Rabu, 14 Agustus 2024

Kita Adalah anak Allah BUKAN budak Iblis - Galatia 4 : 4 - 8

Selamat pagi. 

Firman Tuhan untuk kita. 
Galatia 4 : 4
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Galatia 4 : 5
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Galatia 4 : 6
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Galatia 4 : 7
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Galatia 4 : 8
Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah.

Saudara saudari, sampai pada saat ini masih banyak orang Kristen di Indonesia yang memercayai kekuatan lain di luar Allah (memperhambakan diri kepada alah alah lain), misalnya kekuatan roh-roh tertentu atau berupa benda yang sering disebut jimat, pelaris, penjaga tubuh, obat obatan,pelet dan lain sebagainya. Kekuatan ini sering dipuja sedemikian rupa sehingga diadakan ritual-ritual khusus dengan sesajen yang dijadikan persembahan. Dan itu dilakukan sebagai upaya untuk mencari ketenangan atau keselamatan, terutama selama hidup.

Dalam suratnya, Paulus menyebut jemaat Galatia telah berlaku bodoh (Gal. 3:1). Mengapa demikian? Sebelum kedatangan Kristus, setiap orang berusaha mencari keselamatan dengan usahanya sendiri. Orang Yahudi, meski mereka merupakan anak perjanjian (Gal. 3:29), tetapi tampak tidak ada bedanya dengan hamba, karena mereka masih hidup dalam tuntutan dan pengawasan hukum Taurat (1, 2). Sedangkan orang Galatia sendiri hidup menghambakan diri pada roh-roh dunia yang lemah dan miskin. Mereka memelihara atau merayakan hari-hari tertentu atau waktu-waktu tertentu, supaya selamat di dalam hidupnya (9, 10). Padahal Paulus sudah pernah memberitakan kabar baik kepada mereka dengan gambaran yang sangat jelas tentang Yesus Kristus (Gal. 3:1). Berita itu adalah bahwa kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk membebaskan mereka dari semua tuan yang selama itu membelenggu mereka yang telah memperbudak mereka (Gal. 3:25-29). Dengan demikian mereka beroleh kasih karunia dari Allah, mereka diangkat menjadi anak Allah dan menjadi ahli waris keselamatan kekal yang selama itu mereka cari (4-7). Namun saat itu Paulus khawatir dengan kondisi orang-orang di Galatia (11), karena mereka telah menerima ajaran lain yang tampaknya seperti injil, tetapi bukanlah Injil yang sesungguhnya (Gal. 1:6). Akibatnya mereka kembali menghambakan diri kepada roh-roh dunia, melakukan segala bentuk keinginan Iblis tanpa sadar diri. 

Saudara saudari, keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada kita sebenarnya tidak hanya mencakup kehidupan kekal kelak, tetapi juga ketika kita hidup di dunia ini dan kini. Kita tidak lagi perlu mencari keselamatan hidup dengan cara kita sendiri atau dengan percaya kepada jimat-jimat atau melakukan ritual pada waktu-waktu tertentu. Dan jikalau itu kita lakukan maka kita menyia-nyiakan anugerah karya keselamatan yang dari Tuhan kita Yesus Kristus.. 

Sekarang sudah jelas dan pasti bahwa Keselamatan kita hanya ada di dalam Yesus Kristus, karena itu hiduplah di dalam tuntunan Roh kudus yang telah membebaskan kita dari perbudakan Iblis. Dan lakukanlah keinginan Roh, agar hidup kita menjadi persembahan yang hidup bagi Allah, yang menjadi sukacita bagi kita sesama dan kemuliaan bagi Tuhan Allah kita. 


Kiranya kasih setia Allah memelihara dan menolong kita semua... Amin

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Jangan Murtad - Murtad menantikan Neraka - Ibrani 3 : 12 - 19

Salam Minggu 😊😊😊 Firman Tuhan Untuk Kita.  Ibrani 3 : 12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdap...

what about theologi luther ?