Sabtu, 30 November 2024

Berjuang dalam kesusahan dan Mengucap Syukur lewat Doa - Doa kepada Allah

Selamat Minggu Adven. 
Firman Tuhan untuk kita. 
1 Tesalonika 3:9-13
 Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita?
Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. 
Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

Saudara saudari, sekarang kita telah masuk ke Minggu Adven, Minggu tahun baru dalam kalender Gerejawi. Adven adalah masa penantian, dimana kita menantikan kehadiran Yesus Kristus yang sekarang kedatangannya yang ke 2x.

Dalam bacaan perikop kita hari ini, Firman ini kembali mengingatkan kita bahwa sesungguhnya setiap orang percaya, yang menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua x tidaklah boleh terlepas dari yang namanya Doa. Dalam hal itu, kita dapat melihat Rasul Paulus, ia telah belajar meneladani Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, yang rindu bertemu dan memperhatikan domba-dombanya yang sedang menderita. Maka ketika Timotius tiba di Atena, Paulus langsung mengutus dia kepada jemaat di Tesalonika. Tujuannya untuk menguatkan dan menasihatkan mereka tentang imannya, agar mereka tidak goyah dan mundur ketika mengalami penderitaan (2) tetapi biarlah kiranya selalu berjuang dalam kesusahan dengan tetap terhubung kepada Allah lewat doa doanya.
Dalam satu tahun yang telah berlalu, banyak godaan dan tantangan yang kita hadapi, tak sedikit yang menyerah dan banyak juga yang frustasi karna penderitaan dalam hidup, karna itu syukurlah bagi Allah hari ini kita telah di antarkan ke minggu Adven yang 1, Allah telah turut bekerja dan memelihara dalam hidup kita, kita di beri kesetiaan terhadapNya. Kita diberi kesehatan, umur panjang dan kebahagiaan, segala yang baik itu datangnya dari Allah dan itulah penyertaan Allah dalam memelihara dan mengasihi kita. 

Dalam perikop ini, Paulus juga mengingatkan, dan menegaskan bahwa mereka dipanggil juga untuk menderita (3), sebagaimana ia telah memberitahukan sebelumnya (4). Hal ini Paulus katakan agar mereka semakin siap menghadapi penderitaan yang ada. Untuk itu, ia mengutus Timotius ke Tesalonika untuk mengetahui keadaan jemaat di sana. Paulus khawatir dan takut bahwa mereka telah mundur imannya karena pencobaan Iblis itu sehingga jerih payah Paulus menjadi sia-sia (5). Namun, Paulus mendapatkan kabar baik yang menggembirakan bahwa mereka tetap teguh berdiri di dalam iman dan terus bertumbuh dalam iman, kasih, pengharapan. Hal ini membuat Paulus bersemangat dan hatinya begitu terhibur di tengah-tengah kesukaran dan kesesakan yang sedang dialaminya (7-8). Ia begitu bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan. Ia senantiasa berdoa sungguh-sungguh, agar mereka dapat bertemu kembali untuk saling menguatkan dalam iman (9-10). Ia juga memohon agar Tuhan membuat mereka semakin bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap semua orang (12). Tuhan juga menguatkan hati mereka sehingga mereka dapat tetap hidup kudus dan tanpa cacat cela di hadapan Allah sampai Kristus datang kembali (13).

Jika kira perhatikan, Pada zaman sekarang banyak pemimpin rohani yang menyebut dirinya sebagai gembala jemaat - parmahan, tetapi dalam praktiknya mereka tidak hidup seperti Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik. Mereka hanya mengejar keuntungan pribadi. Melalui renungan ini, marilah kita menjadi gembala yang mengasihi dan mempedulikan umat Tuhan.

Dan hendaklah kiranya kita juga sebagai Jemaat, menjadi jemaat yang takut terhadap Allah, menjadi orang orang yang setia. Senab kesetiaan itu menuntun dan mengarahkan kita dalam menjalani hidup. Percayalah, besar kecil masalah atau pergumulan yang kita hadapan, jikalau kita sungguh sungguh setia dan bergantung kepada Allah. Masalah atau pergumulan tidak akan pernah dapat membuat kira lemah, menyerah ataupun meninggalkan Tuhan. 
Biarlah kesusahan hidup itu menjadi ujian Iman. Dan kiranya biarlah ujian ujian itu menguatkan kita bahwa Allah selalu ada bersama kita Dan memelihara hidup kita. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak Dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Aminnn.... 

Salam Adven, mari kita menantikan Kristus Yesus 😊

Jumat, 29 November 2024

Acara Syukuran Naik sidi

 

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

logo GKLI                     GEREJA KRISTEN LUTHER INDONESIA (GKLI)

                (INDONESIAN CHRISTIAN LUTHERAN CHURCH)

                Didirikan : 18 Mei 1965, Akte Notaris Nomor 30

                      S. K. Dep. Agama RI : Dp/II//137,1967, Nomor 148 Tahun 1988 Tanggal, 2-7-1988

             BATU AJI - RESORT PJB BATU AJI

                  Jalan Katamso Taman Batu Aji indah II, Kel. Sagulung kota, Kec. Sagulung, Batam.

                Anggota Persekutuan Gereja Gereja Indonesia (PGI)

 

 

ACARA IBADAH SYUKURAN

 SYUKURAN CONFIRMATIO DEI/MALUA

 

1.   Marende buku Ende No. 74 : 1 – 3 (SAI MARLAS NI ROHA HITA)

1.     Sai marlasni roha hita, ale dongan Kristen i

           Sai tapuji ma Tuhanta, napasaehon dosa i

           Ditogihon Jesus i hita tu huria i

           Naung dijangkon Debatanta hita on baen anakkonNa.

2.     Tuhan Jesus do Rajanta, na manggomgom sasude

Niramotan ni tanganNa do luhut parhosa pe

Molo lao hataNa i ndang tarbaen so saut be i

Sai na tulus do nidokNa di saluhut manisia.

3.     O Hamu ale pardosa, molo naeng sonang hamu

Sai tangihon ma soara ni Tuhanta i burju

Sai pauba rohamu, jangkon Jesus i tutu

Asa saut paluaonNa tondimuna sian dosa

 

2.   Votum/Tangiang                                                          (sesuai nama minggu)

Bacaan Firman dari :

Yesaya 46:4 (Indonesia)
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku akan menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Yesaya 46:4 (Batak)

Sahat ro di hatutuamu sai tongtong do ahu, jala ro di na ubanon sai ahu do mangusung hamu. Ahu do mambahensa na sai laon, ahu do mangompa, ahu do mangabing jala ahu paluahon nuaeng.

 

 

 

 

 

 

3.   Marende Buku Ende No. 274 : 1 – 2 (NDANG JADI HO MARDALAN)

1.     Ndang jadi ho mardalan Sasada ho antong
Tuhanta Sipangolu Baen donganmi tongtong
Tartondong ho ma Surgo Di hadosaonmi ?
Sai tangkup Tuhan Jesus Siporsan dosami

2.   Ndang jadi ho holsoan Dibaen na porsuk i
Tu Tuhan i aluhon Na niarsakkonmi
Ibana Sipartogi sitiop tanganmi
Ture panogihonNa Di na porsea i

4.   RENUNGAN SINGKAT

 

5.   Marende Buku Ende No. 453 : 1 – 3 (SADA GOAR NA UMMULI)

 

1.     Sada goar na umuli sian nasa goar i
Goar ni Tuhanta Jesus, i do na umuli i
GoarMi Tuhanki, holan i do endengki
GoarMi Jesuski do pamalum rohangki

2.     Tung na malum do rohangku, nunga sonang tondingki
GoarMi do sinjatangku dompak angka musu i
GoarMi Tuhanki, holan i do endengki
GoarMi Jesuski do pamalum rohangki

3.     Sipalua do goarMu, saut malua tondingki
Nasa rante ni sibolis ingkon sega baenon ni~i
GoarMi Tuhanki, holan i do endengki
GoarMi Jesuski do pamalum rohangki

 

6.   Pasahathon Hata Selamat

1.     Mewakili Punguan Ama

2.     Mewakili punguan Ina

3.     Pangula ni Huria

4.     Mangampu

 

7.   Tangiang pangondianan

 

 

 

 

 

 

 

 

8.   Marende Buku Ende No. 463 : 1 – 3 (PASUPASUM TONGOSON MU)

(Pelean 1 kantong)

1.     PasupasuM tongosonMu i do didok hataMi
Suru tondiM na badia, bosur ma baen rohangki
HagogoonMu songgop ma tu rohangkon
Unang sai holan manetek, gohi sandok diringkon

2.     Buat ma angka pangambat, unang songsong dalan i
Mual ni aek hangoluan ringkot do di rohangki
HagogoonMu songgop ma tu rohangkon
Unang sai holan manetek, gohi sandok diringkon

3.     Bereng ma sai hupaima, nunga rade rohangki
Guru di Ho ma ngolungku, dohot au tinobusMi
HagogoonMu songgop ma tu rohangkon
Unang sai holan manetek, gohi sandok diringkon

 

9.   Tangiang Panutup Ale Amanami + Pasu pasu

 

 

 

 

Dipasu pasu jala di ramoti Tuhan Debata ma hita saluhut na

 

 

 

 

 

Dibenarkan oleh Iman - kebenaran yang memerdekakan

Selamat pagi... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Roma 10 : 9
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Roma 10 : 10
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Roma 10 : 11
Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."


Saudara saudari, Sepanjang abad, manusia senantiasa berupaya untuk mencari kebenaran. Dalam memahami kebenaran tentang Yesus Kristus atau kebenaran akan Keselamatan (hidup kekal) banyak orang yang tersesat dalam memahami ataupun mengajarkan. 
Oleh karena itu melalui renungan harian luther kita pada pagi hari ini, Firman ini mengajarkan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah kebenaran yang memerdekakan. Kelahiran Yesus Kristus adalah merupakan suatu hadiah bagi kita, bahwa Kristus hadir untuk memberi Keselamatan bagi kita. Yesus Kristus adalah kegenapan dari hukum Taurat sebab tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat melakukan hukum Taurat dengan sempurna selain Yesus Kristus. 

Ucapan Paulus dalam perikop ini dapat mengandung dua arti. PERTAMA, Tuhan Yesuslah sebenarnya tujuan Taurat sebab hanya Dia lah yang telah memenuhi tuntutan Taurat dengan sempurna. KEDUA, karena tidak ada yang dapat melakukannya dengan sempurna maka kehadiran Yesus mengakhiri tuntutan hukum Taurat. Hukum Taurat bukan lagi jalan untuk orang berharap diselamatkan seperti ajaran Yahudi kuno, tetapi Imanlah yang menyelamatkan. Iman yang benar berharap kepada Yesus Kristus. Kebenaran itu tidak perlu dipersoalkan lagi. Sebab Yesus Kristus nyata sudah datang menjadi manusia, mati dan bangkit dan terangkat ke sorga menyediakan tempat bagi setiap orang percaya. Mempertanyakan ulang fakta itu seolah orang yang ingin mencoba menjelajahi jurang tak terukur yang telah dijembatani Kristus (ayat 7).

Allah telah menunjukkan keselamatan bagi semua bangsa, tanpa memandang ras dan tingkatan kekayaan. Oleh karena itu, Sebagai orang yang telah menerima anugerah keselamatan, kita pun beroleh tugas untuk memberitakan warta keselamatan itu. Di mana kita dapat melakukannya? Di rumah, di kantor, atau di lingkungan sekitar kita?. Dan jikalau pun ada juga orang-orang yang memiliki kerinduan untuk mewartakan Injil ke tempat-tempat asing yang belum pernah dia ketahui sebelumnya. Untuk mereka, kita perlu berdoa agar banyak pintu yang terbuka bagi pemberitaan mereka. Sebab bagi setiap orang yang belum mengaku, menerima, dan memanggil Yesus sebagai Tuhan. Kebenaran itu harus diberitakan agar mereka juga beroleh keselamatan. Dengan demikian, banyak orang dari segala tempat dan bangsa akan diselamatkan.

Sebenarnya tanpa usaha apa pun kita telah diselamatkan Allah dalam anugerah-Nya melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu marilah kita bersyukur dan berkomitmen untuk hidup percaya dan mengandalkan Tuhan dalam hidup kita, dan hendaklah dalam hidup kita menjadi berkat, menyatakan kesediaan diri menjadi alat yang memberitakan kebenaran dalam Yesus Kristus, lewat pengakuan kita terlebih lewat kehidupan kita, iman harus menunjukkan kualitas lewat hidup. Marilah kita memulainya dari lingkungan keluarga, tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat usaha.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 28 November 2024

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI
Firman Tuhan untuk kita. 

Mazmur 148 : 1
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi!
Mazmur 148 : 2
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Mazmur 148 : 3
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan, pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Mazmur 148 : 4
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!
Mazmur 148 : 5
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.
Mazmur 148 : 6
Dia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya, dan memberi ketetapan yang tidak dapat dilanggar.
Mazmur 148 : 7
Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;


Saudara saudari, Bila kita mendengar kata puji-pujian maka biasanya yang terbayang adalah lantunan lagu pujian yang dikumandangkan jemaat dalam sebuah ibadah di hari Minggu, atau ibadah lainnya. Namun dalam bacaan mazmur kita hari ini, pemazmur memperlihatkan sebuah aspek yang berbeda tentang pujian. 
Dalam pandangan pemazmur, seluruh penghuni alam semesta harus bergabung dalam sebuah orkestra indah untuk menaikkan puji-pujian kepada Tuhan. Siapa saja yang termasuk di dalamnya? Laut dan segala isinya, serta berbagai fenomena alam yang mempengaruhinya (1-6). Tak ketinggalan, segala sesuatu yang berdiam di bumi dan di bawah bumi pun harus ikut memuji Tuhan (7-12). Termasuk ular naga dan seisi samudra raya pun didorong untuk memuji Tuhan (7). Ajakan agar seisi langit dan laut memuji Tuhan menegaskan supremasi Tuhan atas semua itu. Ini adalah kebenaran yang tidak bisa disanggah karena memang Tuhan adalah Pencipta semua itu. Ini merupakan perlawanan terhadap kepercayaan para penyembah berhala, yang menyembah benda-benda langit dan penghuni lautan. Menegaskan hal itu, pemazmur mengajak semua kalangan memuji Tuhan (11-13), karena Dia agung dan mulia (13-14).

Pujian yang dikumandangkan oleh mazmur ini bersimfoni yang lengkap dan harmonis. Lengkap karena dari berbagai perspektif, pujian ini muncul. Dari perspektif malaikat makhluk surgawi, muncul pujian akan keagungan dan kebesaran Sang Raja yang bertakhta di surga. Dari segala ciptaan-Nya yang Dia letakkan di cakrawala dan langit untuk menerangi dunia ini, kemahakuasaan-Nya menjadi sasaran kekaguman. 

Semua ciptaan bergantung penuh pada Tuhan Sang Pencipta, yang sekaligus Sang Pemelihara. Ia yang menciptakan segala sesuatu dengan firman-Nya, Ia pula yang memberikan segala ketetapan agar semesta terus berjalan dengan baik (5-6).

Rasa kebersamaan dengan seluruh alam, baik di surga maupun di bumi, yang pemazmur rasakan adalah sesuatu yang sangat indah, istimewa, dan berharga. Perasaan dan ajakan sang pemazmur ini didasarkan pada penghayatan bahwa pemazmur sebagai manusia ada bersama dengan ciptaan yang lain.

Ada kesadaran bahwa alam pun adalah subjek yang turut menyembah Tuhan, bukan objek untuk dieksploitasi. Kesadaran seperti ini menjadi teguran keras kepada kita yang sering kali hanya memusatkan segala sesuatu oleh, dari, dan untuk manusia. Kita bersikap sangat antroposentris. Akibatnya, kita cenderung mengabaikan keberadaan, keterkaitan, bahkan kebersamaan dengan ciptaan yang lain, termasuk ciptaan yang ada di surga yang tak terlihat.

Di tengah kerusakan alam yang menyebabkan ketidakteraturan, bahkan kekacauan musim, banjir, tanah longsor, dan lain-lain, kidung yang dinaikkan pemazmur mengajak kita untuk peduli terhadap alam. Kita diajak untuk tidak menjadikan alam semesta sebagai alat pemuasan nafsu, tetapi sebagai sesama ciptaan yang menyembah Sang Pencipta yang Agung.

Mari kita selalu ingat, peduli, dan melibatkan alam di dalam pujian kepada Allah. Biarlah kiranya semuanya bersama-sama memuji nama Allah Sang Pencipta dan Pemelihara ciptaan-Nya.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏🙏🙏

Rabu, 27 November 2024

Bersukacita di dalam Tuhan Sebab Tuhan adalah sumber pertolongan

Selamat pagi
Firman Tuhan  untuk kita, 
Mazmur 97 : 1
TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita!
Mazmur 97 : 3
Api menjalar di hadapan-Nya, dan menghanguskan para lawan-Nya sekeliling.
Mazmur 97 : 7
Semua orang yang beribadah kepada patung akan mendapat malu, orang yang memegahkan diri karena berhala-berhala; segala allah sujud menyembah kepada-Nya.
Mazmur 97 : 12
Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Saudara saudari, Pemazmur menggambarkan betapa bumi bersorak, bila Allah datang memerintah. Kelaliman dimusnahkan, dan kesejahteraan ditegakkan. Suatu pemerintahan yang didambakan rakyat! Di dalam pemerintahan kerajaan Allah, Kristus duduk di atas takhta sebagai Raja. Bagi umat yang percaya dan setia, Dia Pembawa sukacita besar; tetapi bagi mereka yang menyelewengkan kekuasaan, menindas rakyat bahkan cenderung tidak mau mengakui kewibawaan Tuhan sebagai Raja, kedatangan-Nya merupakan suatu kengerian dan mereka akan dipermalukan. Syair Isaac Watts dalam sebuah kidung Natal sungguh menggambarkan hal ini:"Hai dunia gembiralah dan sambut Rajamu; ... Hai dunia elukanlah Rajamu Penebus; ... Dialah Raja semesta, benar dan mulia" (KJ 199).

Celakalah yang menjadi musuh Tuhan. Kuasa yang menegakkan hukum dan keadilan Allah tengah bekerja menuju puncak kemenangan-Nya. Cahaya kemenangan pun terbit atas umat-Nya. "Mari serukanlah kemenangan-Nya, bencilah kejahatan." Dan celakalah mereka yang tidak hanya menolak masuk kerajaan-Nya dan menyembah-Nya, tetapi juga merintangi orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah (Mat. 23:13). Kengerian dan malapetaka akan menimpa mereka.

Apa yang merupakan kenyataan surgawi pasti akan mempengaruhi keadaan duniawi kita. Mazmur ini memaparkan gerak arus dari surga turun mempengaruhi dan mengubah dunia ini (lihat ayat 1-4 ke ayat 5, ayat 6a ke ayat 6b-7). Karena Allah benar dan adil, Allah pasti akan menjalankan penghukuman atas dunia ini, suatu sumber sukacita bagi dunia ini (ayat 1), bagi umat Allah (ayat 8), bagi semua orang benar (ayat 11-12). Sifat-sifat Allah dapat dipercayai dan diandalkan sepenuhnya, dan dari sifat-sifat Allah ini, orang beriman boleh menumbuhkan sifat-sifat dan perilaku yang berkenan kepada Allah. Karena Allah sungguh memerintah maka terbuka kemungkinan untuk orang hidup benar dan mengalami sukacita. 

Pemerintahan Allah tidak hanya sebatas lingkup rumah ibadah, juga tidak hanya sebatas kehidupan umat-Nya. Bahwa seruan untuk bersukacita ditujukan sampai ke pulau-pulau menunjukkan bahwa pemerintahan Allah merangkul seluas semesta (ayat 1,5). Penampakan Allah yang dipaparkan dalam bentuk awan gelap (ayat 2), halilintar (ayat 3-4a), gempa (ayat 4b-5) menekankan kedahsyatan Allah dilihat dari berbagai gejala alam yang ada dalam kendali-Nya. Penampakan kekuasaan Allah itu bertujuan ganda. Pertama, menegakkan kebenaran dengan akibat melahirkan sukacita dalam hidup orang beriman. Kedua, di pihak lain, pelaksanaan hukuman Allah akan membuat malu mereka yang tidak tunduk kepada-Nya, tetapi pada kekuatan lain di luar Allah. Kekuatan lain yang di sini disebut sebagai para dewa itu, akan Allah taklukkan (ayat 7-9). Sekali lagi, Allah yang memerintah dan sesungguhnya Raja, bukan kejahatan. Meski yang kita lihat dan alami kini seolah tidak demikian, tetapi dengan iman kita menanti dan melihat ke perwujudan pemerintahan Allah atas dunia ini. 

Oleh karena itu pemazmur menutup sukacitanya dengan mengajak semua orang yang mengasihi Tuhan untuk tetap setia kepada Dia serta tidak takut kepada para musuh yang jahat. Pemazmur juga mengajak mereka membenci kejahatan (10). Kalimat di ayat 10a bisa juga diterjemahkan "Tuhan mengasihi orang-orang yang membenci kejahatan." Tuhan akan membebaskan semua orang benar dari tangan orang jahat, serta memberikan sukacita sejati dalam hati mereka.

