Minggu, 11 Mei 2025

Apakah Yang Dimaksud Dengan Jemaat Menurut Lutheran.

Apakah yang di maksud dengan Jemaat menurut ajaran Lutheran ? 
Sejak awal mula Gereja - hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:47), setelah kebangkitan Yesus Kristus pada 33 m. Orang-orang percaya pada saat itu berkumpul bersama untuk membaca Kitab Suci, menyanyikan pujian kepada Tuhan, mendengarkan Injil yang murni lewat pemberitaan oleh Imam/Pendeta mereka yang berkhotbah, bahkan sampai kepada pelaksanaan Baptisan kudus dan merayakan Perjamuan Kudus dan itulah awalnya dikatakan Kristen. Oleh itu, hal ini seharusnya tidak mengejutkan kita, sebab orang-orang Yahudi telah melakukan hal itu selama berabad-abad, dimulai pada masa Pembuangan Babilonia. Pertemuan-pertemuan itu kemudian dikenal dalam bahasa Yunani sebagai συναγωγή (Sinagoge) yang berarti "memimpin, berkumpul bersama." 

Dalam Perjanjian Baru menyebut kelompok-kelompok ini ἐκκλησία (Gereja) yang secara harfiah berarti dipanggil (berkumpul). Orang-orang Yunani menggunakan kata itu untuk perkumpulan sipil dan pemanggilan milisi. 
Jadi, kata "Jemaat" adalah terjemahan bahasa Latin dari kata-kata ini yang berarti "berkumpul bersama". Persekutuan Kristen di dunia Yunani - Romawi terjadi pada abad pertama M. Saat itu telah banyak persekutuan atau masyarakat keagamaan, namun umat Kristen mengambil alih kata Ekklesia yang merujuk pada persekutuan umat Israel; namun tidak seperti kata Sinagoga. Jadi kata Ekklesia jelas bukan istilah Yahudi, kata ini merupakan kata biasa dalam bahasa Yunani klasik untuk suatu kumpulan orang yang berkumpul atas panggilan pembawa berita, dan memang digunakan dalam Kis. 19:32 untuk suatu persekutuan sekuler. Dengan demikian, ini merupakan kata benda yang tepat untuk digunakan pada suatu masyarakat yang di dalamnya termasuk pula banyak orang *bukan Yahudi. Namun, kata Gereja tidak pernah digunakan untuk bangunan seperti sekarang ini, atau untuk suatu denominasi (mis. Gereja Lutheran - GKLI). Dalam Kisah Para Rasul kata ini kadang-kadang digunakan dalam bentuk tunggal untuk persekutuan Kristen lokal, namun dalam Kis. 9:31, kata ini menunjuk kepada seluruh jemaat yang kemudian begitu jauh meluas. Dalam Kis. 20:28 Paulus meminta para tua-tua jemaat di Efesus untuk 'menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri', yang mestinya benar-benar berarti lembaga yang lebih luas ketimbang persekutuan di Efesus. Hal ini menunjuk pada Gereja, seperti dalam 1Kor. 16:19, di mana jemaat lokal yang berkumpul di sebuah rumah rupanya dianggap sebagai satu unit dari keseluruhan yang lebih besar. Dalam 1Kor. 12:28, Paulus menunjuk kepada mereka yang telah dipilih Allah dalam Gereja yaitu para Rasul-rasul, nabi-nabi, dan sebagainya'. Demikian pula dengan Ef. 1:22.

Gereja juga disebut dengan nama yang berbeda: 'Israel milik Allah' (Gal. 6:16), 'orang-orang bersunat' (Flp. 3:3), dan yang menegaskan pengakuan bahwa Gereja adalah kelanjutan dan penyempurnaan umat pilihan dalam PL. Jadi uraian lengkap mengenai Ekklesia dalam PB terdapat di 1Ptr; 2:9: 'bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri'.

Oleh karena itu, kata Inggris 'CHURCH merupakan terjemahan yang tepat untuk ekklesia Kata tersebut, seperti kata Scotlandia kirk, dan kata Jerman Kirche (yang dibenci oleh Martin Luther dan yang lebih banyak digunakan untuk menyebut tempat-tempat keramat kafir dalam PL) berasal dari kata Yunani: kuriakos - milik Tuhan. Kemungkinan kata Kirche dibawa oleh para pedagang yang naik ke Danube dan turun ke Rhine. Wyclif bertanggung jawab atas kata 'church', dan meskipun Tyndale dan Cranmer menggantikannya dengan 'congregation', akhirnya kembali lagi ke 'church' dalam AV, mungkin karena versi Tyndale aneh untuk Kis. 8:1: There was a great persecution against the congregation which was at Jerusalem and they were all scattered, di mana ekklesia seharusnya menunjuk bukan hanya pada sekelompok orang Kristen yang berhimpun, sebagai perkumpulan, melainkan juga persekutuan yang melembaga, entah berkumpul atau  tidak. 

