Tampilkan postingan dengan label Tuhan meninggikan orang Rendah - Mazmur 113. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tuhan meninggikan orang Rendah - Mazmur 113. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 November 2025

Tuhan meninggikan orang Rendah - Mazmur 113

Salam kasih Kristus. 


Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 113 : 3
Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
Mazmur 113 : 4
TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
Mazmur 113 : 7
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,


Saudara saudari, Mazmur ini adalah merupakan rangkuman dari kedua mazmur sebelumnya dan menjadi satu pujian bersama yang dinaikkan oleh jemaat-hamba hamba Tuhan kepada Allah. 
Pemazmur menyebut jemaat dengan sebutan hamba-hamba-Nya. Hamba di sini dikaitkan dengan ketaatan kepada tuannya. Hanya mereka yang taat kepada Tuhanlah yang dapat memuji-Nya dengan benar. 

" *Terpujilah nama Tuhan*" Nam Tuhan akan selalu terpuji jikalau kita hidup dalam pertobatan yang sejati, sebab pertobatan akan mendorong kita untuk selalu memuji nama Allah, dan pujian kepada Allah adalah respons pujian kita atas berkat berkatnya yang lebih dulu kita terima. Dalam konteks ini dapat kita lihat bahwa Pemazmur berkomitmen untuk memulai memuji Tuhan dan berkomitmen tak akan henti-henti memuji-Nya sampai selamanya (ayat 2-3). Ini berarti bahwa ibadah adalah merupakan satu gaya hidup yang menjadi kebutuhan dalam hidup orang percaya. Kemudian, dalam perikop ini dapat kita lihat juga bahwa pemazmur menyatakan kemuliaan Tuhan yang jauh lebih tinggi daripada kemuliaan bangsa-bangsa. Ia lebih tinggi daripada kemuliaan terbesar yang dapat diraih oleh manusia, daripada langit, yang mewakili ketinggian maksimal dalam ciptaan (ayat 4). 

Kekaguman pemazmur kepada Tuhan semakin bertambah dengan merenungkan kenyataan-kenyataan paradoks. Allah yang Mahatinggi sudi merendah ke bumi demi manusia (ayat 5-6) dengan maksud untuk memperhatikan orang miskin, hina, dan tersingkir, serta mengangkat mereka sederajat dengan orang-orang yang kaya, mulia, dan terpandang (ayat 7-9) di dalam anugerahNya. Inilah berkat Tuhan yang dialami oleh orang-orang yang sadar dirinya tak berdaya dalam kerendahannya. Hal itu tidak mungkin dipahami atau dinikmati oleh orang-orang yang merasa "kaya," "mulia," dan "terpandang" oleh usaha sendiri (tidak membutuhkan Tuhan). 

Oleh karena itu, marilah kita selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan, memandang terus kepadaNya, sebab dialah sumber kehidupan dan pertolongan kita. Tidak ada respons yang lebih tepat selain memuji Tuhan atas semua perbuatan tangan-Nya yang ajaib, tak terduga, dan indah. Kita tak perlu merasa hina di dunia yang mengutamakan kemegahan lahiriah, karena kesukaan kita ada di dalam Kristus. 
Tetaplah merendah di hadapan Tuhan dengan puji pujian atas anugerahNya. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Apakah Altar ?? BAGAIMANAKAH MEMAHAMI ALTAR TUHAN ??

ALTAR Menurut tradisi Lutheran, altar adalah "Meja Tuhan" (Lord's Table) yang melambangkan Yesus Kristus sendiri s...

what about theologi luther ?