Minggu, 01 Juni 2025

Orang percaya hidup dalam Kasih Kristus - 1 Yoh 3 : 11 - 15

Selamat pagi. 

Firman Tuhan untuk kita
1 Yohanes 3 : 11
Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
1 Yohanes 3 : 12
bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
1 Yohanes 3 : 14
Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
1 Yohanes 3 : 15
Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.


Saudara saudari, lewat Firman ini Rasul Yohanes kembali menekankan ajaran Yesus tentang kasih yang melampaui norma. Pembunuhan tidak sekadar dinilai sebagai sebuah tindakan dosa, seperti tindakan yang telah dilakukan oleh Kain terhadap Habel. Namun, ketika niat membunuh muncul dalam hati dan pikiran dengan dilandasi kebencian, hal itu pun merupakan dosa pembunuhan (13-15) atau dapat juga kita bandingkan dengan penjelasan Luther tentang Hukum Taurat JANGAN MEMBUNUH. Kepahitan dan kebencian terhadap seseorang yang melukai kita dapat tumbuh menjadi kanker yang dapat membunuh kasih di dalam hati kita. Oleh itu, segala bentuk kebencian harus di buang - supaya tidak menjadi jadi. 
Bagi Yohanes, kasih bukanlah sekadar kata benda atau kata sifat. 
Dalam teks bacaan ini Yohanes memakai kata kerja ‘mengasihi’ (ayat 11,14,18). KASIH tidak dapat dilepaskan dari relasi personal dan sosial dengan manusia lainnya. Seseorang tidak dapat mengatakan bahwa ia dipenuhi kasih ilahi, tetapi hidupnya tanpa relasi dengan manusia lain. Kasih memerlukan objek untuk dikasihi, yaitu sesama kita manusia. Secara khusus dalam perikop ini dapat kita lihat bahwa Yohanes mengontraskan hakikat kasih dengan dua model yakni Kain dan Kristus. 

Kehidupan Kain dalam kitab Kejadian dilaporkan bahwa persembahan Kain tidak diterima, sedang persembahan Habel, adiknya, diterima Allah (ayat 4:3-8). Akibatnya timbul kecemburuan dan kebencian dalam diri Kain. Kegagalan Kain untuk mengasihi adiknya melahirkan kebencian yang mendalam dan berkhir pada pembunuhan. Kain membenci Habel yang berbuat benar di hadapan Allah. Perbuatan benar inilah yang dibenci oleh dunia. Oleh sebab itu, Yohanes memperingatkan kita bahwa jika kita membenci perbuatan benar maka tidak ada kasih dalam diri kita dan dan kita di kuasai oleh iblis itu artinya kita sedang membenci. Membenci dengan cara membunuh Inilah model hidup Kain. 

Sedang dalam masa hidup Yesus Kristus. Tujuan utama Kedatangan Yesus ke dalam dunia adalah untuk mewujudkan kasih Allah kepada kita(Yoh.3:16). Karya Yesus telah nyata sebab selama Dia hidup di dunia, baik perkataan maupun perbuatan, semuanya mendemonstrasikan kasih Allah. Bukti kasih yang lebih jelas dan yang telah memperdamaokan kita kembali dengan Allah adalah ketika Kristus menyerahkan nyawa-Nya, berkurban untuk kita (ayat 16). Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya sendiri agar kita beroleh kehidupan kekal (di perdamaikan kembali dengan Allah). Oleh karena itu, orang yang percaya kepada Yesus patut meneladani kasih Kristus. Jadi karna kita sudah berada dalam Kristus, dan Kristus tinggal dalam kita, maka sesungguhnya kita juga wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara seiman (ayat 16) saling tolong menolong, dan hidup saling mengasihi. 

Kita tidak perlu terkejut bila dunia membenci kita (ayat 13), tetapi kita harus heran terhadap diri kita apabila ada kebencian dalam diri kita atau perkumpulan orang percaya. Yohanes memakai kisah Kain sebagai contoh kegagalan dalam mengasihi (ayat 12). Kain gagal karena tidak memiliki iman (Ibr. 11:4), sehingga lahirlah ketidaktaatan yang berakhir pada kebencian, hingga lahir kesombongan yang menghasilkan panas hati (Kej. 4:5). Kebencian memang dapat ditunjukkan secara aktif maupun pasif. Di mata Allah, membenci saudara sama dengan membunuh dia di dalam hati (ayat 15). Perbedaan kebencian dan pembunuhan terletak pada tindakan, Walaupun kita tidak melakukan tindakan membunuh secara langsung ( _mungkin karena takut dihukum_ ), tetapi terselip harapan bahwa orang itu bisa lenyap atau menolak seseorang juga berarti kita telah memperlakukan orang itu seolah dia telah mati. Setiap orang percaya harus mampu menyatakan diri sebagai Kristen dan tentu harus saling mengasihi. Ini bukanlah hanya tugas, tetapi demikianlah bukti kekristenan yang sejati. "Di mana tidak ada kasih maka di itu adalah tanda iman yang mati". Bila kita tidak mengasihi saudara seiman, maka kita adalah orang yang tidak mengenal Kristus. Kasih sejati bukan hanya ada di dalam hati atau mulut, tetapi dinyatakan melalui tindakan. Berbagi makanan dengan mereka yang kelaparan atau berbagi rezeki dengan mereka yang kekurangan, adalah merupakan tindakan kasih yang nyata (ayat 17-18). 

Oleh karena itu, Jangan biarkan kasih kita hanya ada di bibir tanpa aksi nyata. Kita harus menyatakan kasih dalam tindakan dan kebenaran, dalam aksi dan dalam kejujuran. 

Demikianlah Firman Tuhan, kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

#vdma

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 148 : 1 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Mazmur 148...

what about theologi luther ?