Rabu, 18 September 2024

Berani menyatakan yang benar - Kebenaran adalah Awal dari kebahagiaan - kisah para rasul 15 : 1 - 11

Selamat pagi ... 
Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 15 : 4
Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
Kisah Para Rasul 15 : 5
Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
Kisah Para Rasul 15 : 6
Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Kisah Para Rasul 15 : 7
Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
Kisah Para Rasul 15 : 9
dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
Kisah Para Rasul 15 : 10
Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
Kisah Para Rasul 15 : 11
Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."


Saudara saudari yang terkasih, ada pepatah Batak mengatakan "Habonaron do mula ni Hasonangan/Kebenaran adalah pangkal kebahagiaan" 
Salah satu tanggung jawab orang percaya atau identitas hidup orang ber_Iman adalah harus berani menyatakan KEBENARAN meskipun menjadi di benci. Setiap orang percaya harus berani mengambil sikap untuk mempertahankan kebenaran demi untuk kemuliaan Allah, harus lebih takut kepada Allah dari pada kepada dunia/manusia, terutama ketika ada gugatan terhadap kebenaran pengajaran atau doktrin..

Sesungguhnya jikalau kita lihat dari hal yang mendasar, Kekristenan yang lahir di dunia ini berlatar belakang Yudaisme, ke_Kristenan itu tidak diterima dan dipahami secara utuh terlebih tentang kebenaran akan anugerah Keselamatan. Masih ada yang berpegang pada hukum Musa tentang keselamatan melalui sunat (1). Tentu saja Paulus dan Barnabas berdebat tentang pandangan ini. Karena diskusi tak dapat diselesaikan, mereka naik banding ke Yerusalem, tempat rasul-rasul. Ternyata di Yerusalem pun masih ada orang yang berpendapat serupa (5). Maka terjadilah pembahasan yang begitu memanas lewat suatu persidangan. 
Dalam hal ini sebagai Rasul yang baik dan berdiri teguh di atas Firman akhirnya Petrus tampil dan menegaskan bahwa semua orang, Yahudi maupun non-Yahudi, diselamatkan atau di benarkan di hadapan Allah adalah hanya oleh karena anugerah Allah melalui Iman kepada Yesus Kristus (9, 11). Keselamatan diperoleh tidak karena Ber_Iman plus (+) tindakan. Jika sebelumnya setiap orang non-Yahudi yang akan masuk ke dalam kumpulan orang percaya harus memberi diri di sunat, maka di dalam Yesus Kristus tradisi itu tak berlaku lagi. Memelihara tradisi agama tidak akan membuat orang lebih dekat pada keselamatan sebab keselamatan tidak didasarkan pada aktivitas religius atau aturan yang baku tentang agama yang tidak mendasar dari Kebenaran. Jika kita juga mengatakan perlu ada tindakan untuk melengkapi Iman maka sesungguhnya kita menodai Injil dan menempatkan diri di bawah murka Allah. 
Dalam hal ini kita harus belajar bahwa Rasul Paulus dan Barnabas begitu tegas dan berani menjelaskan atau menceritakan bagaimana Tuhan bekerja melalui mereka dalam penginjilan kepada orang non-Yahudi (12) dan hendaklah setiap kita orang percaya juga harus berani menyatakan kebenaran. Bahkan bukan hanya mereka Yakobus pun turut bicara, mendukung Paulus, Barnabas, serta Petrus untuk menyatakan kebenaran Injil akan anugerah Keselamatan (13-21).

Saudara saudari, Salah satu motto dari Dr. Martin Luther adalah HERE I STAND/disini saya berdiri, sesungguhnya ini juga adalah ungkapan Iman yang benar yang berarti Luther rela mati demi kebenaran, apapun yang terjadi harus tetap berdiri di atas kebenaran, dalam perikop ini Paulus, Barnabas, Petrus, dan Yakobus memperjuangkan kebenaran mengenai anugerah KESELAMATAN, mereka sungguh berani dan sangat tegas berdiri di atas kebenaran untuk membuka mata banyak orang akan kebenaran yang sesungguhnya. Kiranya kita pun mau belajar memahami dasar-dasar Iman kita agar kita dapat membedakan manakah ajaran yang benar dan yang tidak, manakah Gereja yang harus kita percaya dan tidak, sebab saat ini orang sudah berlomba lomba dalam mendirikan Gereja sesuai dengan nama masing masing hanya oleh karna perbedaan pendapat, sesungguhnya kebenaran akan Allah tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang, maka jangan kita menjadikan selera di atas kebenaran. Sudah seharusnya juga kita harus bangkit memperjuangkan yang benar, kita sebagai Gereja Lutheran sudah saatnya kita harus mengungkapkan pengajuan kita tentang Allah Tritunggal agar kita juga dapat menolong orang lain bila mereka bimbang akan kebenaran mengenai anugerah Keselamatan.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua, Amin 🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?