Tampilkan postingan dengan label Mengasihi adalah hidup orang percaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mengasihi adalah hidup orang percaya. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Oktober 2025

Mengasihi adalah hidup orang percaya

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita. 
2 Yohanes 1 : 4
Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
2 Yohanes 1 : 5
Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu--bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya--supaya kita saling mengasihi.
2 Yohanes 1 : 6
Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
2 Yohanes 1 : 7
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
2 Yohanes 1 : 8
Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

Saudara saudari, Agustinus sangat terinspirasi oleh surat Yohanes dan menulis: "Jika seseorang menyangka dia mengerti Alkitab tetapi tidak membangun cinta akan Allah dan cinta akan sesama, maka sebenarnya dia tak mengerti Alkitab" 

Dalm surat kedua Yohanes ditulis oleh orang yang menyebut dirinya penatua, dan ditujukan kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya (1). Isi surat memang menekankan tentang cinta kasih (5-6). Istilah Ibu terpilih tampaknya memang mengacu pada gereja dan yang dimaksud dengan anak-anaknya adalah jemaat.

Karunia, rahmat, dan damai Allah memang seharusnya menghadirkan hidup kristiani dalam kebenaran dan cinta. Sebab, bagaimana mungkin kebenaran dari Kristus yang memberikan hidup-Nya sendiri dalam kasih, tidak menghasilkan hidup yang penuh kasih?

Menjadi orang jahat namun dibaptis dan bahkan menyandang sebutan sebagai orang Kristen, bisa saja terjadi. Namun, "Menjadi orang jahat yang menunjukkan kehidupan cinta kasih adalah tak mungkin", demikian tulis Agustinus ketika merenungkan surat Yohanes. Jadi, bukti otentik kehidupan orang Kristen tak ada yang lain, kecuali CINTA KASIH.
Banyak orang mengira bahwa memiliki pengetahuan tentang Alkitab atau berbagai doktrin agama dapat menjadi tanda bahwa pemiliknya adalah orang Kristen sejati, terutama di kalangan yang merasa lebih intelektual. Akibatnya, sering terjadi perdebatan doktrin antar orang Kristen. Agustinus mengingatkan, baik yang mendisiplin dengan keras maupun yang bersikap lembut, keduanya harus memiliki dasar kasih. Sebab, Allah itu kasih dan kebenaran tak lepas dari kasih.

Menghidupi kasih dalam masyarakat yang plural dan penuh perbedaan pendapat akan menghasilkan tantangan tersendiri. Namun, kita tak mungkin lari dari perintah untuk mengasihi karena Allah adalah kasih. Orang yang tak dapat mengasihi sesama yang dilihatnya, tak mungkin mengasihi Allah yang tak dilihatnya. Jadi, tanpa kasih, pengetahuan, dan pelayanan, kita hanyalah gong yang berisik, yang lahir dari kesombongan dan dosa. 

Bila kita mencamkan bahwa kebenaran itu yang menyatukan orang percaya, maka seharusnya kita menyadari bahwa kesatuan jemaat pun hendaknya berdiri teguh. Jemaat berdiri bukan karena kesamaan haluan politik atau kesetaraan dalam tingkat ekonomi. 
Oleh sebab itu, jangan sampai kesatuan jemaat goyah karena perbedaan pendapat, perebutan jabatan pelayanan, atau segala sesuatu yang kualitasnya berada di bawah kebenaran. Ingatlah bahwa karena kebenaran Kristus saja kita bersatu. Maka, Jika ada perselisihan, pakailah kebenaran sebagai standar yang mempersatukan.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?