Sabtu, 21 September 2024

Hikmat yang berasal dari Allah mendatangkan Damai Sejahtera - Yakobus 3 : 13 - 18

Selamat hari minggu. 
Firman Allah untuk kita hari ini. 
Yakobus 3 : 13
Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Yakobus 3 : 14
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Yakobus 3 : 15
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Yakobus 3 : 16
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Yakobus 3 : 17
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Yakobus 3 : 18
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.


Saudara saudari, berbicara tentang Hikmat sesungguhnya peng-Amsal sudah jelas menyatakan bahwa AWAL dari Hikmat yang benar adalah Takut akan Tuhan (Amsal 1: 7). Dalam bacaan Firman hari ini dikatakan bahwa Kehidupan anak-anak Allah yang berhikmat ditunjukkan dengan cara hidup yang baik (13). Mereka suka damai, lembut, penurut, penuh belas kasihan, menghasilkan buah-buah yang baik, tidak memihak, dan tidak munafik (17). Buah kebenaran pun diberikan kepada mereka yang mengadakan damai (18).

Perbedaan hikmat surgawi dan hikmat duniawi terletak pada sumber dan hasilnya (Mat. 7:17-18). Perbedaan sumber mengakibatkan perbedaan motivasi. Motivasi hikmat surgawi adalah kelemahlembutan (13). Motivasi hikmat duniawi adalah iri hati, mementingkan diri, memegahkan diri dan dusta melawan kebenaran (14). Hikmat duniawi berasal dari nafsu manusia dan setan-setan (15). Dampaknya adalah kekacauan dan segala perbuatan jahat. Sedangkan hikmat surgawi ditandai dengan kemurnian hati, yang terdiri dari tujuh sifat dan perbuatan, yaitu pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, yang tidak memihak dan tidak munafik (17). Ada kemungkinan angka tujuh dipakai Yakobus untuk melambangkan sifat yang menciptakan kesempurnaan. Hikmat surgawi sesungguhnya bersumber dari Tuhan Yesus Kristus sebagai Kebenaran (18; Yoh. 14:6), dan dampak dari hikmat Allah adalah mendatangkan damai bagi setiap orang yang mengadakan damai (18). 

Oleh karena itu, sesungguhnya dari perbedaan Hikmat dunia dan Hikmat sorgawi, tidaklah sukar kita untuk menilai apakah perbuatan seseorang berasal dari hikmat Allah atau hikmat duniawi. Banyak pribadi atau keluarga yang berantakan disebabkan tindakan yang tidak berdasarkan hikmat surgawi, misalnya mementingkan diri sendiri. Kendati demikian tidak sedikit orang Kristen yang meremehkan dosa seperti 'mementingkan diri sendiri' dan menganggap dosa itu sebagai hal sepele. Padahal bila jika di perhatikan dengan benar maka dampak yang ditimbulkannya, yakni akan terkadibkekacauan dan segala perbuatan jahat, maka sebagai orang percaya sudah seharusnya setiap orang Kristen menjauhi dosa ini. Oleh karena itu, bila orang ingin dipenuhi damai surgawi, perbuatannya pun harus berasal dari hikmat surgawi, yakni hikmat yang bersumber dari karya pembaruan Tuhan Yesus dan teladan hidup-Nya. 

Saudara saudari, Orang yang dipenuhi kasih ilahi berfokus mengerjakan kasih kepada sesamanya. Ia menjadi pribadi yang tulus dan berbelas kasihan. Ia mengejar kedamaian sejati. Ia berani berbagi waktu, tenaga, dan harta kepada sesama meski berada di tengah situasi yang sulit. Kebaikan-kebaikannya bukan politis, bukan pula penuh taktik untuk mendapatkan keuntungan. Ia membangun relasi berdasarkan kasih dan kepedulian. Karena itu marilah memohon kepada Allah sebagai sumber Hikmat dan hendaklah kiranya kita hidup di dalam Hikmat yang berasala dari Allah sehingga kita hidup dalam damai dan suka cita. 

Salam minggun XVII setelah Trinitatis, hari ini Allah memanggil kita untuk mempergunakan hikmat yang benar untuk merendahkan hati datang beribadah. Kiranya kita mendengar seruan Allah sumpah kita beroleh Firman dan pengampunan...

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua.. Amin 🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?