Sabtu, 01 November 2025

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

 


ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI

Sabtu, 01 November 2025

1.      Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (Berhimpun semua menghadap Tuhan)

1. Berhimpun semua menghadap Tuhan dan pujilah Dia, Pemurah dan benar.
Berakhirlah segala pergumulan, diganti dengan kedamaian yang besar.

2. Hormati namaNya serta kenangkan mujizat yang sudah dibuatNya.
Hendaklah t'rus syukurmu kaunyatakan di jalan hidupmu seluruhnya.

3. Berdoa dan jaga supaya jangan penggoda merugikan jiwamu.
Di dunia tegaklah kemenangan dan dasarnya imanmu yang teguh.

2.      Doa Pembuka

Bapa kami yang ada di Surga, kami bersyukur pada malam hari ini, atas berkat dan Anugerah Mu yang selalu menyertai kami sehingga di malam hari ini kami tetap sehat dan kuat. Kini kami datang kehadapan Mu memohon agar kiranya Engkau menerangi dan menyinari hati kami melalui Firman Mu, ajar dan pelihara lah hidup kami agar kiranya kami menjadi pemuda/i yang takut terhadap Engkau dan menghormati orang tua kami. Kami juga berdoa buat Ibadah kami ini, terimakasih Tuhan karna Engkau telah hadir untuk kami. Sebentar lagi kami akan menerima pengajaran dari Firman Mu kiranya bukakan hati kami dan ingatkanlah kami melalui Firman Mu agar kami dapat hidup menjadi pemuda/i yang takut akan Engkau.

Tuhan Yesus Kristus, kami juga berdoa buat orang tua kami, berkatilah mereka, berikan kesehatan dan panjang umur dan ingatkan mereka agar tetap sabar dan setia dalam mendoakan dan mengajari kami. Kami juga berdoa buat sahabat sahabat kami pada saat ini yang sibuk karna pekerjaan, belum rindu untuk mendengarkan panggilanmu, berkatilah setiap saudara/i kami itu dan ingatkanlah mereka Tuhan, agar kiranya kami dapat bersama sama menerima Firman mu. Kami juga memohon keampunan atas dosa dosa kami, Tuhan ampuni kami dan kuduskan kami dari dosa itu, agar kami kudus dan layak datang kehadapanMu. Inilah doa dan permohonan kami, dengarkan lah doa kami. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus Amin!

3.      Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 395 : 1 – 2 (Betapa Indah harinya)

1. Betapa indah harinya saat kupilih Penebus.
Alangkah sukacitanya, 'ku memb'ritakannya terus.

       Reff : Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku. 'Ku
diajari Penebus berjaga dan berdoa t'rus.
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku.

2. Betapa indah janjiNya yang t'lah mengikat
hatiku; kub'ri kasihku padaNya serta menyanyi bersyukur!

      Reff : Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku. 'Ku
diajari Penebus berjaga dan berdoa t'rus.
Indahlah harinya Yesus membasuh dosaku.

4.      Renungan

Nats      : Matius 22 : 1 - 14

Tema    : Perjamuan Kudus – Persiapan untuk mengikuti perjamuan kudus           (Hal.148-151)

Tujuan  : Supaya Remaja dan pemuda/i mengetahui bahwa Gereja Lutheran mengundang ke perjamuan kudus setiap orang yang :

1.      Yang telah di baptis dan mempercayai ke tritunggalan Allah

2.      Mempercayai Yesus Kristus sebagai juru selamat

3.      Mengakui dosa dan berniat untuk menghidupi kehidupan Kristen

4.      Mempercayai bahwa di dalam perjuan kudus kita menerima tubuh dan darah kristus di dalam dengan dan pada roti dan anggur.

Hafalan : Persipaan mengikuti perjamuan kudus “1 Korintus 11:28; Yohanes 6:37

5.      Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 407 : 1 – 3 (Tuhan Kau gembala kami)

1. Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami dombaMu;
b'rilah kami menikmati hikmat pengorbananMu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu,
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milikMu.

2. Kau Pengawal yang setia, Kawan hidup terdekat.
Jauhkan kami dari dosa, panggil pulang yang sesat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon b'ri berkat.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami mohon, b'ri berkat.

3. JanjiMu, Kaut'rima kami, walau hina bercela;
yang berdosa Kausucikan, Kaubebaskan yang lemah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kini kami berserah.

4. KehendakMu kami cari, ingin turut maksudMu.
Tuhan, isi hati kami dengan kasihMu penuh.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasihMu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, tak terhingga kasihMu.

6.      Doa Persembahan + Bapa Kami + Berkat

7.      Latihan Koor + Natal

Buku panduan. 

Kamis, 30 Oktober 2025

Dibenarkan oleh hanya karna Iman - Roma

Shalommm.. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Roma 3 : 24
dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Roma 3 : 25
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Roma 3 : 26
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
Roma 3 : 27
Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Saudara saudari, sejak kejatuhan manusia kedalam dosa, maka kondisi manusia secara universal tidak ada yang benar; semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (21). Perbuatan baik tidak menambah apa-apa dalam usaha untuk mendapatkan pembenaran di hadapan Allah. Dan tidak ada seorang pun yang dapat membenarkan dirinya di hadapan Allah. Kristus Yesuslah yang telah ditetapkan Allah untuk menjadi jawaban bagi pembenaran manusia (25). Manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena usahanya dalam melakukan Taurat (28).

Dalam perkembangan agama agama saat ini  sering kali, bahkan banyak orang yang mengajarkan kesalahan, beberapa orang Kristen berpikir bahwa Allah menuntut usahanya agar ia dapat dibenarkan. 
Misalnya, dengan melakukan amal (berbuat baik) dan memberi banyak persembahan, maka ia akan benarkan oleh Allah.  Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang di benarkan di hadapan Allah oleh karena perbuatan baiknya atau amal yang tiap saat di lakukannya. Keselamatan-pembenaran hanya ada di dalam Allah, pembenaran hanya kita Terima lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, pembenaran adalah Anugerah Allah, dan pembenaran hanya ada di dalam Kristus. Setiap ajaran yang menyatakan bahwa perbuatan baik dapat membenarkan atau menguduskan kita adalah ajaran yang sesat dan merupakan suatu penghinaan atas ketidak percayaan akan tujuan kematian dan kebangkitan Kristus. 

Jadi, Sejatinya kita dibenarkan di hadapan Allah hanya oleh karena IMAN, hidup kekal atau keselamatan itu adalah anugerah, pemberian Allah secara cuma cuma bagi orang yang hidup di dalam Iman. Dan tentu setiap orang yang menyadari bahwa dia tidak dapat membenarkan dirinya tentu akan membawa kita pada sebuah kesadaran akan kebutuhan dan kebergantungan kita akan Allah.

Jadi, tidak ada dasar bagi kita untuk bermegah dalam keselamatan; kita tidak dapat mengatakan bahwa perbuatan baik kita bisa menyelamatkan. 
Lalu untuk apakah perbuatan baik?.
Kenapa kita harus berbuat baik?. 
Kematian Dan kebangkitan Yesus Kristus telah memberikan jaminan kehidupan yang baru bagi kita, di dalam kematian dan kebangkitan Kristus, adam lama ikut mati bersama dia dan adam baru bangkit dalam diri kita bersama dengan Kristus sama seperti kebangkitanNya, setiap orang yang telah beroleh baptisan kudus adalah ciptaan baru "milik Allah" Dan ketika kita menerima tubuh dan darah Kristus maka kita menyatu dengan Dia sebagai sumber keselamatan. 
Maka sesungguhnya tanpa paksaan dan tanpa kepentingan tertentu iman harus mendorong dan memastikan bahwa hidup orang yang telah di benarkan harus hidup seperti Kristus "hidup dalam segala bentuk perbuatan baik".
Tiap tiap saat iman akan menuntun kita untuk mengubahkan dan menjadikan kita sama seperti Kristus yang hidup dalam kasih, serta kesetiaan. Jadi perbuatan baik itu adalah upah syukur kita atas keselamatan dan pembenaran yang telah Tuhan anugerahkan bagi kita. 

Kekristenan mengajarkan bahwa perbuatan baik tidak diperlukan untuk kita bisa dibenarkan di hadapan Allah. Sebanyak apa pun perbuatan baik manusia tidak akan pernah dapat disandingkan dengan tuntutan Allah dalam kekudusan dan kesempurnaan.

Kesimpulan Paulus akan hakikat keberdosaan manusia ditegaskan ulang dalam pernyataan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" (ayat 23). Kenyataan ini menunjukkan bahwa tidak mungkin seseorang membenarkan dirinya sendiri dengan upaya menaati Taurat ataupun perbuatan baik (ayat 20). 

Menerima keselamatan hanya  melalui Iman berarti secara langsung kita telah mengakui kegagalan hidup kita di hadapan Allah dan kita menerima ketakbergunaan usaha kita untuk memenuhi hukum Allah. 

Jadi, sebagai orang orang yang telah di tebus yang dibenarkan lewat tubuh dan  darah Kristus hendaklah hidup kita bukan untuk kepentingan kita lagi, melainkan hidup untuk Kristus, hidup melakukan hukumNya, hidup dalam segala perbuatan baik berdasarkan Iman. Dan itulah bukti kita hidup di dalam Dia, terlebih menjadi ucapan syukur kita atas anugerah keselamatan kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Selasa, 28 Oktober 2025

DIBENARKAN OLEH KARENA IMAN-Galatia 3

Shalom.... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Galatia 3 : 9
Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.
Galatia 3 : 11
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
Galatia 3 : 13
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Saudara saudari, Pada dua pasal kitab Galatia sebelumnya dapat kita pahami bahwa Rasul Paulus menyatakan sikap dan pandangannya terhadap kebenaran Injil serta dasar-dasar iman. Maka dalam pasal tiga dan empat ini Paulus menggunakan argumentasi dari pengalaman iman jemaat Galatia sendiri dan dari ajaran Alkitab Perjanjian Lama. 

Rasul Paulus telah menegur jemaat Galatia dengan keras agar tidak membiarkan diri diperdaya oleh ajaran-ajaran yang salah tentang Taurat sehingga mereka berpaling dari kebenaran Injil. Argumentasi Paulus jelas :
1. Yesus Kristus yang tersalib telah disampaikan dengan jelas kepada mereka. Ini mencakup inti Injil itu sendiri: sebab dan tujuan kematian-Nya, kehendak Allah yang mendasarinya, serta kebangkitan-Nya (ayat 1; lihat 1:1-4). 
2. Dengan pertanyaan retoris Paulus yang menegaskan bahwa umat Kristen di Galatia telah menerima Roh Kudus karena mereka percaya pada Injil, bukan karena mereka memberlakukan Taurat dalam hidup mereka (ayat 2). 
3. Karena iman umat Kristen di Galatia telah menyaksikan mukjizat (yang dilakukan oleh Rasul Paulus) sebagai tanda kuasa Injil (ayat 5; bdk. Ibr. 2:4; Rm. 15:18-19; 2Kor. 12:12).

 Pengalaman jemaat Galatia sungguh jelas: mereka telah diselamatkan melalui karya Yesus Kristus di kayu Salib oleh pekerjaan Roh Kudus. Maka berpaling dari Injil berarti "telah memulai dengan Roh dan mengakhirinya di dalam daging"(ayat 3). Hal ini adalah suatu langkah surut, dan suatu kesia-siaan (ayat 4). 

Rasul Paulus mengingatkan bahwa Abraham menerima berkat karena beriman terhadap janji Tuhan. Artinya, perbuatan Abraham bukanlah faktor utamanya, melainkan imannya yang mendasari tindakan itu yang utama. Keturunan Abraham menerima janji berkat yang sama jika bersedia beriman. Orang-orang yang secara lahiriah bukan keturunan Abraham pun bisa menerima berkat yang sama asalkan beriman seperti Abraham karena kehadiran Kristus telah memungkinkan hal itu.

Sebagai orang Kristen, apakah kita pernah merasa bahwa berkat Tuhan semata-mata untuk kita? Pernahkah kita berpikir bahwa berkat tersebut juga harus dibagikan kepada orang lain? Mari kita becermin kepada nasihat Paulus dalam perikop ini. Iman telah membuat kita menerima berkat. Berkat itu harus berlanjut sehingga orang-orang di sekitar kita pun bisa merasakan berkat tersebut.

Sungguh, Tuhan Yesus menggantikan kita menanggung hukuman dosa supaya kita dibenarkan di dalam Dia. Dengan iman kepada Kristus, kita menerima pembenaran atas diri kita. Jadi bukan karena kemampuan kita, kita dapat dibenarkan. Hanya karena anugerah Allah di dalam Kristus saja maka kita dibenarkan-Nya. Inilah iman yang menyelamatkan! Hindarilah kebodohan seperti yang dilakukan oleh jemaat di Galatia!

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Jumat, 24 Oktober 2025

Allah tempat perlindungan yang kekal - Mazmur 90

Shalom... 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 90 : 12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Mazmur 90 : 13
Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
Mazmur 90 : 14
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
Mazmur 90 : 17
Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Saudara saudari, Mazmur hari ini juga berbicara tentang menghitung hari hari. Menghitung hari hari bukan agar hari-hari segera selesai-lewat, tetapi supaya setiap orang memiliki hati yang bijaksana (ayat 12). Dalam bacaan Mazmur doa Musa ini dapat kita lihat bahwa pada bagian pertama, Pemazmur mengakui bahwa Allah, sebagai pribadi yang menjadi sumber ketenangan "rumahnya" Tempat perteduhan turun temurun (ayat 1-2). Ia melihat keamanan dirinya bukan karena memiliki suatu tempat, tetapi karena memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Namun demikian, di dalam bagian kedua, pemazmur juga merenungkan mengenai kesementaraan hidup manusia di dunia. Ia memakai ungkapan "debu" dan "rumput" untuk menggambarkan hubungan yang sebenarnya, antara Sang Pencipta yang begitu perkasa dan dirinya yang begitu lemah (ayat 3-6). Perenungannya ini juga berbicara mengenai kesalahan yang dilakukan oleh manusia di hadapan Allah (ayat 7-11). 

Itulah sebabnya pemazmur meminta pada Allah agar dia diberikan kesadaran akan kesementaraannya, sehingga ia selalu ingin memiliki hati yang berhikmat dan hidup yang bermakna. "Hikmat" tidak berarti sekadar kecerdasan di dalam menjalani kehidupan, tetapi lebih mengacu pada takut akan Allah dan pengakuan atas kendali-Nya di dalam kehidupan. Dengan mengakui dan mengenal kehendak Allah dalam kehidupan, barulah hidup yang sulit dan singkat itu berarti. 

Oleh sebab itu, sebagai utusan Allah Musa menyadari akan perlindungan Allah dan Ia mengajarkan bahwa setiap orang menjadi mawas diri terlebih harus mau merenungkan hal-hal prinsip yang harus kita hayati dalam tiap tiap saat. Prinsip tersebut adalah pekerjaan Iman yang menuntut kita untuk : 
1. Menempatkan Allah sebagai tempat perlindungan umat untuk selama-lamanya (ayat 1-2). 
2. Menyadari bahwa Kekekalan Allah akan membangkitkan kesadaran tentang kefanaan dan keterbatasan umat, sebaliknya kefanaan dan keterbatasan umat akan membangkitkan kesadaran bahwa setiap orang mutlak memerlukan Allah (ayat 3-6). 
3. Menjadikan Hidup yang singkat ini menuju pada satu tujuan yang penuh bermakna sebagaimana hidup orang orang tebusan Allah (hidup untuk Allah). 

Untuk itu, setiap orang percaya di harapkan agar tahu bagaimana mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermakna kekal (ayat 12), dengan memohon topangan kasih setia dari Allah secara terus-menerus dalam sepanjang kehidupannya (ayat 13-17), serta mengakui kelemahan diri di hadapan Allah. Sebab tanpa Tuhan, hidup seseorang dapat dipastikan tidak akan memiliki arti. 

Dalam kedaulatan dan kekuasaan-Nya, Allah sedang dan akan tetap berkenan menjadi tempat perlindungan bagi setiap anak-anak-Nya. Ingatlah bahwa Allah akan selalu setia menopang hidup kita. Pemeliharaan-Nya sempurna dalam hidup kita. Maka marilah meminta hikmat kepada Allah agar Ia menjadikan hidup kita penuh bermakna dan pengharapan hanya kepadaNya. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 23 Oktober 2025

Tetaplah memberitakan Injil - MAKIN DIBABAT MAKIN MERAMBAT - Kisah Para Rasul 8 : 4 - 17

Selamat Pagi Amang Inang. 

Firman Allah untuk kita... 
Kisah Para Rasul 8 : 4
Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Kisah Para Rasul 8 : 5
Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
Kisah Para Rasul 8 : 6
Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
Kisah Para Rasul 8 : 7
Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
Kisah Para Rasul 8 : 8
Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.

