Senin, 29 September 2025

Bagaimana seharusnya kita hidup bagi Allah? - Roma 6 : 1 - 13

Selamat pagi 
Firman Tuhan untuk kita
Roma 6 : 1
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Roma 6 : 2
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Roma 6 : 3
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Roma 6 : 4
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Roma 6 : 12
Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Saudara saudari, dalam bacaan Firman untuk kita hari ini, dapat kita mengerti bahwa Paulus membuka pasal 6 dengan mengemukakan persoalan krusial, yaitu jika kita diselamatkan daripada keberdosaan karena anugerah Allah, bolehkah kita berbuat dosa supaya anugerah itu makin bertambah banyak? (1). Pertanyaan ini mungkin merupakan pertanyaan yang memenuhi benak orang Yahudi ketika mereka mendengar perkataan Paulus dalam Roma 5:20-21. Mungkin pertanyaan tersebut juga ada dalam pikiran kita ketika membaca bagian itu. Paulus menjawab dengan lugas: "Sekali-kali tidak!"

Apakah yang menjadi alasan Paulus? 
Karena kita telah mati bagi dosa (2-8, 11). Mati bagi dosa berarti menyalibkan keinginan daging kita karena Kristus telah menanggung dosa umat manusia di Golgota (3-5), mematikan manusia lama dan tidak menjadi budak dosa (6), terbebas dari dosa (7), tidak membiarkan dosa berkuasa atas hidup kita (12), tidak menyerahkan diri untuk berdosa (13). Jadi, dampak dari anugerah keselamatan Allah adalah kita telah mati bagi dosa.

Jika di dalam Kristus kita telah mati bagi dosa, bagaimana mungkin kita masih bisa hidup dalam kubangan dosa? Paulus ingin menegaskan, sebagai orang-orang yang telah menerima anugerah keselamatan dari Allah, kita tidak akan betah hidup dalam keberdosaan karena kehidupan oleh anugerah merupakan fase baru hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus (11).

Bagaimana seharusnya kita hidup bagi Allah? Yaitu, hidup dalam kasih karunia (14) dan tidak menyerahkan diri kepada perbuatan dosa (12-13), melainkan hidup berserah kepada Allah serta siap sedia kapan pun waktunya dipakai oleh-Nya (13). Itu sebabnya, berdasarkan penjelasan Paulus ini, jika ada orang yang menyebut dirinya Kristen, tetapi masih betah dan senang hidup dalam lumpur dosa, kesungguhan imannya patut dipertanyakan.

Orang yang sungguh-sungguh percaya Kristus tidak akan merasa nyaman berbuat dosa dalam hidupnya. Sebab, orang percaya tidak lagi berada di bawah kutuk dan kuasa dosa, melainkan di bawah kasih karunia Allah. Bagaimana dengan kehidupan Anda?

Kita tidak lagi hidup dengan mengejar hasrat dan hawa nafsu yang sia-sia, melainkan rindu untuk memuliakan Dia (11). Di tengah dunia ini, Roh Kuduslah yang akan menolong kita untuk hidup sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Kristus bagi kita.

Maka dari itu, mengasihi Allah dengan hak istimewa yang telah diberikan kepada kita untuk hidup dalam kebenaran, melalui keterbukaan dalam relasi yang penuh sukacita bersama Dia, harus menjadi hasrat terdalam dari jiwa kita. Tinggalkanlah dosa, jangan bermain-main dengan kasih karunia Allah. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk hidup bagi Allah!


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🏻🙏🏻

Minggu, 28 September 2025

Allah adalah sumber pertolongan dan keselamatan kita

Selamat pagi
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 68 : 5
Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!
Mazmur 68 : 20
Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita.
Mazmur 68 : 36
Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah!

Saudara saudari, Mazmur 68 ini dimulai dengan seruan yang menyatakan bahwa Tuhan adalah Pahlawan Ilahi yang menyatakan kemenangan-Nya dan karya keselamatan-Nya bagi umat-Nya. Fokus dari mazmur ini adalah tindakan Allah atas bangsa-bangsa yang menghadang Tuhan dan umat- Nya memasuki Kanaan dan mendirikan Bait-Nya yang kudus. 

Secara garis besar, ayat 1-19 berbicara tentang karakter dan karya Tuhan yang adalah Penyelamat Israel. Ia membimbing umat-Nya melintasi padang gurun, mengalahkan musuh-musuh-Nya dan terus melangkah maju menuju gunung kediaman-Nya. Secara lebih terinci, mazmur ini dapat dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut:
1. Seruan agar Tuhan bangkit melaksanakan penghukuman (ayat 2-4)
2. Panggilan untuk memuji Tuhan yang telah menjadi pembela bagi yang lemah (ayat 5-7)
3. Pengagungan keperkasaan Tuhan yang membela, memulihkan, dan memenuhi kebutuhan umat-Nya yang tertindas (ayat 8-11);
4. Kekaguman terhadap firman Tuhan yang penuh kuasa, yang tidak dapat dihalangi oleh apa pun (ayat 12-15); dan
5. Kesadaran Israel sebagai bangsa yang dipilih untuk menjadi representasi pemerintahan Allah di bumi (ayat 16-19). 

Perjalanan hidup Kristen bisa digambarkan sebagai perjalanan di padang gurun yang penuh kesulitan dan tantangan. Namun karena Allah menyertai dan bahkan berperang bagi kita dalam menghadapi musuh yang mau menghambat bahkan menghancurkan kita, kita tidak perlu menjadi khawatir atau putus asa. Sebab Allah ada bersama kita. 
Apa kesulitan hidup yang Anda hadapi sebagai anak-anak Allah? 
Ingatlah bahwa Yesus sudah menang terhadap dosa dan maut! Bersama-Nya, kita juga telah menang.

Oleh karena itu, melalui mazmur ini, kita diajar untuk:
1. Melihat Allah sebagai Pahlawan yang perkasa, yang memiliki kelembutan hati seorang bapa terhadap mereka yang lemah (ayat 5-7);
2. Menyadari keberadaan diri kita yang tidak berdaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan yang memberikan keselamatan;
3. Menyadari panggilan kita sebagai tentara Allah yang dipanggil untuk membawa kabar baik dengan penuh kemenangan (ayat 12).


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Sabtu, 27 September 2025

Penjelasan Evangelium Minggu XV setelah Trinitatis - LUKAS 16 : 19 - 31

Evangelium Minggu XV setelah Trinitatis
 LUKAS 16 : 19 - 31
Saudara saudari, topik khotbah kita pada hari ini berbicara tentang Lazarus dan orang kaya. 
Setelah kita selesai membaca FirmanNya. 
Apakah yang menyebabkan si orang kaya menderita sengsara di alam maut (23)? 
Dalam perumpamaan ini tidak disebutkan secara spesifik apakah dosa dan kesalahan si orang kaya tersebut. Sebab yang disebutkan bahwa semasa hidupnya, si orang kaya itu setiap hari bersukaria dalam kemewahan (19), sementara seorang pengemis bernama Lazarus terbaring di dekat pintu rumah orang kaya itu (20). 
Tragis bukan? 
Si orang kaya yang bersukaria setiap hari tidak peduli pada si pengemis, yang tubuhnya penuh borok itu. Sampah, sisa-sisa makanan si kaya pun sulit didapatkan oleh Lazarus, si pengemis (21). 

Sesungguhnya,masalah orang kaya di dalam perumpamaan ini adalah hati yang beku, sebab Ia sama sekali tidak peka akan kebutuhan orang di sekelilingnya. Hati yang membeku itu hanyalah dimiliki oleh orang yang seluruh hidupnya dikuasai oleh diri sendiri dan kesenangannya, yaitu hidup mementingkan diri sendiri, tidak bertobat. 

Orang kaya itu hidup berkelimpahan (ayat 19) dan hidupnya penuh dengan ke Berfoya-foyaan serta tidak sedikit pun ia peduli akan seorang pengemis yang hadir setiap hari di dekat pintu rumahnya. Pengemis itu tidak memiliki apa-apa bahkan untuk makan saja ia telah menantikan remahremah atau sisa dari meja orang kaya tersebut, namun ia tidak beroleh. Bahkan pengemis itu dinajiskan oleh anjing-anjing yang menjilati boroknya. dan yang lebih mengerikan lagi sebenarnya si orang kaya itu mengenal nama si pengemis itu, Lazarus (ayat 24). Jadi dapat di simpulkan bahwa ketidakpedulian orang kaya itu bukan karena ia tidak pernah melihat atau bertemu dengan Lazarus melainkan karena ia mengeraskan hati untuk tidak mempedulikannya.

Kesempatan di dunia ini ada batasnya, demikian juga dengan penderitaannya. Lazarus mati dan diangkat malaikat untuk menikmati apa yang tidak pernah dinikmatinya sebelumnya di dunia ini, yaitu kasih dan perhatian, kepedulian terhadap nasibnya. Orang kaya itu mati juga dan sekarang dalam keadaan menderita luar biasa. Sekarang orang kaya itu merasakan bagaimana penderitaan yang dialami Lazarus dahulu, bahkan saya percaya lebih lagi daripada yang dirasakan Lazarus. Sekarang orang kaya itu merasakan betapa sengsaranya tidak dipedulikan Allah! Bukan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Sungguh tidak ada yang dapat mencairkan kebekuan hati, kalau itu adalah pilihan yang disengaja, meskipun kebangkitan orang mati terjadi di depan mata (ayat 31), sebab hati yang beku hanya dapat di cairkan oleh kuasa FirmanNya lewat kita mendengar Firman.

Law - Hukum

𝟭. 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗸𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝘁𝘂𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗯𝘂𝗱𝗮𝗸 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘀𝗲𝗵𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗸𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗵𝗲𝗻𝗱𝗮𝗸 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗼𝗹𝗼𝗻𝗴 𝘀𝗲𝘀𝗮𝗺𝗮.

𝟮. 𝗞𝗲𝗯𝗲𝗿𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗸𝗮𝘆𝗮𝗮𝗻 𝗵𝗲𝗻𝗱𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗽 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗶𝘀𝗸𝗶𝗻 𝗶𝘁𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗮𝗹𝗮𝘀 𝘀𝗲𝗵𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮 𝗸𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗮𝘂 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗲𝗱𝘂𝗹𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮.

3. Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa menjadi kaya itu dosa. Masalahnya adalah apakah kekayaan itu menguasai diri kita? Apakah kekayaan itu kita gunakan untuk mempedulikan sesama dan mengasihi Tuhan? Alkitab selalu mengingatkan agar kita tidak terjebak dan tergoda oleh materi sehingga berakhir binasa. Sebab, jika tidak memprioritaskan Allah dan sesama untuk dikasihi, sesungguhnya kita sedang menuju 𝙠𝙚𝙗𝙞𝙣𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣.


.•♫•♬•𝗚𝗼𝘀𝗽𝗲𝗹_INJIL.•♬•♫•.

Tuhan berbicara kepada kita lewat Injil, di dalam Injil Allah bekerja lewat pribadiNya bagi kita untuk : 

1. Memanggil-mengumpulkan 

2. Menerangi, dan

3. Memampukan untuk menghidupi Injil - memelihara hukum. 


Pertanyaan lewat kisah ini. 

Apakah kisah ini ingin memperlihatkan bahwa Tuhan tidak menyukai orang kaya sementara orang miskin diperkenan Allah? 𝙅𝙚𝙡𝙖𝙨 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠.

𝙎𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙔𝙚𝙨𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙩𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖, 𝙢𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙗𝙙𝙞 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝙙𝙪𝙖 𝙩𝙪𝙖𝙣. 𝙆𝙚𝙩𝙞𝙠𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙏𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖, 𝙢𝙖𝙠𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙩𝙖 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙜𝙪𝙣𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙮𝙖𝙣𝙞 𝘿𝙞𝙖, 𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙡𝙚𝙬𝙖𝙩 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙨𝙖𝙢𝙖. 𝙉𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙠𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙩𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙩𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖, 𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙢𝙖𝙣𝙛𝙖𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙠𝙖𝙮𝙖, 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙜𝙖𝙡𝙖 𝙙𝙤𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙨𝙚𝙢𝙗𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙞𝙩𝙖.

Jadi, hendaklah setiap orang percaya, seharusnya dan sesungguhnya harus hidup dalam Hukum yang terutama, yaitu mengasihi Allah dan sesama seperti diri sendiri sebab dengan demikianlah Firman Allah akan di genapi "Menjadikan hidup sebagai persembahan yang hidup dan kudus karna Kristus telah mati untuk kita".


Tuhan tolong kami untuk menerima InjilMu dan mensyukuri setiap anugerahMu. 

 

𝗦𝗮𝗹𝗮𝐦 𝗺𝗶𝗻𝗴𝗴𝘂 𝗫𝗩 𝘀𝗲𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝗧𝗿𝗶𝗻𝗶𝘁𝗮𝘁𝗶𝘀

Note : Hanya hati yang masih mau mendengar suara Tuhan akan mampu mendengar jeritan orang lain. Jangan sampai hatimu beku! 


#𝐕𝐝𝐦𝐚

Jumat, 26 September 2025

Allah memberkati setiap umatNya untuk menjadi berkat bagi sesama

Selamat pagi 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 67 : 2
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,
Mazmur 67 : 4
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Mazmur 67 : 5
Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
Mazmur 67 : 6
Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Mazmur 67 : 8
Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!

Saudara saudari, Mazmur ini adalah merupakan nyanyian syukur atas segala berkat Allah yang diberikan kepada bangsa Israel pada perayaan panen raya. Pada perayaan ini, mereka berkumpul dari seluruh wilayah untuk bersyukur dan berdoa memohon agar berkat yang mereka terima dapat menghasilkan dampak yang lebih besar kepada bangsa-bangsa lain, melampaui lokalitas waktu dan tempat pada saat itu. Mazmur ini termasuk juga menjadi suatu nyanyian syukur yang mewarisi panggilan Abraham yang diberkati untuk menjadi berkat bagi segala kaum di muka bumi (Kej. 12:3). Jadi, permohonan pemazmur agar Allah memberkati umat-Nya (ayat 2) adalah bermotivasikan agar semua bangsa mengenal Allah, menikmati berkat keselamatan-Nya, dan merasakan pemerintahan Allah yang adil (ayat 3,5). Pada akhirnya, pemazmur berharap agar semua bangsa bersyukur dan bersukacita karena Allah (ayat 4-6).

Dari mazmur ini kita harus belajar agar tidak menjadi umat yang berpusat pada diri sendiri, yang hanya melihat berkat Allah seputar kebutuhan hidup sehari-hari atau jaminan masa depan pribadi. Ingatlah bahwa berkat Allah dihadirkan kepada Anda dan melalui Anda untuk orang lain. Berkat Allah lebih luas dari panen melimpah. Berkat Allah nyata juga saat orang-orang di ujung bumi mengenal Juruselamat mereka dan saat mereka menerima perlakuan adil dari sesama.

Allah sungguh baik! Ia senantiasa memberkati kita. Karena itu, kita harus berpegang pada perintah-Nya. Menaati perintah Allah tidaklah berat jika dilakukan dengan hati yang tulus. Ketika dipanggil, hendaklah kita menjawab panggilan-Nya. Tuhan hendak menyatakan kemuliaan-Nya lewat hidup kita agar menjadi saksi Kristus dan saluran berkat kepada sesama. Belajarlah bersyukur setiap hari.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Rabu, 24 September 2025

Tuhan adalah sumber pengampunan dan Berkat

Selamat pagi. 
Firman Allah untuk kita. 
Mazmur 65 : 4
karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya.
Mazmur 65 : 4
karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya.
Mazmur 65 : 6
Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami, Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh;
Mazmur 65 : 11
Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.

Saudara saudari, Berkat yang berkelimpahan telah Tuhan sediakan bagi umat yang hidup serasi dengan-Nya. Ia tahu persis apa yang manusia perlukan secara utuh. 

Renungan pada hari ini adalah Mazmur nyanyian syukur atas berkat dan pertolongan Tuhan bagi bangsa Israel. Perasaan nyaman, aman, dan tentram yang mengalir dalam lagu ini bersumber pada relasi mereka dengan Tuhan. Relasi yang indah ini dapat terbentuk karena Dia yang dihormati, dipercaya, dan bekerja secara univesal melintasi batasan wilayah dan sejarah, secara khusus memperhatikan tanah perjanjian yang diberikan kepada umat-Nya (ayat 6c, 9, 10). Ini merupakan relasi yang sangat istimewa karena Dia yang mencipta dan menopang alam semesta, yang mengendalikan pergolakan antara bangsa-bangsa dan menaklukkan berbagai kekuatan yang menakutkan (ayat 7-8), mengindahkan serta memberikan kesuburan yang melimpah kepada mereka (ayat 10-14).

Mazmur ini berpusatkan pada pengampunan Allah atas pelanggaran dan dosa umat-Nya, serta pemulihan yang Allah anugerahkan kepada mereka (ayat 2-5). Oleh keadilan-Nya, Ia telah menjawab doa pengakuan dosa umat, dan menyelamatkan mereka (ayat 6). Dan Allah menunjukkan kehidupan yang baru setelah pengampunanNya yaitu, Suatu pujian kebesaran Allah atas ciptaan-Nya, khususnya tanah Perjanjian yang telah mengalami berkat Allah yang melimpah, kesuburan, dan keberhasilan panen (ayat 7-14). 

Jadi, marilah kita naikkan puji dan syukur kepada Allah untuk kemurahan dan kasih setia-Nya. Mungkin kegagalan yang kita alami saat ini adalah akibat dosa-dosa yang terus menerus kita perbuat tanpa penyesalan di hadapanNya. Ingatlah pemulihan dari Allah masih dimungkinkan jikalau kita bertobat. Allah menunggu pertobatan kita. Jadi tunggu apa lagi? 
Marilah Segera nengakui segala dosa dan mengharapkan pemulihan-Nya. Tuhan akan mengampuni dosa-dosa dan memulihkan hubunganNya dengan kita. Dia juga akan memulihkan dan memberkati kehidupan keseharian kita.
Pujilah Tuhan hai jiwaku karena Dia senantiasa melakukan perbuatan ajaib dalam hidupmu!

Kiranya kasih setia Allah Bapa Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Selasa, 23 September 2025

Pangarimpunan Jamita Minggu XV Dung Trinitatis "Lukas 16:19-31"

 

Evangelium : Lukas 16 : 19 – 31

Thema : TANGIAN MA HITA DI HATA NI DEBATA.

Ø Ai hona uhum do angka naso manjangkon hataNa.

ü  Aha do hata Nai ? Yoh 1:1,14; Roma 1:16-17.

ü  Aha do poda ni Debata marhite hataNa ? 5 musa 6:4-5; Matius 22:37,39.

ü  Mamora di arta portibi alai molo dang tangi di soara ni Debata laho mangurupi angka na dangol, tudos ma i na hurang porsea di hata ni Debata, jala manulak suara ni Tondi Porbadia Rom 8:28. Alani ndang pantas angka na porsea gabe sigotil monis.

 

Ø Asa dapotan hangulan salelengna hita

o  Ndang boi marsiboanan manang marsiboncengan tu Surgo ianggo so holan na manjalo hata ni Debata.

Hangoluan saleleng ni lelengna di lehon Debata do i tu ganup angka na olo manjalo hataNa Yoh 11:25’, mian di bagasan hamubaon ni roha jala, jala manongtong marpangkirimon tu Debata, lumobi ma mangulahon nasa na denggan maradophon dongan jolma songon tanda mauliate ni roha maradophon Debata siala denggan ni basaNa Kol 3:23; Mat 25:40..

Sabtu, 20 September 2025

Menjadi pendoa dan Hidup di dalam Doa yang benar

Selamat hari Minggu.
FirmanNya untuk kita 
1 Timotius 2 : 1
Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
1 Timotius 2 : 2
untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.
1 Timotius 2 : 3
Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita,
1 Timotius 2 : 4
yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
1 Timotius 2 : 8
Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
1 Timotius 2 : 9
Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
1 Timotius 2 : 10
tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.

Saudara saudari, dalam suratnya kepada Timotius, nasihat pertama yang Paulus berikan kepadanya adalah tentang doa (1). Ia mendorong agar Timotius menggerakkan seluruh jemaat untuk menaikkan permohonan doa syafaat, dan ucapan syukur (1). Semua itu dipanjatkan bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan semua orang dan para pemimpin-pemimpin (1-2). Alasan pertama yaitu agar jemaat di Efesus dapat hidup tenteram dalam kesalehan dan kehormatan (2). Dengan mendoakan, umat Allah sesungguhnya sedang mewujudkan kepedulian dan kesaksian yang baik. Selain itu, alasan kedua adalah karena itu dipandang baik dan berkenan kepada Allah (3). Doa-doa yang kita panjatkan berisi tentang pengakuan kita bahwa Allah yang berinisiatif menyelamatkan manusia berdosa melalui karya Kristus Yesus sehingga dapat menjadi kesaksian bagi banyak orang yang belum mengenal Allah (4-6). Dalam hal ini Paulus juga menegaskan bahwa untuk alasan yang sama itulah ia ditetapkan sebagai pemberita dan rasul Allah (7). Artinya, ketika kita berdoa bagi orang lain dan para pemimpin, doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah itu pun dapat menjadi kesaksian dan pemberitaan akan keselamatan dan kasih setia Allah bagi kita.

Martin Luther pernah berkata: "Menjadi orang Kristen tanpa berdoa adalah bagaikan hidup tanpa bernafas" (Being a Christian without praying is like living without breathing). Dalam doa kita berkomunikasi secara pribadi dengan Allah. Melalui pernyataan ini, kita harus memahami bahwa 
1. Doa sangat penting dan berperan dalam segala aspek kehidupan, doa bukanlah hanya sebagai atribut kerohanian pribadi belaka. Paulus meminta Timotius untuk berdoa syafaat bagi semua orang (1-2), kemudian merinci semua pihak yang disebutkan di teks ini berkaitan erat dengan jemaat dan kehidupan pelayanan. 
2. Doa dijabarkan sebagai meminta hal-hal baik dan berkenan kepada Allah. Penjelasan ini sangat berbeda dengan pemahaman populer nonkristiani yang menjadikan doa sebagai alat untuk mempengaruhi Allah. Sebab Penentu utama dari pokok doa yang perlu dipanjatkan oleh setiap orang percaya adalah apa yang baik dan berkenan kepada Tuhan, bukan yang dianggap baik oleh si pendoa "ihat doa bapa kami". 

Tentu nasihat Paulus kepada Timotius itu masih berlaku bagi kita sampai saat ini. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyakan dari kita masih kurang dalam hal berdoa. Terlebih lagi kita sering berdoa hanya bagi diri sendiri dan orang-orang yang kita kasihi. Kita kurang peduli kepada tujuan Allah bagi semua orang; kerap kali kita lebih berfokus kepada tujuan kita sendiri.

Oleh sebab itu, mulailah kita belajar berdoa bagi orang lain, bagi pemerintah dan bangsa ini. Kita juga perlu berdoa bagi orang-orang yang sepertinya tidak ada kaitannya dengan kita, yakni bagi bangsa-bangsa lain. Bahkan lebih jauh dari itu, kita perlu belajar berdoa bagi orang orang yang selama ini kita benci atau membenci kita. Panjatkanlah permohonan doa syafaat, dan ucapan syukur bagi mereka semua. Dengan begitu, kita dapat mencapai tujuan yang Allah kehendaki, ketimbang tujuan kita sendiri.

Jika pada ayat sebelumnya Paulus menasihatkan tentang isi doa, maka kali ini Paulus juga melengkapinya dengan menjelaskan tentang sikap doa dan ibadah yang benar.

Pertama, dia menasihatkan kepada kaum laki-laki agar ketika mereka berdoa, mereka melakukannya dengan tangan yang suci, tanpa amarah dan perselisihan (8). Rupanya sering terjadi pertengkaran di antara mereka, karena munculnya berbagai ajaran sesat dalam ibadah jemaat. Oleh sebab itu, Paulus memperingatkan mereka untuk mempunyai sikap hati yang tenang, hening, damai, bersih, dan berfokus saat berdoa.

Tak ada gunanya berdoa kepada Allah jika mereka masih mencemari diri dengan dosa. Kesucian hidup sungguh-sungguh sangat diperlukan, supaya doa-doa itu berkenan kepada Allah.

Kedua, Paulus juga menasihati kaum perempuan. Perhatian pertama Paulus adalah mengenai dandanan. Yang dimaksudkan di sini bukanlah gaya rambut, perhiasan, pakaian, atau sesuatu yang berkaitan dengan penampilan luar (9). Yang dimaksudkan oleh Paulus adalah hendaknya perempuan berdandan dengan kesopanan, kesederhanaan, dan perbuatan baik (10). Jadi, apa yang mempercantik seorang perempuan bukan hal-hal lahiriah, melainkan hal-hal batiniah.

Perhatian kedua Paulus adalah mengenai perilaku. Menurut Paulus, ada baiknya perempuan mempunyai sikap penurut dan tidak sok tahu (11). Sebab pada zaman itu, perempuan menerima ajaran Kitab Suci melalui ayah atau suaminya. Jadi, sikap yang benar saat ibadah adalah berdiam diri (12).

Bagaimana dengan kita yang hidup pada zaman sekarang? Apakah sikap kita dalam berdoa dan beribadah sudah benar? Mungkin banyak di antara kita yang masih belum membereskan hidup dan hati kita sebelum datang kepada Tuhan. Bahkan, kita lebih mementingkan penampilan luar ketika datang beribadah. Kita lupa bahwa Tuhan menghendaki kesucian, kebaikan, dan kepatuhan untuk datang kepada-Nya.

Oleh sebab itu, marilah kita mulai membereskan hati kita, berdandan dengan kebaikan dan kesederhanaan, serta berdiam diri di hadapan-Nya, sehingga ibadah dan doa-doa kita berkenan kepada Tuhan.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?