Pernyataan bahwa Allah adalah Raja yang mengatasi semua bangsa bukanlah slogan semata. Di dalam Kristus Ke-rajaan Allah sudah ditegakkan. Tak ada berhala atau ilah apa pun yang dapat bertahan di hadapan kedahsyatan kemenangan Kristus di kayu salib. Mari kita bersukacita karena kepastian kemenangan itu, dan kita merayakan kemenangan itu dengan memproklamasikannya kepada seluruh dunia!

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Senin, 25 November 2024

Jadikanlah Yesus Kristus sebagai Fondasi dari Pelayanan dan hidupmu - 1 Korintus 3 : 10 - 23

Selamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita. 
1 Korintus 3 : 16
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
1 Korintus 3 : 17
Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
1 Korintus 3 : 18
Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
1 Korintus 3 : 19
Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."
1 Korintus 3 : 21
Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu:
1 Korintus 3 : 23
Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.

Saudara saudari, Kokoh atau tidaknya suatu bangunan bergantung pada fondasinya. Bangunan yang megah dan indah tiada artinya jika dasarnya keropos yang pasti bangunan itu hanya menunggu waktu untuk rubuh. Demikian juga sebuah pelayanan atau gereja harus beralas pada fondasi yang kuat yaitu Kristus. Hidup setiap orang percaya harus memiliki pondasi yang kuat, Yesus Kristus adalah fondasi yang kokoh dari gereja, Yesus adalah Fondasi dari setiap orang percaya. Sesungguhnya dasar ini telah diletakkan Paulus ketika mendirikan jemaat di Korintus. Ia berharap agar setiap jemaat Korintus meletakkan seluruh pelayanan di atas dasar itu, dan setiap umat juga berada di atas fondasi yang benar yaitu Kristus. Oleh karena itu, hal ini menjadi peringatan keras dari Rasul Paulus bagi jemaat Korintus sebab fondisi pelayanan mereka memang melimpah karunia rohani. Namun, mereka meletakkannya di atas kesombongan, iri hati, dan kepentingan diri sendiri serta golongan yang pada akhirnya akan menghancurkan. 

Sebagai orang percaya, dasar dari seluruh pelayanan kita adalah Yesus Kristus. Landasan ini juga harus mencakup seluruh aspek kehidupan kita. Jika pelayanan dan hidup ada di atas dasar yang benar, yaitu Yesus Kristus sendiri maka kita akan mengalami pertumbuhan Iman yang benar. Bukan hanya dalam pelayanan, tetapi karakter kita pun turut menjadi dewasa dalam segala hal. Pelayanan dan karakter yang dibangun di atas Kristus akan menjadi berkat bagi setiap orang. Ia akan membuahkan sukacita dan pengharapan baru bagi banyak orang, hal ini tentu akan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan. Oleh karena itu, kita harus meletakkan segala karunia dan pelayanan kita di atas Yesus Kristus. Cara ini akan menyatakan kemuliaan Tuhan, pertolongan Tuhan dan ikut campur tangan Tuhan dalam setiap layanan yang kita lakukan. Dan hal ini akan menuntun kita sehingga kira terhindar dari ego dan ambisi pribadi.

Dalam perjalanan kehidupan dunia ini, kita tidak tau kapan datang badai perjalanan hidup, atau katakanlah kesusahan, perselisihan hidup. Namun suatu hal yang pasti setiap bangunan yang di dirikan di atas dasar yang kokoh maka bagaimanapun kuatnya hantaman badai yang menerjang, tentu bangunan itu tidak akan tergoyahkan. Demikianlah halnya dengan hidup setiap orang. Setiap orang percaya jikalau dibangun di atas dasar Iman yang benar, yaitu Yesus Kristus Sendiri, maka yang namanya persoalan hidup, tantangan tantangan dan pergumulan lainnya, tidaklah akan mampu menggoyahkan atau menumbangkan kita, terlebih mematahkan pengharapan kita kepada Kristus. Itu sebabnya dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus katakan bahwa setiap orang percaya adalah Bait Allah. Bait yang telah dibangun oleh Yesus Kristus sendiri lewat Baptisan Kudus, Tubuh dan darah Nya yang kudus. Semua itu adalah pekerjaan Allah, Dan hal itulah yang menjadikan kita kudus, dan tinggal di dalam Fondasi yang kuat, Kristus sendiri yang mempersatukan diri Nya dan berdiam di dalam kita dan kita menjadi milik Allah. 

