Kiranya Damai Sejahtera Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kamu sekalian.... Amin
Senin, 30 September 2024
Kasih Setia Tuhan Tidak Ter-UKUR - Mazmur 36
Minggu, 29 September 2024
Jangan Goyah Tetaplah Teguh di dalam Iman - Mazmur 73
Sabtu, 28 September 2024
Tetaplah berbagi Injil - Kisah Para Rasul 17 : 16 - 34
Markus 9 : 38 – 50 - HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS - KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS
KHOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS.
Evangelium : Markus 9 : 38 – 50
Pendahuluan : Dalam perjalanan pelayanan Yesus Kristus, Yesus sudah banyak mengadakan Muzijat kesembuhan, mengusir roh jahat dan lain lainnya. Pada saat itu tentu sudah semakin banyak orang yang percaya dan mengikut Yesus. Dalam perikop Evanggelim kita minggu ini, para murid murid merasa bahwa hanya merekalah yang menjadi murid atau bagian dari pada pengikut Yesus Kristus, hal ini terbukti bahwa mereka mencegat orang yang mengadakan muzijat atas nama Yesus, mungkin merasa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Yesus Kristus atau merasa tersaingi sebab jika kita baca dalam Markus 9 : 18 mereka tidak dapat mengusir roh jahat. Hal ini sesungguhnya adalah hal yang biasa dan yang sering terjadi juga terjadi dalam hidup kita. Jikalau kita perhatikan dalam perjalanan kehidupan pada saat ini, sering ego lebih tinggi dari pada pertimbangan kasih yang kita hidupi, sering kita merasa lebih mampu dari pada orang lain sehingga menganggap saudara/i kita lebih rendah atau di bawah kita, dan salah satu penyakit yang sering terjadi sering kita merasa Iri melihat orang ketika sukses dan juga merasa tersaingi jika ada orang yang lebih bisa dari kita sendiri. Sesungguhya Allah tidak menginginkan hal hal demikian terjadi dalam hidup kita. Oleh karena itu di minggu XVIII setelah trinitatis pada hari ini Allah mengingatkan kita kembali melalui thema khotbah minggu ini yang mengatakan :
Thema : HIDUPLAH DENGAN BENAR SEBAGAI PENGIKUT YESUS KRISTUS
1. Bagaimanakah hidup dengan benar ?
Saudara saudari, sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa sesungguhnya, dosa itu diwariskan dan membuat tidak satu orang pun di dunia ini yang benar (Pengkotbah 7:20) yang ber arti semua orang berdosa dan tidak ada yang benar. Lalu bagaimanakah kita dapat hidup di dalam kebenaran sedangkan kita tidak benar ?. Dalam FirmanNya di Roma 3 : 22 Rasul Paulus telah menyatakan bahwa sesungguhnya Allah telah membenarkan kita lewat Iman, Iman datang dari Allah oleh pendengaran Firman dan hal itu lah sesungguhnya yang membuat kita menjadi orang benar di hadapan Allah. Tetapi hal ini sering kita tidak sadari dan sering juga kita memberi hidup berleha leha di kuasai oleh keinginan iblis, sehingga hidup kita tidak benar di hadapan Allah.
Lalu bagaimanakah kita harus menjadikan hidup kita sebagai orang yang benar dalam Iman ?
Dalam Evangelium hari ini, kisah murid murid yang mencegah seorang yang bukan pengikut mereka mencegah orang yang mengusir roh jahat demi nama Tuhan sesungguhnya adalah hal yang tidak baik. Sebab jika di pikirkan secara matang sesungguhnya kejadian ini adalah bentuk kesuksesan pelayanan mereka sebab di luar mereka sudah ada yang selamat dan memiliki kuasa untuk mengusir roh. Namun hal ini terjadi, kemungkinan besar adalah karena dorongan Egoistis yang merajai mereka. Mungkin merasa bahwa hanya merekalah yang layak menggunakan nama Tuhan atau mungkin juga merasa tersaingi atau tersakiti sekalipun sebab mereka tidak dapat melakukannya (Mark.9:18) atau mungkin mereka merasa bahwa hanya merekalah yang lebih kudus dan layak mengadakan pelayanan seperti itu. Sesungguhnya hal ini juga sering terjad dalam hidup kita, pada saat ini masih banyak orang merasa sial jika sahabatnya sukses, merasa tersaingi jika orang lain lebih bisa atau merasa lebih berhak bahwa itu lebih pantas untuk diri kita sendiri. Pada saat ini Firman Allah mau mengingatkan kita bahwa hidup orang benar, sesungguhhnya tidaklah dikuasai oleh egositis, tidak ada rasa cemburu terlebih tidak ada rasa tersaingi dalam melakukan pelayanan seperti murid murid (38-41). Jangan biarkan egoistis merajai hatimu jika yang di lakukan orang adalah hal yang baik.
Dalam perikop Evangelium hari ini, kita juga di ingatkan agar berhati hati dalam mempergunakan seluruh tubuh kita, hidup sebagai orang yang telah di benarkan hendaklah harus menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan. Sebab upah dari penyesat atau pengabar kesesatan adalah kebinasaan (Mark 9:42). Allah menciptakan kita dengan berbagai macam Indra, lengkap dengan tangan, mulut, kaki, dan mata telinga dll, segala sesuatunya itu Allah ciptakan hanya untuk kepentingan dalam memuliakan Allah dan juga termasauk bentuk kemandirian kita dalam menjalani hidup, agar dapat berjalan, dapat melihat, dapat berbicara dan dapat mengabarkan kabar baik. Karna itu, jikalau kita salah mempergunakan seluruh indra kita maka murka Allah akan tetap ada pada orang orang yang tidak tau bersyukur. Karena itu, hendaklah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk datang kepada Allah mari kita buang, dalam hal ini, meskipun Yesus berkata jikalau tangan mu menyesatkan engkau penggallah, jika matamu menyesatkan engkau cungkillah, jika kakimu menyesatkan engkau penggallah sesungguhnya Yesus bukan mengajarkan kita agar menjadi orang sadis dalam hidup, contoh ketika tangan menyesatkan atau berdosa kita langsung memotong, ketika mata menyesatkan atau berdosa kita mencungkilnya. Dalam hal ini Yesus ingin mengajarkan kita agar sebagai orang percaya atau pengikut Kristus yang sejati maka hendaklah kita menguasai diri kita dan membatasi agar seluruh tubuh kita tidak terjatuh kedalam kesesata atau melakukan dosa dengan terus menerus. Yesus mengajar kita agar menahan diri (mangorom diri) untuk tidak mengulangi dosa dan hendakalah segala sesuatu yang telah Allah ciptakan untuk menjadi milik kita, baik harta, keluarga dan tubuh kita menjadai berkat yang berarti bagi kita dan sesama.
Dalam hal ini Yesus sudah menggambarkan bahwa sesungguhnya neraka itu adalah kehidupan yang pahit dan bersifat kekal. Allah sebenarnya tidak menginginkan kita untuk masuk ke dalam neraka bahkan kita sendiri pun tidak mau masuk ke nereka tersebut. Sebab Neraka itu adalah siksaan kekal, dimana Yesus menyampaikan bahwa di Neraka apinya tidak akan mati dan ulat sekalipun yang di dalam api itu tidak akan mati, ini adalah peringatan bagi kita agar jangan kesesatan merajai kita. Sebab upah dari kesesatan atau ketidak setiaan kepada Allah dalam menunjukkan kasih kepada sesama akan mendatangkan siksaan kekal. Karena itu jangan biarkan hidupmu sia sia dan berakhir di dunia siksaan kekal.
Jangan menyesatkan orang – Hidup orang yang benar adalah menjauhkan diri dari segala bentuk kesesatan, sebab upah dari penyesatan adalah kebinasaan (42-48)
2. Supaya hidup kita menjadi berkat – memiliki Rasa
· Hidup kita dari lahir sampai mati sesungguhnya tidak bisa terpisahkan dari Garam demikianlah dengan hidup kita, tujuan Allah menciptakan kita adalah hanya untuk kemuliaan Allah yang berarti kita tidak dapat juga terpisahkan dari Allah.
· Hidup menjadi berkat – Hidup memiliki Rasa (mempunyai garam dalam hidup)
· Hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.
Pdt. Ardianus Situmorang S.Th
Acara Ibadah Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI - Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan Kudus/Tuhan - Keluaran 12 : 1 – 13
Acara Ibadah
Persekutuan Doa Pemuda/I GKLI
Sabtu, 28 September 2024
1.
Bernyanyi
dari Kidung Jemaat No. 03 : 1 – 3 (Kami Puji Dengan Riang)
1.
Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.
2.
Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.
3.
Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.
2.
Doa
Pembuka
Bapa Kami yang ada di Surga, Kini kami
datang berdoa dan bersyukur kepadaMu, terpujilah Engkau yang selalu senantiasa
memelihara hidup kami hingga malam hari ini, malam hari ini kami telah
berkumpul disini para Pemuda pemudi dan remaja untuk belajar Firman-Mu yang
Kudus, Ajari dan bimbinglah kami agar kami memahami kehendak-Mu, biarlah
kiranya Roh kudus selalu mengarahkan hati kami, sehingga kami dapat melakukan
Firman_Mu di dalam kebenaran, kami juga pada saat memohon, untuk masa depan
kami, kami percaya bahwa Engkau selalu menyediakan yang terbaik untuk kami,
karena itu, berilah kami semangat, kesetiaan dan rasa hormat terhadap orang tua
kami, agar kami dapat melihat Anugerah berkat yang Engkau berikan kepada kami
dalam setiap saat sehingga kami tetap semangat dalam menggapai cita cita kami.
Saat ini juga kami akan mendengarkan Firman Mu, bimbinglah kami agar kami
beroleh kekuatan dan Iman oleh pendengaran Firman mu. Untuk Orang tua kami,
Tuhanlah yang memelihata hidup mereka, kiranya Engkau memberikan umur yang
panjang, kesehatan dan Berkat bagi keluarga kami. Untuk sahabat sahabat kami
yang tidak dapat berkumpul bersama kami di malam hari ini, sertailah mereka dan
ingatkanlah supaya di waktu berikut mereka dapat memberikan hati untuk datang
beribadah di tempat ini. Bapa kami yang di Surga, atas segala dosa dan
pelanggaran kami, mohon ampuni dan kuduskan kami dari dosa kami itu, agar kami
layak untuk memanggil nama Mu yang Kudus. Terpujilah Engkau, kini dan sampai
selama lamanya. Amin
3.
Bernyanyi
dari Kidung Jemaat No. 287a : 1 – 3 (Sekarang Bersyukur)
1.
Sekarang b'ri syukur, hai hati mulut, tangan!
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib'riNya kita pun anug'rah dan berkat
Yang tak terbilang, t'rus, semula dan tetap.
2.
Yang Mahamulia memb'rikan sukacita,
damai sejahtera di dalam hidup kita.
KasihNya tak terp'ri mengasuh anakNya;
TolonganNya besar seluas dunia!
3.
Muliakan Allahmu yang tiada terbandingi
Sang Bapa, Anak, Roh di takhta mahatinggi.
Tritunggal yang kudus kekal terpujilah,
Sekarang dan terus selama-lamanya!
4.
Renungan
Firman
Nats
: Keluaran 12 : 1 – 13
Thema
: Di undang menghadiri Pesta – Perjamuan
Kudus/Tuhan Hal 140 - 143
Tujuan
: Supaya
anak atau Remaja dan pemuda pemudi percaya bahwa unndangan menghadiri perjamuan
kudus adalah untuk :
1. Orang
berdosa
2. Orang
percaya
3. Keluarga
Allah
Hafalan : Apakah Perjamuan Kudus itu ? ; 1 korintus 10 : 16,17 ; 1
korintus 11 : 26
5.
Bernyanyi
dari Kidung Jemaat No. 337 : 1 – 3 (Betapa kita tidak bersyukur)
1.
Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur;
lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah.
Reff : Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa.
2.
Alangkah indah pagi merekah bermandi cah'ya surya nan cerah,
ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum berseri.
Reff : Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia Allah yang Agung,
Mahakuasa.
3.
Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna cemerlang;
indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.
Reff : Itu semua berkat karunia Allah
yang Agung, Mahakuasa;
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung, Mahakuasa.
6.
Doa
Penutup + Berkat
7.
Latihan
Koor
Jumat, 27 September 2024
Aman dalam Perlindungan Tuhan - Mazmur 125 - Renungan harian Luther
Kamis, 26 September 2024
Pertolongan Tuhan dalam Penderitaan - Mazmur 6 : 1 - 11
Rabu, 25 September 2024
Tetap teguh di dalam Penderitaan karna kebenaran - Kisah Para Rasul 16 : 25 - 40
Selasa, 24 September 2024
Allah adalah sumber Pertolongan kita. - Mazmur 91
Minggu, 22 September 2024
Bersyukur dan berlindung kepada Allah - Mazmur 57 : 1 - 12
Sabtu, 21 September 2024
Hikmat yang berasal dari Allah mendatangkan Damai Sejahtera - Yakobus 3 : 13 - 18
Jumat, 20 September 2024
Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah - Lukas 3 : 7 - 14 - Acara Ibadah Pemuda/i GKLI
Acara Ibadah Pemuda Pemudi GKLI
21 September 2024
1. Bernyanyi dari kidung jemaat No. 08 : 1 – 3 (Bagimu Tuhan Nyanyian ku)
1.
BagiMu, Tuhan, nyanyianku, kar'na setaraMu siapakah ?
Hendak kupuji Kau selalu; padaku Roh Kudus berikanlah,
Supaya dalam Kristus, PutraMu, kidungku berkenan kepadaMu.
2.
O tuntun aku ke PutraMu, agar padaMu 'ku dituntunNya:
dan RohMu diam dalam rohku, membuat mata hatiku cerah,
sehingga kurasakan damaiMu dan kuungkapkan dalam kidungku.
3.
Beri berkatMu, Maha Tuhan, agar benar kudus puianku,
dan doa juga kulagukan di dalam Roh dan kebenaranMu,
jiwaku pun padaMu bersyukur, bersama bala sorga bermazmur.
2. Doa Pembuka
Bapa kami yang di sorga, pada malam hari ini, kami para anak anak Mu yang telah Engkau tebus melalui darah Mu yang kudus itu. Kini kami datang merendahkan hati di hadapan_Mu. Kiranya berilah kami kekutan, hadirlah Engkau dalam hati kami, ajarlah kami akan Firman Mu dan ingatkan kami melalui kuasa Roh Kudus Mu agar kiranya kami menjadi pemuda pemudi yang hidup di dalam kebenaran Firma_Mu. Pada saat ini juga kami teringat dengan kedua orang tua kami, dan juga saudara sadudari kami, berkatilah mereka Tuhan, berikan umur yang panjang dan kesehatan bagi orang tua kami, dan kami juga berdoa unntuk malam hari ini, berkati kami semua yang telah hadir di tempat ini, jangan biarkan pikiran kami menjauh dari pada_Mu. Begitu juga Tuhan Ibadah kami besok, ingatkan kami dan semua jemaat_Mu agar kami dapat bersama sama hadir di tempat ini, untuk menerima kehadiran Mu melayani kami akan keampunan dosa kami dan menerangi hati kami. Demikian juga dengan dosa dosa kami, Tuhan kami adalah orang orang yang hina di hadapanMu, ampunilah kami akan dosa kami itu, dan kuatkan kami agar kami dapat hidup di dalam pertobatan yang benar. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh kudus. Amin
3. Bernyanyi dari kidung jemaat No. 454 : 1 – 3 (Indahnya saat yang teduh)
1.
Indahnya saat teduh menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa padaNya, sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan
Segar; 'ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.
2.
Indahnya saat yang teduh dengan bahagia penuh.
Betapa rindu hatiku kepada saat doaku.
Bersama orang yang kudus kucari wajah Penebus;
Dengan gembira dan teguh kunanti saat yang teduh.
3.
Indahnya saat yang teduh penampung permohonanku
kepada yang Mahabenar yang bersedia mendengar.
Sejak kulihat wajahNya, 'ku yakin pada firmanNya
dan menyerahkan bimbangku di dalam saat yang teduh.
4. Renungan
Nats : Lukas 3 : 7 – 14
Thema : Kuasa untuk hidup sebagai anak Allah – Baptisan Kudus (Hal. 136 – 139)
Tujuan : Supaya Remaja dan pemuda/i percaya dan memahami bahwa melalui baptisan :
1. Kita adalah anak Allah dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasihnya.
2. Kita memperoleh pengampunan dari Allah.
3. Kita telah di bebaskan dari perbudakan dosa menjadi hamba Allah.
4. Kita dapat melihat kedepan untuk hidup bersama sama dengan Allah selama lamanya sebagai pewaris dalam pengharapan akan kehidupan yang kekal.
Hafalan : Baptisan bagian ke Empat; 2 Korintus 5 : 17; 1 Yohanes 3 : 1
Apakah pemberian dan keuntungan Baptisan itu?
Baptisan ini memberikan keampunan dosa, kelepasan dari kematian dan iblis serta memberi keselamatan yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Baptisan itu sebagai Firman dan janji Allah yang dinyatakan.
Bagaimana bunyi janji Allah itu?
Sebagaimana tertulis dalam Injil Markus 16:16; Kristus berkata: Barangsiapa yang percaya dan dibaptiskan, akan diselamatkan, tetapi barangsiapa yang tidak percaya akan dihukum.
5. Bernyanyi dari kidung jemaat No. 341 : 1 – 3 (KuasaMu dan namaMu lah)
1.
KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar dan kar'na itu,
ya Tuhan, kami takkan gentar. Bagaikan padi segenggam
mestilah mati dipendam, supaya tumbuh dan segar, di panas
surya mekar berbuahlah. Tuaian pun besar.
2.
Teladan sudah Kauberi demi deritaMu dan melalui salibMu
Kaut'rima kuasaMu! Bagian kami tak lebih, seperti segenggam
Benih, melintas kubur yang gelap, agar kelak 'kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.
3.
Bagaikan padi, Tuhan pun dikubur, dipendam, kembali bangkit
merebut umatMu terkeram. Ya Tuhan, kirim apalah penabur yang
t'lah menyerah hidupnya untuk kuasaMu, memberitakan namaMu,
agar seg'ra buahnya milikMu.
6. Doa Penutup + Doa Bapa Kami
7. Latihan Koor
Keselamatan (Surga) adalah Anugerah Allah - Efesus 2 : 4 - 10
Kamis, 19 September 2024
Percayalah Kepada Tuhan Dengan Segenap Hati mu - Amsal 3 : 1 - 6
Rabu, 18 September 2024
Berani menyatakan yang benar - Kebenaran adalah Awal dari kebahagiaan - kisah para rasul 15 : 1 - 11
Selasa, 17 September 2024
Kehadiran Gereja adalah bentuk pemeliharaan Allah terhadap Jemaat - Kisah para Rasul 14 : 19 - 28
theologi Lutheran
Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20
Selamat pagi. Firman Tuhan untuk kita. Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...
what about theologi luther ?
-
Pengertian Liturgi di Gereja Lutheran GKLI Sebagai Gereja Lutheran memahami bahwa : Ibadah adalah Pesta Al...
-
Filipi 2 : 5 – 11 Surat Filipi di tuliskan oleh Rasul Paulus yang di tujukan kepada Jemaat di Pilipi dan seluruh Umat Kri...
-
Markus 6 : 14 - 29 Thema : BARANI MA HITA MANGHATINDANGKON NA NASINTONG Patujolo : Jamita minggu VII dung Trinitatis di...