Jumat, 16 Agustus 2024

Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat - Matius 4 : 1 - 11 - Acara Ibadah Muda Mudi GKLI

 

Acara Ibadah Muda Mudi GKLI

 

1.     BERNYANYI DARI KIDUNG JEMAAT NO. 18 : 1 -  3 (ALLAH HADIR BAGI KITA)

1. Allah hadir bagi kita dan hendak memb'ri berkat,
melimpahkan kuasa RohNya bagai hujan yang lebat.

           Reff : Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
                Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

2. Allah hadir, sungguh hadir di jemaatNya yang kudus;
oleh kasih-kurniaNya biar kita ditebus.

           Reff : Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
                Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

3. Allah hadir! O, percaya dan berdoa padaNya
agar kita dikobarkan oleh nyala kasihnya.

           Reff : Dengan Roh Kudus, ya Tuhan, umatMu berkatilah!
                Baharui hati kami; o, curahkan kurnia.

2.     DOA PEMBUKA

Bapa kami yang ada di Surga, terpujilah di Kau yang Kudus yang telah mempersatukan kami pada malam hari ini, kini kami akan mendengarkan Firman mu yang Kudus, kiranya Ajar dan didik lah kami, dan peliharalah Iman kami, agar kami sepenuhya memberikan hidup kami kepadaMu sehingga kami menjadi pemuda/i yang setia kepadaMu. Kami juga berdoa pada malam hari ini, terimakasih karena Engkau telah mengantarkan kami ke peringatan hari kemerdekaan Negara Indonesia yang ke 79, dan secara Khusus juga kami sangat berterimakasih atas kemerdekaan Jiwa kami dari perbudakan Iblis, Engkau telah menebus kami dan membawa kami kepada Anugerah yang Engkau berikan kepada kami.

Bapa di surga, pada malam hari ini saudara saudara kami yang tidak bisa datang, berkatilah mereka dan ingatkanlah mereka supaya mereka juga mengingat dan memberikan waktunya di hari yang akan datang agar kami bersama sama di tempat ini untuk dengar dengar an FirmanMu, orang tua kami berkatilah mereka dan berilah panjang umur. Terpujilah Engkau yang kudus. Amin.

 

3.     BERNYANYI DARI KIDUNG JEMAAT NO. 64 : 1 – 3 (Bila ku lihat bintang Gemerlapan)

1. Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

2. Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
'ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

3. Pabila nanti Kristus memanggilku, sukacita amatlah besar,
kar'na terkabullah yang kurindukan: melihat Dikau, Tuhanku akbar.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

 

4.     Topik Renungan

Nats        : Matius 4 : 1 – 11                                                                (Hal. 125)

Thema    : Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat     (Doa Bapa kami)

Tujuan   : Supaya anak remaja/pemuda dan pemudi percaya bahwa :

1.     Yesus adalah Juruselamat kita dari seluruh hal hal jahat yang menyerang tubuh dan jiwa kita akibat dosa.

2.     Di dalam nama Yesus kita memohon kepada Bapa untuk membebaskan kita dari segala bahaya khususnya yang berasal dari iblis.

Hafalan   : Doa Bapa kami – permohonan ketujuh beserta maksudnya, Matius 26 : 41;

                   1 korintus 10 : 13

5.     Bernyanyi dari kidung Jemaat No. 402 : 1 – 3 (

1. Kuperlukan Jurus'lamat, agar jangan 'ku sesat;
s'lalu harus kurasakan bahwa Tuhanku dekat.

         Reff : Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;
               Bila Tuhanku membimbing, 'ku di malam pun tent'ram.

2. Kuperlukan Jurus'lamat, kar'na imanku lemah.
HiburanNya menguatkan; sungguh tiada bandingnya.

         Reff : Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;
               Bila Tuhanku membimbing, 'ku di malam pun tent'ram.

3. Kuperlukan Jurus'lamat dalam langkah juangku;
siang malam, suka duka dengan Tuhan kutempuh.

         Reff : Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;
               Bila Tuhanku membimbing, 'ku di malam pun tent'ram.

4. Kuperlukan Jurus'lamat, agar 'ku dibimbingNya
melintasi arus Yordan ke Neg'ri Bahagia.

          Reff : Maka jiwaku tenang, takkan takut dan enggan;
                Bila Tuhanku membimbing, 'ku di malam pun tent'ram.

6.     Doa Penutup + Doa Bapa Kami

7.     Latihan Koor

 

Kamis, 15 Agustus 2024

Tetaplah percaya kepada Yesus meskipun resikonya harus di benci, atau kehilangan nyawa sekalipun - Kisah para rasul 4 : 13 - 31

Selamat pagi. 

Firman Allah untuk kita. 
Kisah Para Rasul 4 : 14
Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.
Kisah Para Rasul 4 : 16
dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.
Kisah Para Rasul 4 : 17
Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu."
Kisah Para Rasul 4 : 19
Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
Kisah Para Rasul 4 : 21
Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.

Saudara saudari yang terkasih, dengan mata, manusia dapat melihat segala sesuatu. Namun mata rohani yang tertutup dosa sulit melihat kebenaran. Dalam kondisi demikian, orang jadi lebih suka menolak dan menindas kebenaran. 

Inilah yang terjadi pada pemimpin agama Yahudi. Mereka mengalami kebutaan rohani sehingga mata hati mereka begitu gelap hingga tak bisa melihat karya Allah yang sedang bekerja di tengah-tengah mereka. Mereka tidak melihat dan bahkan menolak fakta kebenaran dan kuasa murid-murid Yesus dalam bersaksi, karena mereka hanya orang biasa dan tidak terpelajar (13). Para pemimpin agama Yahudi juga menolak fakta yang tidak terbantahkan dan yang jelas terbentang di depan mereka, yaitu bahwa orang yang lumpuh sejak lahir itu telah sembuh total secara ajaib. Padahal semua fakta itu menunjukkan bahwa Yesus hidup dan saat itu bekerja melalui Roh Kudus-Nya. 

Kebencian terhadap Yesus, kekerasan hati, dan kebutaan mata rohani menghalangi mereka untuk melihat kebenaran yang telah terjadi itu. Akibatnya, mereka hanya bisa terheran-heran akan kuasa dan keberanian Petrus dan Yohanes dalam melakukan mukjizat. Bukannya menerima kebenaran, mereka malah memberikan intimidasi agar kebenaran tentang Yesus tidak tersebar semakin luas (17) dan ini adalah kebencian yang memunculkan rasa tidak percaya akan kuasa Allah. Mereka Menghadapi intimidasi Mahkamah Agama, tetapi Petrus dan Yohanes tetap memilih untuk menaati Allah, apa pun risikonya. Karna tidak mungkin bagi mereka untuk tidak bersaksi tentang apa yang mereka telah lihat dan dengar mengenai Tuhan Yesus, sebab hanya Allah lah yang mampu menyelamatkan orang yang percaya kepada-Nya dengan penuh Anugerah kasih setia_Nya.

Memilih untuk menaati Allah di tengah lingkungan yang tidak mengenal Kristus atau minoritas seperti kita saat ini tidaklah mudah. Bisa jadi malah mengundang risiko bahkan kebencian bagi orang lain. Namun ingatlah, kita harus tetap teguh pada Iman yang benar, karena hidup kita sudah ditebus dan harganya telah lunas dibayar oleh curahan darah Yesus Kristus di kayu salib. Karena itu kita sudah menjadi milik Kristus sepenuhnya. Maka seharusnyalah tak ada kompromi dan tak ada pemikiran untuk meninggalkan Kristus. Meski harus di benci, di siksa ataupun nyawa menjadi resikonya, tetaplah Kristus yang harus kita pilih, bukan yang lain. Sebab Yesus Kristuslah kemenangan kita. Raja di atas segala Raja. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak da  Roh Kudus memelihara kita semua. 
Amin 🙏🙏

Rabu, 14 Agustus 2024

Kita Adalah anak Allah BUKAN budak Iblis - Galatia 4 : 4 - 8

Selamat pagi. 

Firman Tuhan untuk kita. 
Galatia 4 : 4
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Galatia 4 : 5
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Galatia 4 : 6
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Galatia 4 : 7
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Galatia 4 : 8
Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.

Saudara saudari, sampai pada saat ini masih banyak orang Kristen di Indonesia yang memercayai kekuatan lain di luar Allah (memperhambakan diri kepada alah alah lain), misalnya kekuatan roh-roh tertentu atau berupa benda yang sering disebut jimat, pelaris, penjaga tubuh, obat obatan,pelet dan lain sebagainya. Kekuatan ini sering dipuja sedemikian rupa sehingga diadakan ritual-ritual khusus dengan sesajen yang dijadikan persembahan. Dan itu dilakukan sebagai upaya untuk mencari ketenangan atau keselamatan, terutama selama hidup.

Dalam suratnya, Paulus menyebut jemaat Galatia telah berlaku bodoh (Gal. 3:1). Mengapa demikian? Sebelum kedatangan Kristus, setiap orang berusaha mencari keselamatan dengan usahanya sendiri. Orang Yahudi, meski mereka merupakan anak perjanjian (Gal. 3:29), tetapi tampak tidak ada bedanya dengan hamba, karena mereka masih hidup dalam tuntutan dan pengawasan hukum Taurat (1, 2). Sedangkan orang Galatia sendiri hidup menghambakan diri pada roh-roh dunia yang lemah dan miskin. Mereka memelihara atau merayakan hari-hari tertentu atau waktu-waktu tertentu, supaya selamat di dalam hidupnya (9, 10). Padahal Paulus sudah pernah memberitakan kabar baik kepada mereka dengan gambaran yang sangat jelas tentang Yesus Kristus (Gal. 3:1). Berita itu adalah bahwa kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk membebaskan mereka dari semua tuan yang selama itu membelenggu mereka yang telah memperbudak mereka (Gal. 3:25-29). Dengan demikian mereka beroleh kasih karunia dari Allah, mereka diangkat menjadi anak Allah dan menjadi ahli waris keselamatan kekal yang selama itu mereka cari (4-7). Namun saat itu Paulus khawatir dengan kondisi orang-orang di Galatia (11), karena mereka telah menerima ajaran lain yang tampaknya seperti injil, tetapi bukanlah Injil yang sesungguhnya (Gal. 1:6). Akibatnya mereka kembali menghambakan diri kepada roh-roh dunia, melakukan segala bentuk keinginan Iblis tanpa sadar diri. 

Saudara saudari, keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada kita sebenarnya tidak hanya mencakup kehidupan kekal kelak, tetapi juga ketika kita hidup di dunia ini dan kini. Kita tidak lagi perlu mencari keselamatan hidup dengan cara kita sendiri atau dengan percaya kepada jimat-jimat atau melakukan ritual pada waktu-waktu tertentu. Dan jikalau itu kita lakukan maka kita menyia-nyiakan anugerah karya keselamatan yang dari Tuhan kita Yesus Kristus.. 

Sekarang sudah jelas dan pasti bahwa Keselamatan kita hanya ada di dalam Yesus Kristus, karena itu hiduplah di dalam tuntunan Roh kudus yang telah membebaskan kita dari perbudakan Iblis. Dan lakukanlah keinginan Roh, agar hidup kita menjadi persembahan yang hidup bagi Allah, yang menjadi sukacita bagi kita sesama dan kemuliaan bagi Tuhan Allah kita. 


Kiranya kasih setia Allah memelihara dan menolong kita semua... Amin

Selasa, 13 Agustus 2024

Allah sumber kesembuhan - Kisah para rasul 3 : 13 - 26

Selamat pagi. 


Firman Tuhan untuk kita hari ini. 
Kisah Para Rasul 3 : 15
Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
Kisah Para Rasul 3 : 16
Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
Kisah Para Rasul 3 : 19
Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,

Saudara saudari, dalam perikop kita hari ini, Banyak orang terheran-heran melihat kesembuhan Si Lumpuh. Mungkin mereka tidak habis pikir bagaimana kesembuhan itu dapat terjadi, padahal orang tersebut sudah lumpuh sejak lahir. Namun satu hal yang pasti bagi kerumunan orang di Bait Allah adalah Petrus dan Yohanes yang menyembuhkan orang lumpuh tersebut. Tentu saja kedua rasul tidak bermaksud seperti itu. Mereka sama sekali tidak memiliki andil dalam mukjizat penyembuhan itu. Keduanya hanyalah hamba Yesus yang bekerja untuk melanjutkan misi Kerajaan Allah di dunia.

Oleh karena itu, Kehebohan itu mendorong Petrus membuat pernyataan di Serambi Salomo bahwa Yesus yang telah dibunuh oleh para pemimpin agama dan orang Yahudi, namun telah dibangkitkan Allah Israel dari antara orang mati, itulah Penyembuh yang sesungguhnya (15-16). Pernyataan Petrus sangat mengejutkan orang banyak. Bukannya berhenti berbicara, malahan Petrus dengan lantang dan panjang lebar menjelaskan tentang janji dan nubuatan Allah mengenai kedatangan Mesias sebagai Juru Selamat manusia. Untuk tujuan itulah Yesus harus menderita, bahkan ditolak oleh bangsa sendiri (14, 18).

Petrus menyadari bahwa apa yang dikatakannya belum tentu dapat dipahami dan diterima oleh orang banyak. Dan yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat mengenal Yesus dan karya keselamatan-Nya. Memang mewartakan hal semacam ini tidaklah mudah. Sebab dibutuhkan keberanian yang besar dan kesiapan untuk mati sebagai martir. Tetapi, Petrus tidak peduli dengan keselamatannya. Ia sepenuhnya menyerahkan hidupnya hanya kepada Allah saja. Ia berharap orang yang mendengar khotbahnya menyadari kesalahan dan mengambil tindakan pertobatan (19-20) memberi hidupnya secara total kepada Allah. 

Saat ini, Kita semestinya harus bersyukur karena Allah dalam Kristus mengasihi kita dan mau mengampuni segala dosa kita. Karena itu, janganlah kita menunda-nunda untuk percaya kepada Yesus Kristus. Sebab Allah telah menetapkan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan menuju surga. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin 🙏

Senin, 12 Agustus 2024

Kuasa Allah menyelamatkan - Kisah para Rasul 3 : 1 - 10

Selamat pagi. 
Firman Allah Untuk kita. 
Kisah Para Rasul 3 : 1
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
Kisah Para Rasul 3 : 2
Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
Kisah Para Rasul 3 : 6
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Kisah Para Rasul 3 : 7
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

Saudara saudari, Gerbang indah terletak pada pintu gerbang Bait Allah di Yerusalem. Di sana duduk seorang lumpuh yang meminta sedekah dari setiap orang yang datang beribadah ke Bait Allah. Si Lumpuh memilih tempat tersebut karena ia beranggapan bahwa setiap orang yang beribadah memiliki belas kasihan dalam hatinya. Saat melihat kondisi tubuhnya, mereka pasti akan memberikan sedekah.

Ketika Petrus dan Yohanes memasuki Bait Allah, mereka melihat orang lumpuh itu dan menatapnya sebentar. Mereka bertiga saling menatap. Tatapan mata Si Lumpuh mengharapkan kedua rasul itu mau memberikan uang. Sedangkan tatapan mata Petrus dan Yohanes menghendaki agar orang lumpuh itu sembuh dan menjadi orang yang berguna di masyarakat. Itu sebabnya Petrus tidak menawarkan emas dan perak, melainkan nama dan kuasa Yesus. Saat itu pun mukjizat Allah terjadi. Kesembuhan yang dialami oleh Si Lumpuh membuat dirinya kegirangan dan memuji kebaikan Allah.

Kuasa Allah tidak pernah berubah, baik pada masa lampau, masa kini, maupun masa depan. Kuasa Allah itu hadir dalam kematian dan kebangkitan Yesus. Walaupun Yesus sudah naik ke Surga, namun karya-Nya masih hadir di tengah-tengah umat-Nya melalui para rasul. Para rasul dan pengikut Yesus melanjutkan misi keselamatan Allah bagi orang Yahudi dan non Yahudi. Hal itu terlihat pada kasus orang lumpuh. Kesembuhan orang lumpuh mengingatkan mereka bahwa Allah Israel tidak pernah meninggalkan umat-Nya.

Selain itu, orang lumpuh dapat dilihat juga sebagai gambaran kita sebagai orang berdosa, yang tidak berdaya dan putus asa. Hanya Yesus yang dapat memberikan arah dan tujuan yang pasti, yaitu nama-Nya yang kudus (6). Karena itu, setiap jawaban dari doa kita terletak pada nama Yesus (Yoh. 14:13).

Dalam setiap pergumulan, marilah kita memandang kepada kematian dan kebangkitan Yesus. Sebab di sanalah pusat hadirnya kuasa Allah. Saat kita percaya pada kuasa nama Yesus, maka mukjizat Allah akan menjadi nyata dalam kehidupan kita. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Minggu, 11 Agustus 2024

Berserulah kepada Allah - Mazmur 5 : 1 - 13

Selamat pagi. 

Firman Allah untuk kita. 

Mazmur 5 : 3
(5-4) TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
Mazmur 5 : 5
(5-6) Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan.
Mazmur 5 : 7
(5-8) Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
Mazmur 5 : 8
(5-9) TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.
Mazmur 5 : 11
(5-12) Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
Mazmur 5 : 12
(5-13) Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

Saudara saudari, Bagaimana seharusnya kita memulai hidup kita setiap hari bersama Tuhan? Bolehkah dengan mengeluh dan berteriak minta tolong kepada-Nya? Pantaskah anak-anak Tuhan berlaku seperti itu? Kalau Daud saja memulai harinya dengan keluhan dan tangisan, bukankah manusiawi kalau itu juga yang kita rasakan? 

Justru tangisan dan teriakan kita kepada Tuhan merupakan doa yang Dia dengar dan Dia pedulikan. Bukankah hati yang hancur dan remuk merupakan persembahan kurban yang Tuhan terima (ayat 4; Mzm. 51:19)? Karena hanya dengan memiliki hati yang seperti itulah kita siap melihat Tuhan menyatakan karya-Nya dan kedaulatan-Nya di dalam dan melalui kita. 

Memulai hari bersama Tuhan menolong kita melihat dunia dari perspektif Allah. Bahwa Allah membenci perbuatan fasik yang dilakukan dengan penuh kesombongan dan bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kejahatan terus menerus meraja lela (ayat 5-7, 10). Suatu saat pasti keadilan Allah akan dinyatakan kepada mereka (ayat 11). 

Pada saat yang sama, memulai hari bersama Tuhan juga menolong kita untuk tidak menyombongkan diri seakan-akan kesalehan kita adalah jasa kita. Sebaliknya, bersama pemazmur kita bisa merendahkan diri dan berkata, semua itu karena kasih setia-Nya (ayat 8). Oleh kasih karunia itulah kita bisa bersukacita dan bersorak sorai karena perlindungan Tuhan nyata. Rencana orang fasik untuk membinasakan orang benar tidak akan pernah berhasil karena Tuhan menjadi penjaga dan pelindung kita (ayat 22-23). 

Apa kekhawatiran yang sedang Anda rasakan? Rongrongan dari orang-orang yang membenci Anda karena iman Anda? Gosip dan fitnah yang mencoba menjatuhkan Anda? Tekanan atasan agar Anda kompromi dengan cara-cara curang dunia ini? Jangan hadapi sendirian. Mulai setiap hari dan tempuh sepanjang hari dengan berseru dan bersandar pada Tuhan! 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin🙏

Sabtu, 10 Agustus 2024

Saling menguatkan dalam membangun Tubuh Kristus - Filipi 4 : 10-20

 Selamat hari minggu. 
⛪⛪⛪⛪ mari kita ke Rumah Tuhan 😊
Firman Allah untuk kita. 
Filipi 4 : 10
Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
Filipi 4 : 11
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Filipi 4 : 13 
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Saudara saudari, Di dalam pelayanannya, Paulus bukanlah seorang yang selalu berkecukupan secara keuangan. Kelimpahan dan kekurangan ia juga mengalami silih berganti dalam masa pelayanan nya(12). Namun surat Paulus kepada jemaat di Filipi ini seolah mengindikasikan bahwa Paulus sering berada di dalam kekurangan. Meski demikian Paulus tidak berkecil hati karena ia yakin bahwa Tuhan akan memberikan kekuatan yang cukup untuk bertahan di dalam segala situasi(13). Sebab kita tahu bahwa Tuhan juga akan memenuhi kebutuhan hidupnya menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya (19).

Sebagai orang percaya, kita tentu memiliki keyakinan yang sama mengenai kehidupan hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah dengan situasi yang tidak mudah, khususnya yang mengalami keterbatasan keuangan. Biasanya kita akan menghibur mereka dengan mengutip kata-kata Paulus di dalam ayat 13 dan 19. Namun sayang, kita sering lupa memperhatikan ayat-ayat lainnya di dalam perikop ini.

Ayat 14 misalnya, sangat mendorong kita untuk terlibat secara langsung di dalam mendanai hamba-hamba Tuhan yang hidup dalam kekurangan dan kesusahan. Kita percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan kekuatan di dalam segala situasi, bahkan yang buruk sekalipun. Tuhan juga akan mencukupkan kebutuhan mereka menurut kekayaan-Nya. Namun sesungguhnya kita juga memiliki kesempatan untuk dipakai Tuhan menjadi alat-Nya dalam menolong hamba-hamba Tuhan yang kesusahan atau mencukupkan kebutuhan para hamba-hamba Tuhan yang berkekurangan.

Ingatlah, Tidak semua orang dapat melayani dengan menjadi misionaris, pendeta, atau guru. Namun, tanggung jawab kita untuk menopang para pelayan lewat doa adalah keharusan bagi kita orang percaya. Maka marilah kita memuliakan Tuhan melalui hubungan kita yang baik dengan Allah, melalui rejeki atau harta yang Tuhan percayakan kepada kita untuk mendukung para hamba-hamba Tuhan yang membutuhkan agar mereka dapat melayani dengan baik. 
Sebab itulah sesungguhnya hidup orang percaya, saling melengkapi, bertolong tolong dan secara khusus saling mendoakan  dalam menghancurkan tembok pertahanan Iblis, sehingga lewat pelayanan semakin banyak orang yang terselamatkan.. .. 

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, memelihara dan menolong kita semua... Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?