Saudara saudari, melalui renungan harian Luther ini, Firman ini mengarahkan dan mengingatkan kita agar marilah lebih dahulu mengutamakan Fondasi hidup. Tinggal dan berdiam di dalam Kristus sesungguhnya telah menjadikan Kristus sebagai Fondasi kita. Tentu Allah sumber pengharapan dan kekuatan akan menolong kita, memberi Hikmat dalam menyelesaikan segala sesuatu ketika menghadapi segala hal. Hikmat yang dari Allah akan mengarahkan hidup kita untuk selalu merendahkan hati di hadapan Allah sebagai sumber pertolongan kita, dan percayalah perjalanan hidup kita yang penuh dengan liku liku, akan Allah tuntun dan kuatkan, sehingga kita tidak mudah Rapuh. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏

Minggu, 24 November 2024

Orang percaya harus hidup saling menguatkan

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita.
Galatia 6 : 1
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
Galatia 6 : 2
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Galatia 6 : 3
Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.
Galatia 6 : 8
Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Galatia 6 : 9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Saudara saudari, Kesatuan orang percaya bagaikan kesatuan sebuah keluarga. Ada berbagai unsur di dalamnya yang berinteraksi dan menciptakan berbagai suasana: sukacita, saling membangun, saling mengasihi. Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Pedoman ini juga berlaku dalam hal pertumbuhan rohani kita sebagai seorang Kristen. Dimana setiap orang Kristen harus saling menguatkan. 

Dalam bagian ini, Paulus mengingatkan jemaat agar menjaga diri supaya tidak jatuh dalam pencobaan (1). Di samping itu, mereka juga harus hidup saling memperhatikan dan saling tolong menolong. Nasihat memperhatikan saudara seiman tidak bertujuan untuk menghakimi atau menegur dengan kasar.

Menurut Paulus, memperhatikan berarti menuntun kalau ada saudara seiman yang melakukan pelanggaran. Ia harus dibimbing dengan kasih dan kelembutan. Cara memperhatikan bisa juga dilakukan dengan saling mengingatkan dan saling menolong (2). Jika sudah dilakukan, maka hidup mereka sebagai anak-anak Tuhan senantiasa sepadan dengan firman Tuhan.

Sikap demikian juga seharusnya kita lakukan di dalam hidup bersama dengan saudara seiman. Kita harus saling memperhatikan, saling menegur, saling mengingatkan, dan saling menolong dalam menanggung beban. Karena tidak ada seorang pun yang lebih kuat daripada yang lain. Adakalanya orang lain lemah dan kita harus menolong. Adakalanya kita lemah dan membutuhkan dukungan saudara yang lain.

Jangan sampai kita merasa paling rohani dan benar sehingga menegur dengan arogan. Kita juga jangan tidak acuh sehingga tidak mau tahu, apalagi menolong. Dengan rendah hati dan lemah lembut kita harus menegur saudara yang jatuh sembari terus mawas diri agar tidak terjatuh dalam dosa.

Saat jatuh ke dalam dosa, kita wajib membuka diri terhadap teguran dari saudara seiman karena kita pun tidak luput dari berbagai kelemahan.

Melalui renungan harian Luther ini, Firman ini kembali menegaskan agar kita harus melihat kembali kehidupan bergereja kita. Ketika ada orang yang jatuh ke dalam dosa, manakah yang lebih banyak: orang yang menyalahkan dan mencemooh atau yang menolong? 
Sebagai orang percaya, seharusnya kita yang rohani membimbing orang yang jatuh ke dalam dosa agar ia kembali berdiri tegak di dalam Iman. Mereka yang merasa dekat dengan Tuhan seharusnya berkerinduan untuk memulihkan dan mendoakan orang yang tersandung dosa dan bukan malah menuding. Begitulah seharusnya persekutuan sesama anggota tubuh Kristus, saling menanggung beban satu sama lain dan peduli terhadap anggota yang sedang mengalami malfungsi.

Oleh karena itu, Gereja seharusnya menjadi wadah dalam mewujudkan kasih persaudaraan. Ada teguran atas kesalahan, ada pertobatan dari kesalahan yang dilakukan, ada pengampunan untuk orang yang bertobat, dan ada hormat kepada orang yang menegur. Semua itu harus dilandaskan atas kasih Tuhan dan jangan pernah menunggu orang lain untuk berbuat lebih duluan tetapi mulailah dulu dari diri Anda. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin🙏🙏

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?