Kamis, 19 Desember 2024

YAKIN karna Tuhan kita adalah Allah yang hidup

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 16 : 7
Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
Mazmur 16 : 8
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Mazmur 16 : 9
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;
Mazmur 16 : 10
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Mazmur 16 : 11
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.


Saudara saudari, Mazmur ini dimulai dengan doa permohonan agar Tuhan melindungi pemazmur (1). Akan tetapi ayat-ayat selanjutnya merupakan pernyataan keyakinan pemazmur bahwa Tuhan pasti melindungi dirinya (2-11). Pemazmur sungguh yakin, bahwa Tuhan adalah yang terbaik bagi hidupnya (2, 5). Seperti seorang yang beroleh harta warisan atau tanah pusaka, demikian anak-anak Tuhan mendapatkan yang terbaik. Itu sebabnya pemazmur memuji Tuhan dan tetap hidup mengandalkan-Nya (7-8). Oleh karena itulah pemazmur berpendapat bahwa Justru orang-orang yang menyembah ilah lain rugi besar (3), sehingga pemazmur tidak akan pernah mau terikut ikut dengan mereka yang menyembah berhala dan dengan demikian menyangkali Tuhannya!

Melalui renungan ini dapat kita memahami bahwa, memiliki Tuhan berarti memiliki hidup sejati karena Tuhanlah satu-satunya sumber hidup. Karena itu memiliki Tuhan berarti memiliki segala-galanya. Ayat 8-11 dikutip oleh Rasul Petrus dari (Kis. 2:25-28) dan juga (Kis. 13:35-37) untuk menjelaskan Tuhan Yesus yang bangkit. Artinya karena Kristus diutus Allah ke dalam dunia untuk menjalankan misi-Nya, mati menebus manusia berdosa, maka setelah tuntas misi penyelamatan tersebut, Allah membangkitkan Dia sebagai Allah yang hidup.

Inilah keyakinan pemazmur bahwa ia memiliki jaminan akan hidup bahagia dan selamanya dalam keberkatan karena Allah adalah sumber hidupnya. Keyakinan ini bukan hanya milik pemazmur atau umat Tuhan pada masa Perjanjian Lama, tetapi terlebih lagi milik umat Kristen sejati. 

Oleh karena itu, hendaklah setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian, harus mempercayai bahwa suatu hari kelak, kita pun akan dibangkitkan dari kematian untuk masuk ke dalam hidup yang kekal. Itulah keyakinan iman anak-anak Tuhan yang telah mengalami penebusan. Karena itulah juga kita dapat berkata Tuhanku hidup, aku pun akan hidup. Apakah itu juga keyakinan iman Anda? Yakinlah dan hiduplah dalam Tuhan Yesus.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏

Rabu, 18 Desember 2024

Contoh Kata Sambutan Panitia Natal

 

Kata Sambutan Ketua Natal :

 Selamat Natal Ma di Hita Saluhutna Amang Inang!

Tarpuji ma Tuhan Debata di Ulaon Las ni roha ima di Pesta Natal Keluarga GKLI Batu Aji na tapatupa di borngin on.

Na huhormati Amang Pendeta Resort. “Tamu undangan Spesial/Dewan”, Amang Guru Huria, songoni nang angka dongan pangula ni Huria, dohot angka dongan na huhaholongi hami tamu undangan nami na ro sian GKLI baloi kolam, ro di sude ruas ni huria GKLI na ro di bagasan borngin on. Selamat natal ma di hita saluhutna amang ianang.

Hami sebagai Ketua panitia Natal naung tarpillit di tahun 2024, parjolo sahali mandok mauliate ma di Tuhan Debata naung mangalehon hasehaton sahat tu sadari on, jala mauliate ma nang di pos ni roha muna na mangalehon tanggung jawab on tu hami. Molo marningot do hami di angka persiapan persiapan Natal naung tapatupa nunga hurang lobi 2 bulan sahat tu sadari on, sialani i tangkas do hu antusi hami, ianggo so dohot hamu amang inang na mandukung hami ndang boi tarpatupa hita pesta natal on di borngin on, siala ni i mauliate godang ma amang inang di angka sada ni roha naung tapatupa di huria on, lumobi ma di hasadaon ni rohanta na laho patupahon pesta Natal ta on.

Di ulaonta di borngin on godang do angka hahurangan na terjadi, baik di angka cara penyambutan, songoni nang di angka sipatupaon naso sempurna dope, alani i gomos hami mangido amang inang, rap marsialapan roha ma hita di angka hahurangan jala pos rohanta di tahun angka na naeng ro rap ma hita manangianghon asa lam tu dengganna ma tapatupa.

Hombar tu Tema Natal ta di borngin on : “Sada ma rohanta di bagasan holong na sian Debata

Anggiat ma tutu amang inang lam tarida nian hasadaon ni rohanta lumobi ma di huria on, baik di angka hami dongan pangula, songoni nang hita angka ama, dohot di angka ina pe nang di sude pinomparta na adong di huria on, sai gabe ma nian hasadaon ni roha i di hita, jala lam marlipat ganda ma angka pasu pasu ni Debata di hita.

Jala di borngin on mansai las hian roha nami siala haradeon ni angka ama nami ina nami naung ro mangadopi undangan nami di borngin on, sialani i atas nama ketua Natal : hupasahat hami ma amang Inang hamuliateon ni roha nami di haroro muna di borngin on, sai di pasu pasu Tuhan Debata ma hamuna, jala di padao ma sian hita angka arsak ni roha nang parsahiton. Jala pos ma rohanta di Tuhan Debata di lehon ma di hita torang ni pingkiran nang holong ni roha laho mandapothon Natal 25 Desember songoni nang tahun baru 2025. Sai Tuhan Debata ma donganta.

 

Songoni hata sambutan na boi hupasahat hami.

Mauliate ma di Tuhan Debata jala mauliate ma nang di hita saluhutna.

Horas….horas…. horas….

Selamat Natal.


Minggu, 15 Desember 2024

Tuhan memberkati Bumi dan segala Isinya

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 67 : 2
 Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. 
Mazmur 67 : 3
 supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
Mazmur 67 : 4
 Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Mazmur 67 : 6
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Mazmur 67 : 7
Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.
Mazmur 67 : 8
Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!

Saudara saudari, jika kita membaca mazmur ini, sungguh begitu Singkat tapi padat. Mata kita semakin tercelik. Ini merupakan Mazmur Mesias atau Mazmur Milenium. Bukankah Doksologi dan ucapan Berkat Iman ada di dalamnya? (ayat 2, bdk. Bil. 6:24-25). Siapakah "jalan-Mu" itu, kalau bukan Kristus yang berkata "Akulah jalan" (Yoh. 14:6)? Siapakah yang memungkinkan kita beroleh keselamatan? Siapakah yang akan memerintah suku-suku bangsa sehingga mereka bersorak? (Bdk. Why. 7:9). Bukankah Dia yang memegang pemerintahan atas dunia? (Why. 11:15).

Segala ujung Bumi. Setiap manusia tinggal di ujung bumi. Pemazmur berharap kiranya setiap orang di segala ujung bumi takut akan Allah. Cocokkah ini dengan Amanat Agung Sang Mesias dalam Mat. 28:19-20? 
Memang dalam kenyataanya, semakin maju dunia modern ini, justru semakin tercabik-cabik dalam masa globalisasi. Tetapi setiap orang percaya harus merindukan agar seluruh ujung bumi diberkati Allah melalui iman percaya mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Biarlah ujung bumi mendengar suara-Nya. Dan janganlah terpedaya oleh janji persatuan yang di luar Kristus. Sebab hanya Yesus Kristuslah yang mampu memulihkan kehidupan kita dengan utuh dan mendamaikan hati kita, termasuk memperdamaikan hubungan kita dengan Allah. Tetaplah andalkan Tuhan dan berpengharapan kepadaNya. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. 
Amin 🙏

Sabtu, 14 Desember 2024

Kasihmu adalah bukti Iman yang sesungguhnya

Selamat pagi dan salam Adven III
 

Firman Tuhan untuk kita.
2 Petrus 1 : 3
Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
2 Petrus 1 : 4
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
2 Petrus 1 : 5
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
2 Petrus 1 : 6
dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
2 Petrus 1 : 7
dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Saudara saudari, pada renungan kita hari ini Rasul Petrus kembali menyampaikan khotbah mininya lewat surat yang di tuliskannya karena ia sadar waktunya tidak akan lama lagi berakhir dari dunia (12-15). Surat Petrus yang kedua ini bisa dianggap sebagai surat wasiatnya kepada jemaat yang selama ini ia gembalakan. Ia mendorong mereka untuk bertumbuh terus menjadi serupa seperti Kristus. Petrus juga memberi pengharapan bahwa kalau mereka bertekun dalam panggilan dan bertumbuh, mereka berhak masuk ke  kerajaan Kekal (11). 

Itulah nasihat Petrus di penghujung khotbah mininya (3-11). Kalau orang Kristen tidak bertumbuh dalam kebajikan, ia menjadi seperti orang buta dan picik, tidak sadar sudah menerima anugerah (8-10). Ingat dan ketahuilah, sesungguhnya kita telah memiliki segala anugerah yang Allah berikan untuk hidup saleh dan pengenalan yang benar akan Allah (3). Hidup saleh itu adalah mengambil bagian dari kodrat Ilahi dan luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan (4). Maka, tanggung jawab kita adalah bertumbuh menjadi dewasa dalam iman. Hal itu dipaparkan oleh Petrus di ayat 5-7. Dalam Firman ini, rasul Petrus bukan membicarakan tingkatan iman. Tetapi Petrus mengingatkan kembali bahwa setiap orang yang telah beroleh anugerah Allah harus tau bersyukur kepada Allah lewat mempersembahkan hidup untuk Allah melalui segala perbuatan yang baik "buah Roh" atau kebajikan yang seharusnya nyata dalam kehidupan anak Tuhan (Yakobus 1:3-4).
Setiap kali kita mengembangkan satu karakter Kristus dalam hidup kita, hal itu akan memperkuat kebajikan atau karakter lain yang sudah kita miliki. Itulah yang Petrus hendak sampaikan.

Oleh karena itu, melalui renungan harian Luther kita ini, marilah kita meneliti diri kita masing masing. Apakah kita sedang bertumbuh dalam iman? Atau jangan-jangan kita sedang hanyut ikut arus dunia yang berdosa ini. Kiranya melalui nasihat Petrus ini kita di dorong untuk maju terus dalam iman, semakin hari semakin serupa seperti Kristus. Ingat satu karakter Kristus terbentuk dalam diri Anda, berarti karakter lain pun akan diperkuat. Tetaplah hidup di dalam kasih, dan jadikanlah kasih sayang mu terhadap sesama menjadi bukti bahwa kamu adalah milik Kristus. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Jumat, 13 Desember 2024

Tinggalkan lah Kemalasan dan usahakanlah segala perbuatan yang baik

Selamat pagi.
Firman Tuhan Untuk kita. 
2 Tesalonika 3 : 6
Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
2 Tesalonika 3 : 7
Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
2 Tesalonika 3 : 9
Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
2 Tesalonika 3 : 10
Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
2 Tesalonika 3 : 13
Dan kamu, saudara-saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik.

Sudara saudari, kita tau pada umumnya pabila orang berada dalam masa penantian, maka mereka cenderung akan berdiam diri atau menanti dengan pasif. Demikianlah juga dengan warga jemaat di Tesalonika. Oleh karena sikap dan pengajaran orang-orang tertentu, sebagian jemaat juga menjadi tidak bekerja, dengan alasan bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali akan segera tiba.

Dalam renungan harian kita saat ini, perikop Ini adalah merupakan bagian terakhir dari 2 Tesalonika. Bila pada ucapan syukur awal (ayat 1: 5) Paulus memberikan indikasi bahwa jemaat yang telah menderita ini layak menjadi warga Kerajaan Allah, maka di sini ia memberikan semacam petunjuk praktis yang dapat dilakukan oleh jemaat untuk mencapai kondisi itu. Paulus telah mendengar tentang kelakuan anggota-anggota jemaat yang kalau dibiarkan dapat memberikan dampak kehidupan persekutuan yang terganggu. 1) Ada dari antara mereka yang tidak melakukan pekerjaannya: karna menganggap bahwa Hari Tuhan telah dekat sehingga tidak perlu lagi bekerja; mungkin juga memanfaatkan kebaikan anggota gereja yang lain atau orang lain. Sesungguhnya, apapun alasannya, sikap demikian tidaklah sehat. 

Paulus juga menasihati agar jemaat menjauhi mereka yang bermasalah. Mereka yang tidak bekerja harus diberitahukan bahwa mereka harus bekerja dan tidak menggantungkan keperluan makan mereka kepada orang lain. Paulus memakai dirinya sebagai teladan. Ia dan Silas sebenarnya dapat mengklaim makanan dari jemaat, namun mereka melakukan tugas (sampingan) sendiri. Jemaat juga dinasihatkan agar melakukan kebaikan tanpa jemu (ayat 11-13). 

Dengan teladan diri dan nasihatnya, Paulus ingin mengajarkan bahwa umat Kristen tidak boleh menjadi umat yang malas dengan dalih apa pun, termasuk dalih rohani sekalipun. Jangan sampai kita memakai iman kita untuk membenarkan gaya hidup yang malas. Dalam masa Adven ini kita juga dipanggil untuk tetap bekerja dengan rajin dan tekun. Kita bekerja memang pertama-tama untuk mencari nafkah, tetapi lebih penting lagi untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sesungguhnya bukanlah orang-orang yang malas, melainkan orang-orang yang rajin bekerja. 

Dalam kehidupan di dunia ini, kita perlu memperlihatkan kesungguhan dalam hidup beriman. Kita tunjukkan kepada dunia bahwa menaati Kristus sambil giat bekerja mempunyai dampak nyata dalam kehidupan manusia. Karna itu jadilah seperti perkataan Dr. Martin Luther "walaupun besok saya tau akan hari kiamat namun hari ini saya akan tetap menanam Apel".
Artinya, walaupun besok Kristus akan datang atau dunia akan berakhir, tetaplah berbuat yang terbaik dan jauhkanlah kemalasan. 


Kiranya kasih setia Alla Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏

Kamis, 12 Desember 2024

Allah adalah Sumber kehidupan - Segala sesuatu yang baik diberikannya kepada kita

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 16 : 2
Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"
Mazmur 16 : 5
Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Mazmur 16 : 7
Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku.
Mazmur 16 : 8
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Mazmur 16 : 9
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;


Saudara saudari, tak sedikit orang memahami bahwa apa yang didapat dan dimilikinya merupakan hasil usahanya sendiri. Orang pintar karena rajin belajar, orang kaya karena rajin bekerja, dan orang berhasil karena cekatan. Jika logika itu benar, itu berarti orang yang tidak berusaha pasti tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkannya. Nah, pertanyaannya, di manakah peran Allah-Sang Sumber Hidup-dalam kehidupan manusia? 
Apakah semuanya memang benar hanya karena usaha manusia semata? Kelihatannya, mata rohani penganut pemahaman macam seperti ini telah dibutakan oleh logika pemikirannya sendiri.

Daud, dalam nas bacaan kita hari ini menyatakan bahwa dirinya dijaga dan dilindungi oleh Allah (2). Mazmur yang dimulai dengan sebuah doa ini berlanjut sebagai pernyataan iman kepada satu-satunya Allah. Dan karena Daud percaya juga bahwa setia kepada Allah akan membuat ia merasa bahagia karena diberkati Allah. Sebab allah lain tidak dapat melakukan apa-apa. Karena itu, siapa yang mengikuti allah lain pasti akan kecewa (4) dan menjadi orang yang tinggi hati. Allah sang pemilik kehidupan kita tidak akan merancangkan yang jahat dalam hidup kita. Allah juga tidak akan membiarkan anak-anak-Nya mengalami kebinasaan kekal. (10). Allah akan membim-bing dan memelihara anak-anak-Nya dalam menjalani kehidupan. Percayalah hidup bersama Allah, berjalan di zona Allah akan mendatangkan sukacita, kebahagiaan, dan nikmat senantiasa (11).

Pemazmur yakin, Tuhan adalah yang terbaik bagi hidupnya (2, 5). Seperti seorang yang beroleh harta warisan atau tanah pusaka, demikianlah anak-anak Tuhan akan mendapat yang terbaik. Itu sebabnya pemazmur memuji Tuhan dan tetap mengandalkan-Nya (7-8). Justru setiap orang yang menyembah ilah lainlah yang akan rugi besar (3). 

Melalui renungan harian Luther kita hari ini, firman ini menegaskan bahwa memiliki Tuhan berarti memiliki hidup sejati sebab Tuhan adalah satu-satunya sumber kehidupan. Takut akan Tuhan akan mendatangkan hikmat dan hidup di dalam kehendak Tuhan akan mengajarkan kita mensyukuri segala berkatNya. Memiliki Tuhan berarti memiliki segala-galanya itu sebabnya Yesus katakan barang siapa percaya kepada-Ku akan menguasai bumi dan segala isinya. Dalam mazmur Ayat 8-11 dikutip oleh Rasul Paulus (Kis. 2:25-28) dan juga (Kis. 13:35-37) untuk menjelaskan bahwa Tuhan Yesus yang bangkit akan memelihara hidup kita. Allah telah mengutus Kristus ke dalam dunia untuk menjalankan misi-Nya, mati menebus manusia berdosa, maka setelah tuntas misi penyelamatan tersebut, Allah membangkitkan Dia sebagai Allah yang hidup. Inilah keyakinan pemazmur bahwa ia dan setiap orang yang mengandalkan Tuhan akan memiliki jaminan hidup bahagia dan yang kekal sebab Allah adalah sumber kehidupan. Oleh karena itu percayalah segala sesuatu yang baik datangnya dari Allah, dan segala yang kita miliki sekarang datang dari Allah termasuk nafas kehidupan. Oleh Karena itu hendaklah kita memiliki keyakinan dan pengharapan kepada Allah seperti yang dimiliki pemazmur. Hendaklah setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus yang bangkit dari kematian meyakini bahwa satu hari kelak, kita pun akan dibangkitkan dari kematian untuk masuk ke dalam hidup yang kekal.Yakinkanlah hidupmu dalam Tuhan Yesus Kristus. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kira semua, Amin

Rabu, 11 Desember 2024

Jangan Biarkan dirimu di sesatkan, Hiduplah dalam Baptisanmu menantikan kedatangan Kristus

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita.
2 Tesalonika 2 : 3
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2 Tesalonika 2 : 9
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2 Tesalonika 2 : 10
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2 Tesalonika 2 : 11
Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2 Tesalonika 2 : 12
supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.

Saudara saudari, dalam masa minggu-minggu Adven ini, kita bersama-sama sedang di ingatkan akan masa penantian kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus ke dunia. Dalam masa ini, banyak hal yang bisa terjadi dan mengganggu iman kita kepada-Nya. Terlebih membuat kita tidak betul betul siap dalam menyambut kedatangan-Nya. 

Melalui bacaan Renungan kita hari ini, kita dapat melihat bahwa jemaat Tesalonika sedang dibingungkan oleh beberapa pengajar yang menyandarkan ajaran mereka kepada ilham roh, ataupun kutipan (yang tidak utuh) dari para rasul (1-2). Rasul Paulus menegur sikap anggota jemaat yang mudah dibingungkan oleh pengajaran palsu. 
Apakah ciri pengajaran palsu?
 Yakni ketika ajaran tersebut membawa kita tidak lagi melihat kepada Allah dan memandang akan kemuliaan-Nya, melainkan kepada upaya-upaya untuk meninggikan diri (3-5). Dalam ayat 9, Paulus menguraikan bahwa si pendurhaka akan datang dengan berbagai macam perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat, dan tujuan utamanya adalah menyesatkan orang orang percaya agar iman mereka tidak lagi diarahkan kepada Kristus, melainkan hanya kepada apa yang tampak di hadapan mereka. Berhati hatilah sebab hal ini telah terjadi pada saat ini. 

Sepanjang sejarah perjalanan Gereja Tuhan, akhir akhir ini kita sering menjumpai pengajaran-pengajaran yang ekstrim tentang akhir zaman. Rupanya sejak sejarah gereja purba pun gejala itu sudah lazim terjadi pada zaman para rasul. Oleh itu, Paulus meluruskan pengertian jemaat seolah Tuhan segera akan datang. Sebagai rasul Tuhan, ia mengingatkan bahwa sebelum kedatangan Tuhan, akan lebih dulu terjadi aniaya yang ditimbulkan oleh anti-Kristus. 
Siapakah antikristus itu?
Dalam FirmanNya Ia disebut si murtad (ayat 3), si pendurhaka (ayat 7-8). Banyak penafsir mengartikan antikristus itu ialah Kerajaan Roma yang karena menyangkali panggilannya sebagai hamba Allah, berubah menjadi "binatang buas". Mungkin itu adalah ciri awal dari antikristus kelak, yaitu penggabungan seluruh kekuatan sosial-politis-religius, melawan Kristus. Paulus dengan tegas mengingatkan kembali tentang apa yang pernah diberitahukannya (1) akan datang dulu murtad (2) harus datang dulu manusia durhaka yang sangat sombong dan mengaku seperti Allah, bahkan duduk di Bait Allah (3) Pendurhaka akan datang, tapi masih bekerja dengan diam-diam. Banyak orang akan percaya, oleh karena keajaiban dan mujizat mujizat palsu (kesembuhan ilahi). Hal seperti ini akan berlangsung terus menerus hingga sampai akhir masa tiba (ayat 6,7). Namun ingatlah juga bahwa masa kedatangan Yesus Kristus tidak ada seorang pun yang tau selain Allah. 

Pada saat ini banyak penipu yang dengan beraninya mengklaim dirinya telah mendapat wahyu dari Tuhan mengenai kedatangan-Nya kembali. Mengklaim dirinya memiliki kuasa rohani. Namun sesungguhnya tujuannya adalah keinginan dunia dan menyimpangkan Kristen dari mempercayai kebenaran kepada kesesatan yang mengutamakan duniawi, dan kebanyakan yang paling mudah ditipu adalah masyarakat kecil, orang orang muda (termasuk Kristen) yang telah mengalami malapetaka dan kemalangan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga merindukan kelepasan dan damai sejahtera. Oleh karena itu, agar tidak kena tipu dengan para serigala serigala berbulu domba hendaklah kita harus fokus pada Yesus Kristus yang tersalib dan menghidupi firman-Nya. 

Firman Tuhan menyatakan bahwa orang-orang yang melakukan kedurhakaan akan dibinasakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Apabila kita menyerah, apalagi mengikuti tanda-tanda palsu dan tipu daya jahat mereka, kita telah melepaskan kebenaran Allah dan tidak ada bedanya dengan orang-orang yang harus binasa, yakni orang-orang yang tidak beriman.

Melalui renungan harian Luther hari ini, kita sebagai orang yang telah dipilih, dipanggil, dan dimurnikan Allah lewat Firman Kebenaran dalam baptisan KudusNya, hendaklah kita menghidupi baptisan itu, kita telah di jadikanNya menjadi manusia baru oleh kuasa-Nya, kita telah diundang untuk terus-menerus meletakkan kasih Kristus sebagai yang utama dalam pikiran, sikap, dan hidup kita. Itulah sebabnya kita harus menjadikan firman Kebenaran Allah sebagai landasan hidup, dimana Kristus sendiri telah mempersatukan diriNya dengan kita lewat tubuh dan darah Kristus, maka hendaklah buah segala pikiran dan perbuatan kita berasal dari Yesus Kristus. 
Menjelang hari Tuhan, dunia akan semakin menyombongkan diri dan disesatkan oleh banyak kebohongan. Justru karena itu, kita sebagai umat Allah, orang orang tebusan Allah, hendaklah kita harus makin waspada. Kita harus semakin memperdalam Iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus dan mendekatkan diri kepada-Nya. Bersama semua umat beriman, kita harus mengandalkan kekuatan dari Tuhan saja dan dengan penuh hidup dan berbuah di dalam Kristus. Sebab itulah pagar Iman bagi kita dan bukti bahwa kita menantikan dan merindukan kedatangan Yesus Kristus. 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong jita. Amin 🙏

Senin, 09 Desember 2024

Apakah Itu Natal ? Kapan kah Yesus Lahir ?

Kenapa Natal di laksanakan pada 25 Desember ?