Pada dasarnya, Gereja tetap beribadah mengikuti pola sinagoge, dengan dua pengecualian mereka berkumpul untuk beribadah pada Hari Tuhan (Minggu) dan bukan pada Hari Sabat (Sabtu) karena pada hari minggulah Kristus bangkit dari kematian, oleh itu setiap kita merayakan ibadah adalah bukti bahwa Jemaat mengingat akan hari kemenangan Kristus memennagjan jemaatNya dari dosa maut. 
Oleh itu, dalam ibadah itu hendaklah mereka juga menambahkan bacaan dari Injil dan surat-surat dari para Rasul dan pemimpin terhormat lainnya. Kitab-kitab inilah yang (sebagian besar) akan segera dikenali sebagai Kitab Suci bersama dengan Perjanjian Lama.

Bagaimanakah penerimaan menjadi Jemaat?.

Lutheran memahami bahwa, Penerimaan ke dalam jemaat hanya terjadi Baptisan (menjadi Jemaat/Tubuh Kristus) , yang mengarah pada pertobatan tiap tiap hari dalam menghidupi kematian dan kebangkitan Kristua. Meskipun keanggotaan jemaat terbuka untuk semua orang, orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, budak dan orang-orang merdeka, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, dalam praktiknya perbedaan sosial kadang-kadang masih berlangsung (1Kor. 11:21), seperti halnya kegemaran Yunani terhadap perkara hukum (1Kor. 6:1-11). Ajaran-ajaran palsu dan perilaku yang tidak layak mulai menelusup (1Yoh. 4:1-61Tim. 4:1-5). Namun, bagaimanapun kualitas hidup persekutuan Kristen benar-benar menarik orang untuk bertobat, dan tampaknya orang-orang luar ikut hadir dalam ibadah (1Kor. 14:16), yang berisi nubuat dan pengajaran, nyanyian dan bacaan dari PL, serta perayaan perjamuan pada tiap tiap minggu (1Kor. 16:2). Dalam beberapa pertemuan Paulus meminta agar persembahan dikumpulkan untuk membantu jemaat Kristen Yerusalem yang miskin pada waktu bahaya kelaparan, karena telah menjual seluruh harta mereka (Kis. 4:34). Hal ini membuktikan pengutusan Paulus sebagai alat Allah untuk menyatukan orang-orang bukan Yahudi ke dalam Gereja-Nya dengan orang-orang Kristen Yahudi ('orang-orang kudus') di Yerusalem (2Kor. 9:1-5) sekaligus untuk menekan jemaat Yahudi agar mudah mengatasi keberatan-keberatan mereka terhadap misi Paulus bagi orang-orang bukan Yahudi.

Apakah Yesus bermaksud mendirikan Gereja?. 
Hal ini menjadi tetap diperdebatkan. Dikatakan, misalnya karena Yesus mengharapkan dunia akan berakhir dengan segera, Ia tidak dapat merenungkan sesuatu untuk jangka panjang, seperti mendirikan Gereja. Namun, hal ini dapat diperdebatkan. Markus mengakhiri pasal apokalyptiknya (13:32) dengan peringatan bagi setiap orang Kristen yang menduga bahwa akhir zaman telah dekat: bahkan Yesus pun tidak mengetahui kapan akhir zaman akan datang. Memang, akhir zaman itu merupakan penghakiman yang akan datang, namun Yesus berkata bahwa kuasa *keselamatan Allah akan dialami saat ini (Luk. 11:20); *Kerajaan Allah telah ada dalam genggaman para *murid (Luk. 17:20-21). Kerajaan Allah datang ketika kejahatan dibalas dengan *kasih dan *kemurahan hati, bukan dengan kebencian dan kekerasan, dan di atas semua itu, Kerajaan Allah datang dalam penderitaan dan *kematian Yesus. Yesus perlu menggunakan konsep yang telah ada dan memberinya isi baru. Ia berkata, Kerajaan Allah dinyatakan dalam kehidupan manusia, namun ada masa tenggang sebelum Kerajaan itu hadir secara penuh dan tanpa syarat. Dalam masa tenggang inilah Gereja harus bekerja, dan Yesus memberi perlengkapan kepada para murid. Istilah '*Anak Manusia' berasal dari Dan. 7, di mana ia mewakili 'orang-orang kudus', termasuk persekutuan. Namun, hal ini tidak mungkin menjadi pertanda berdirinya Gereja pada hari dan jam tertentu, misalnya setelah pengakuan Petrus. Lebih dari itu, Gereja tercipta oleh totalitas hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus. Perkataan Yesus yang dicatat dalam Mat. 16:18 dan 18:17 merupakan satu-satunya penggunaan kata ekklesia dalam Injil, dan agaknya tidak mungkin merupakan kata Yesus yang autentik, karena kuasa yang dijanjikan kepada Petrus. 

#Vdmaluther

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Biarlah Semua Makhluk memuji Tuhan

SELAMAT PAGI Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 148 : 1 Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Mazmur 148...

what about theologi luther ?