Saudara saudari, Ada yang mengatakan bahwa penyebaran Injil mengalami stagnansi dalam kenyamanan. Sedangkan, dalam penganiayaan, Injil justru makin tersebar luas. Oleh karena itu, muncullah ungkapan: "MAKIN DIBABAT MAKIN MERAMBAT".
Stefanus baru saja mati sebagai martir. Jemaat masih menangisi kematian Stefanus (2), dan penganiayaan hebat sudah terjadi (1b). Saulus bahkan masuk ke rumah-rumah orang Kristen untuk menyeret mereka ke dalam penjara (3). Meskipun Jemaat mengalami penganiayaan yang demikian hebat. Akan tetapi, hal itu tidak menghentikan semangat mereka dalam mengabarkan Injil. Mereka justru menjelajah berbagai tempat sembari memberitakan Injil (4). Tidak hanya itu, dalam masa pekabaran Injil ini, mereka juga dipertemukan dengan orang yang mengaku sebagai kuasa Allah (9-11). Akan tetapi, Allah menyertai mereka dengan banyak tanda dan mukjizat, sehingga Injil tersebar secara efektif (12-13). Mereka begitu antusias dalam memberitakan Injil. Ketika rasul-rasul mendengar bahwa di Samaria ada banyak orang yang bertobat, mereka langsung mengutus Petrus dan Yohanes untuk melengkapi pelayanan Filipus (14). Allah benar-benar menyertai Injil-Nya. Penderitaan yang amat berat, bahkan kematian para murid, tidak pernah dapat membuat kuasa Injil berhenti. Sampai hari ini, Injil telah tersebar ke seluruh dunia, mengubahkan wajah peradaban, bahkan mengubah kehidupan banyak orang secara personal, dan yang terutama telah menjadi penyelamat bagi jutaan jiwa. Pekabaran Injil adalah amanat agung yang diperintahkan oleh Yesus Kristus sebelum Dia naik ke surga. Namun, tidak hanya perintah, Yesus juga memberi janji bahwa Ia akan memberikan kuasa-Nya dan menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Dahulu para rasul dan bapa Gereja berkobar-kobar memberitakan Injil, sekalipun nyawa adalah taruhannya. 

Oleh karena itu, kita yang hidup pada masa kini, dengan segala tantangan postmodern, perlu lebih bersemangat lagi dalam memberitakan Injil terlebih melalui karakter dan Kasih kita terhadap sesama. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua..
Amin 🙏🙏🙏

Senin, 20 Oktober 2025

Allah adalah sumber pertolongan kita

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 46 : 2 
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan terbukti.
Mazmur 46 : 3
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
Mazmur 46 : 4
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
Mazmur 46 : 6
Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

Saudara saudari, Nas hari ini menunjukkan kuasa Allah secara progresif: melampaui alam (Mazmur 46:2-4) melindungi kota-Nya dari serangan musuh (ayat 5-8), dan atas seluruh bumi yang sedang berperang (ayat 9-12). Kita pasti masih mengingat bencana tsunami yang begitu mengerikan. Namun sedahsyat apapun suatu bencana, pemazmur tidak takut karena ia tahu dan yakin bahwa kuasa Allah shngguh melampaui kekuatan alam. Ia tahu bahwa ia dapat berlindung pada Allah (ayat 2). 

Dalam perikop ini Allah juga digambarkan sebagai kota benteng umat-Nya (ayat 8). Karena Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang bahkan ketika bangsa-bangsa menyerang. Dengan tegas pemazmur mengontraskan kota Allah yang tidak akan goncang (ayat 6) walau kerajaan-kerajaan goncang (ayat 7) dan sekalipun gunung-gunung goncang (ayat 3). Pemazmur memberi penekanan pada kuasa Allah dengan menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang Maha Tinggi (ayat 5) dan Tuhan semesta alam (ayat 8). Allah Maha Tinggi menekankan Allah yang berkuasa atas segala kerajaan di muka bumi (Dan. 4:17). Tuhan semesta alam menyatakan Allah yang memiliki tentara malaikat dalam jumlah besar (band. 1Raj. 22:19). Itulah sebabnya pemazmur merasa aman. Pada bagian terakhir Allah digambarkan sebagai Allah yang menghentikan segala peperangan di bumi (ayat 9). Ia adalah Allah yang berkuasa atas segala kerajaan di bumi. Karenanya Allah ditinggikan di antara bangsa-bangsa, di-tinggikan di bumi (ayat 11). 


Dalam hidup ini, pergumulan hebat pasti pernah menimpa kita. Dalam kondisi itu, mungkin reaksi kita adalah pergi menjauhi Allah. Kita bahkan mungkin melancarkan protes kepada-Nya atas keadaan yang terjadi. Alih-alih masuk dalam dekapan Allah, Sang Kota Benteng yang teguh, kita malah dengan sengaja pergi menjauhi-Nya.

Pada hari ini, kita diingatkan oleh pemazmur. Ia menasihati agar kita yakin dengan iman yang teguh kepada Allah pada saat kita mengalami pergumulan hidup. Ia adalah Kota Benteng yang teguh sehingga di dalam Allah saja kita berdiam, merasa aman, dan tenteram.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Minggu, 19 Oktober 2025

Mengasihi adalah hidup orang percaya

Shalom. 
Firman Tuhan untuk kita. 
2 Yohanes 1 : 4
Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran sesuai dengan perintah yang telah kita terima dari Bapa.
2 Yohanes 1 : 5
Dan sekarang aku minta kepadamu, Ibu--bukan seolah-olah aku menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya--supaya kita saling mengasihi.
2 Yohanes 1 : 6
Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.
2 Yohanes 1 : 7
Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.
2 Yohanes 1 : 8
Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

Saudara saudari, Agustinus sangat terinspirasi oleh surat Yohanes dan menulis: "Jika seseorang menyangka dia mengerti Alkitab tetapi tidak membangun cinta akan Allah dan cinta akan sesama, maka sebenarnya dia tak mengerti Alkitab" 

Dalm surat kedua Yohanes ditulis oleh orang yang menyebut dirinya penatua, dan ditujukan kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya (1). Isi surat memang menekankan tentang cinta kasih (5-6). Istilah Ibu terpilih tampaknya memang mengacu pada gereja dan yang dimaksud dengan anak-anaknya adalah jemaat.

Karunia, rahmat, dan damai Allah memang seharusnya menghadirkan hidup kristiani dalam kebenaran dan cinta. Sebab, bagaimana mungkin kebenaran dari Kristus yang memberikan hidup-Nya sendiri dalam kasih, tidak menghasilkan hidup yang penuh kasih?

Menjadi orang jahat namun dibaptis dan bahkan menyandang sebutan sebagai orang Kristen, bisa saja terjadi. Namun, "Menjadi orang jahat yang menunjukkan kehidupan cinta kasih adalah tak mungkin", demikian tulis Agustinus ketika merenungkan surat Yohanes. Jadi, bukti otentik kehidupan orang Kristen tak ada yang lain, kecuali CINTA KASIH.
Banyak orang mengira bahwa memiliki pengetahuan tentang Alkitab atau berbagai doktrin agama dapat menjadi tanda bahwa pemiliknya adalah orang Kristen sejati, terutama di kalangan yang merasa lebih intelektual. Akibatnya, sering terjadi perdebatan doktrin antar orang Kristen. Agustinus mengingatkan, baik yang mendisiplin dengan keras maupun yang bersikap lembut, keduanya harus memiliki dasar kasih. Sebab, Allah itu kasih dan kebenaran tak lepas dari kasih.

Menghidupi kasih dalam masyarakat yang plural dan penuh perbedaan pendapat akan menghasilkan tantangan tersendiri. Namun, kita tak mungkin lari dari perintah untuk mengasihi karena Allah adalah kasih. Orang yang tak dapat mengasihi sesama yang dilihatnya, tak mungkin mengasihi Allah yang tak dilihatnya. Jadi, tanpa kasih, pengetahuan, dan pelayanan, kita hanyalah gong yang berisik, yang lahir dari kesombongan dan dosa. 

Bila kita mencamkan bahwa kebenaran itu yang menyatukan orang percaya, maka seharusnya kita menyadari bahwa kesatuan jemaat pun hendaknya berdiri teguh. Jemaat berdiri bukan karena kesamaan haluan politik atau kesetaraan dalam tingkat ekonomi. 
Oleh sebab itu, jangan sampai kesatuan jemaat goyah karena perbedaan pendapat, perebutan jabatan pelayanan, atau segala sesuatu yang kualitasnya berada di bawah kebenaran. Ingatlah bahwa karena kebenaran Kristus saja kita bersatu. Maka, Jika ada perselisihan, pakailah kebenaran sebagai standar yang mempersatukan.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?