Kamis, 31 Oktober 2024

Tuhan perlindungan kita - Jesaya

Selamat pagi amang inang... 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Yesaya 26 : 1
Pada waktu itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda: "Pada kita ada kota yang kuat, untuk keselamatan kita TUHAN telah memasang tembok dan benteng.
Yesaya 26 : 2
Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!
Yesaya 26 : 3
Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya.
Yesaya 26 : 4
Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.


Saudara saudari, Dengan tegas dan jelas, Yesaya mengatakan, ia melihat Allah diproklamasikan sebagai Gunung Batu yang kekal, Penyelamat dan Pemberi damai sejahtera bagi manusia yang percaya dengan hati teguh, yang lurus jalannya. Gambaran istimewa ini menunjukkan bahwa Allahlah sang Pejuang yang meruntuhkan kubu-kubu benteng musuh. Dia membuka semua ketertutupan menjadi jalan-jalan, pintu-pintu yang terbuka bagi umat-Nya. Kebangkitan pun terbentang di hadapan umat-Nya sebagai karya diri-Nya di tengah kenyataan sejarah dunia.


Melihat bentuknya, Yesaya 26:1-21 mirip dengan Mazmur 24:7-10 yang merupakan nyanyian yang merayakan kemenangan. Namun Yesaya 26:1-21 lebih menyoroti nyanyian kemenangan Tuhan. Perikop ini membayangkan Tuhan diarak sebagai Raja yang telah menang perang. Ia diarak masuk kota Yerusalem dan dielu-elukan sebagai Raja yang bertakhta di Sion. Kita tentu teringat akan arak-arakan Yesus yang memasuki Yerusalem dengan menunggang keledai.

Dulu bangsa Israel merupakan bangsa yang bersatu di bawah pemerintahan Tuhan sebagai Raja atas mereka. Penyertaan Allah senantiasa mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menikmati penyertaan Allah dalam perjalanan di padang gurun. Tuhan adalah Pelindung mereka. Saat diserang oleh bangsa-bangsa lain, Tuhan melindungi mereka. Saat tentara Firaun mengepung mereka sedangkan di depan terhampar laut Teberau yang sangat luas dan mematikan, Tuhan -Sang Pelindung- membelah laut sehingga mereka selamat dengan menyeberangi laut itu.

Namun keadaan lama kelamaan berubah ketika Israel memaksa Allah untuk mengangkat raja bagi mereka. Itulah awal mula terjadinya perpecahan, mereka terpecah menjadi dua kerajaan (utara dan selatan). Raja-raja yang memerintah kebanyakan justru membawa orang Israel untuk tidak lagi bergantung kepada Tuhan. Bahkan banyak raja yang membawa ilah-ilah asing untuk menjadi sesembahan pengganti. Itulah sebabnya Allah menghukum mereka. Meski menyakitkan, tetapi hukuman dapat membawa kepada pertobatan.

Semua kecongkakan, kekhawatiran, percaya pada kekuatan diri sendiri dan bahkan pada ilah-ilah asing harus dibuang dari dalam diri kita. Kita harus bergantung hanya kepada Allah, Pelindung kita. Perlindungan-Nya sudah terbukti dalam sejarah umat-Nya. Lalu bagaimana mungkin kita tidak percaya kepada kuasa-Nya yang ajaib? Karena itu jangan pernah menggantikan Dia dengan yang lain? Hanya Dia Pelindung yang mahakuasa bagi orang-orang yang mau percaya kepada-Nya (3).


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?