1.     Natal

Natal adalah suatu perayaan terbesar bagi umat orang percaya. Setiap umat Kristen akan merayakan natal yang berarti memperingati tentang kelahiran Yesus Kristus sang Mesias. Kata Natal berasa dari bahasa latin “Natalis” yang ber arti “Kelahiran”, dan kata Natal juga di serap dari bahasa portugis yang diturunkan dari bahasa latin Dies Natalis (hari lahir).

2.     Kapankah perayaannya ?

      Bagi orang Kristen Katolik hanya akan merayakan Natal tepat pada tanggal 25 Desember.

Dalam perayaan Natal ini, ada beberapa hal yang dapat menjelaskan kapankah dirayakan natal, dan mengapakah Natal di rayakan pada 25 Desember. Dalam sejarahnya pada zaman murid murid, Jemaat mula mula beserta murid murid Yesus tidak pernah merayakan Natal 25 Desember. Sebab tidak ada tertulis dalam Alkitab untuk merayakan Natal. Dan perlu kita tahu bahwa pada tanggal 25 Desember sebenarnya itu adalah perayaan agama paganis (Penyembah berhala). Istilah Natal muncul pada abad ke-4 pada masa kekuasaan Romawi. Pada saat itu yang memerintah adalah kaisae Arelius. Pada masa pemerintahannya ia merasa tidak nyaman dengan perkembangan pesat umat Kristen, sehingga ia memikirkan cara untuk menekan populasi perkembangan umat Kristen. Kemudian pada tahun 274, dia menerapkan suatu bentuk pemujaan terhadap Sol Invictus (Matahari yang tak terkalahkan) dan mencoba untuk menyemabah dewa matahari untuk menekan pertumbuhan umat Kristen. Namun karna perkembangan umat Kristen yang semakin pesat, para pemberita Injil akhirnya menghancurkan niat jahat itu dengan mulai mengambil alih gelar Sol Invictus dan menggunakan gelar tersebut mengarah kepada Yesus Kristus sehingga Yesus tidak tertandingi. Dan peristiwa tanggal 25 Desember di tetapkan menjadi sebagai Natal Yesus Kristus. Dan kemudian berkembang sehingga 25 Desember dikukuhkan sebagai tanggal perayaan Natal yang akan di rayakan tiap tahunnya.

       Dalam satu dokumen tertua dari abad mula mula pernah juga mencatat secara eksplisit tanggal perayaan penting bagi umat Kristen, dokumen tersebut ialah “The Apostolic Sonstitusi” yang merupakan konstitusi rasuli.

hal ini juga, dalam bukunya ke 5 bagian 3 ditemukan kalimat yang menyatakan sebagaimana tradisi Kalender, maka tanggal 25 bulan ke 9 di hitung dari wafatnya Yesus Kristus adalah kislev dalam kalender romawi, Maka 25 buan ke 9 adalah 25 Desember. Maka catatan tertua tentang natal yang terdapat hingga saat ini adalah tanggal 29 Khiyah, yang sejajar dengan penanggalan Yahudi pada tanggal 25 bullan tebeth, dan sejajar pula dengan penaggalan Gregorian (kalender modren) yaitu tanggal 25 desember yang berlaku dalam gereja barat sampai sekarang atau dalam versi julian (kalender masehi) jatuh pada tanggal 6 januari dalam gereja timur. Dengan dua hal yang berbeda tersebut maka di tetapkanlah perayaan natal bagi gereja timur jatuh pada tanggal 7 januari karena mereka mengikuti kaleder julian, dan bagi gereja barat perayaan natal di laksanakan pada 25 Desember.

3.     Kapankah Yesus Lahir ?

Sejarah kelahiran Yesus Kristus dalam Alkitab tercatat dengan jelas secara tersurat dalam kitab injil matius dan lukas(Mat.1:18-25;Lukas.1 dan 2). Kedua injil tersebut menceritakan bahwa Yesus lahir di betlehem(Mat.2:1), di tanah Yudea oleh seorang perawan yaitu Maria(Mat.1:18). Mengenai tanggal Alkitab tidak mencatatnya secara tersurat akan tanggal kelahiran Yesus Kristus. Namun yang pasti Alkitab telah mejelaskan bahwa Yesus lahir pada masa pemerintahan Raja Herodes(Luk.1:5) Kita tahu bahwa Raja herodes sendiri wafat pada tahun 4 Sebelum masehi (Sm). Sebelum raja herodes wafat, dia telah memerintahkan agar semua anak laki laki di bawah usia umur 2 tahun harus di bunuh(Mat.2:16). Hal ini dapat menggambarkan bahwa pada saat itu Yesus berumur 2 tahun ketika Maria meniggalkan betlehem. Oleh karena itu, dari pernyataan yang telah di tuliskan dalam Alkitab para sejarawan Alkitab percaya bahwa Yesus lahir antara tahun 6 sampai 4 sebelum masehi. Dalam hal penghitungan tanggal kelahiran Yesus Kristus, di kutip dari pernyataan Paroki Kedoya Gereja Katolik Santo Andreas, secara teoritis diyakini bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 bulan ke 9 (kislev) dalam kalender yahudi. Dalam kalender Gerogorian, tanggal itu jatuh sekitar tanggal 25 Desember, dan hari itu pun di tetapkan sebagai hari Natal.

Pdt. Ardianus Situmorang S. Th

Minggu, 08 Desember 2024

BAGAIMANAKAH SIKAP HIDUP ORANG PERCAYA

Selamat pagi. 
Firman Tuhan kita
1 Tesalonika 5 : 12
Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
1 Tesalonika 5 : 13
dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang
 dengan yang lain.
1 Tesalonika 5 : 14
Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.
1 Tesalonika 5 : 15
Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
1 Tesalonika 5 : 16
Bersukacitalah senantiasa.
1 Tesalonika 5 : 17
Tetaplah berdoa.

Saudara saudari, Sikap hidup orang percaya dalam bergereja maupun dalam kehidupan sehari-hari sangatlah begitu penting. Paulus dalam mengakhiri suratnya memberikan beberapa nasihat demikian. PERTAMA, agar memiliki sikap yang benar terhadap pemimpin mereka dengan menghormati, menaati, mengasihi, dan mendoakan mereka (12), karena para pemimpin telah bekerja keras dalam memimpin dan melayani mereka. Sikap demikian akan membuat persekutuan mereka hidup dalam damai.

KEDUA, dalam hubungan dengan saudara seiman, kita harus saling peduli dan menguatkan. Kita harus berani dan penuh cinta kasih menegur orang yang berbuat onar dan salah; kita harus menghibur mereka yang sudah bertobat agar tidak tawar hati dan terpuruk dalam rasa bersalah mereka; membela dan menguatkan jemaat yang putus asa dan lemah iman (13-14). Sabar terhadap semua orang, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan (15).

KETIGA, dalam hubungan dengan diri sendiri, kita harus hidup penuh sukacita, tetap berdoa, dan bersyukur apapun masalah dan kesulitan yang di alami (16-18). Sikap sikap demikian jelaslah sangat berkenan kepada Allah. Dalam kehidupan kerohanian, kita tidak boleh memadamkan karya Roh Kudus yang bekerja di dalam  kita ataupun sudara kita (19); kita tidak boleh menolak firman Tuhan, dan haruslah menguji segala ajaran yang muncul (20); memegang yang benar dan menjauhi segala kejahatan (21-22).

Melalui renungan harian Luther kita ini, kita dapat melihat bahwa Paulus menguatkan, meneguhkan dan memohon kepada Allah agar menguduskan dan memelihara totalitas hidup mereka, sehingga sempurna dengan tidak bercacat cela sampai Kristus datang kembali (23).

Dalam dunia yang semakin individualisme, kita sebagai umat pilihan Tuhan tetap belajar menghormati, menaati, mengasihi, dan mendoakan para pemimpin rohani kita. Peduli terhadap saudara seiman agar mereka juga terus bertumbuh serupa dengan Kristus. 

Oleh karena itu, Tunaikan tugas dan panggilanmu dengan setia dan bertanggung jawab. Sebab Allah yang memanggil kita adalah setia".
Jika Tuhan telah memanggil dan memilih kita menjadi JemaatNya hendaklah menjadi Jemaat yang taat dan jika kita menjadi pelayan hendaklah menjadi Hamba yang mau melayani dengan penuh kasih Kristus, dan hiduplah saling menghormati sebab setiap orang percaya haruslah saling mengasihi dan menghormati di dalam Kasih Kristus. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Sabtu, 07 Desember 2024

Hidup berpadanan dengan Kristus mendatangkan pujian dan Ucapan Syukur bagi Jemaat yang setia dalam Iman

Selamat adven II
Firman Tuhan. 
Filipi 1 : 2
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Filipi 1 : 5
Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.
Filipi 1 : 6
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Filipi 1 : 7
Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
Filipi 1 : 8
Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.


Saudara saudari, karna unsur kualitas apakah dalam gereja sehingga kita bersyukur? Apakah Karena warganya banyak? Atau apakah karena gedung dan fasilitasnya megah dan lengkap? Atau Karena programnya OK dan partisipasi jemaatnya tinggi? Apakah ukurannya akan kesuksesan sebuah gereja?

Melalui renungan kita hari ini, marilah kita memperhatikan hal-hal dalam gereja di Filipi yang membuat Paulus bersyukur (ayat 3)! Paulus mengenal gereja itu lewat kasihNya yang nyata sebab Allah sendiri yang mendirikannya. Gereja itu adalah Tubuh Kristus dan di dalamnya ada anak-anak Tuhan yang setia dan dedikatif seperti Lidia, si kepala penjara, dll. Dan suatu hal yang pasti, mereka pasti akan loyal kepada Paulus dan kepada Tuhan. 

Dalam perikop ini, kita dapat melihat bahwa Paulus mengucap syukur bukan karena keadaan eksternal gereja itu. Apalagi, keadaan eksternal gereja di Filipi juga gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa pada abad-abad permulaan Kristen pasti tidak dapat dibandingkan dengan gereja-gereja di kota-kota besar di Indonesia. Paulus mengucap syukur karena persekutuan yang kuat antara warga gereja di Filipi dalam hal penginjilan dari sejak awal gereja ini baru berdiri dan sampai saat Paulus menulis surat ini (ayat 5). Paulus juga mengucap syukur karena mereka berpegang teguh kepada iman mula-mula dan tetap setia bertumbuh dalam iman, dan satu hal lagi, jelas Paulus sangat bersyukur karena semangat mereka untuk selalu terlibat dalam pelayanan rasul Paulus. 

Melalui renungan harian Luther ini, apakah yang dapat kita tarik tentang kemajuan gereja dan kemajuan penginjilan? 
PERTAMA, Gereja adalah tubuh dari pada Kristus itu sendiri.
KEDUA pemimpin (pendeta) dalam gereja harus selalu memperhatikan gereja ini bahkan saat ia jauh dan tidak dapat hadir bersama mereka sekalipun. Ia harus terus bersekutu menaruh gereja itu dalam doa-doanya, bahkan ketika ia sendiri dalam kesusahan dipenjarakan seperti Rasul Paulus sendiri. 
KETIGA, sejak awal gereja itu sudah diarahkan untuk menjadi gereja yang berperan serta melayani dalam berbagai bentuk pelayanan, bukan hanya menerima berkat dan pelayanan. Gereja yang pemimpin dan warganya terfokus melayani Injil Kristus dengan pemberitaan Firman yang murni akan menjadi gereja yang benar di mata Allah. Dan setiap warganya yang hanya memandang kepada Kristus yang yeng tersalib akan menjadi warga jemaat yang baik dan tentu Roh kudus akan memampukan bergantung kepada Allah. 

Oleh karena itu, Jangan menilai gereja sukses dari ukuran/pandangan duniawi saja. Sebab jika hanya berbicara atau membanggakan apa yang ada nampak mata di dunia ini, maka hal itu adalah dosa yang menduakan Kristus dan Kita akan lupa bahwa sesungguhnya kita adalah Bait Allah yang dibangun dan didirikaNya lewat kematian dan kebangkitanNya. Sama seperti yang Yesus katakan bahwa bangunan Rumah Ibadat yang mewah itu akan Yesus runtuhkan dan kembali di bangun dalam kurun waktu 3 hari. Artinya Bait Allah yang sesungguhnya adalah kita, kita adalah tubuh Kristus. Setiap orang yang menerima Injil, tubuh dan darah Kristus, Firman itu akan mempersatukan kita dengan Allah, dan nyatakan bahwa kita adalah umat pilihan dan umat tebusanNya. Oleh itu dapat kita nilai bahwa tolak ukur Gereja yang bertumbuh adalah jika di dalamnya terdapat orang orang yang se ia sekata dalam Iman, sepadan dengan Kristus sendiri, baik dari kasih dan kesetiaanNya, serta hidup dalam pelayanan. Setiap pelayan dan jemaat harus menghidupi pelayanan Injil. Sebab pelayanan Gereja akan sukses jika seluruh warganya setia di dalam injil dan menjadikan hidup untuk menginjili sebagai bukti berada dalam pertumbuhan yang mengarah kepada Kristus. Marilah kita tetap hidup di dalam FirmanNya dan buktikanlah bahwa Kasih Kristus telah nyata dalam hidup kita. Salam Adven II. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Pdt. Ardi Situmorang S. Th

Jumat, 06 Desember 2024

Allah adalah Kasih - setiap orang percaya harus hidup dalam Kasih

Selamat pagi.
Firman Tuhan untuk kita
1 Yohanes 4 : 11
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
1 Yohanes 4 : 13
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
1 Yohanes 4 : 16
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
1 Yohanes 4 : 19
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Saudara saudari, jikalau kita merenungkan bacaan kita dalam perikop Ini, isi dari perikop ini sangat luar biasa, pernyataan Yohanes sangat luar biasa tentang Allah. Ia menjelaskan bahwa Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Setiap perbuatan yang Allah lakukan bagi manusia adalah tindakan kasih. Dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia. 

Kedatangan Yesus ke dunia ini adalah bukti kasih Allah (ayat 9). Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberikan hidup kepada manusia yang percaya kepada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu, kita tidak dapat memahami kasih Allah jika kita tidak percaya akan kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat 7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat 7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Sebab Kasih dan mengasihi adalah hukum yang ter utama. Hidup dalam kasih merupakan bukti bahwa kita telah hidup bersama dengan Allah (ayat 13,15). 

Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah jikalau lepas dari yesus Kristus yang yersalib, itu sebabnya Yesus juga katakan "diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa apa"(Yoh. 15:5). Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat 15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya akan Yesus tanpa membaca, mendengarkan Firman, dan bersaksi akan Yesus kristus(ayat 14). Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan dikaruniakan Roh Kudus (ayat 13). Dan Roh kudus akan bekerja untuk membuat kita hidup di dalam kasih Kristus. 

Oleh itu, melalui renungan harian Luther kira hari ini Yohanes dengan tegas mengatakan, jika tidak ada kasih pada umat Allah di dalam hatinya, maka janganlah pernah kita menyatakan bahwa kita mengenal Allah. Meskipun jika dalam kenyataanya kasih itu belum sempurna kita lakukan, maka kasih itu haruslah tetap dinyatakan dan kita juga haruslah tetap bertumbuh dalam kasih, sebab kasih yang sempurna hanya Yesus sendiri. Kasih yang sesungguhnya tidaklah bersyarat. Kita harus berusaha untuk mengasihi ketika tiap syaraf di dalam tubuh kita berdenyut di dalam kebencian dan keinginan membalas dendam. Salib Kristus tidak memberi kita pilihan tentang kasih. Kita harus mengatasi keangkuhan kita dengan taat berusaha mempraktekkan kasih di dalam tiap situasi. 

Jika kita ingin lebih mengasihi, kita perlu belajar lebih dekat dengan Allah. Relasi yang lemah di antara dua pihak akan dikuatkan bila keduanya semakin dekat dengan Allah. Sebaliknya, kita tidak dapat bertumbuh dalam pengalaman kita dengan Allah tanpa mengasihi satu sama lain. Jika kita sudah mampu mengasihi, kita mesti bersyukur pada Allah. Namun jika kita merasa kurang mengasihi, kita harus berdoa, meminta Allah merubah hati kita. Dengan demikian kasih itu akan membuat kita bertumbuh dan akan menemukan sukacita yang lebih besar di dalam hidup yaitu Anugerah Keselamatan. Sebab hanya orang yang percaya dan yang setia menanti kedatangan Yesuslah yang menunjukkan kualitas Imannya lewat kesetiaan hidup di dalam Kasih, saling mengasihi. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 05 Desember 2024

Hidup Berkenan Kepada Tuhan - Hidup dalam kekudusan

 Selamat pagi. 

Firman Tuhan untuk kita

1 Tesalonika 4 : 1

Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.

1 Tesalonika 4 : 2

Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

1 Tesalonika 4 : 3

Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

1 Tesalonika 4 : 4

supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

1 Tesalonika 4 : 5

bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

1 Tesalonika 4 : 6

dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

1 Tesalonika 4 : 7

Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.


Saudara saudari, secara pasti kita harus berbicara bahwa dalam dunia yang penuh dosa dan pencobaan, hidup berkenan kepada-Nya tidaklah mudah. Namun firman Tuhan menuntun kita untuk hidup demikian, agar dapat menjadi berkat bagi sesama kita.

Ketika kita ditegur karena kekurangan kita atau kesalahan yang kita lakukan, kadang kita berdalih: "Ya, namanya juga manusia. Wajar kalau tidak sempurna." Bukannya belajar menjadi lebih baik atau berintrospeksi, kita justru mencari "perlindungan" dari kelemahan kita. Tampak bahwa kita melakukan sesuatu hanya ala kadarnya.

Demikianlah yang terjadi dalam jemaat di Tesalonika. Rasul Paulus memuji mereka dalam hal hidup berkenan kepada Allah dan kasih persaudaraan (1, 9). Namun, Paulus menambahkan supaya mereka lebih bersungguh-sungguh lagi (1, 10). Dia pun memberikan petunjuk mengenai cara hidup yang bersungguh-sungguh (2-8, 11-12).

Allah memanggil kita untuk hidup yang kudus dan bukan yang cemar (ayat 7). Menolak hidup berkenan kepada Tuhan sama saja dengan menolak Tuhan (ayat 4:8). Pada pasal-pasal sebelumnya Paulus telah memuji jemaat Tesalonika untuk kesetiaan dan ketekunan mereka menghidupi kehidupan Kristen mereka. Pada bagian ini, Paulus menasihati jemaat Tesalonika agar mereka lebih bersungguh-sungguh lagi melaksanakan hidup yang berkenan kepada Tuhan. Paulus kemudian memaparkan apa kehendak Tuhan bagi mereka: [1] "pengudusan dan menjauhi percabulan" diwujudkan dengan pernikahan yang monogamis dan terhormat (ayat 3-5); [2] memperlakukan saudaranya dengan baik dan tidak menipunya (ayat 6); [3] hidup mempraktikkan kasih (ayat 9-10); [4] hidup dengan baik, mengurus persoalan sendiri, bekerja dengan rajin (ayat 11), sehingga orang luar menilai mereka sebagai terhormat (ayat 12). 

Memang menjalani kehidupan yang berkenan kepada Tuhan pastilah bertentangan dengan hidup bebas untuk berbuat apa saja, termasuk dosa. Tidak mudah, tetapi Allah sudah memberikan Roh-Nya yang kudus kepada kita, anak-anak-Nya. Jadi tidak ada alasan untuk menyerah dan mengikut jalan dunia ini. 

Oleh karena itu, marilah kita hidup dengan sungguh-sungguh. Jangan hidup ala kadarnya karena Tuhan juga tidak ala kadarnya dalam mengasihi kita. Hendaklah hidup kita bergantung kepada Allah, mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang kudus bagi Allah. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua, Amin 🙏

Rabu, 04 Desember 2024

Baik Susah ataupun Senang tetaplah bergantung pada Yesus Kristus - Mazmurr 18

 Shalom

Firman Tuhan untuk kita hri ini. 

Mazmur 18 : 6

Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Mazmur 18 : 16

Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.

Mazmur 18 : 17

Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.


Saudara saudari jika kita perhatikan dengan baik, Ungkapan pertama pemazmur atas kasih Allah sangat menyentuh hati kita, "Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan kekuatanku!" (ayat 2). Ini menggambarkan kualitas hubungan yang tertinggi dalam diri pemazmur dengan Tuhan. Bagaimanakah prosesnya sampai Ia memiliki hubungan semesra itu dengan Tuhan? 


Jawaban pertanyaan itu ada dalam pengalaman hidup berat yang telah dialami pemazmur, ia telah terbelit oleh bisa yang mematikan (ayat 4-6). Namun Allah mendengar jerit si lemah yang tak berdaya itu (ayat 7). Pengalaman itu membuat pemazmur makin yakin akan kebaikan dan kasih Allah. 


Dalam mazmur ini ada dua macam bahasa perlambangan yang dipakai untuk melukiskan sikap dan tindakan Allah yang telah dialami pemazmur. 

Pertama, Allah dalam bahasa perang: perisai, kubu pertahanan, kota benteng (ayat 3). Sungguh Allah ikut campur menyelamatkan orang yang mempercayakan diri pada Dia dari berbagai ancaman dalam hidup. 

Kedua, Allah dalam bahasa pengalaman menghadapi kuasa dahsyat alam (Allah gunung batuku, tempat perlindungan, ayat 3b). Kekuatan alam selain bisa mengungkapkan kekuatan penghancur, juga mengungkapkan kekuatan penyelamatan dan perlindungan. Dalam mazmur ini kekuatan penghancur dalam alam dan peperangan menjadi alat Allah untuk menghancurkan musuh orang beriman. 


Pengalaman hidup yang berat menyadarkan pemazmur akan keterbatasannya dan kesempatan untuk bergantung pada Allah. Pengalaman menakjubkan itu melahirkan puji-pujian kepada Tuhan (ayat 2-4). Tuhan bagi pemazmur bukan lagi teori tetapi nyata sebagai bukit batu dan gunung batu yang tak tergoyahkan; kubu pertahanan dan kota benteng, tempat persembunyian dari musuh; perisai, penangkal senjata musuh. Maka ketika Anda mengalami beratnya hidup, cari dan alamilah Tuhan dalam kesempatan berharga itu. Jadikan pengalaman hidup berat menjadi proses pendidikan melalui mana Allah makin nyata bagi Anda. Kasih Anda pun kelak makin mesra pada Dia. 

 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Minggu, 01 Desember 2024

Berita Injil adalah sebuah kepastian yang kokoh 1 Tesalonika 1 : 2 - 9

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
1 Tesalonika 1 : 2
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
1 Tesalonika 1 : 3
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
1 Tesalonika 1 : 4
Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
1 Tesalonika 1 : 5
Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1 Tesalonika 1 : 6
Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1 Tesalonika 1 : 7
sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
1 Tesalonika 1 : 8
Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.

Saudara saudari, dalam bacaan perikop kita hari ini dapat kita melihat bahwa Kebanggaan Rasul Paulus terhadap jemaat di Tesalonika terlihat jelas. Di jemaat ini ada iman, kasih, dan pengharapan (ayat 3). Inilah jemaat yang terbuka menerima Injil dengan penuh sukacita meskipun di tengah tengah kesusahan hidup, atau saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai-nilai Injil yang luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi tumpah dan memancar keluar sehingga dikenal dan dinikmati banyak orang. Mereka adalah jemaat yang misioner, kota yang di atas bukit sehingga banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9). 

Dalam Renungan kita hari ini, paulus memuji jemaat di Tesalonika. Namun, pujian Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1). Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita: [1] Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan; [2] kita diajak untuk mengakui bahwa sedikit sekali pemimpin jemaat yang memberikan pujian kepada jemaat yang diasuhnya. Kita lebih sering mendengar kritikan tajam dan kecaman pedas, analisis semua kekurangan dan kelemahan secara gamblang. 

Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat yang sempurna. Tetapi masih banyak potensi positif yang dimiliki oleh gereja sebagai tubuh Kristus. Tuhan telah mempergunakan gereja sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Begitu banyak orang yang telah menikmati ketenangan dan kedamaian hati.

Melalui Renungan harian Luther ini kita juga dapat mengerti dan memahami bahwa Kita belajar bahwa pelayanan bukan hanya tugas pendeta. Seandainya Paulus melakukannya sendiri, maka pelayanan menjadi tidak efektif, berbeda dari hasil yang didapat ketika Paulus melayani bersama rekan-rekannya dan juga jemaat Tesalonika. Pelayanan dan pemberitaan Injil tersebar dengan cepat dan efisien. Jadi, sudah semestinya kita meringankan tugas pendeta. Dengan kata lain, pelayanan menjadi bagian kita bersama, dalam sinergisme sebagai anggota tubuh Kristus.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?