Firman Tuhan untuk kita.
Kisah Para Rasul 17 : 24
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
Kisah Para Rasul 17 : 25
dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Kisah Para Rasul 17 : 26
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
Kisah Para Rasul 17 : 27
supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Kisah Para Rasul 17 : 28
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Kisah Para Rasul 17 : 29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.
Suadara saudari, kabar tentang keselamatan (Yesus Kristus) sumbernya hanya satu yaitu Alkitab. Firman_Nya menjelaskan bahwa Allah mengasihi dunia yang berdosa dan memberikan Kristus untuk keselamatan (kehidupan kekal). Jadi setiap orang yang sudah beroleh Anugerah_Nya harus terpanggil untuk memberitakan atau menceritakan tentang kebesaran Yesus Kristus, jika kita ingin mengabarkan Injil maka terlebih dahulu kita harus belajar akan konteks belajar akan budaya dan memahami sifat setiap orang sehingga pemberitaan itu tidak gagal atau di tolak.
Atena adalah kota terpelajar dan kota religius. Selain ada kumpulan orang Yahudi, di Atena terdapat banyak pengikut filsafat tertentu dan penyembah berhala. Paulus menyapa masing-masing kelompok sesuai dengan konteks masing-masing (ayat 16-18). Oleh karena memberitakan sesuatu yang baru, Paulus mendapat kesempatan membagikannya di sidang Areopagus (ayat 19-21). Di sini kita melihat strategi penginjilan Paulus yang peka konteks dan memanfaatkan pengetahuan iman mereka akan wahyu umum.
PERTAMA, Paulus tidak mengecam berhala-berhala sesembahan mereka. Sebaliknya, ia memakai salah satu berhala yang tidak bernama untuk memperkenalkan Allah yang disembahnya (ayat 22-23). KEDUA, Paulus memperkenalkan Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Dia berdaulat penuh atas segala ciptaan-Nya, termasuk manusia. Hidup manusia berasal dari dan bergantung penuh kepada Allah (ayat 24-28).
KETIGA, Paulus memperkenalkan cara beribadah yang benar di hadapan Allah yang Mahabesar. Ibadah yang benar bukan dengan menyembah berhala melainkan dengan menjalani kehidupan yang kudus yang berkenan kepada-Nya. Kehidupan itu harus dipertanggungjawabkan satu kali kelak di hadapan Dia yang telah membangkitkan Kristus (ayat 29-31). Dan tentu hasil pemberitaan Injil itu terbagi dua. Ada yang menolak Injil, tetapi tidak sedikit juga mereka yang bertobat (ayat 32-33).
Saudara saudari, di balik sikap kritis bahkan sinis orang-orang terpelajar, ada kebutuhan batin yang membuat mereka mencari-cari kebenaran. Kita harus belajar peka akan konteks dan kebutuhan orang-orang di sekitar kita sehingga pemberitaan Injil berhasil. Oleh karena itu, marilah memberitakan kabar keselamatan dengan penuh hikmat dari Allah dan sesuatu hal yang lebih baik, kabarkanlah Injil keselamatan lewat karakter, perkataan dan kasihmu, sebab kehidupan sehari hari yang di penuhi dengan Kasih lebih indah dari pada yang setiap saat berkotbah atau membawa Alkitab.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar