Shalom.
Firman Tuhan untuk kita.
Mazmur 147 : 7
Bernyanyilah bagi TUHAN dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!
Mazmur 147 : 11
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
Mazmur 147 : 13
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.
Saudara saudari, bacaan mazmur kita hari ini merupakan suatu pengakuan iman bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya (ayat 8, 16). Karena itu bagi pemazmur hanya Allah pencipta langit dan bumilah yang patut menerima pujian (ayat 1). Sungguh, Allah adalah penguasa dan penyelamat. Allah tidak sama dengan pembuat arloji. Pembuat arloji biasanya hanya berperan ketika ia membuat arloji, dan setelah itu arloji dibiarkan berjalan sendirian tanpa kontrol pembuatnya. Allah sebagai Pencipta tidak demikian. Setelah langit dan bumi serta segala isinya dijadikan, Allah terus menerus mengontrol, memelihara dan merawat segala yang diciptakan-Nya. Contoh :
1. Allah menyembuhkan orang yang patah hati (ayat 3),
2. Menegakkan kembali orang tertindas (ayat 6).
3. Memberikan makanan kepada hewan (ayat 9),
4. Memelihara keutuhan umat-Nya serta
5. Memberkati orang-orang yang takut akan Dia dan mengharapkan kasih setia-Nya (ayat 2, 13, 14).
Bahkan kita harus akui juga bahwa Allah juga tetap mengontrol peredaran alam yang kelihatannya berjalan secara otomatis. Jika bumi masih terus berputar mengelilingi matahari, semuanya itu bukanlah karena memang harus demikian, tetapi karena ada Allah yang mengontrol dan memeliharanya.
Allah mengkhususkan suatu umat. Allah secara khusus memilih suatu bangsa sebagai umat perjanjian-Nya. Untuk tugas itu umat diberi perlengkapan berupa firman, ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya (ayat 19, 20). Allah memberikan hukum-hukum dan berbagai ketetapan agar umat tetap terpelihara dalam hubungan yang harmonis dengan Allah dan juga dengan sesamanya manusia. Oleh Karena itu umat Allah harus selalu berada dalam dua hubungan tadi, hidup bersama Tuhan dan sesama. Sikap yang sangat menekankan keselamatan pribadi tanpa memperhatikan hubungan dengan sesama dan lingkungannya adalah sikap iman yang pincang. Sikap iman yang benar ialah menempatkan semua hubungan ini di dalam pengampunan dan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus.
Oleh karena itu, hendaklah kiranya pujian kita kekal hanya kepada Tuhan saja, hidup memercayakan diri pada kasih dan kuasa-Nya. sehingga kita menundukkan diri pada kehendak-Nya yang sudah dinyatakan lewat firman-Nya kepada kita.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar