Firman Tuhan untuk kita
*Mazmur 33 : 18*
Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
*Mazmur 33 : 20*
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!
*Mazmur 33 : 22*
Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Saudara saudari, bagaimanakah cara kita menantikan Tuhan?
Sesungguhnya penantian itu adalah suatu hal yang sangat panjang dan membosankan, dan penantian itu juga akan menjadi sia sia jikalau kita tidak menggantungkan hidup kepada Allah. Setiap orang yang menantikan kedatangan-Nya haruslah benar benar hidup dalam Iman. Iman akan menuntun kita untuk menghayati kehadiran Tuhan dan pemeliharaaNya setiap saat.
Dalam perikop bacaan ini, pemazmur mengajak kita untuk melihat alam semesta dari kacamata Tuhan yang senantiasa aktif menyatakan pemeliharaan-Nya atas dunia ini. Pemazmur juga mengajak kita untuk memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh, bahkan dengan nyanyian dan musik (ayat 1-3) dengan beberapa alasan sebagai berikut :
1) memuji Tuhan adalah ciri wajar dari orang-orang yang hidup tulus di hadapan Allah (ayat 1b).
2) Firman Tuhan menjadikan segala sesuatu (ayat 4-9). Firman Tuhan menunjukkan kekuasaan dan kedaulatan Allah. Jadi, semua yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan dan ada di bawah penguasaan-Nya.
3) Rancangan Tuhan berlaku atas seluruh umat manusia (ayat 10-12). Betapa pun hebat rancangan para musuh umat Allah, Tuhan mampu menghancurkannya, demi kesejahteraan umat-Nya.
4) Tuhan selalu memperhatikan umat manusia. Tidak ada yang luput dari pengamatan-Nya (ayat 13-15). Jadi, kehidupan setiap orang ada di tangan-Nya.
5) Pertolongan sejati hanya datang dari Tuhan, bukan dari kekuatan politik, militer, ekonomi atau apa pun yang orang dunia sering andalkan (ayat 18-19).
Kiranya melalui pengalaman Daud, marilah kita belajar bahwa seseorang yang berelasi dekat dengan Tuhan niscaya akan berdampak pada perspektifnya dalam memandang hidup dan memiliki pola fikir yang maju untuk membangun serta memikirkan kebahagiaan. Pada umumnya sering kita berpikir bahwa hidup bahagia adalah hidup berlimpah harta dan kesuksesan. Namun bagi Daud, kebahagiaannya yang sejati adalah karena ia punya Tuhan dan firman-Nya. Pepatah mengatakan, "Jika yang Anda miliki hanyalah Allah, maka Anda telah memiliki segala yang Anda butuhkan_ ).
Dalam hidupnya, Daud berbahagia karena memiliki Allah sejati. Tidak heran jika sesulit apapun hidupnya, sedalam apapun kegagalannya, tidak akan membuatnya berpaling dari Tuhan, terlebih melupakan penyertaan Tuhan.
*Bagaimana dengan kita?* Apakah alasan utama kebahagiaan kita selama ini? Pada hartakah, kesuksesan, atau pada Allah kita?
Kebahagiaan yang terbesar bagi setiap orang percaya adalah kesadaran akan penyertaan Tuhan Allah, menyandarkan pengharapannya kepada Allah.
Oleh karena itu percayalah bahwa kasih setia Tuhan tidak akan pernah berubah.
Serukanlah "Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu"
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar