Selamat pagi....
Firman Allah untuk kita hari ini.
1 Korintus 4 : 15
Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
1 Korintus 4 : 16
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
Saudara saudari, berdasarkan prinsip dunia, sangat sulit bagi seseorang untuk merendahkan diri. Kita lebih tertarik mengejar kuasa dan berada di atas orang lain. Hampir tidak ada orang yang dengan sadar mau berada di bawah orang lain. Namun prinsip Kristen, merendahkan diri tidak hanya mungkin, tetapi sudah sewajarnya.
Kesombongan dan kebanggaan diri menggerogoti tubuh jemaat Korintus. Dalam perikop yang kita baca, Paulus tidak henti-hentinya menegur kesombongan mereka dalam pelayanan. Paulus melihat kesombongan itu terekspresi lewat mengutamakan diri sendiri dan menganggap diri sendiri lebih penting (6-7). Begitu parahnya kesombongan mereka sampai Paulus mengulanginya lagi di ayat 18-19. Sikap arogansi ini mungkin dikarenakan kelimpahan talenta dan karunia rohani mereka bahkan karna harta mereka.
Selain menegur mereka, Paulus juga menasihatkan mereka supaya belajar merendahkan diri. Dalam hal ini, Paulus meminta mereka mengikuti teladannya untuk meneldani Rasul itu sendiri (16). Sebab Paulus sendiri telah menuruti teladan Kristus (17). Pernyataan ini bukanlah isapan jempol belaka. Paulus bisa membuktikannya lewat contoh dan pengalamannya sendiri. Bahkan, Paulus menyimpulkan bahwa posisi rasul adalah tempat yang paling rendah (9-13).
Sebagai orang Kristen yang mempersembahkan hidup untuk Tuhan, merendahkan diri tidak hanya memungkinkan kita lakukan. Malahan, ini menjadi sebuah keharusan sebagai bagian dari meneladani Tuhan kita, Yesus Kristus. Jauh sebelumnya, Tuhan Yesus juga sudah menasihati dengan mengatakan bahwa jika ingin menjadi besar, kita harus menjadi hamba bagi semuanya (Mrk. 10:43-44). Bahkan, Ia telah mengambil tempat paling hina (Flp. 2:6-7). Kunci merendahkan diri adalah menanggalkan kesombongan, kebanggaan diri, dan status sosial yang kita sandang. Sebab hanya dengan merendahkan diri kita dapat belajar meneladani Kristus. Oleh karena itu, marilah berlomba lomba untuk menundukkan hati dalam memahami sesama, marilah mengenal diri di hadapan Allah dan hendaklah dalam hidup setiap saat kita meneladani Karakter Yesus Kristus (saling mengasihi).
Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita.. Amin
😊😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar