekejap mata pada waktu bunyi nafiri yang terakhir (51-52), hal ini menjelaskan bahwa pada saat kedatangan Kristus yang ke 2 kalinya, akan masih tetap ada manusia yang hidup dan banyak yang sudah meninggal, namun dalam keadaan yang sama Antara yang hidup dan sudah mati akan beroleh pembaharuan hidup yaitu hidup yang penuh kemuliaan dari kuasa Kristus.
Yesus Kristus telah mengalahkan maut, ketika maut dikalahkan itu berarti bahwa kuasa musuh telah terakhir. Maut telah ditelan oleh kemenangan (54). "Sengat maut adalah dosa", maut adalah di mana Tuhan tidak hadir dalam hidup seseorang, dan ketika seseorang berdosa, ia sedang mencicipi maut. Ia tidak dalam bahaya hilang dari hadirat Tuhan (55-56).
Oleh karena itu, melalui renungan hari ini, pembelajaran akan kebangkitan orang mati, hendaklah kita belajar untuk lebih giat dalam melayani Tuhan. Alkitab menegaskan bahwa kita harus berjaga-jaga (menjaga kualitas hidup kristen yang beriman), mengembangkan talenta (sebagai tuntutan untuk memberikan yang terbaik) untuk menyambut kedatangan kembali Sang Tuan. Tuhan Yesus akan datang, maka kita harus semakin bergiat dalam pekerjaan Tuhan (58) HIDUP DI BAWAH KUASA DARI PADA IMAN.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏.