Senin, 30 September 2024

Kasih Setia Tuhan Tidak Ter-UKUR - Mazmur 36

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 36 : 6 
Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan.
Mazmur 36 : 7 
Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN.
Mazmur 36 : 8 
Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.
Mazmur 36 : 10
 Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.
Mazmur 36 : 11
Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus hati!
Mazmur 36 : 12
Janganlah kiranya kaki orang-orang congkak menginjak aku, dan tangan orang fasik mengusir aku.

"KASIH SETIA TUHAN TIDAK TER-UKUR"
Saudara saudari, realita kehidupan menjelaskan bahwa Kebanyakan dari kita bertumbuh melewati masa kanak-kanak dengan penuh keriangan dan keceriaan, tanpa ketakutan dan beban hidup yang menindih kita. Namun ketika kita melangkah bertumbuh menjadi dewasa dan tentu harus berhadapan dengan realita hidup yang makin keras, maka kita akan menyadari bahwa dunia tempat kita hidup ini bukanlah tempat yang aman. Berita tentang berbagai kemerosotan moral, ketidakadilan, kejahatan, dan kesewenangan mengiringi hari-hari kita. Faktor yang sangat berperan bagi terciptanya situasi seperti ini tidak lain terletak jauh di dalam lubuk hati manusia, yang menggantikan rasa takut kepada Allah dengan kepatuhan kepada tutur dosa yang terus berbicara di lubuk hatinya. 

Dalam bacaan renungan harian Luther hari ini, Konteks pergumulan seperti inilah yang melatarbelakangi perenungan Daud dalam Mazmur 36. Mazmur ini dimulai dengan sorotan terhadap isi hati orang fasik yang terus mendengarkan tutur dosa dengan tidak takut kepada Allah (ayat 2), menjadi buta, sesat, terjerat dalam kefasikannya sendiri dan tidak lagi memiliki daya pikiran yang jernih untuk mengenali ataupun membenci kesalahannya sendiri (ayat 3). Mereka mengabdikan diri kepada kejahatan dalam setiap aspek kehidupannya (ayat 4, 5), terputus dari kasih setia Tuhan serta menghasilkan dampak-dampak yang menjadi ancaman bagi mereka yang mencintai Tuhan yang hidup dalam ketulusan hati (ayat 12-13). 

Siapakah yang dipertuan oleh orang fasik? Paulus berkata, "perut" adalah Tuhan mereka (Flp. 3:19). Yang artinya Tuhan dari orang fasik adalah kedagingan atau hawa nafsu mereka. Pemazmur juga menegaskan bahwa dosa adalah tuhannya orang fasik. Jadi bagi orang fasik, yang mengatur hidup mereka, yang mereka rancang, dan yang mereka inginkan (ayat 3-5) adalah dosa. Mereka adalah hamba dosa (Yoh. 8:34). 

Oleh karena itu hari ini Firman Tuhan mengajak kita untuk menyadari betapa beruntungnya setiap orang yang percaya hanya kepada Allah. Karena Allah adalah setia dan kasih setia-Nya tidak terbatas, bahkan kasih_Nya melampaui alam semesta ini, kasih Allah tidak TER-UKUR tinggi dan dalamnya. Ia juga merupakan sumber kehidupan kita (ayat 10). Bukan hanya perlindungan dan kesejahteraan yang diperoleh oleh setiap orang yang berserah kepada Allah (ayat 8-9), tetapi kepastian hukum oleh karena keadilan Tuhan menjadi pegangan yang pasti untuk hidup di dunia yang penuh orang fasik (ayat 7). Maka dengan penuh keyakinan, pemazmur memohon agar Tuhan bertindak menjadi Hakim yang adil, untuk membela orang benar dan membinasakan orang fasik (ayat 11-13). Karena itu, tidak begitu perlu untuk membela diri dihadapan orang orang Fasik, tidak perlu menyatakan diri kita yang lebih benar, biarlah Tuhan pembela kita yang menilai hidup kita. 

Dan Pada saat ini juga Mazmur ini mengajak kita untuk merefleksi diri, mengenali diri, apakah kita orang fasik atau orang benar?. Siapa Raja di dalam hidup kita? Diri sendiri atau Tuhan? Bila kita sungguh anak Tuhan, adakah kehidupan kita membuktikannya?. 
Percayalah dan ingatlah, pada akhirnya, keadilan akan terus menaungi orang-orang yang tulus hati. Jika kita tinggal di dalam ketulusan hati maka kita akan selalu menjadi penerima kasih setia Tuhan, karna itu jauhkanlah kesombongan dan perilaku ketidakadilan. Sebab 
Kita adalah orang orang yang di benarkan Allah karena itu jauhkanlah segala kefasikan.

Kiranya Kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara hidup kita. Amin 🙏🙏🙏

Minggu, 29 September 2024

Jangan Goyah Tetaplah Teguh di dalam Iman - Mazmur 73

SELAMAT PAGI.
Mazmur 73 : 23
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Mazmur 73 : 24
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Mazmur 73 : 25
Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Mazmur 73 : 26
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Mazmur 73 : 27
Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
Mazmur 73 : 28
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Saudara saudari, Pada hari ini, Firman Tuhan berbicara tentang Mazmur Asaf, Asaf adalah Keturunan Gersom, Putra Lewi (1 Taw 6:39), ditunjuk oleh kepala orang Lewi sebagai penyanyi utama, dengan memakai ceracap, ketika tabut dibawa ke Yerusalem (1 Taw 15:17, 19).
Mazmur Asaf (Bahasa Indonesia : /ˈeɪ.sæf/ Ay - saf ; Bahasa Ibrani : אָסָף 'Āsāp̄ , "Kumpulkan" ) adalah dua belas mazmur yang diberi nomor 50 dan 73–83 dalam teks Masoret dan 49 dan 72–82 dalam Septuaginta .

Dalam renungan kita hari ini, jika kita membaca keseluruhan dalam pasal 73 ini, sesungguhnya Mazmur Asaf ini menjelaskan bahwa hidup kita orang orang percaya sesungguhnya tidak dapat luput dari pergumulan. Dalam Mazmur Asaf hari ini mengingatkan kita kembali bahwa sering kita merasa iri dan merasa tidak puas saat melihat keberhasilan orang fasik yang mengganggu kita. Terlebih ketika melihat mereka yang merasa bangga, dan merasa beruntung dalam melakukan kejahatan. Sebab pada saat ini sungguh nyata bahwa sudah banyak orang yang bangga ketika melakukan KEJAHATAN. Pergumulan seperti inilah yang kita baca hari ini. Sebagaimana karna keberhasilan orang orang jahat hampir saja Iman pemazmur runtuh karena keberhasilan orang jahat dalam misinya (ayat 2), dan tergoda untuk meninggalkan cara hidup yang bersih (ayat 13). Mengapa godaan semacam itu dapat terjadi? 

Hal ini terjadi karna konsep ber_Iman yang salah. Ber_Iman bukan berarti hidup akan selalu bahagia tanpa masalah, dan jika kita memiliki konsep seperti itu maka hal itu adalah konsep Iman kekanak-kanakan. Dalam konsep Iman yang lebih dewasa, kita harus menyadari bahwa hidup dalam dunia ini akan selalu penuh dengan masalah. Sebab Yohanes 15 : 19 mengatakan "Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu"
YBiarYang artinya jangan pernah merasa jadi tidak terberkati jika melihat orang Fasik hidupnya semakin sukses sedangkan kita makin susah. Tetaplah teguh di dalam Iman, dan biarlah pergumulan dan kesusahan berdatangan dan sebagai orang percaya hendaklah tetap teguh berjalan di dalam proses kesusahan mu sebab kita akan mampu menjalaninya bersama Tuhan. Tuhan akan memberi jalan keluar. Dalam pergumulan Iman ada akan banyak alternatif yang dapat dilakukan. Dalam hal ini, salah satu solusi untuk menyelesaikan penderitaan hidup pemazmur Asaf memilih untuk mencari wajah Tuhan (ayat 17). 

Oleh karena itu, Mazmur Asaf atau Mazmur pasal 73 ini adalah suatu pelajaran yang menceritakan tentang krisis Iman yang dihadapi. Pemazmur menyadari bahwa Allah itu baik bagi mereka yang tulus dan bersih hatinya (ayat 1), tetapi pemazmur juga tidak dapat mengerti mengapa Allah seakan-akan memberkati orang fasik, sedangkan dirinya harus mengalami banyak kesukaran. Pemazmur sedikit pun tidak ingin menyangkali kesetiaannya kepada Tuhan, namun pemazmur melihat bahwa semua upayanya untuk mempertahankan hati yang bersih merupakan kesia-siaan (ayat 13, 15, 16). Fokus dan orientasi hidup yang tidak benar membuatnya merasa bahwa kebaikan Tuhan yang sudah diterimanya belum cukup dibandingkan kemujuran dan kesuksesan orang fasik. 

Oleh karena itu lewat Mazmur asaf ini kita harus sadar bahwa dalam perspektif kekekalan, akhir hidup orang fasik adalah sia-sia atau kebinasaan (ayat 17-19), Keberhasilan sementara di bumi bukanlah kebutuhannya yang utama. Tetapi keberhasilan dan keutuhan yang terutama adalah Tuhan sendiri, warisan yang tidak akan pernah diambil dari pada kita (ayat 25-26). Karena itu, melalui pembaharuan orientasi hidup yang tertuju pada kekekalan ini, mari kita mendekatkan diri kepada Allah agar memiliki Iman yang dewasa di tengah dunia yang penuh luka, iri hati, dan kejahatan. 
Selamat beraktivitas 😊😊😊

Kiranya Kasih setia Allah Bapa Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Sabtu, 28 September 2024

Tetaplah berbagi Injil - Kisah Para Rasul 17 : 16 - 34

Selamat pagi dan salam Minggu... 
Firman Tuhan untuk kita. 
Kisah Para Rasul 17 : 24
Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia,
Kisah Para Rasul 17 : 25
dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.
Kisah Para Rasul 17 : 26
Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka,
Kisah Para Rasul 17 : 27
supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.
Kisah Para Rasul 17 : 28
Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Kisah Para Rasul 17 : 29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.


Suadara saudari, kabar tentang keselamatan (Yesus Kristus) sumbernya hanya satu yaitu Alkitab. Firman_Nya menjelaskan bahwa Allah mengasihi dunia yang berdosa dan memberikan Kristus untuk keselamatan (kehidupan kekal). Jadi setiap orang yang sudah beroleh Anugerah_Nya harus terpanggil untuk memberitakan atau menceritakan tentang kebesaran Yesus Kristus, jika kita ingin mengabarkan Injil maka terlebih dahulu kita harus belajar akan konteks belajar akan budaya dan memahami sifat setiap orang sehingga pemberitaan itu tidak gagal atau di tolak. 

Atena adalah kota terpelajar dan kota religius. Selain ada kumpulan orang Yahudi, di Atena terdapat banyak pengikut filsafat tertentu dan penyembah berhala. Paulus menyapa masing-masing kelompok sesuai dengan konteks masing-masing (ayat 16-18). Oleh karena memberitakan sesuatu yang baru, Paulus mendapat kesempatan membagikannya di sidang Areopagus (ayat 19-21). Di sini kita melihat strategi penginjilan Paulus yang peka konteks dan memanfaatkan pengetahuan iman mereka akan wahyu umum. 
PERTAMA, Paulus tidak mengecam berhala-berhala sesembahan mereka. Sebaliknya, ia memakai salah satu berhala yang tidak bernama untuk memperkenalkan Allah yang disembahnya (ayat 22-23). KEDUA, Paulus memperkenalkan Allah sebagai Sang Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Dia berdaulat penuh atas segala ciptaan-Nya, termasuk manusia. Hidup manusia berasal dari dan bergantung penuh kepada Allah (ayat 24-28).
KETIGA, Paulus memperkenalkan cara beribadah yang benar di hadapan Allah yang Mahabesar. Ibadah yang benar bukan dengan menyembah berhala melainkan dengan menjalani kehidupan yang kudus yang berkenan kepada-Nya. Kehidupan itu harus dipertanggungjawabkan satu kali kelak di hadapan Dia yang telah membangkitkan Kristus (ayat 29-31). Dan tentu hasil pemberitaan Injil itu terbagi dua. Ada yang menolak Injil, tetapi tidak sedikit juga mereka yang bertobat (ayat 32-33). 

Saudara saudari, di balik sikap kritis bahkan sinis orang-orang terpelajar, ada kebutuhan batin yang membuat mereka mencari-cari kebenaran. Kita harus belajar peka akan konteks dan kebutuhan orang-orang di sekitar kita sehingga pemberitaan Injil berhasil. Oleh karena itu, marilah memberitakan kabar keselamatan dengan penuh hikmat dari Allah dan sesuatu hal yang lebih baik, kabarkanlah Injil keselamatan lewat karakter, perkataan dan kasihmu, sebab kehidupan sehari hari yang di penuhi dengan Kasih lebih indah dari pada yang setiap saat berkotbah atau membawa Alkitab. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Markus 9 : 38 – 50 - HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS - KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS

 

KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS. 


Evangelium    : Markus 9 : 38 – 50

Pendahuluan  : Dalam perjalanan pelayanan Yesus Kristus, Yesus sudah banyak mengadakan Muzijat kesembuhan, mengusir roh jahat dan lain lainnya. Pada saat itu tentu sudah semakin banyak orang yang percaya dan mengikut Yesus. Dalam perikop Evanggelim kita minggu ini, para murid murid merasa bahwa hanya merekalah yang menjadi murid atau bagian dari pada pengikut Yesus Kristus, hal ini terbukti bahwa mereka mencegat orang yang mengadakan muzijat atas nama Yesus, mungkin merasa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Yesus Kristus atau merasa tersaingi sebab jika kita baca dalam Markus 9 : 18 mereka tidak dapat mengusir roh jahat. Hal ini sesungguhnya adalah hal yang biasa dan yang sering terjadi juga terjadi dalam hidup kita. Jikalau kita perhatikan dalam perjalanan kehidupan pada saat ini, sering ego lebih tinggi dari pada pertimbangan kasih yang kita hidupi, sering kita merasa lebih mampu dari pada orang lain sehingga menganggap saudara/i kita lebih rendah atau di bawah kita, dan salah satu penyakit yang sering terjadi sering kita merasa Iri melihat orang ketika sukses dan juga merasa tersaingi jika ada orang yang lebih bisa dari kita sendiri. Sesungguhya Allah tidak menginginkan hal hal demikian terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu di minggu XVIII setelah trinitatis pada hari ini Allah mengingatkan kita kembali melalui thema khotbah minggu ini yang mengatakan :

Thema : HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS

1.     Bagaimanakah hidup dengan benar ?

Saudara saudari, sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa sesungguhnya, dosa itu diwariskan dan membuat tidak satu orang pun di dunia ini yang benar (Pengkotbah 7:20) yang ber arti semua orang berdosa dan tidak ada yang benar. Lalu bagaimanakah kita dapat hidup di dalam kebenaran sedangkan kita tidak benar ?. Dalam FirmanNya di Roma 3 : 22 Rasul Paulus telah menyatakan bahwa sesungguhnya Allah telah membenarkan kita lewat Iman, Iman datang dari Allah oleh pendengaran Firman dan hal itu lah sesungguhnya yang membuat kita menjadi orang benar di hadapan Allah. Tetapi hal ini sering kita tidak sadari dan sering juga kita memberi hidup berleha leha di kuasai oleh keinginan iblis, sehingga hidup kita tidak benar di hadapan Allah.

Lalu bagaimanakah kita harus menjadikan hidup kita sebagai orang yang benar dalam Iman ?

Dalam Evangelium hari ini, kisah murid murid yang mencegah seorang yang bukan pengikut mereka mencegah orang yang mengusir roh jahat demi nama Tuhan sesungguhnya adalah hal yang tidak baik. Sebab jika di pikirkan secara matang sesungguhnya kejadian ini adalah bentuk kesuksesan pelayanan mereka sebab di luar mereka sudah ada yang selamat dan memiliki kuasa untuk mengusir roh. Namun hal ini terjadi, kemungkinan besar adalah karena dorongan Egoistis yang merajai mereka. Mungkin merasa bahwa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Tuhan atau mungkin juga merasa tersaingi atau tersakiti sekalipun sebab mereka tidak dapat melakukannya (Mark.9:18) atau mungkin mereka merasa bahwa hanya merekalah yang lebih kudus dan layak mengadakan pelayanan seperti itu. Sesungguhnya hal ini juga sering terjad dalam hidup kita, pada saat ini masih banyak orang merasa sial jika sahabatnya sukses, merasa tersaingi jika orang lain lebih bisa atau merasa lebih berhak bahwa itu lebih pantas untuk diri kita sendiri. Pada saat ini Firman Allah mau mengingatkan kita bahwa hidup orang benar, sesungguhhnya tidaklah dikuasai oleh egositis, tidak ada rasa cemburu terlebih tidak ada rasa tersaingi dalam melakukan pelayanan seperti murid murid (38-41). Jangan biarkan egoistis merajai hatimu jika yang di lakukan orang adalah hal yang baik.

Dalam perikop Evangelium hari ini, kita juga di ingatkan agar berhati hati dalam mempergunakan seluruh tubuh kita, hidup sebagai orang yang telah di benarkan hendaklah harus menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan. Sebab upah dari penyesat atau pengabar kesesatan adalah kebinasaan (Mark 9:42). Allah menciptakan kita dengan berbagai macam Indra, lengkap dengan tangan, mulut, kaki, dan mata telinga dll, segala sesuatunya itu Allah ciptakan hanya untuk kepentingan dalam memuliakan Allah dan juga termasauk bentuk kemandirian kita dalam menjalani hidup, agar dapat berjalan, dapat melihat, dapat berbicara dan dapat mengabarkan kabar baik. Karna itu, jikalau kita salah mempergunakan seluruh indra kita maka murka Allah akan tetap ada pada orang orang yang tidak tau bersyukur. Karena itu, hendaklah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk datang kepada Allah mari kita buang, dalam hal ini, meskipun Yesus berkata jikalau tangan mu menyesatkan engkau penggallah, jika matamu menyesatkan engkau cungkillah, jika kakimu menyesatkan engkau penggallah sesungguhnya Yesus bukan mengajarkan kita agar menjadi orang sadis dalam hidup, contoh ketika tangan menyesatkan atau berdosa kita langsung memotong, ketika mata menyesatkan atau berdosa kita mencungkilnya. Dalam hal ini Yesus ingin mengajarkan kita agar sebagai orang percaya atau pengikut Kristus yang sejati maka hendaklah kita menguasai diri kita dan membatasi agar seluruh tubuh kita tidak terjatuh kedalam kesesata atau melakukan dosa dengan terus menerus. Yesus mengajar kita agar menahan diri (mangorom diri) untuk tidak mengulangi dosa dan hendakalah segala sesuatu yang telah Allah ciptakan untuk menjadi milik kita, baik harta, keluarga dan tubuh kita menjadai berkat yang berarti bagi kita dan sesama.

Dalam hal ini Yesus sudah menggambarkan bahwa sesungguhnya neraka itu adalah kehidupan yang pahit dan bersifat kekal. Allah sebenarnya tidak menginginkan kita untuk masuk ke dalam neraka bahkan kita sendiri pun tidak mau masuk ke nereka tersebut. Sebab Neraka itu adalah siksaan kekal, dimana Yesus menyampaikan bahwa di Neraka apinya tidak akan mati dan ulat sekalipun yang di dalam api itu tidak akan mati, ini adalah peringatan bagi kita agar jangan kesesatan merajai kita. Sebab upah dari kesesatan atau ketidak setiaan kepada Allah dalam menunjukkan kasih kepada sesama akan mendatangkan siksaan kekal. Karena itu jangan biarkan hidupmu sia sia dan berakhir di dunia siksaan kekal.

Jangan menyesatkan orang – Hidup orang yang benar adalah menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan, sebab upah dari penyesatan adalah kebinasaan (42-48)

2.     Supaya hidup kita menjadi berkat – memiliki Rasa

·       Hidup kita dari lahir sampai mati sesungguhnya tidak bisa terpisahkan dari Garam demikianlah dengan hidup kita, tujuan Allah menciptakan kita adalah hanya untuk kemuliaan Allah yang berarti kita tidak dapat juga terpisahkan dari Allah.

·       Hidup menjadi berkat – Hidup memiliki Rasa (mempunyai garam dalam hidup)

·       Hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.

Pdt. Ardianus Situmorang S.Th


Acara Ibadah Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI - Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan Kudus/Tuhan - Keluaran 12 : 1 – 13

 

Acara Ibadah Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI

Sabtu, 28 September 2024

 

1.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 03 : 1 – 3 (Kami Puji Dengan Riang)

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.

2. Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.

3. Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.

2.     Doa Pembuka

Bapa Kami yang ada di Surga, Kini kami datang berdoa dan bersyukur kepadaMu, terpujilah Engkau yang selalu senantiasa memelihara hidup kami hingga malam hari ini, malam hari ini kami telah berkumpul disini para Pemuda pemudi dan remaja untuk belajar Firman-Mu yang Kudus, Ajari dan bimbinglah kami agar kami memahami kehendak-Mu, biarlah kiranya Roh kudus selalu mengarahkan hati kami, sehingga kami dapat melakukan Firman_Mu di dalam kebenaran, kami juga pada saat memohon, untuk masa depan kami, kami percaya bahwa Engkau selalu menyediakan yang terbaik untuk kami, karena itu, berilah kami semangat, kesetiaan dan rasa hormat terhadap orang tua kami, agar kami dapat melihat Anugerah berkat yang Engkau berikan kepada kami dalam setiap saat sehingga kami tetap semangat dalam menggapai cita cita kami. Saat ini juga kami akan mendengarkan Firman Mu, bimbinglah kami agar kami beroleh kekuatan dan Iman oleh pendengaran Firman mu. Untuk Orang tua kami, Tuhanlah yang memelihata hidup mereka, kiranya Engkau memberikan umur yang panjang, kesehatan dan Berkat bagi keluarga kami. Untuk sahabat sahabat kami yang tidak dapat berkumpul bersama kami di malam hari ini, sertailah mereka dan ingatkanlah supaya di waktu berikut mereka dapat memberikan hati untuk datang beribadah di tempat ini. Bapa kami yang di Surga, atas segala dosa dan pelanggaran kami, mohon ampuni dan kuduskan kami dari dosa kami itu, agar kami layak untuk memanggil nama Mu yang Kudus. Terpujilah Engkau, kini dan sampai selama lamanya. Amin

3.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 287a : 1 – 3 (Sekarang Bersyukur)

1. Sekarang b'ri syukur, hai hati mulut, tangan!
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib'riNya kita pun anug'rah dan berkat
Yang tak terbilang, t'rus, semula dan tetap.

2. Yang Mahamulia memb'rikan sukacita,
damai sejahtera di dalam hidup kita.
KasihNya tak terp'ri mengasuh anakNya;
TolonganNya besar seluas dunia!

3. Muliakan Allahmu yang tiada terbandingi
Sang Bapa, Anak, Roh di takhta mahatinggi.
Tritunggal yang kudus kekal terpujilah,
Sekarang dan terus selama-lamanya!

 

4.     Renungan Firman

Nats      : Keluaran 12 : 1 – 13

Thema  : Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan Kudus/Tuhan                Hal 140 - 143

Tujuan : Supaya anak atau Remaja dan pemuda pemudi percaya bahwa unndangan menghadiri perjamuan kudus adalah untuk :

1.   Orang berdosa

2.   Orang percaya

3.   Keluarga Allah

            Hafalan : Apakah Perjamuan Kudus itu ? ; 1 korintus 10 : 16,17 ; 1 korintus 11 : 26

 

5.     Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 337 : 1 – 3 (Betapa kita tidak bersyukur)

1. Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah.

         Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
              Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

2. Alangkah indah pagi merekah bermandi cah'ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum berseri.

          Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
               Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

3. Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna cemerlang;
indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.

          Reff : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa;
               Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa.

 

6.     Doa Penutup + Berkat

7.     Latihan Koor


Jumat, 27 September 2024

Aman dalam Perlindungan Tuhan - Mazmur 125 - Renungan harian Luther

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 125 : 1
Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya.
Mazmur 125 : 2
Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Mazmur 125 : 3
Tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap di atas tanah yang diundikan kepada orang-orang benar, supaya orang-orang benar tidak mengulurkan tangannya kepada kejahatan.
Mazmur 125 : 4
Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati;
Mazmur 125 : 5
tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel!


Saudara saudari, Mazmur kita hari ini menegaskan bahwa sungguh sangat perlu untuk tetap percaya kepada Allah. Di dalam ayat 3, kita dapat melihat bahwa tongkat-tongkat kefasikan kelihatannya sedang menjadi ancaman bagi umat Allah. Kita bisa memahaminya sekarang, bahwa mazmur ini menunjuk ke fakta kekuasaan orang-orang yang tidak mengasihi Tuhan. Umat Allah di sini digambarkan sebagai orang-orang yang percaya, orang-orang benar, baik, dan tulus hati. Mereka berada dibawah lindungan Allah dengan penuh sempurna. 

Dalam perikop hari ini, ada 2 gambaran yang dipakai untuk melukiskan keamanan dan perlindungan. PERTAMA, ada gunung Sion yang mengelilingi bait Allah tempat Allah bersemayam (ayat 1) hal itu kembali mengingatkan kita bahwa kita sesungguhnya adalah Bait Allah (tempat kediaman roh) yang di lindungi dengan kuasa Allah.
 KEDUA, para peziarah diingatkan bahwa betapa megah pun Yerusalem, ia dikelilingi oleh gunung-gunung yang lebih tinggi sebagai perlindungan alamiah dari serangan musuh. 

Dalam hal ini Pemazmur menggambarkan mereka seperti gunung Sion, sebab Sion terkenal sebagai gunung pilihan Allah, tempat kudus Allah, serta sebagai kota benteng. Mereka yang percaya kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan, sehingga tidak akan goyah. Perlindungan Tuhan juga layaknya seperti Yerusalem yang dikelilingi oleh gunung-gunung. Melalui letak geografis Yerusalem ini, pemazmur hendak memberitahukan bahwa Tuhan senantiasa berada di sekeliling orang-orang yang percaya kepada-Nya, sehingga mereka menjadi kuat tidak berubah ubah, aman dan terlindungi. Bahkan setiap orang percaya akan hidup aman dalam jaring pengaman kehidupan (2).

Oleh sebab itu, senua kita tentu ingin memperoleh keamanan yang sejati dari Allah. Maka yang harus kita lakukan adalah. 
PERTAMA, percaya dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya. 
KEDUA, menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan. 
KETIGA, hidup dalam ketulusan hati. 
KEEMPAT, tidak menyimpang ke jalan yang berbelit-belit atau jalan salah (3-5).

Saudara saudar jika kita melakukan semua ini, maka kita tidak perlu khawatir dan takut terhadap segala ancaman dunia. Sebab Tuhan memperhatikan dan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga dan menolong kita.

Oleh karena itu, jika saat ini kita sedang ketakutan dalam menjalani hidup untuk menggapai masa depan atau sedang mengalami musibah, penyakit, bencana alam, dan lainnya. Hari ini kita harus percaya dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Sebab di mana pun kita berada, tidak ada alasan untuk takut dan gentar, ataupun khawatir. Tuhan selalu ada bersama-sama dengan kita dan Allah akan mengendalikan semua itu dengan kuasa-Nya. Berjuanglah dan jangan pernah Takut.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Kamis, 26 September 2024

Pertolongan Tuhan dalam Penderitaan - Mazmur 6 : 1 - 11

Selamat pagi .... 

Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 6 : 1
Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Menurut lagu: Yang kedelapan. Mazmur Daud. 
Mazmur 6 : 2
Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu.
Mazmur 6 : 3
Kasihanilah aku, TUHAN, sebab aku merana; sembuhkanlah aku, TUHAN, sebab tulang-tulangku gemetar,
Mazmur 6 : 7 
Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
Mazmur 6 : 10
 TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.


Saudara saudari, dalam perjalanan kehidupan kita sering pergumulan membuat kita merana, lemah, takut, dan tak berdaya. Bahkan karna susahnya hidup sering timbul pertanyaan dalam hati kita mengapa Tuhan diam saja, atau katakanlah kita MANORUI tu Debata, Tuhan kenapa ini terjadi padahal saya sudah selalu mendekatkan diri kepadaMu?. 
Hal ini sangat sering terjadi bagi hidup orang yang belum sungguh sungguh hidup di dalam Kristus. Bahkan yang lebih miris, Ketika pergumulan itu semakin berat, tidak sedikit juga orang percaya yang "lari" dan mencari jawaban di luar dari pada Tuhan. 
Oleh karena itu, dalam Mazmur 6 ini, sesungguhnya Allah mau mengajarkan kita untuk mencontoh Daud, bagaimana ketika Daud menghadapi pergumulannya hanya dengan doa dan penghargaan yang tidak terputus putus. Sungguh ini adalah Iman yang benar. 

Dalam Mazmur ini, Daud mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan, meminta belas kasihan-Nya, dan bertanya kepada Tuhan berapa lama lagi dia harus merana dan menderita (3-4). Sepanjang hidupnya Daud berkali-kali menghadapi bahaya, ancaman, dan pergumulan. Ketika dia menggembalakan ternak pun, ancaman dari binatang buas selalu mengintai, belum lagi pergumulannya di kejar-kejar oleh Raja Saul yang ingin membunuhnya, dan pergumulan lainnya. Setiap malam dia meratap dan menggenangi tempat tidurnya dengan air mata, agar Tuhan meluputkan dan menyelamatkannya dari bahaya maut yang mengancamnya(5-8). Memang jika sekilas kita membaca Mazmur ini, seolah olah hanya seperti dongeng saja, namun sungguh ini adalah kebenaran hidup orang percaya dan harus lah demikian juga kita "MEMILIKI IMAN YANG BENAR - BER PENGHARAPAN HANYA KEPADA ALLAH SAJA".

Saudara saudari dalam renungan harian Luther hari ini, melalui Mazmur Daud ini kita dapat belajar 3 hal penting dari kisah Daud dalam menghadapi pergumulannya yakni: 
PERTAMA, berseru dan datang kepada Tuhan. "Seberat apa pun pergumulan kita, hanya dalam Tuhanlah kita mendapatkan kelegaan (1Kor. 10:13). Artinya, sesungguhnya Tuhan tidak menjanjikan bahwa hidup kita akan selalu mulus, aman, tanpa masalah dan pergumulan. Namun, Allah berjanji tidak akan membiarkan umat-Nya dicobai melebihi kekuatannya. Bahkan Allah adalah jalan keluar dari setiap pergumulan kita.
KEDUA, merendahkan diri, meminta belas kasihan, dan memohon pengampunan dari Tuhan (2, 3, 5). Memang jika kita menyadari, Pergumulan dan pencobaan dapat mengarahkan kita untuk mengevaluasi diri, membentuk diri menjadi lebih baik, dan menuntun kita lebih bergantung kepada-Nya. Dan haruslah demikian sebab tanpa merendahkan hati dan menyesali dosa dihadapan Allah kita tidak akan dapat menikmati dan melihat kuasa Allah dalam memelihara hidup kita. KETIGA, percaya penuh kepada pertolongan Tuhan. Dalam pergumulan Daud di akhir doanya, Daud mendapat kelegaan dan keyakinan akan pertolongan Tuhan dan ini memberinya kekuatan sebab Allah mendengar doanya(8-11).

Saudara saudari dalam hidup kita ini tidak ada seorang pun yang terlepas dari masalah, pergumulan, tantangan dan penderitaan, bahkan Kita mungkin pernah berada pada titik rendah seperti yang dialami pemazmur. Tangisan yang bertumpah tiap malam. Kesedihan dan ratapan menjadi bagian dari hari-hari kita. Jika hal ini pernah terjadi atau saat ini kita sedang berada pada fase tersebut, teruslah berjuang serta berharap kepada Tuhan. Tetaplah datang kepada-Nya sekalipun dalam titik terberat Allah tidak akan pernah membiarkan kita binasa oleh penderitaan, Allah selalu memelihara hidup kita, dan hendaklah penderitaan dan kesusahan itu menjadi suatu proses yang meningkatkan Iman kita sehingga kita benar benar bergantung kepada Allah. Karena itu jangan pernah sekalipun meninggalkan Allah, tetaplah berjuang dan Berdoa dan yakinlah melalui seruan doa doa kita, kita akan menemukan pertolongan dan jawaban atas seruan doa kita. Hadapilah dan jangan pernah gentar, Andalkan Dia, maka kita akan kuat, optimis, dan semangat.


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua.. Amin 🙏🙏

Rabu, 25 September 2024

Tetap teguh di dalam Penderitaan karna kebenaran - Kisah Para Rasul 16 : 25 - 40

Selamat pagi 
Firman Allah untuk kita
Kisah Para Rasul 16 : 25
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.
Kisah Para Rasul 16 : 26
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.
Kisah Para Rasul 16 : 27
Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.
Kisah Para Rasul 16 : 28
Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"
Kisah Para Rasul 16 : 30
Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Kisah Para Rasul 16 : 31
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."


Saudara saudari, sering terjadi dalam kehidupan kita segala bentuk Kebaikan yang kita lakukan belum tentu dianggap baik oleh orang lain. Sebab setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memahami konsep kebaikan. Bahkan sering juga ketika Rasa benci lebih besar sering juga membuat segala perbuatan baik yang kita lakukan tidak ber- arti. 
Contohnya, dalam perikop ini para majikan dari perempuan tenung sangat tidak gembira saat Paulus mengusir roh dari dalam tubuh perempuan tersebut. Sebab hal itu dapat menghilangkan sumber penghasilan/pendapatan mereka (18-19).

Dalam hal ini, tindakan Paulus yang tidak berkompromi dengan ketidakbenaran menyebabkan dirinya dan Silas ditangkap serta menyeret mereka ke pasar untuk diadili oleh penguasa. Yang terjadi pada saat itu adalah kebaikan di balas dengan kejahatan. Paulus dan silas didakwa dengan tuduhan mengacaukan kota dengan adat istiadat yang bertentangan dengan orang Romawi (20, 21). Akibatnya banyak orang menjadi marah dan geram. Lalu Paulus dan Silas pun didera dan dijebloskan ke dalam penjara dengan kondisi kaki dibelenggu dalam pasungan yang kuat (23, 24). Namun sebagai orang percaya dari hal inilah kita dapat mencontoh hidup orang yang ber_pengharapan kepada Yesus Kristus, sebab dalam penderitaannya, Paulus dan Silas tetap berdoa dan menaikkan pujian kepada Allah. Lalu terjadilah gempa bumi yang dahsyat, meluluhlantakkan tembok-tembok penjara, dan pintu penjara terbuka. Kepala penjara terjaga dari tidurnya. Ia sangat ketakutan karena menduga para tahanan melarikan diri, termasuk Paulus dan Silas. Ia pun berkeinginan bunuh diri. Namun, Paulus mencegah tindakan tersebut dan menenangkan ketakutan kepala penjara. 

Sesungguhnya, mereka dapat dengan mudah keluar dari penjara tersebut dan hal Itu jugalah yang dipikirkan ai kepala penjara sehingga dia merasa ketakutan dan mencoba bunuh diri karena tidak sanggup menanggung konsekuensi dari peristiwa tersebut.

Dalam hal ini, sungguh sangat menarik sebab sedikit pun Paulus dan Silas tidak mencoba keluar dari penjara. Mereka justru menghibur sang kepala penjara. Saat dalam penderitaanya, mereka tetap setia kepada Allah dan melakukan apa yang diperkenan Allah. Tetap hidup di dalam Belas kasihan. Belas kasihan yang mereka tunjukkan kepada kepala penjara itu membuka percakapan untuk memperkenalkan Kristus kepada si kepala penjara. Sehingga oleh pekerjaan Roh Kudus si kepala penjara beserta seisi rumahnya bertobat dan meminta dibaptis (33). Sungguh begitu indah suatu proses dari Tuhan dan berbagai cara Allah dalam menolong orang orang untuk di materai kan dalam Anugerah nya. 

Saudara saudari, sungguh Tuhan berjanji akan selalu menyertai kita asalkan tetap berpegang teguh pada firman dan melakukannya dengan setia. Keteguhan Paulus dan Silas untuk senantiasa berpegang teguh pada apa yang benar dan dikehendaki Tuhan adalalah sesuatu contoh yang benar yang dapat kita perjuangkan dan kita contoh dalam hidup sehari-hari. Sebab dalam hal itulah hidup kita akan menjadi kesaksian yang hidup yang dapat dilihat banyak orang.

Oleh karena itu, marilah jangan menjadikan keadaan dan berbagai keterimpitan/kesusahan hidup, menjadi alat kita untuk menjauhkan dari Tuhan atau berleha leha dalam kehidupan kita. Sebab Melalui firman Tuhan pada saat ini, kita harus belajar bahwa dalam keterimpitan itulah kita harus makin mendekatkan diri kepada Allah dan tetap berpegang pada Firman_Nya sehingga pada akhirnya kita melihat Kuasa penyertaan Allah dan menjadi kesaksian bagi sesama kita. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏🙏

Selasa, 24 September 2024

Allah adalah sumber Pertolongan kita. - Mazmur 91

Slamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 91 : 9
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
Mazmur 91 : 10
malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;
Mazmur 91 : 11
sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mazmur 91 : 15
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Mazmur 91 : 16
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Saudara saudari, Di zaman Perjanjian Lama, ada berbagai bentuk bahaya yang mengancam orang. Serangan bangsa-bangsa yang lebih kuat merupakan bentuk ketakutan "wajar" yang dialami bangsa-bangsa yang lemah. Dalam lingkungan masyarakat Israel, selain ancaman bangsa sekitar, ada juga bentuk bahaya lain yang sangat ditakuti, seperti wabah penyakit sampar, penyakit menular, yang setiap saat dapat merenggut nyawa siapa saja (ayat 3,5,6). Namun untuk mengatasi semua ini Pemazmur memperoleh jaminan keamanan dari rasa takut di dalam Allah (ayat 2). Diyakininya bahwa Allah dengan perisai dan tembok membentengi setiap umat-Nya dari segala yang jahat dan yang mengancam (ayat 3-13). Keyakinan ini muncul karena kedekatan dan pengenalannya yang benar akan Allah. Ia adalah Tuhan, Allah yang setia, yang telah mengeluarkan Israel dari perbudakan Mesir. Ia adalah Allah kita, Allah sumber keselamatan kekal.

Dalam Mazmur kita hari ini berbicara mengenai kehidupan sebagai suatu Proses atau perjalanan. Bagaimanakah kita sebagai orang-orang percaya harus menjalani hidup ini? 
Pemazmur mengatakan bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang sejati (ayat 1-2). Perjalanan hidup ternyata bukan sesuatu proses yang mulus tanpa rintangan (ayat 3-8). Melihat kenyataan ini, pemazmur mengulangi lagi keyakinannya bahwa Allah adalah benteng keselamatan (ayat 9). Orang yang percaya pada-Nya tak perlu gentar karena secara kongkret Allah melindungi orang-orang yang mengasihi Dia. 

Di sini kita juga dapat melihat suatu bentuk penyertaan Allah yang begitu Indah. Allah begitu mengasihi kita, sehingga di dalam perjalanan hidup kita Allah selalu memelihara kita, selalu ada para malaikat, yang diutus untuk menolong dan menjaga kita. Kita adalah anak anak Allah (ayat 9-13). Meskipun kehadiran malaikat- malaikat di sekitar kita sering tidak kita sadari, namun mereka benar-benar nyata hadir dalam hidup kita, Allah sungguh hadir memelihara kita dan Roh KudusNya tinggal di dalam hati setiap orang yang hidup benar. 

Dari renungan Luther kita hari ini, pemazmur menegaskan bahwa setiap orang percaya harus berani menyaksikan Iman kepada sesamanya bahwa "TUHAN ialah tempat kita berlindung dan sumber pertolongan yang sejati" (9-10). Allah selalu memelihara hidup setiap orang percaya, Malaikat Tuhan diperintahkan menjaga dan menjauhkan kita dari bahaya (11-13). Tuhan melindungi orang yang bersandar kepada-Nya karena hidup mereka senantiasa terarah kepada Tuhan. Hal ini terlihat dari pernyataan Tuhan, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku..." (14-16).

Oleh karena itu, marilah kita mensyukuri Kebersamaan hidup berjalan bersama dengan Tuhan, Ia akan selalu memampukan kita untuk bertumbuh dalam pengakuan Iman yang benar. Memampukan kita melewati Kesulitan dan tantangan hidup yang kita lalui yang akan menjadi jalan peneguhan untuk menguatkan Iman kita kepada Allah. Karena itu tetaplah berjuang dalam proses dan jangan lupa menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah, Niscaya Allah akan selalu memelihara kita.

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏

Minggu, 22 September 2024

Bersyukur dan berlindung kepada Allah - Mazmur 57 : 1 - 12

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 57 : 2
Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu.
Mazmur 57 : 3
Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku.
Mazmur 57 : 8
Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur.
Mazmur 57 : 9
Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!
Mazmur 57 : 10
 Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa;
Mazmur 57 : 11
sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.

Saudara saudari, Mazmur Daud ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Dari tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya.

Dalam bacaan hari ini Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat 2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat 11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat 3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat 5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri. Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat 8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi dengan musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat 9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya. 

Saudara saudari, hal jni mengingatkan kita bahwa Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan Iman yang benar bagi kita. Sesungguhnya bila kita tetap berpegang teguh kepada naungan Allah, maka Kasih setia Allah akan tetap kita syukuri yang selalu menyertai dan memelihara hidup. Oleh karena itu, untuk memulai aktivitas kita di hari yang baru ini mari menyerahkan hidup kepada Allah dan bernaunglah kepada kuasaNya yang senantiasa memelihara hidup kita. 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Sabtu, 21 September 2024

Hikmat yang berasal dari Allah mendatangkan Damai Sejahtera - Yakobus 3 : 13 - 18

Selamat hari minggu. 
Firman Allah untuk kita hari ini. 
Yakobus 3 : 13
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Yakobus 3 : 14
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Yakobus 3 : 15
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Yakobus 3 : 16
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Yakobus 3 : 17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Yakobus 3 : 18
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.


Saudara saudari, berbicara tentang Hikmat sesungguhnya peng-Amsal sudah jelas menyatakan bahwa AWAL dari Hikmat yang benar adalah Takut akan Tuhan (Amsal 1: 7). Dalam bacaan Firman hari ini dikatakan bahwa Kehidupan anak-anak Allah yang berhikmat ditunjukkan dengan cara hidup yang baik (13). Mereka suka damai, lembut, penurut, penuh belas kasihan, menghasilkan buah-buah yang baik, tidak memihak, dan tidak munafik (17). Buah kebenaran pun diberikan kepada mereka yang mengadakan damai (18).

Perbedaan hikmat surgawi dan hikmat duniawi terletak pada sumber dan hasilnya (Mat. 7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan perbedaan motivasi. Motivasi hikmat surgawi adalah kelemahlembutan (13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati, mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran (14). Hikmat duniawi berasal dari nafsu manusia dan setan-setan (15). Dampaknya adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat. Sedangkan hikmat surgawi ditandai dengan kemurnian hati, yang terdiri dari tujuh sifat dan perbuatan, yaitu pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, yang tidak memihak dan tidak munafik (17). Ada kemungkinan angka tujuh dipakai Yakobus untuk melambangkan sifat yang menciptakan kesempurnaan. Hikmat surgawi sesungguhnya bersumber dari Tuhan Yesus Kristus sebagai Kebenaran (18; Yoh. 14:6), dan dampak dari hikmat Allah adalah mendatangkan damai bagi setiap orang yang mengadakan damai (18). 

Oleh karena itu, sesungguhnya dari perbedaan Hikmat dunia dan Hikmat sorgawi, tidaklah sukar kita untuk menilai apakah perbuatan seseorang berasal dari hikmat Allah atau hikmat duniawi. Banyak pribadi atau keluarga yang berantakan disebabkan tindakan yang tidak berdasarkan hikmat surgawi, misalnya mementingkan diri sendiri. Kendati demikian tidak sedikit orang Kristen yang meremehkan dosa seperti 'mementingkan diri sendiri' dan menganggap dosa itu sebagai hal sepele. Padahal bila jika di perhatikan dengan benar maka dampak yang ditimbulkannya, yakni akan terkadibkekacauan dan segala perbuatan jahat, maka sebagai orang percaya sudah seharusnya setiap orang Kristen menjauhi dosa ini. Oleh karena itu, bila orang ingin dipenuhi damai surgawi, perbuatannya pun harus berasal dari hikmat surgawi, yakni hikmat yang bersumber dari karya pembaruan Tuhan Yesus dan teladan hidup-Nya. 

Saudara saudari, Orang yang dipenuhi kasih ilahi berfokus mengerjakan kasih kepada sesamanya. Ia menjadi pribadi yang tulus dan berbelas kasihan. Ia mengejar kedamaian sejati. Ia berani berbagi waktu, tenaga, dan harta kepada sesama meski berada di tengah situasi yang sulit. Kebaikan-kebaikannya bukan politis, bukan pula penuh taktik untuk mendapatkan keuntungan. Ia membangun relasi berdasarkan kasih dan kepedulian. Karena itu marilah memohon kepada Allah sebagai sumber Hikmat dan hendaklah kiranya kita hidup di dalam Hikmat yang berasala dari Allah sehingga kita hidup dalam damai dan suka cita. 

Salam minggun XVII setelah Trinitatis, hari ini Allah memanggil kita untuk mempergunakan hikmat yang benar untuk merendahkan hati datang beribadah. Kiranya kita mendengar seruan Allah sumpah kita beroleh Firman dan pengampunan...

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua.. Amin 🙏🙏

Jumat, 20 September 2024

Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah - Lukas 3 : 7 - 14 - Acara Ibadah Pemuda/i GKLI

 

Acara Ibadah Pemuda Pemudi GKLI

21 September 2024


1.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 08 : 1 – 3 (Bagimu Tuhan Nyanyian ku)

1. BagiMu, Tuhan, nyanyianku, kar'na setaraMu siapakah ?
Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah,
Supaya dalam Kristus, PutraMu, kidungku berkenan kepadaMu.

2. O tuntun aku ke PutraMu, agar padaMu 'ku dituntunNya:
dan RohMu diam dalam rohku, membuat mata hatiku cerah,
sehingga kurasakan damaiMu dan kuungkapkan dalam kidungku.

3. Beri berkatMu, Maha Tuhan, agar benar kudus puianku,
dan doa juga kulagukan di dalam Roh dan kebenaranMu,
jiwaku pun padaMu bersyukur, bersama bala sorga bermazmur.

2.     Doa Pembuka

      Bapa kami yang di sorga, pada malam hari ini, kami para anak anak Mu yang telah Engkau tebus melalui darah Mu yang kudus itu. Kini kami datang merendahkan hati di hadapan_Mu. Kiranya berilah kami kekutan, hadirlah Engkau dalam hati kami, ajarlah kami akan Firman Mu dan ingatkan kami melalui kuasa Roh Kudus Mu agar kiranya kami menjadi pemuda pemudi yang hidup di dalam kebenaran Firma_Mu. Pada saat ini juga kami teringat dengan kedua orang tua kami, dan juga saudara sadudari kami, berkatilah mereka Tuhan, berikan umur yang panjang dan kesehatan bagi orang tua kami, dan kami juga berdoa unntuk malam hari ini, berkati kami semua yang telah hadir di tempat ini, jangan biarkan pikiran kami menjauh dari pada_Mu. Begitu juga Tuhan Ibadah kami besok, ingatkan kami dan semua jemaat_Mu agar kami dapat bersama sama hadir di tempat ini, untuk menerima kehadiran Mu melayani kami akan keampunan dosa kami dan menerangi hati kami. Demikian juga dengan dosa dosa kami, Tuhan kami adalah orang orang yang hina di hadapanMu, ampunilah kami akan dosa kami itu, dan kuatkan kami agar kami dapat hidup di dalam pertobatan yang benar. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh kudus. Amin

3.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 454 : 1 – 3 (Indahnya saat yang teduh)

1. Indahnya saat teduh menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa padaNya, sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan
Segar; 'ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

2. Indahnya saat yang teduh dengan bahagia penuh.
Betapa rindu hatiku kepada saat doaku.
Bersama orang yang kudus kucari wajah Penebus;
Dengan gembira dan teguh kunanti saat yang teduh.

3. Indahnya saat yang teduh penampung permohonanku
kepada yang Mahabenar yang bersedia mendengar.
Sejak kulihat wajahNya, 'ku yakin pada firmanNya
dan menyerahkan bimbangku di dalam saat yang teduh.

4.     Renungan

Nats      : Lukas 3 : 7 – 14

Thema  : Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah – Baptisan Kudus              (Hal. 136 – 139)

Tujuan : Supaya Remaja dan pemuda/i percaya dan memahami bahwa melalui baptisan :

1.       Kita adalah anak Allah dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasihnya.

2.       Kita memperoleh pengampunan dari Allah.

3.       Kita telah di bebaskan dari perbudakan dosa menjadi hamba Allah.

4.       Kita dapat melihat kedepan untuk hidup bersama sama dengan Allah selama lamanya sebagai pewaris dalam pengharapan akan kehidupan yang kekal.

Hafalan : Baptisan bagian ke Empat; 2 Korintus 5 : 17; 1 Yohanes 3 : 1

Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?

Baptisan ini memberikan keampunan dosa,  kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janji Allah yang dinyatakan.

Bagaimana bunyi janji Allah itu?

Sebagaimana tertulis dalam Injil Markus 16:16; Kristus berkata: Barangsiapa yang percaya dan dibaptiskan, akan diselamatkan, tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum.

5.     Bernyanyi dari kidung jemaat No. 341 : 1 – 3 (KuasaMu dan namaMu lah)

1. KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar'na itu,
ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam
mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas
surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.

2. Teladan sudah Kauberi demi deritaMu dan melalui salibMu
Kaut'rima kuasaMu! Bagian kami tak lebih, seperti segenggam
Benih, melintas kubur yang gelap, agar kelak 'kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.

3. Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam, kembali bangkit
merebut umatMu terkeram. Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang
t'lah menyerah hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu,
agar seg'ra buahnya milikMu
.

6.     Doa Penutup + Doa Bapa Kami

7.     Latihan Koor


Keselamatan (Surga) adalah Anugerah Allah - Efesus 2 : 4 - 10

Selamat pagi.. 
Firman Allah untuk kita. 
Efesus 2 : 4
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
Efesus 2 : 5
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan--
Efesus 2 : 6
dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,
Efesus 2 : 7
supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Efesus 2 : 8
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2 : 9
itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Efesus 2 : 10
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


Saudara saudari, pada saat ini masih banyak orang yang salah memahami tentang Keselamatan banyak berpendapat untuk masuk sorga adalah upah karna kebaikan kita. Bahkan ada juga beberapa agama besar yang memberikan penekanan terhadap usaha manusia untuk memperoleh Keselamatan/kehidupan kekal. Hal ini berbeda dengan ajaran Alkitab yang menegaskan: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" (8). Dalam perikop ini, ada dua hal penting yang dikemukakan Paulus, yang PERTAMA, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman" Perkataan ini sesungguhnya menjelaskan bahwa manusia dahulu telah mati Rohani karena dosa-dosanya. Namun karena kasih karunia Allah, kita dihidupkan kembali melalui kematian dan kebangktian Yesus Kristus sehingga beroleh keselamatan dalam Iman kepada Yesus Kristus. 
Yang KEDUA, " Karena bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" Hal ini menjelaskan bahwa tak ada alasan apa pun bagi kita untuk menyombongkan diri. Sebab, keselamatan itu semata-mata pekerjaan dan anugerah Allah.

Oleh karena Anugerah Allah, maka status jemaat Efesus di dalam Tuhan telah berubah: dahulu mati disebabkan pelanggaran dan dosa-dosa (1) sekarang dihidupkan bersama-sama Kristus (5). Kondisi mati yang dimaksud Paulus adalah mengalami keterpisahan dari Allah serta tidak dapat menghargai perkara-perkara rohani karena pikiran mereka gelap. Mereka menaati Iblis dengan mendurhakai Tuhan. Akibatnya, mereka dimurkai Allah dan menuju kebinasaan. Paulus juga mengakui bahwa orang Kristen Yahudi pun dulu sama saja karena mereka hidup di dalam kehendak daging dan pikiran yang jahat (3) dan hal ini pun terjadi pada saat ini, banyak orang Kristen yang hidup durhaka terhadap Allah, hidup di dalam keinginan daging, tidak bertobat dengan sungguh sungguh.

Saudara saudari, bagaimana kah perenungan kita akan keselamatan kita?
Apakah yang dilakukan Allah agar kita tidak binasa ? 
Sungguh, Allah telah menghidupakan kita kembali(ayat 5). Allah membangkitkan kita (ayat 6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat 6). Anugerah ini telah terjadi dan akan kita alami dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk itulah Rasul Paulus dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena Iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Sekarang kita adalah Anak anak Allah, kita telah di persatukan dan di perdamaikan dengan Allah lewat Baptisan kudus, Baptisan KudusNya telah menghidupkan kita kembali dan menjadikan kita ciptaan baru. Kita telah diselamatkan dari perhambaan dosa, maut, dan murka Allah oleh IMAN kepada Yesus Kristus. Di dalam Kristus, Allah membangkitkan kita yang sudah mati secara Rohani dan memberikan tempat tinggal yang mulia yang telah di sediakan Yesus Kristus di surga lewat kebangkitan-Nya. Itulah yang mengangkat dan merubah status kita (4). Perubahan itu terjadi tanpa andil manusia sedikit pun, sebab tidak ada perbuatan baik yang dapat melayakkan kita menerima keselamatan (8). Oleh karena itu tak seorang pun dapat membanggakan diri karena keselamatan itu merupakan pemberian Allah (9) dan seharusnya kita harus tetap merendah dan bersyukur di hadapan Allah. Sebab keselamatan kita terjadi bukan karena perbuatan baik, tetapi oleh Anugerah lewat kematian dan kebangkitan-Nya. Jadi perbuatan baik itu bukan syarat untuk memperoleh keselamatan(surga) tetapi itu adalah buah atau ucapan syukur kita kepada Allah atas Anugerah_Nya keselamatan.
Karena itu bersyukurlah setiap saat lewat segala perbuatan baik kita. Tetaplah hidup bergantung kepada Allah, lakukan lah segala sesuatu dengan baik dan benar seperti untuk Tuhan dan hiduplah saling mengasihi di dalam kasih Yesus Kristus. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus menolong dan memelihara kuta semua. amin 🙏🙏🙏

Kamis, 19 September 2024

Percayalah Kepada Tuhan Dengan Segenap Hati mu - Amsal 3 : 1 - 6

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Amsal 3 : 3
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Amsal 3 : 4
maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Amsal 3 : 5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3 : 6
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Saudara saudari, Setiap orang tua tentu memiliki harapan agar anak-anaknya hidup bahagia, damai, dan sejahtera. Agar harapannya terwujud, setiap orang tua pasti akan memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Secara mendasar nasihat adalah merupakan salah satu bentuk tanggung jawab orang tua atas mandat yang diberikan Tuhan untuk mendidik anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. Orang tua juga perlu meyakinkan anak-anak agar mau memperhatikan dan melaksanakan apa yang menjadi nasihat orang tua.

Begitu pun dengan Salomo, ia meyakinkan anak-anak untuk memelihara nasihat orang tua agar dikaruniai umur panjang dan hidup lebih sejahtera (1). Salomo menekankan pentingnya menaati Allah dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Allah yang kudus. Hidup taat sesuai dengan prinsip-prinsip Allah hanya dapat dilakukan bila percaya dengan segenap hati kepada Allah tanpa meragukannya. 

Dalam perikop ini penulis amsal menghimbau anak didiknya agar mengingat dan memelihara segala pengajaran yang telah dia sampaikan (1). Tindakan mengingat sebenarnya dimulai dengan sebuah minat. Bila orang berminat pada apa yang dia dengar maka dia akan mengingatnya dengan baik. Maka tindakan mengingat bukanlah hanya berbicara masalah memori semata-mata, melainkan juga adalah keinginan untuk memelihara dan hidup sesuai dengan pengajaran itu. Mengingat dan memelihara pengajaran adalah bentuk ketaatan dalam membuat ajaran itu tertanam di dalam diri (3, 5-6); bagaikan fondasi bagi bangunan atau akar bagi sebatang pohon, yang membuat bangunan atau pohon itu tegak berdiri dan dapat bertahan melawan ancaman badai adalah karen memiliki penopang yang kuat yaitu akar. Maka pondasi atau akar dari setiap orang percaya juga adalah Iman yang berasal dari pengajaran yang benar dari Alkitab. Firman sangat bermanfaat dan menjadi berkat bagi diri si anak didik itu sendiri. Disebutkan di sini bahwa orang yang mau mengingat ajaran akan menikmati panjang umur dan sejahtera (2). Ia juga akan dikasihi Allah dan manusia (4). Memang jika orang menyimpan hikmat di dalam hatinya maka hikmat itu akan mempengaruhi hidup dan karakternya sebab hikmat sorgawi akan selalu menjadi pemotor dalam diri kita lewat Roh Kudus. 

Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimanakah caranya?
 PERTAMA, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. 5-6); 
KEDUA, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. 7-8); 
KETIGA, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. 9-10). 
Cara hidup seperti inilah yang menjadi bentuk ketaatan dan ke_bergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat. 

Bila kita hidup di dalam hikmat Allah, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta damai sejahtera, mendapatkan kasih dan Anugerah dari Allah dan kasih dari sesama manusia; jalan kita akan diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah sebab kita berjalan/dituntun di dalam hikmat Allah. Oleh karena itu marilah percaya kepada Tuhan Allah dengan segenap hati kita, dan hendaklah dalam setiap pergerakan hidup kita kita harus bersandar kepda Allah, dan sungguh indah kasih setia Allah akan selalu memelihara kita. 

Kiranya kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin

Rabu, 18 September 2024

Berani menyatakan yang benar - Kebenaran adalah Awal dari kebahagiaan - kisah para rasul 15 : 1 - 11

Selamat pagi ... 
Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 15 : 4
Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
Kisah Para Rasul 15 : 5
Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
Kisah Para Rasul 15 : 6
Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Kisah Para Rasul 15 : 7
Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Kisah Para Rasul 15 : 9
dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Kisah Para Rasul 15 : 10
Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
Kisah Para Rasul 15 : 11
Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."


Saudara saudari yang terkasih, ada pepatah Batak mengatakan "Habonaron do mula ni Hasonangan/Kebenaran adalah pangkal kebahagiaan" 
Salah satu tanggung jawab orang percaya atau identitas hidup orang ber_Iman adalah harus berani menyatakan KEBENARAN meskipun menjadi di benci. Setiap orang percaya harus berani mengambil sikap untuk mempertahankan kebenaran demi untuk kemuliaan Allah, harus lebih takut kepada Allah dari pada kepada dunia/manusia, terutama ketika ada gugatan terhadap kebenaran pengajaran atau doktrin..

Sesungguhnya jikalau kita lihat dari hal yang mendasar, Kekristenan yang lahir di dunia ini berlatar belakang Yudaisme, ke_Kristenan itu tidak diterima dan dipahami secara utuh terlebih tentang kebenaran akan anugerah Keselamatan. Masih ada yang berpegang pada hukum Musa tentang keselamatan melalui sunat (1). Tentu saja Paulus dan Barnabas berdebat tentang pandangan ini. Karena diskusi tak dapat diselesaikan, mereka naik banding ke Yerusalem, tempat rasul-rasul. Ternyata di Yerusalem pun masih ada orang yang berpendapat serupa (5). Maka terjadilah pembahasan yang begitu memanas lewat suatu persidangan. 
Dalam hal ini sebagai Rasul yang baik dan berdiri teguh di atas Firman akhirnya Petrus tampil dan menegaskan bahwa semua orang, Yahudi maupun non-Yahudi, diselamatkan atau di benarkan di hadapan Allah adalah hanya oleh karena anugerah Allah melalui Iman kepada Yesus Kristus (9, 11). Keselamatan diperoleh tidak karena Ber_Iman plus (+) tindakan. Jika sebelumnya setiap orang non-Yahudi yang akan masuk ke dalam kumpulan orang percaya harus memberi diri di sunat, maka di dalam Yesus Kristus tradisi itu tak berlaku lagi. Memelihara tradisi agama tidak akan membuat orang lebih dekat pada keselamatan sebab keselamatan tidak didasarkan pada aktivitas religius atau aturan yang baku tentang agama yang tidak mendasar dari Kebenaran. Jika kita juga mengatakan perlu ada tindakan untuk melengkapi Iman maka sesungguhnya kita menodai Injil dan menempatkan diri di bawah murka Allah. 
Dalam hal ini kita harus belajar bahwa Rasul Paulus dan Barnabas begitu tegas dan berani menjelaskan atau menceritakan bagaimana Tuhan bekerja melalui mereka dalam penginjilan kepada orang non-Yahudi (12) dan hendaklah setiap kita orang percaya juga harus berani menyatakan kebenaran. Bahkan bukan hanya mereka Yakobus pun turut bicara, mendukung Paulus, Barnabas, serta Petrus untuk menyatakan kebenaran Injil akan anugerah Keselamatan (13-21).

Saudara saudari, Salah satu motto dari Dr. Martin Luther adalah HERE I STAND/disini saya berdiri, sesungguhnya ini juga adalah ungkapan Iman yang benar yang berarti Luther rela mati demi kebenaran, apapun yang terjadi harus tetap berdiri di atas kebenaran, dalam perikop ini Paulus, Barnabas, Petrus, dan Yakobus memperjuangkan kebenaran mengenai anugerah KESELAMATAN, mereka sungguh berani dan sangat tegas berdiri di atas kebenaran untuk membuka mata banyak orang akan kebenaran yang sesungguhnya. Kiranya kita pun mau belajar memahami dasar-dasar Iman kita agar kita dapat membedakan manakah ajaran yang benar dan yang tidak, manakah Gereja yang harus kita percaya dan tidak, sebab saat ini orang sudah berlomba lomba dalam mendirikan Gereja sesuai dengan nama masing masing hanya oleh karna perbedaan pendapat, sesungguhnya kebenaran akan Allah tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, maka jangan kita menjadikan selera di atas kebenaran. Sudah seharusnya juga kita harus bangkit memperjuangkan yang benar, kita sebagai Gereja Lutheran sudah saatnya kita harus mengungkapkan pengajuan kita tentang Allah Tritunggal agar kita juga dapat menolong orang lain bila mereka bimbang akan kebenaran mengenai anugerah Keselamatan.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua, Amin 🙏🙏🙏

Selasa, 17 September 2024

Kehadiran Gereja adalah bentuk pemeliharaan Allah terhadap Jemaat - Kisah para Rasul 14 : 19 - 28

Selamat pagi.... 

Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 14 : 21
Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
Kisah Para Rasul 14 : 22
Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Kisah Para Rasul 14 : 23
Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.


Saudara saudari, dalam perjalanan hidup kita ini penderitaan dan penganiayaan tidak dapat dielakkan seperti yang dialami oleh Paulus dan Barnabas dalam perjuangannya untuk memberitakan injil ataupun untuk tetap berbuah di dalam Iman. Sesungguhnya Penganiayaan, penderitaan dan sukacita adalah Proses perjalan hidup, dan ingatlah, Allah tetap memelihara hidup kita, susah bukan berarti Allah meninggalkan kita. Allah selalu bersama kita asal kita hidup di dalam Iman dan pengharapan yang teguh, sebab dalam perikop hari ini kita dapat melihat bahwa di balik karya pelayanan Paulus dan Barnabas Allah selalu bersama sama dengan mereka. Dan satu hal terpenting dan yang harus kita contoh adalah sikap tanggung jawab untuk tetap memelihara diri dan mengawasi pertumbuhan Iman terlebih sebagai rasul mereka terus menerus mengawasi dan memelihara kehidupan jemaat. Sebagai bentuk perhatian mereka untuk itulah mereka menetapkan Penatua-penatua dan bagi jemaat yang masih muda mereka terus memberikan penguatan dan nasihat agar dapat memahami dan berani menghadapi sukacita dan duka perjalanan hidup sebagai murid Kristus. 

Penatua adalah jabatan anugerah Tuhan Allah. Menjadi Jemaat juga adalah Anugerah Allah lewat Kristus sebab lewat baptisan Kudus_Nya lah kita telah di jadikan menjadi Jemaat (umat tebusan). Dalam hal ini, Paulus dan Barnabas menetapkan tugas para penatua di tengah jemaat, untuk membantu para rasul dalam memelihara, memimpin, mengatur jemaat, mengunjungi yang sakit, mendoakan dan menjaga kemurnian ajaran Injil. Tugas ini memang berat, karena itu dibutuhkan kematangan dan kedewasaan Iman untuk mempertanggung jawabkannya. Sungguh tidaklah tepat apabila tugas ini menjadi ajang menaikkan gengsi atau kedudukan di tengah jemaat. Sebab bila Allah memilih kita itu berarti Allah mempercayakan pemeliharaan dan pengawasan jemaat kepada kita. Karena itu pertanggungjawabkanlah tugas itu sebaik-baiknya demi kemuliaan dan kesatuan jemaat-Nya. Jika kita sebagai Jemaat haruslah setia dan mendengar terus menerus mendengar suara Allah melalui Firman ataupun para pelayan yang ditetapkan Allah untuk memelihara dan mengajari kita, jika sebagai pendeta atau penatua maka haruslah dengan penuh sabar dan setia dalam mengajari dan memelihara jemaat Tuhan sebagaimana Kristus yang tetap setia dan menantikan kita Bertobat untuk memberikan anugerah keselamatan kepada kita. Tetaplah hidup di dalam Iman yang benar. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?