Minggu, 11 Mei 2025

Apakah yang kamu pahami tentang Waktu dan Keabadian/Kekekalan ?

WAKTU DAN KEKEKALAN

Segala sesuatu dalam hidup kita diukur berdasarkan waktu. Kita menjadwalkan berbagai peristiwa, mencatat kelahiran dan kematian hingga detik terakhir. Kita mengukur berapa lama sesuatu berlangsung dan merayakan ulang tahun dan hari jadi. Ketika kita masih muda, rasanya kita akan hidup selamanya. Seiring bertambahnya usia, kita menyadari bahwa hidup ini sangat singkat.

Hidup merupakan bagian yang sangat penting bagi kita. Sehingga sering kita tidak menyadari bahwa hidup ini akan berakhir suatu hari nanti. "Waktu, seperti sungai yang terus mengalir, membawa pergi dan berlalu bahkan terlupakan."

Our God, Our Help in Ages Past . Akan tetapi, Tuhan itu kekal. Dalam bahasa Ibrani (עוֹלָם) yang ber arti Keabadian - olam - selamanya, kekal.
Dalam bahasa Yunani τοὺς αἰῶνας τῶν αἰώνων - tous aionas ton aionon - zaman demi zaman, selamanya dalam bahasa Yunani berarti abadi. 
Alkitab menggunakan istilah ini dalam dua cara. Kata ini dapat berarti berlangsung sangat lama. Paskah dan sunat dijelaskan dalam Perjanjian Lama sebagai sesuatu yang kekal, berlangsung sepanjang zaman Perjanjian Lama, digantikan oleh Perjamuan Kudus dan Baptisan. Yesus berjanji untuk menyertai kita selamanya, sampai akhir zaman itu sendiri. 

Akan tetapi, sering kali kata itu berarti "abadi, tanpa akhir." Karena kita adalah makhluk yang hidup dalam waktu, kita tidak dapat memahami bahwa Tuhan tidak memiliki awal atau akhir. Untuk membantu kita memahami, Alkitab menggunakan deskripsi untuk memahami gagasan itu. Tuhan adalah Alfa dan Omega, awal dan akhir, dari A sampai Z. Bagi Tuhan, satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Yesus Kristus tetap sama kemarin, hari ini, dan selamanya. "Sebelum Abraham jadi," kata Yesus, "Aku telah ada."

Bagi orang berdosa, kekekalan Tuhan adalah kabar buruk. Anda tidak bisa menunggu lebih lama dari Tuhan. Dia hidup selamanya dan hukum-Nya tidak pernah berubah. Tidak ada batas waktu. Tidak ada undang-undang pembatasan di hadapan takhta-Nya. Semua orang akan memberikan pertanggungjawaban kepada-Nya. Namun sesuatu yang perlu kita renungkan dan kita ingatlah bahwa bukan hanya hukum yang kekal - kasih dan belas kasihan Tuhan juga kekal. Sebelum Allah menciptakan dunia, Tuhan sungguh mengasihi kita lewat menciptakan kira seturut dengan gambar dan rupanNya (imagodei). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa dan hidup dalam perbudakan Iblis, Allah kemudian menebus kita, Allah sunggu mengutus Anak-Nya pada waktu yang tepat. Di kayu salib, Yesus membayar lunas harga dosa kita sepenuhnya, dan itu cukup sekali saja untuk selamanya. Sekarang keputusan-Nya atas kita atas seluruh kejahatan kita menjadikan kita "tidak bersalah" Manusia yang beroleh hidup baru lewat kuasa Roh KudusNya. 

Bagi orang Kristen, kekekalan Tuhan adalah kabar baik. Sebab orang Kristen percaya bahwa Allah berjanji akan menyertai kita selamanya - sampai akhir zaman. Jadi, kita tidak pernah sendirian. Harinya akan segera tiba ketika Dia akan memanggil kita dari kubur, membersihkan semua dosa dari kehidupan kita, dan mengubah tubuh kita yang terikat waktu menjadi tubuh yang kekal. Kemudian kita akan melihat wajah Dia yang kekal dan hidup bahagia selamanya (wahyu 7:9).

#Vdmaluther

Apakah Yang Dimaksud Dengan Jemaat Menurut Lutheran.

Apakah yang di maksud dengan Jemaat menurut ajaran Lutheran ? 
Sejak awal mula Gereja - hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:47), setelah kebangkitan Yesus Kristus pada 33 m. Orang-orang percaya pada saat itu berkumpul bersama untuk membaca Kitab Suci, menyanyikan pujian kepada Tuhan, mendengarkan Injil yang murni lewat pemberitaan oleh Imam/Pendeta mereka yang berkhotbah, bahkan sampai kepada pelaksanaan Baptisan kudus dan merayakan Perjamuan Kudus dan itulah awalnya dikatakan Kristen. Oleh itu, hal ini seharusnya tidak mengejutkan kita, sebab orang-orang Yahudi telah melakukan hal itu selama berabad-abad, dimulai pada masa Pembuangan Babilonia. Pertemuan-pertemuan itu kemudian dikenal dalam bahasa Yunani sebagai συναγωγή (Sinagoge) yang berarti "memimpin, berkumpul bersama." 

Dalam Perjanjian Baru menyebut kelompok-kelompok ini ἐκκλησία (Gereja) yang secara harfiah berarti dipanggil (berkumpul). Orang-orang Yunani menggunakan kata itu untuk perkumpulan sipil dan pemanggilan milisi. 
Jadi, kata "Jemaat" adalah terjemahan bahasa Latin dari kata-kata ini yang berarti "berkumpul bersama". Persekutuan Kristen di dunia Yunani - Romawi terjadi pada abad pertama M. Saat itu telah banyak persekutuan atau masyarakat keagamaan, namun umat Kristen mengambil alih kata Ekklesia yang merujuk pada persekutuan umat Israel; namun tidak seperti kata Sinagoga. Jadi kata Ekklesia jelas bukan istilah Yahudi, kata ini merupakan kata biasa dalam bahasa Yunani klasik untuk suatu kumpulan orang yang berkumpul atas panggilan pembawa berita, dan memang digunakan dalam Kis. 19:32 untuk suatu persekutuan sekuler. Dengan demikian, ini merupakan kata benda yang tepat untuk digunakan pada suatu masyarakat yang di dalamnya termasuk pula banyak orang *bukan Yahudi. Namun, kata Gereja tidak pernah digunakan untuk bangunan seperti sekarang ini, atau untuk suatu denominasi (mis. Gereja Lutheran - GKLI). Dalam Kisah Para Rasul kata ini kadang-kadang digunakan dalam bentuk tunggal untuk persekutuan Kristen lokal, namun dalam Kis. 9:31, kata ini menunjuk kepada seluruh jemaat yang kemudian begitu jauh meluas. Dalam Kis. 20:28 Paulus meminta para tua-tua jemaat di Efesus untuk 'menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri', yang mestinya benar-benar berarti lembaga yang lebih luas ketimbang persekutuan di Efesus. Hal ini menunjuk pada Gereja, seperti dalam 1Kor. 16:19, di mana jemaat lokal yang berkumpul di sebuah rumah rupanya dianggap sebagai satu unit dari keseluruhan yang lebih besar. Dalam 1Kor. 12:28, Paulus menunjuk kepada mereka yang telah dipilih Allah dalam Gereja yaitu para Rasul-rasul, nabi-nabi, dan sebagainya'. Demikian pula dengan Ef. 1:22.

Gereja juga disebut dengan nama yang berbeda: 'Israel milik Allah' (Gal. 6:16), 'orang-orang bersunat' (Flp. 3:3), dan yang menegaskan pengakuan bahwa Gereja adalah kelanjutan dan penyempurnaan umat pilihan dalam PL. Jadi uraian lengkap mengenai Ekklesia dalam PB terdapat di 1Ptr; 2:9: 'bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, kepunyaan Allah sendiri'.

Oleh karena itu, kata Inggris 'CHURCH merupakan terjemahan yang tepat untuk ekklesia Kata tersebut, seperti kata Scotlandia kirk, dan kata Jerman Kirche (yang dibenci oleh Martin Luther dan yang lebih banyak digunakan untuk menyebut tempat-tempat keramat kafir dalam PL) berasal dari kata Yunani: kuriakos - milik Tuhan. Kemungkinan kata Kirche dibawa oleh para pedagang yang naik ke Danube dan turun ke Rhine. Wyclif bertanggung jawab atas kata 'church', dan meskipun Tyndale dan Cranmer menggantikannya dengan 'congregation', akhirnya kembali lagi ke 'church' dalam AV, mungkin karena versi Tyndale aneh untuk Kis. 8:1: There was a great persecution against the congregation which was at Jerusalem and they were all scattered, di mana ekklesia seharusnya menunjuk bukan hanya pada sekelompok orang Kristen yang berhimpun, sebagai perkumpulan, melainkan juga persekutuan yang melembaga, entah berkumpul atau  tidak. 

Pada dasarnya, Gereja tetap beribadah mengikuti pola sinagoge, dengan dua pengecualian mereka berkumpul untuk beribadah pada Hari Tuhan (Minggu) dan bukan pada Hari Sabat (Sabtu) karena pada hari minggulah Kristus bangkit dari kematian, oleh itu setiap kita merayakan ibadah adalah bukti bahwa Jemaat mengingat akan hari kemenangan Kristus memennagjan jemaatNya dari dosa maut. 
Oleh itu, dalam ibadah itu hendaklah mereka juga menambahkan bacaan dari Injil dan surat-surat dari para Rasul dan pemimpin terhormat lainnya. Kitab-kitab inilah yang (sebagian besar) akan segera dikenali sebagai Kitab Suci bersama dengan Perjanjian Lama.

Bagaimanakah penerimaan menjadi Jemaat?.

Lutheran memahami bahwa, Penerimaan ke dalam jemaat hanya terjadi Baptisan (menjadi Jemaat/Tubuh Kristus) , yang mengarah pada pertobatan tiap tiap hari dalam menghidupi kematian dan kebangkitan Kristua. Meskipun keanggotaan jemaat terbuka untuk semua orang, orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, budak dan orang-orang merdeka, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, dalam praktiknya perbedaan sosial kadang-kadang masih berlangsung (1Kor. 11:21), seperti halnya kegemaran Yunani terhadap perkara hukum (1Kor. 6:1-11). Ajaran-ajaran palsu dan perilaku yang tidak layak mulai menelusup (1Yoh. 4:1-61Tim. 4:1-5). Namun, bagaimanapun kualitas hidup persekutuan Kristen benar-benar menarik orang untuk bertobat, dan tampaknya orang-orang luar ikut hadir dalam ibadah (1Kor. 14:16), yang berisi nubuat dan pengajaran, nyanyian dan bacaan dari PL, serta perayaan perjamuan pada tiap tiap minggu (1Kor. 16:2). Dalam beberapa pertemuan Paulus meminta agar persembahan dikumpulkan untuk membantu jemaat Kristen Yerusalem yang miskin pada waktu bahaya kelaparan, karena telah menjual seluruh harta mereka (Kis. 4:34). Hal ini membuktikan pengutusan Paulus sebagai alat Allah untuk menyatukan orang-orang bukan Yahudi ke dalam Gereja-Nya dengan orang-orang Kristen Yahudi ('orang-orang kudus') di Yerusalem (2Kor. 9:1-5) sekaligus untuk menekan jemaat Yahudi agar mudah mengatasi keberatan-keberatan mereka terhadap misi Paulus bagi orang-orang bukan Yahudi.

Apakah Yesus bermaksud mendirikan Gereja?. 
Hal ini menjadi tetap diperdebatkan. Dikatakan, misalnya karena Yesus mengharapkan dunia akan berakhir dengan segera, Ia tidak dapat merenungkan sesuatu untuk jangka panjang, seperti mendirikan Gereja. Namun, hal ini dapat diperdebatkan. Markus mengakhiri pasal apokalyptiknya (13:32) dengan peringatan bagi setiap orang Kristen yang menduga bahwa akhir zaman telah dekat: bahkan Yesus pun tidak mengetahui kapan akhir zaman akan datang. Memang, akhir zaman itu merupakan penghakiman yang akan datang, namun Yesus berkata bahwa kuasa *keselamatan Allah akan dialami saat ini (Luk. 11:20); *Kerajaan Allah telah ada dalam genggaman para *murid (Luk. 17:20-21). Kerajaan Allah datang ketika kejahatan dibalas dengan *kasih dan *kemurahan hati, bukan dengan kebencian dan kekerasan, dan di atas semua itu, Kerajaan Allah datang dalam penderitaan dan *kematian Yesus. Yesus perlu menggunakan konsep yang telah ada dan memberinya isi baru. Ia berkata, Kerajaan Allah dinyatakan dalam kehidupan manusia, namun ada masa tenggang sebelum Kerajaan itu hadir secara penuh dan tanpa syarat. Dalam masa tenggang inilah Gereja harus bekerja, dan Yesus memberi perlengkapan kepada para murid. Istilah '*Anak Manusia' berasal dari Dan. 7, di mana ia mewakili 'orang-orang kudus', termasuk persekutuan. Namun, hal ini tidak mungkin menjadi pertanda berdirinya Gereja pada hari dan jam tertentu, misalnya setelah pengakuan Petrus. Lebih dari itu, Gereja tercipta oleh totalitas hidup, kematian, dan kebangkitan Yesus. Perkataan Yesus yang dicatat dalam Mat. 16:18 dan 18:17 merupakan satu-satunya penggunaan kata ekklesia dalam Injil, dan agaknya tidak mungkin merupakan kata Yesus yang autentik, karena kuasa yang dijanjikan kepada Petrus. 

#Vdmaluther

BAGAIMANAKAH PANDANGAN LUTHERAN TENTANG KUDUS ?

Bagaimanakah pandangan Lutheran tentang KUDUS ?


"Kudus" adalah salah satu kata gereja yang paling umum. Kata ini merupakan bagian dari bahasa Inggris, yang sering digunakan bahkan oleh orang non-Kristen. Kita tidak terlalu memikirkan kata ini — kita sering menganggapnya sebagai cara lain untuk mengatakan "Godly" (Tuhan yang saleh). Kita menggunakannya untuk menghubungkan sesuatu dengan Tuhan atau sebagai kata atau frasa umpatan untuk menekankan sesuatu. Jadi, jika kita pikirkan, frasa "Holy God" (Tuhan yang Kudus) atau "Holy Trinity" (Tritunggal Mahakudus) sepertinya kita sedang mengulangi seperti mengatakan "Godly God" (Tuhan yang saleh).

Kata Ibrani untuk kudus adalah קָדֹושׁ ( kadosh -- Terpisah, berbakti, murni). Ketika kita mengatakan Allah itu kudus, yang kita maksudkan adalah bahwa Dia sepenuhnya terpisah dari segala sesuatu, jauh di atas segala sesuatu. Para Teolog menggunakannya untuk menggambarkan semua kualitas ( atribut ) Allah. Luther berkata berdasarkan Alkitab bahwa Segala sesuatu tentang Allah benar-benar murni dan tidak tercampur dengan hal lain. Ketika berbicara tentang kehendak dan tindakan Allah, kata kudus berarti Allah benar-benar baik dan tanpa dosa. Tidak ada sesuatu yang tidak murni dapat berada di hadirat-Nya. Itulah sebabnya orang yang berdosa tidak dapat melihat kemuliaan Allah dan tetap hidup. Dan itulah juga sebabnya di bait suci hanya Imam Besar yang disucikan yang dapat memasuki Tempat Mahakudus (Tempat Mahakudus) sekali setahun dan hanya untuk membawa darah kurban yang membawa pengampunan dosa bagi umat Israel.

Karena Allah itu adalah kudus, maka segala sesuatu yang dikhususkan untuk-Nya disebut kudus. Bait Allah, kurban-kurban, umat-Nya haruslah kudus. 
Dalam Perjanjian Baru, Firman Allah dan Sakramen-sakramen disebut Kudus: keduanya menghubungkan Allah dan umat-Nya. Keduanya adalah Sarana Kasih Karunia, bagaimana Allah dalam kasih karunia dan belas kasihan-Nya menciptakan iman di dalam hati kita, mengampuni dosa-dosa kita, menyatakan kita sebagai anak-anak-Nya sendiri dan memberi kita hidup dan keselamatan demi kurban penebusan Anak Allah di kayu salib. 
Dalam Baptisan, Yesus menguduskan kita. ( Efesus 1:4 , 5:27 ) Sekarang kita adalah orang-orang kudus-Nya ("Orang-orang Kudus"). Kita adalah bangsa yang kudus yang dipanggil untuk memberitakan kabar baik-Nya ke seluruh dunia.
Sekarang Allah memanggil kita, sebagai umat-Nya yang kudus, untuk menjadi kudus seperti Bapa Surgawi kita yang kudus dan sempurna. ( Imamat 19:2 , Matius 5:48 ). Sebagai orang berdosa, kita tidak akan sepenuhnya kudus selama hidup kita, tetapi dalam iman, percaya kepada Kristus, kita dapat mulai melakukan perbuatan baik. Karena salib, Allah hanya melihat perbuatan-perbuatan ini dan tidak mengingat dosa-dosa kita lagi. Ketika kita mati dan memasuki hadirat Kristus yang kekal, kita kemudian akan disucikan dari dosa-dosa kita sekali untuk selamanya, dan hidup sebagai orang-orang kudus dalam persekutuan dengan Allah kita yang Kudus selamanya.

Dalam perayaan Ibadah Lutheran, sesungguhnya jika di pandang dari kekudusan, tidak ada orang yang dapat berjumpa dengan Allah yang maha kudus, sebab para manusia adalah para pendosa yang tidak tau diri. Namun Allah telah menjadikan Ibadah itu sebagai sarana Allah untuk melayani umat-Nya, Allah memanggil kita untuk menerima FirmanNya yang murni dan Allah juga menguduskan kita lewat pengampunan dosa. Jadi dimanakah peran manusia/Imam dalam ibadah?. Sesungguhnya setiap manusia adalah sama dalam hakikat pendosa, namun Allah telah meletakkan kuasaNya dalam diri Pendeta sebagai Imam. Pendeta akan berkuasa dan menyatakan kunci sorga yang di titipkan oleh Allah kepada GerejaNya selama Injil dan kehendak Allah di layankan dengan benar, dan kuasa pendeta itu tidak terletak dalam dirinya sebagai manusia, sungguh Firman Allah lah yang hidup dan berkuasa. Dengan itu, setiap jemaat akan beroleh pengampunan dosa, dikuduskan dari kenajisan sehingga tiap tiap hari kita di benarkan di hadapan Allah lewat penyesalan dosa yang mendalam dan itu adalah kekudusan yang di nyatakan Allah bagi setiap umat yang merindukannya. 


#Vdma

Jumat, 09 Mei 2025

Apakah yang di maksud dengan APOSTOLIK - Suksesi rasuli


Aku percaya akan satu Gereja yang Kudus, Kristen, dan Apostolik," kita mengaku saat kita mengucapkan Syahadat Nicea dalam ibadah. Kebanyakan orang Kristen mengerti apa yang kita maksud saat kita mengatakan, "satu Gereja yang Kudus, Kristen..," tetapi apa yang kita maksud dengan Apostolik?

Seperti yang mungkin Anda duga, kata tersebut berasal dari kata Rasul (bahasa Yunani: ἀπόστολος, seseorang yang diutus, seorang duta besar). Yesus menunjuk dua belas rasul. Setelah Kenaikan-Nya, kesebelas rasul yang masih hidup menunjuk

Matius untuk menggantikan Yudas. Yesus menampakkan diri secara pribadi kepada Saulus dari Tarsus di jalan menuju Damaskus untuk mengangkatnya juga sebagai rasul. Kita menyebut Gereja "Apostolik" karena dibangun di atas ajaran para murid, yang kita miliki saat ini dalam kitab-kitab Perjanjian Baru. Jadi, mengatakan Gereja bersifat Apostolik berarti mengatakan bahwa Gereja dibangun di atas Alkitab — fondasi para nabi dan rasul, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. ( Efesus 2:19-20 )

Tradisi Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Anglikan (Episkopal) melihatnya secara berbeda. Bagi mereka, frasa tersebut berarti bahwa Gereja digembalakan oleh keturunan rohani para rasul. Ini disebut suksesi apostolik . Ketika seorang pendeta atau uskup ditahbiskan, para pendeta yang hadir meletakkan tangan mereka pada kandidat dan memberkatinya. Tradisi kuno ini menegaskan kepada semua yang hadir bahwa Tuhan telah menyisihkan orang tersebut untuk melayani sebagai pendeta. Ada barisan pendeta yang tidak terputus yang menumpangkan tangan pada pendeta baru yang dimulai dari para Rasul sendiri.

Karena Kitab Suci tidak mengajarkan konsep ini, kaum Lutheran tidak mengaitkan nilai sakramental apa pun dengan penahbisan dan penumpangan tangan ini. Kami meneruskan praktik ini, meskipun kami tidak mensyaratkan kehadiran uskup untuk menjadikan penahbisan itu sah. Kami menganggapnya sebagai simbol dukungan yang bermakna dari satu generasi pendeta ke generasi berikutnya dan sebagai saksi atas fakta panggilan pendeta.

Jadi, ketika kita mengakui bahwa Gereja bersifat Apostolik, kita berkomitmen pada Kitab Suci. Kita berjanji untuk percaya, mengajar, dan mengakui apa yang diwartakannya kepada kita. Dengan melakukan itu, kita tetap bersekutu dengan seluruh gereja di segala waktu dan tempat.


#vdmaluther

Kamis, 08 Mei 2025

Apakah Itu Kristen?

Apakah yang anda pahami tentang Kristen?


Nama tertua dan paling universal untuk Gereja adalah "Kristen." Bahkan, para pengikut Yesus pertama kali disebut "Kristen" oleh orang-orang non-Yahudi di kota Antiokhia — sebagaimana dicatat oleh St. Lukas dalam Kitab Kisah Para Rasul! (Kisah Para Rasul 11:26 ) Itu bukan pujian. Para pengikut agama-agama baru yang gila dipanggil dengan nama pendiri mereka — dengan akhiran -ian! Bahkan, sebagian besar dari mereka mungkin mengira para pengikut Yesus adalah pengikut seorang pria bernama "Chrestus" nama yang cukup populer untuk seorang budak. Orang-orang Kristen tampaknya menyebut diri mereka "budak-budak Yesus Kristus" (itulah arti sebenarnya dari frasa yang diterjemahkan menjadi "hamba-hamba Yesus Kristus").

Saudara-saudara, orang-orang kudus atau murid-murid. Akhirnya, julukan itu melekat ketika digunakan oleh orang-orang Romawi untuk menuduh orang-orang Kristen percaya kepada Yesus Kristus. Karena itu cukup baik bagi para martir dan itu juga cukup baik bagi semua orang!

Saat ini kita menggunakan nama Kristen dalam berbagai cara. Kita menggunakannya untuk pengikut Kristus, agama yang kita anut, perilaku yang sesuai dengan firman Tuhan, partai politik, dan banyak cara lainnya. Meskipun kata itu bagus, terkadang kata itu bisa jadi tidak berguna. Misalnya, penganut Mormon, yang percaya bahwa Tuhan adalah manusia dan bahwa kita juga dapat memperoleh status dewa atau dewi, Saksi Yehuwa, yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan atau mati di kayu salib, dan banyak lainnya menyebut diri mereka sebagai penganut Kristen. Bahkan, Ilmuwan Sosial menganggap mereka sama dengan Kristen yang sesungguhnya. Orang-orang yang tidak pernah memasuki gereja akan menganggap diri mereka sebagai penganut Kristen, karena mereka percaya bahwa mereka adalah "orang baik."

Namun, kami orang percaya yang menganut ajaran Luther konvensional mengaku bahwa kami percaya pada "Gereja yang satu, kudus, Kristen, dan Apostolik." Terlepas dari semua itu kami yakin bahwa itu adalah klaim palsu dan penggunaan kata yang menyesatkan, oleh itu kami bangga menjadi "milik Kristus." Bagaimanapun, Ia sangat mengasihi kita, mengesampingkan kemuliaan-Nya, menderita dan mati bagi kita, membayar harga dosa-dosa kita, bangkit kembali untuk membuka segel kubur bagi kita dan, dalam baptisan kudusNya Ia telah menjadikan kita milik-Nya. Jadi, kami berjuang demi sebutan itu dan dengan senang hati menyandang nama-Nya yang kudus, nama yang diakui dan diwartakan oleh para martir. Yaitu Tuhan anak Allag yang hidup, semoga kita semua memahaminya dan mengikuti jejak mereka para martir oleh kebenaran Kristus!


#vdmaluther


Rabu, 07 Mei 2025

Apakah yang dimaksud dengan Lutheran ?.

Apakah arti dari Lutheran ??

Frasa "Lutheran Evangelikal" mungkin terdengar asing di telinga kita. Ketika kita memikirkan kata "Evangelikal," Anda berpikir tentang kaum Baptis, kebangkitan rohani, panggilan altar, menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi Anda, pengangkatan dan banyak gagasan, ukuran, dan tradisi budaya yang serupa. Seperti FCD Wyneken, Anda mungkin berpikir: "Saya tidak tahu apakah itu dari Tuhan atau Iblis, tetapi itu jelas bukan Lutheran!" Anda benar! Evangelisme semacam ini sama sekali bukan Lutheran.

Anda mungkin terkejut bahwa kaum Lutheran benar-benar menciptakan kata "Evangelikal." Kata itu berasal dari kata Yunani Perjanjian Baru: εὐαγγελίον ( euangelion , evangel) Artinya "kabar baik, kabar baik" — injil! Awalnya, kaum Lutheran sama sekali tidak menyebut diri mereka "Lutheran". Musuh-musuh mereka mengarang istilah itu untuk menunjukkan bahwa kaum Lutheran bukanlah penganut Katolik atau ortodoks , tetapi adalah bidat. 
Kaum Lutheran ingin dikenal sebagai penganut yang berorientasi pada injil. Iman mereka didasarkan pada ajaran bahwa keselamatan hanya melalui iman melalui kasih karunia Allah saja, demi Kristus saja. Selama berabad-abad mereka lebih suka disebut Evangelikal — dan hingga tahun 1800-an, ketika seseorang di Eropa menggunakan nama Evangelikal, Evangelisch , yang mereka maksud adalah Lutheran.
Seperti kata "Protestan," yang juga dulu berarti Lutheran, penganut non-Katolik lainnya sangat menyukai bunyi kata tersebut. Banyak dari mereka juga menghargai Injil keselamatan melalui kematian Yesus di kayu salib. Mereka bahkan menyukai frasa: "keselamatan hanya oleh kasih karunia atau iman." Jadi, meskipun mereka meyakini hal-hal yang sangat berbeda dari penganut Lutheran, mereka menyebut diri mereka Evangelis. Karena jumlah penganut Kristen dari tradisi ini jauh lebih banyak daripada penganut Lutheran, mereka adalah orang-orang yang terlintas dalam pikiran ketika orang mengatakan "Evangelis."

Tidak seperti kata "Protestan," kaum Lutheran menolak untuk meninggalkan kata ini, karena kata ini merangkum apa yang kami yakini dengan sangat baik. Jadi, Anda akan melihat, kami mencantumkan kata ini dalam nama gereja kami, menyertakannya dalam kebaktian Baptisan dan Penguatan, dan di waktu-waktu lain. Karena Kabar Baiknya adalah bahwa bukanlah kehendak Tuhan bahwa orang berdosa seperti kita binasa selamanya. Jadi dalam pribadi Yesus Kristus, Tuhan kita, Ia mengesampingkan semua kuasa dan otoritas-Nya, lahir sebagai manusia dalam rahim Maria, menanggung dosa-dosa kita di kayu salib, membayar harganya melalui penderitaan dan kematian-Nya, dan bangkit kembali agar dosa-dosa kita dapat diampuni, kita dapat bangkit pada hari terakhir dari kubur dan hidup bersama-Nya selamanya. Semua itu dikemas dalam kata yang sederhana, "Evangelikal." Jadi kami menggunakannya dengan bangga, tetapi menambahkan kata "Lutheran" agar tidak tertukar dengan kata lain.

#vdmaluther

Selasa, 06 Mei 2025

PORSEA MA HITA SINTONG DO JESUS ANAK NI DEBATA - JAMITA MINGGU JUBILATE Evangelium : Yohanes 10 : 22 – 30

 

JAMITA MINGGU JUBILATE

Evangelium : Yohanes 10 : 22 – 30


Patujolo : Di hita saluhutna angka dongan sahaporseaon, tapuji ma Tuhan Debata siala na tongtong do di dongani Tuhan Debata hita, jala boi hita sahat tu minggu sadari on, ima minggu Jubilate (Marolop olop tu Debata ma sandok tano on).

                   Di turpuk Evangelium di ari minggu sadari on, nunga nangkin tangkas ta tangihon, Ianggo halak Jahudi ndang porsea nasida di Hadebataon ni Jesus Kristus. Jala marhite pandohan ni Jesus Kristus “sada do Ahu dohot Ama i” gabe gasa gasa on do halak jahudi mangalului batu laho maningganghonsa tu Jesus Kristus i. Sialani i, sasintongna nang di hita pe di ari parpudi on, porlu do hita manjaga rohanta, ai molo ta paihut ihut do angka na masa nuaeng, lam torop do tarida angka naso manghaporseai Hadebataon ni Jesus Kristus i, ndang tarjalo ni portibi on Jesus Kristus i, Siala ni i, marhite minggunta sadari on, di dok hata ni Debata do tu hita marhite tema ni Jamitanta na mandok :

         TEMA : “PORSEA MA HITA SINTONG DO JESUS ANAK NI DEBATA” 

"Yesus adalah mesias"

1.    ALANI TATANGIHON MA SOARA NA

Angka dongan sahaporseaon, dung tarbarita pangkobasion ni Jesus Kristus di sandok Jerusalem, ganup angka jahudi na adong di luat i longang do nasida mamereng Jesus jala sungkun sungkun di rohana, ise do Jesus Kristus i?.

Sialani i di na masa pangompion manang na penahbisan bagas jo ni Debata ima na di huta Jerusalem, ro do Jesus tu bagas joro i, jala halak jahudi pe ro do nasida manghaliangi Jesus jala mandok tu Jesus asa di patolhas ma taringot tu hadirionNa.

 

Taringot tu halak jahudi, sasintongna mabiar situtu do halak jahudi di pelayanan ni Jesus naung mansai sar tarbarita, jala di lului nasida do dalan laho mangambati Jesus i, songon na nidok na di Markus 15:3. Lumobi ma tahe di angka pemimpin ugamo jahudi tung mansai sogo do roha nasida siala di pingkir nasida do haroro ni Jesus kristus pamagohon uhum ni Debata (Patik) nang dohot angka tradisi ni hajahudion na umbahen tubu di pingkiran nasida gabe uhumon ni Debata maon nasida siala dang di radoti patik, lumobi ma tahe gabe di anggap nasida do Jesus Kristus i saingan nasida. Molo tabereng do di turpuk jamita di ari sadari on, di dok Jesus do tu angka halak jahudi i, ndang biru biruNa halak jahudi i siala so olo nasida manangihon hata ni Jesus, jala ndang porsea nasida di ha-Debataon ni Jesus Kristus.

 

Piga piga minggu naung salpu nunga tarayahon parningotan di ari hamamate dohot haheheon ni Jesus Kristus. Hurang lobi adong do 3 tahun Jesus rap dohot angka siseanNai patupahon pelayanan, na marlapatan mai nunga tung di dai nasida be denggan basa ni Debata marhite Jesus Kristus, jala nunga di ida nasida be huaso ni Jesus Kristus na patupahon angka halongangan, alai taingot ma, ndang adong sisean ni Jesus kristus i na porsea di haheheon na i, songoni nang angka parompuan na rap dohot sisean i. Toho mai, molo mamereng do hita tu portibi on nuang, torop dope tutu masa sahat tu nuaeng on sisongoni, na bangkol manghaporseai hasintongan ni Jesus Kristus di HadebataonNai. Alani do di ayat 30 di patumpol Jesus do taringot tu hadirionNai ima na mandok “Sada do au dohot Ama i” di na nidok ni Jesus songoni tung gara do roha ni halak jahudi i, umbahen na di lului nasida batu laho mamusa Jesus Kristus i.

 

Alani di hita saluhutna, tatangkasi jo rohanta ganup, songon dia do panandaion ta nuaeng taringot tu Jesus Kristus, Porsea do hita Jesus i anak ni Debata ?

Porsea do hita sada do Jesus dohot Debata ?

Jala porsea do hita Jesus do dalan hangoluan i?

Alusna, talehon ma huaso ni tondi porbadia na manuanhon i di ganup rohanta “Porsea, Jesus do anak ni Debata naung mate di hau pinorsilang, jala mulak mangolu sian hamatean i, jala holan Jesus Kristus do dalan tu hagoluan na saleleng ni lelengna” (Yoh.14:6;yoh.1:49). Molo naung pos rohanta di Jesus Kristus i, aha nama si ulahononta?.

Laho mangomo surgo, manang na asa masuk surgo, holan asi ni roha ni Debata do i, alani ndang ringkot angka pambahenanta laho patigorhon hita asa gabe si jalo surgo, sae do holan haporseaon, ima na porsea Jesus do dalan hangoluanta. Ganup angka naung manghaporseai Jesus do dalan hangoluanna, tontu di ganup ngoluna siganup ari sai tongtong doi ganup tingki manatap torus tu silang ni Jesus Kristus parasi roha i, jala songon goar ni minggunta sadari on na margoar minggu “JUBILATE” marolop olop tu Debata ma sandok tano on, artina di ngolunta on, siala naung singkop do asi ni roha ni Debata di hita, naeng ma nian hita mian di bagasan hamubaon ni roha na mamereng torus tu Jesus Kristus, manongtong marolop olop tu Debata marhite angka parulaonta na denggan, lumobi ma di angka komunikasi naso tarsirang maradophon Debata.

 

2.    AI NUNGA DI DI LEHON DI HITA HANGOLUAN NA SALELENG NI LELENGNA

Di hita angka dongan sahaporseaon, taringot tu hangoluan na saleleng ni lelengna, nunga be singkop di patupa Debata i di hita holan marhite haporseaon sambing, si lehon lehon ni Debata do i marhite naung durus mudar ni Jesus Kristus di hau pinorsilang, jala ido na hinatindanghon ni DR. MARTIN LUTHER na mandok “SOLA GRATIA/HOLAN ASI NI ROHA” na marlapatan ma i silehon lehon ni Debata do Surgo i di hita angka na porsea di Ibana, sae, jala tupa do utang upa tinuhor ni dosa i holan marhite Mudar ni Jesus Kristus, jala holan sahali do Kristus i mate humongkop hita (1 Pet.3:18;Roma 6:10). Sialani di turpuk ta sadari on, di patorang Jesus do tu angka halak jahudi i, ganup angka naso olo porsea di Jesus Kristus jala naso manjangkon Hadebataon nai, ndang parsidohot di asi ni roha ni Debata, jala ndang goaran gabe goaran biru biru ni Debata nasida(26). Ganup naso manangihon suara ni Jesus Kristus, ndang parsidohot di asi ni roha ni Debata. Jala naso mangulahon lomo ni rohana ndang anak ni Debata (Matius 12:50).

 

Manangihon suara ni Jesus Krsistus, tudos ma i na manangihon suara ni Debata, ai tangkas do ta haporseai Jesus Kristus i, sintong do i anak ni Debata na gabe dalan haluaon ta, songon na nidok ni Jesus di ayat 30 sada do Jesus i dohot Debata, jala sasintongna Debata sandiri do mandok i, tu angka sisesanNa uju rap Jesus dohot angka sisean i martangiang di dolok, na mandok “On do anak haholongan ni rohangku, tangihon hamu ma Ibana (Matius 17:5).

 

Marhite turpuk jamita on, nunga be tangkas di patolhas Jesus tu angka halak Jahudi i, ndang na mangaleai Debata Jesus Kristus i molo di dok Ibana sada do Jesus i dohot Debata, na pahothon jala patoguhon haporseaonta do na toho do sada Jesus dohot Debata. Sian padan na Robi sahat tu na naeng ro Jesus Kristus tu portibi on, tongtong jala hot do Hadebataon i di bagasan Jesus Kristus, Gombaran ni Debata naso taida boi do berengonta i di bagasan hadirion ni Jesus Kristus naung manaluhon dosa hamatean i, jala tangkas ma hita marningot di bungku konfesi Augsburgh ta pe di artikel na pa III hon taringot tu anak ni Debata, di dok do “adong do dua bangko manang pangalaho ni Jesus Kristus, ima hadebataon dohot hajolamon, na somu so tarsirang di bagasan hadirion, ima Kristus Debata situtu jala jolma situtu”.

 

Sialani i, marhite turpuk jamita on, kepastian do na pinasahat ni Jesus tu halak jahudi i, nang tu hita di tingki on. Ganup naung targoar gabe biru biru ni Debata, anak haholongan ni Debata –  naung manjalo pandidion na badia nang naung manganhon parpadanan nabadia i “holan angka ido na gabe partohap di harajaon ni Debata”.

Ingkon pos ma rohanta di Debata, jala tatangihon ma soarana na manogu nogu hita marhite barita na uli, jala taulahon ma lomo ni roha na i na gabe tau olop olop ta tu Debata siala denggan ni basaNa.

 

3.    JALA NASO MAGO BE HITA

Sapala naung di lehon Debata hangoluan na saleleng ni leleng nai di hita marhite naung mate jala mulak mangolu Jesus Kristus i,  naeng ma nian ingkon siganup tingki ma hita mamereng torus tu silang ni Kristus Jesus i, mian di bagasan hamubaon ni roha, manongtong marhaporseaon. Jala di naung ni lehon ni Debata di hita ngolu na imbaru marhite pandidion na badia i, ingkon ma sude hita manghangoluhon ngolu na imbaru, na patandahon na tangi hita di soaraNa, jala tanda mauliate ni rohanta marhite na tongtong mar Jubilate hita tu Debata di ganup ngolunta. Amen !.

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?