Minggu, 29 September 2024

Jangan Goyah Tetaplah Teguh di dalam Iman - Mazmur 73

SELAMAT PAGI.
Mazmur 73 : 23
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Mazmur 73 : 24
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Mazmur 73 : 25
Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Mazmur 73 : 26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Mazmur 73 : 27
Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
Mazmur 73 : 28
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Saudara saudari, Pada hari ini, Firman Tuhan berbicara tentang Mazmur Asaf, Asaf adalah Keturunan Gersom, Putra Lewi (1 Taw 6:39), ditunjuk oleh kepala orang Lewi sebagai penyanyi utama, dengan memakai ceracap, ketika tabut dibawa ke Yerusalem (1 Taw 15:17, 19).
Mazmur Asaf (Bahasa Indonesia : /ˈeɪ.sæf/ Ay - saf ; Bahasa Ibrani : אָסָף 'Āsāp̄ , "Kumpulkan" ) adalah dua belas mazmur yang diberi nomor 50 dan 73–83 dalam teks Masoret dan 49 dan 72–82 dalam Septuaginta .

Dalam renungan kita hari ini, jika kita membaca keseluruhan dalam pasal 73 ini, sesungguhnya Mazmur Asaf ini menjelaskan bahwa hidup kita orang orang percaya sesungguhnya tidak dapat luput dari pergumulan. Dalam Mazmur Asaf hari ini mengingatkan kita kembali bahwa sering kita merasa iri dan merasa tidak puas saat melihat keberhasilan orang fasik yang mengganggu kita. Terlebih ketika melihat mereka yang merasa bangga, dan merasa beruntung dalam melakukan kejahatan. Sebab pada saat ini sungguh nyata bahwa sudah banyak orang yang bangga ketika melakukan KEJAHATAN. Pergumulan seperti inilah yang kita baca hari ini. Sebagaimana karna keberhasilan orang orang jahat hampir saja Iman pemazmur runtuh karena keberhasilan orang jahat dalam misinya (ayat 2), dan tergoda untuk meninggalkan cara hidup yang bersih (ayat 13). Mengapa godaan semacam itu dapat terjadi? 

Hal ini terjadi karna konsep ber_Iman yang salah. Ber_Iman bukan berarti hidup akan selalu bahagia tanpa masalah, dan jika kita memiliki konsep seperti itu maka hal itu adalah konsep Iman kekanak-kanakan. Dalam konsep Iman yang lebih dewasa, kita harus menyadari bahwa hidup dalam dunia ini akan selalu penuh dengan masalah. Sebab Yohanes 15 : 19 mengatakan "Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu"
YBiarYang artinya jangan pernah merasa jadi tidak terberkati jika melihat orang Fasik hidupnya semakin sukses sedangkan kita makin susah. Tetaplah teguh di dalam Iman, dan biarlah pergumulan dan kesusahan berdatangan dan sebagai orang percaya hendaklah tetap teguh berjalan di dalam proses kesusahan mu sebab kita akan mampu menjalaninya bersama Tuhan. Tuhan akan memberi jalan keluar. Dalam pergumulan Iman ada akan banyak alternatif yang dapat dilakukan. Dalam hal ini, salah satu solusi untuk menyelesaikan penderitaan hidup pemazmur Asaf memilih untuk mencari wajah Tuhan (ayat 17). 

Oleh karena itu, Mazmur Asaf atau Mazmur pasal 73 ini adalah suatu pelajaran yang menceritakan tentang krisis Iman yang dihadapi. Pemazmur menyadari bahwa Allah itu baik bagi mereka yang tulus dan bersih hatinya (ayat 1), tetapi pemazmur juga tidak dapat mengerti mengapa Allah seakan-akan memberkati orang fasik, sedangkan dirinya harus mengalami banyak kesukaran. Pemazmur sedikit pun tidak ingin menyangkali kesetiaannya kepada Tuhan, namun pemazmur melihat bahwa semua upayanya untuk mempertahankan hati yang bersih merupakan kesia-siaan (ayat 13, 15, 16). Fokus dan orientasi hidup yang tidak benar membuatnya merasa bahwa kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya belum cukup dibandingkan kemujuran dan kesuksesan orang fasik. 

Oleh karena itu lewat Mazmur asaf ini kita harus sadar bahwa dalam perspektif kekekalan, akhir hidup orang fasik adalah sia-sia atau kebinasaan (ayat 17-19), Keberhasilan sementara di bumi bukanlah kebutuhannya yang utama. Tetapi keberhasilan dan keutuhan yang terutama adalah Tuhan sendiri, warisan yang tidak akan pernah diambil dari pada kita (ayat 25-26). Karena itu, melalui pembaharuan orientasi hidup yang tertuju pada kekekalan ini, mari kita mendekatkan diri kepada Allah agar memiliki Iman yang dewasa di tengah dunia yang penuh luka, iri hati, dan kejahatan. 
Selamat beraktivitas 😊😊😊

Kiranya Kasih setia Allah Bapa Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?