Selamat pagi.
FIRMAN ALLAH UNTUK KITA.
Roma 14 : 1
Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
Roma 14 : 2
Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
Roma 14 : 3
Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
Roma 14 : 8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
Saudara saudari salah satu strategi ampuh yang Iblis pakai untuk merusak Gereja adalah dengan menyebabkan perpecahan dalam tubuh Kristus. Perpecahan terjadi dalam jemaat Roma karena adanya pihak yang "kuat" (15:1)!dan yang "lemah" (14:1; 15:1). Pihak yang "kuat" adalah mayoritas, yaitu orang-orang Kristen Non yahudi yang merasa bebas dari hukum Musa, sedangkan pihak yang "lemah" adalah orang-orang Kristen Yahudi yang masih terikat tradisi sesuai hukum Musa (2, 5). Pihak yang "kuat" seringkali menghakimi pihak yang "lemah" dalam hal praktik-praktik tentang makanan seperti kita saat ini, Contoh "mangallang na margota dan parsolam dan perayaan hari-hari khusus contoh hari per Ibadahan hari minggu dan sabtu sering kali ini di pakai Iblis untuk merusak tubuh Kristus dalam Gereja.
Dalam perikop ini, Paulus mengacu pada dua isu, soal makanan (ayat 2) dan hari-hari khusus (ayat 5). Perbedaan pendapat muncul karena perbedaan latar belakang kelompok Kristen Yahudi dan bukan Yahudi. Daging yang dijual di tempat umum di kota-kota Romawi-Yunani dianggap tidak halal oleh orang Yahudi. Mungkin karena sudah dipersembahkan di kuil-kuil kafir. Maka orang Kristen Yahudi memiliki keberatan nurani untuk memakan daging. Terjadilah saling membenarkan diri, yang makan daging merasa lebih kuat Iman, yang tidak makan merasa lebih Rohani atau lebih Kudus. Dan permasalahan yang lain adalah perayaan hari-hari raya. Meski sudah Kristen, orang asal Yahudi masih merayakan hari raya sesuai tradisi keyahudian mereka. Jadi orang yang tidak berasal dari tradisi yang sama dengan mereka merasa tidak relevan merayakan hari raya tersebut. Maka terjadilah saling tuding menuding. Namun dalam hal ini perlu kita tahu bahwa Paulus menasihati agar kedua pihak itu saling menerima meskipun terdapat perbedaan. Menerima bukan sekadar mengakui keberadaan pihak lain, melainkan memperlakukannya sebagai saudara. Inilah ciri khas umat Allah. Tetapi hal ini sulit terjadi jika pihak yang "kuat" memaksakan kehendak kepada pihak yang "lemah."
Oleh karena itu, alasan yang terpenting mengapa anggota tubuh KRISTUS harus saling menerima satu sama lain adalah karena "Allah telah menerima kita di hadapan Allah tanpa memperhitungkan dosa siapa yang sedikit dan yang paling banyak. Maka siapakah kita sehingga merasa berhak menolak dan menghakimi orang yang telah diterima Allah? Karya Kristus yang telah memperdamaikan manusia dengan Allah janganlah dinodai dengan penolakan anggota tubuh Kristus satu sama lain termasuk saling membenarkan diri. Kristus telah mati dan membuktikan diri-Nya sebagai Tuhan yang telah bangkit dari kematian, maka sebagai Tuhan, Dia berhak menghakimi dan kepada-Nya setiap orang akan memberi pertanggungjawaban.
Dalam perspektif pengadilan Allah, tidak ada seorang pun yang lebih berhak untuk menghakimi orang lain. Seringkali masalah-masalah yang di anggap remeh dalam Gereja menjadi penyebab perpecahan. Ada kelompok yang merasa lebih benar dibanding yang lain, ada yang merasa berkarya lebih banyak (sisuan Bulu) dari pada anggota jemaat yang baru bergabung. Karena itu ingatlah dalam perikop ini Allah mengingatkan kita bahwa dalam hal-hal yang tidak hakiki, yang paling penting bukan masalah siapa yang benar atau salah, melainkan bagaimana agar anggota tubuh Kristus tetap satu atau kita yang percaya tetap harus hidup sebagai sesama saudara yang telah menerima karya Kristus dan yang akan bersama-sama menghadapi pengadilan Kristus. Karena itu jangan saling menghakimi, tetapi lakukanlah kehendak Allah yang seutuhnya yaitu Hiduplah di dalam Kasih Kristus, kasihilah sesama mu dengan penuh Kasih dan janganlah saling menghakimi.
Kiranya Allah Tritunggal memelihara dan menolong kita melewati hari ini dengan baik.
🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar