WAKTU DAN KEKEKALAN
Hidup merupakan bagian yang sangat penting bagi kita. Sehingga sering kita tidak menyadari bahwa hidup ini akan berakhir suatu hari nanti. "Waktu, seperti sungai yang terus mengalir, membawa pergi dan berlalu bahkan terlupakan."
Our God, Our Help in Ages Past . Akan tetapi, Tuhan itu kekal. Dalam bahasa Ibrani (עוֹלָם) yang ber arti Keabadian - olam - selamanya, kekal.
Dalam bahasa Yunani τοὺς αἰῶνας τῶν αἰώνων - tous aionas ton aionon - zaman demi zaman, selamanya dalam bahasa Yunani berarti abadi.
Alkitab menggunakan istilah ini dalam dua cara. Kata ini dapat berarti berlangsung sangat lama. Paskah dan sunat dijelaskan dalam Perjanjian Lama sebagai sesuatu yang kekal, berlangsung sepanjang zaman Perjanjian Lama, digantikan oleh Perjamuan Kudus dan Baptisan. Yesus berjanji untuk menyertai kita selamanya, sampai akhir zaman itu sendiri.
Akan tetapi, sering kali kata itu berarti "abadi, tanpa akhir." Karena kita adalah makhluk yang hidup dalam waktu, kita tidak dapat memahami bahwa Tuhan tidak memiliki awal atau akhir. Untuk membantu kita memahami, Alkitab menggunakan deskripsi untuk memahami gagasan itu. Tuhan adalah Alfa dan Omega, awal dan akhir, dari A sampai Z. Bagi Tuhan, satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Yesus Kristus tetap sama kemarin, hari ini, dan selamanya. "Sebelum Abraham jadi," kata Yesus, "Aku telah ada."
Bagi orang berdosa, kekekalan Tuhan adalah kabar buruk. Anda tidak bisa menunggu lebih lama dari Tuhan. Dia hidup selamanya dan hukum-Nya tidak pernah berubah. Tidak ada batas waktu. Tidak ada undang-undang pembatasan di hadapan takhta-Nya. Semua orang akan memberikan pertanggungjawaban kepada-Nya. Namun sesuatu yang perlu kita renungkan dan kita ingatlah bahwa bukan hanya hukum yang kekal - kasih dan belas kasihan Tuhan juga kekal. Sebelum Allah menciptakan dunia, Tuhan sungguh mengasihi kita lewat menciptakan kira seturut dengan gambar dan rupanNya (imagodei). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa dan hidup dalam perbudakan Iblis, Allah kemudian menebus kita, Allah sunggu mengutus Anak-Nya pada waktu yang tepat. Di kayu salib, Yesus membayar lunas harga dosa kita sepenuhnya, dan itu cukup sekali saja untuk selamanya. Sekarang keputusan-Nya atas kita atas seluruh kejahatan kita menjadikan kita "tidak bersalah" Manusia yang beroleh hidup baru lewat kuasa Roh KudusNya.
Bagi orang Kristen, kekekalan Tuhan adalah kabar baik. Sebab orang Kristen percaya bahwa Allah berjanji akan menyertai kita selamanya - sampai akhir zaman. Jadi, kita tidak pernah sendirian. Harinya akan segera tiba ketika Dia akan memanggil kita dari kubur, membersihkan semua dosa dari kehidupan kita, dan mengubah tubuh kita yang terikat waktu menjadi tubuh yang kekal. Kemudian kita akan melihat wajah Dia yang kekal dan hidup bahagia selamanya (wahyu 7:9).
#Vdmaluther
Tidak ada komentar:
Posting Komentar