Shalom
Firman Tuhan untuk kita hri ini.
Mazmur 18 : 6
Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
Mazmur 18 : 16
Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.
Mazmur 18 : 17
Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.
Saudara saudari jika kita perhatikan dengan baik, Ungkapan pertama pemazmur atas kasih Allah sangat menyentuh hati kita, "Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan kekuatanku!" (ayat 2). Ini menggambarkan kualitas hubungan yang tertinggi dalam diri pemazmur dengan Tuhan. Bagaimanakah prosesnya sampai Ia memiliki hubungan semesra itu dengan Tuhan?
Jawaban pertanyaan itu ada dalam pengalaman hidup berat yang telah dialami pemazmur, ia telah terbelit oleh bisa yang mematikan (ayat 4-6). Namun Allah mendengar jerit si lemah yang tak berdaya itu (ayat 7). Pengalaman itu membuat pemazmur makin yakin akan kebaikan dan kasih Allah.
Dalam mazmur ini ada dua macam bahasa perlambangan yang dipakai untuk melukiskan sikap dan tindakan Allah yang telah dialami pemazmur.
Pertama, Allah dalam bahasa perang: perisai, kubu pertahanan, kota benteng (ayat 3). Sungguh Allah ikut campur menyelamatkan orang yang mempercayakan diri pada Dia dari berbagai ancaman dalam hidup.
Kedua, Allah dalam bahasa pengalaman menghadapi kuasa dahsyat alam (Allah gunung batuku, tempat perlindungan, ayat 3b). Kekuatan alam selain bisa mengungkapkan kekuatan penghancur, juga mengungkapkan kekuatan penyelamatan dan perlindungan. Dalam mazmur ini kekuatan penghancur dalam alam dan peperangan menjadi alat Allah untuk menghancurkan musuh orang beriman.
Pengalaman hidup yang berat menyadarkan pemazmur akan keterbatasannya dan kesempatan untuk bergantung pada Allah. Pengalaman menakjubkan itu melahirkan puji-pujian kepada Tuhan (ayat 2-4). Tuhan bagi pemazmur bukan lagi teori tetapi nyata sebagai bukit batu dan gunung batu yang tak tergoyahkan; kubu pertahanan dan kota benteng, tempat persembunyian dari musuh; perisai, penangkal senjata musuh. Maka ketika Anda mengalami beratnya hidup, cari dan alamilah Tuhan dalam kesempatan berharga itu. Jadikan pengalaman hidup berat menjadi proses pendidikan melalui mana Allah makin nyata bagi Anda. Kasih Anda pun kelak makin mesra pada Dia.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar