Selamat hari minggu.
Firman Tuhan untuk kita.
Filipi 3 : 7
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Filipi 3 : 8
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
Filipi 3 : 9
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Filipi 3 : 10
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
Filipi 3 : 11
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Saudara saudari, sebagai orang Ibrani sejati, Paulus sangat mengutamakan moralitas dan keagamaan. Akibatnya ia malah menjadi musuh Kristus, musuh Injil (ayat 4-6). Tetapi Panggilan Allah membuatnya berubah total, semua yang diunggulkannya itu ternyata sia-sia, sebab hal hal yang di perbuatnya tidak mampu membuat Allah memperhitungkannya sebagai kebenaran sebab tak seorang pun dapat membenarkan diri di hadapan Allah oleh karena usahanya sendiri. Itu sebabnya Paulus menegur keras para pengajar sunat palsu(2) bahwa sesungguhnya segala hal ketetapan lahiriah tidak lah keuntungan baginya malah di anggap sampah sebab hanya Pengenalan akan Kristus Yesus membuat benar di hadapan Allah.
Mengapa Paulus mengungkapkan hal ini?
Dia sedang memperingatkan jemaat Filipi untuk berhati-hati terhadap "anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat dan penyunat-penyunat yang palsu" (2). Sebab orang-orang itu menekankan hidup keagamaannya secara lahiriah semata (4). Mereka melakukan ibadahnya secara ritualistik dan legalistik. Oleh karena itu mereka perlu diwaspadai karena berpotensi menyesatkan kerohanian jemaat.
Dengan memakai kesaksian hidupnya, rasul Paulus menasihati jemaat Filipi. Dulu segala kemegahan lahiriah dianggapnya keuntungan, tetapi sekarang tidak. sebab pengenalan akan Kristus itulah yang diingininya.
Oleh karena itu, marilah kita merenungkan dan menyadari bahwa sesungguhnya tujuan kita sebagai orang percaya sudah ditetapkan oleh Allah, yaitu kebangkitan dan hidup kekal bersama-Nya di surga. Oleh karena itulah, Paulus tidak lagi membanggakan keadaan lahiriahnya di luar Kristus. Sejak ia menerima Yesus sebagai Juru Selamat, arah tujuan hidupnya berubah secara radikal. Sebelumnya, tujuannya adalah mencari kehebatan dan kemegahan diri sehingga ia tega menganiaya orang-orang yang percaya kepada Yesus. Namun setelah berjumpa dengan Yesus, ia hanya ingin mengejar kebenaran dalam Kristus.
Maka, demikianlah kiranya dengan hidup kita, marilah kita arahkan hati dengan sungguh sungguh hanya kepada Tuhan yang menyediakan hidup kekal sehingga kita dapat bermegah dalam Kristus Yesus, sebab Baptisan di dalam Dia telah menjadikan kita manusia baru yang hendaknya berfokus hanya untuk Allah. Dengan hidup yang baru, maka tujuan hidup kita hendaklah menuntun kepada pengenalan diri akan Tuhan dan keyakinan akan hidup kekal bersama Allah. Kita harus mengarahkan hidup hanya kepada Allah saja, hidup dalam kehendakNya.
Salam minggu judika, kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar