Senin, 03 Februari 2025

Kebahagiaan orang yang di ampuni dosanya - Renungan harian Luther

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
 *Mazmur 32 : 2* 
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
 *Mazmur 32 : 5* 
Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.
 *Mazmur 32 : 6* 
Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.
 *Mazmur 32 : 7* 
Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.
 *Mazmur 32 : 11* 
Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!

Saudara saudari, Setiap manusia sepanjang zaman berusaha dengan segala daya upaya untuk mendapatkan kebahagiaan hidup. Bahkan ada yang bekerja tanpa mengenal waktu dan menomorduakan keluarga agar meraih promosi jabatan, karena mereka berpikir bahwa kebahagiaan akan didapatkan jika mereka bergelimang harta dan meraih kedudukan tinggi. Setelah meraih semua itu, bukan kebahagiaan yang ia dapatkan namun penyakit karena stress dan bekerja terlalu keras. Lalu dimanakah kebahagiaan itu? 

Sesungguhnya kebahagiaan bukanlah hal yang sulit digapai oleh manusia. Daud sudah membuktikan. Ia menemukan kebahagiaan bukan dalam kekayaan, kedudukan, dan kekuasaan yang ia miliki namun dalam pilihan yang tepat yaitu bertobat dan beroleh pengampunan DOSA. Ia memilih untuk bertobat dan memohon ampun dari Allah maka ia menemukan kebahagiaan (1-2, 5). 

Orang yang menyadari dosanya namun tidak bertobat tidak akan mengalami kedamaian hati namun justru tekanan (3- 4). Melalui renungan harian Luther ini kita dapat memahami bahwa setiap orang yang bertobat adalah orang orang yang menggantungkan hidupnya kepada Allah (7). Dalam konfesi Augsburg artikel ke XI dikatakan bahwa di kalangan kita Gereja Lutheran, pengakuan dosa secara perseorangan harus di pelihara dan jangan di abaikan. Dan dalam pengakuan dosa itu tidak perlu menyebutkan semua jenis dosa yang kita lakukan atau satu persatu, sebab siapakah yang dapat mengakui segala kesesatan? (Maz.19:13). Dan sungguh Allah akan mengampuni dosa kita, Allah tidak pernah memandang besar kecil atau banyaknya dosa kita, tetapi yang Allah butuhkan adalah PERTOBATAN sejati. 

Walaupun tekanan dan kesulitan tetap menghampiri hidup kita, namun ingatlah Allah adalah tempat perlindungan kita (6). Dan hal itu juga lah yang membuat pemazmur memilih untuk menaati perintah Allah (8) bukan seperti kuda yang terkenal senang membangkang. Pilihannya yang terakhir adalah sangat tepat sebab orang fasik akan mengalami derita bukan selalu secara fisik, namun yang pasti secara hati dan jiwa karena hanya orang yang sudah dipulihkan hubungannya dengan Allah lah yang akan merasakan damai sejahtera yang sesungguhnya (10). 

Oleh karena itu, di ayat yang pertama dan terakhir dalam mazmur ini timbul suatu pertanyaan penting: Siapakah orang benar? Siapakah orang jujur? Siapakah orang yang percaya kepada Tuhan?
Dan siapakah yang beroleh kebahagiaan sejati?
Jawabannya *Mazmur 32* : mereka yang hidup dengan kesadaran yang mendalam akan dosanya, yang menyadari kebutuhan mereka akan anugerah pengampunan dosa dari Allah, dan yang hidup tekun bertobat! 
 "Pengampunan dosa hanya ada pada Allah, di luar Allah kita tidak menemukan pengampunan dosa, dan pengampunan dosa bukanlah pekerjaan Manusia". Oleh itu, berbahagialah setiap orang yang setiap saat dosanya di ampuni (bertobat setiap saat), Berbahagialah orang yang tekun bertobat, karena sukacita surga menjadi bagian hidup mereka. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Allah menantikan Pertobatan kita - Mazmur 51

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.   Mazmur 51 : 2 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari d...

what about theologi luther ?