Selamat pagi.
Firman Tuhan untuk kita.
Mazmur 51 : 2
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Mazmur 51 : 3
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Mazmur 51 : 4
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
Saudara saudari, ada tujuh mazmur pengakuan dosa dalam Kitab Mazmur (Mzm. 6, 32, 38, 51, 102, 130, 143). Mzm 51 ini merupakan mazmur pengakuan dosa yang paling indah. Ini adalah pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinaannya dengan Batsyeba.
Daud meminta belas kasihan Tuhan karena ia tahu bahwa ia telah berdosa. Ia sadar bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosanya. Ia tahu bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang penuh rahmat (ayat 3). Walaupun Daud juga bersalah terhadap Uria, suami Batsyeba, tetapi ia mengerti bahwa yang terutama ia berdosa kepada Allah. Keberdosaannya membuat ia sadar bahwa ia memang mempunyai natur yang berdosa (ayat 7). Sebab itu ia rela menerima hukuman dari Allah yang adalah adil (ayat 6).
Pertobatan Daud dari dosa begitu luar biasa dan pengampunan Allah yang begitu ajaib menunjukkan bahwa tidak ada dosa apapun yang dapat memisahkan umat Allah dari kasih Allah jika ia sungguh-sungguh bertobat. Karena itu jangan pernah ragu untuk meminta ampun kepada Tuhan atas semua dosa kita, sebab bagi Allah ada keampunan dosa jikalau kita datang kepadaNya penuh dengan kerendahan hati.
Pembiaran terhadap dosa, atau tidak mengkehendaki pertobatan, maka secara otomatis Dosa itu akan menjalar. Ketika dosa tidak diakui, maka dosa tersebut akan menggiring manusia ke dalam dosa berikutnya untuk menyembunyikan dosa sebelumnya. Perzinaan Daud dengan Batsyeba membuat Daud membunuh Uria, melalui perantaraan Yoab, untuk menyembunyikan kesalahannya. Daud mengawini Batsyeba, agar Batsyeba tetap dalam pengawasannya dan tidak menceritakan perselingkuhan itu. Di samping itu, perkawinan tersebut memberi kesan kepada rakyat bahwa Daud sungguh pribadi yang peduli terhadap nasib rakyat yang sedang ditimpa bencana dengan mengangkat nasib seorang janda pahlawan. Pada titik ini, Daud terlibat dalam sebuah kebohongan publik. Dalam hidup Daud, dosa makin beranak pinak.
Mazmur ini mengajarkan kepada kita pelajaran yang penting dan berguna bahwa Allah mencari "jiwa yang hancur" dan "hati yang remuk redam dan penuh penyesalan" karena dosa (19). Allah menghargai orang-orang yang menyadari betapa jahat dan kotor dosa-dosanya. Ia menyukai orang-orang yang mengakui betapa mereka memerlukan belas kasihan-Nya. Sama halnya dengan perkataan Martin Luther "setiap orang harus bertobat setiap saat-hari". Dan percayalah di dalam pertobatan kita Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur" (Mat. 5:4). Dan di balik pengampunannya kita akan beroleh anugerah keselamatan.
Oleh Karena itulah, Daud memohon: "Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku" (Mzm 51:4-5). Ini juga yang seharusnya menjadi permohonan kita. Karena semasa hidup, kita masih senantiasa bergumul dengan dosa kita. Tak ada manusia yang kebal dari jerat dosa.
Datanglah kepada Tuhan. Sebab hanya Dia yang dapat menghapus dosa-dosa kita. Jangan tunggu sampai orang lain datang untuk menegur kita. Orang itu mungkin tidak akan muncul dalam waktu dekat atau bahkan dalam hidup kita. Namun, tangisilah dosa-dosa yang membuat kita menjauh dari Allah. Ratapilah ketidaksadaran kita yang membuat kita tergiur oleh hawa nafsu dan terasing dari Allah.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar