Sabtu, 17 Mei 2025

Khotbah minggu Kantate "Hiduplah di dalam Kasih Kristus dan kasihilah sesamamu" Yohanes 13 : 31 - 36

Hiduplah di dalam Kasih Kristus dan kasihilah sesamamu
Yohanes 13 : 31
Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
Yohanes 13 : 32
Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
Yohanes 13 : 33
Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
Yohanes 13 : 34
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Yohanes 13 : 35
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Salam Minggu Kantate, artinya nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. 

Saudara saudari, dalam topik Evangelium kita pada minggu ini adalah masa masa akan berakhirnya pelayanan Tuhan Yesus di dunia bersama dengan para murid. Pesan terakhir yang diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka saling mengasihi, dimana Allah tidak lagi memandang dosa dosa kita untuk mengasihi kita dan sebaliknya Allah memberikan diriNya lewat Yesus Kristus untuk menjadikan pengudusan itu milik kita lewat darah Kristus yang menjadi persembahan yang murni, sungguh Allah telah terlebih dahulu mengasihi manusia.
Oleh sebab itu, dalam minggu ini Tema khotbah kita berkata : Hiduplah di dalam Kasih Kristus dan kasihilah sesamamu. 

1. Apakah yang anda pahami tentang kasih??
Di dalam Alkitab, untuk berbicara tentang kasih. Kata אהב ( 'ahav — kasih) dlm kata Ibrani memiliki arti yang hampir sama dengan kata kasih. Dan Kata חֶ֫סֶד dalam kata Yunani ἀγαπάω memiliki arti yang hampir sama juga. Namun, ada kelembutan di dalamnya yang mencakup belas kasihan. Bahasa Yunani dalam Perjanjian Baru memiliki beberapa kata untuk cinta. φιλέω (phileo) adalah cinta dan kasih sayang antara sahabat. ἔρος (Eros) adalah cinta seksual yang terobsesi dengan orang lain dan tidak terpuaskan sampai mendapatkan apa yang diinginkannya. ἀγαπάω adalah cinta yang berkorban demi kebaikan orang yang dicintainya. ( Lihat 1 Korintus 13 ) ἀγαπάω adalah cinta Tuhan dan cinta yang Tuhan ingin kita tunjukkan kepada-Nya dan sesama kita. Dengan Iman dan Harapan , Cinta adalah yang terbesar dari tiga kebajikan dan bertahan selamanya.

Saudara saudari, dapatkah kita mengasihi sesama jika kita tidak pernah merasakan dan mempercayai kasih Allah?
Untuk berbuat baik mungkin kita bisa melakukannya, orang lain pun juga bisa, bahkan iblis sekalipun mampu berbuat baik meskipun perbuatan baik yang tidak berharga di hadapan Allah. Itu sebabnya kebaikan yang tidak didasarkan pada kasih Allah hanyalah kebaikan semu "omong kosong".

Dalam bacaan Evangelium kita di minggu ini, sebenarnya Yesus sedang berbicara mengenai kematian-Nya sendiri di kayu salib. Kematian yang justru akan menampakkan kemuliaan Allah Bapa dan diri-Nya dan sikap saling mempermuliakan di antara Allah Bapa dan Yesus (Tritunggal kudus). Hubungan seperti ini hanya terjadi dalam hubungan eksklusif Bapa dan Anak. Dan dampak lain dari kematian Yesus Kristus adalah membuka jalan bagi para murid-Nya dan setiap orang yang percaya menuju rumah Bapa (Yoh. 13:33, lihat Yoh. 14:2-3). Sebelum masa itu terjadi, Yesus memberi perintah untuk saling mengasihi (ayat 34-35). Dan peringatan bagi para murid agas memiliki indentitas yang jelas, tanda pengenal lewat saling mengasihi sesama (ayat 35). 

2. Karena Allah telah mengasihi kita
Sungguh kasih kita berakar dari pada kasih Allah. Allah adalah kasih, Allah telah mengasihi kita sebelum Ia menciptakan dunia. (Efesus 1:4-5) Ia begitu mengasihi kita sehingga Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan kita. (Yohanes 3:16-17) Karena Ia terlebih dahulu mengasihi kita, maka kita pun harus mengasihi-Nya dan ingin menyenangkan-Nya.
Pesan terakhir Yesus Kristus bagi setiap orang percaya asalah agar hidup dalam kasih. Kasih yang benar bersumber dari pada Allah sendiri, oleh itu mustahil manusia atau kita dapat mengasihi sesama kita jikalau kita tidak mengenal kasih Allah terlebih merenungkan kematian dan kebangkitan Kristus yang menjadi dasar dari pada kasih. 

Dalam Injil Yohanes, kita belajar bahwa Allah adalah Kasih. Dua perintah terbesar adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Ia memerintahkan kita untuk mengasihi Dia dan sesama. Yesus memberi tahu kita bahwa seluruh hukum Allah adalah mengasihi Allah dan sesama seperti mengasihi diri kita sendiri. ( Matius 22:37-40 ) Sesungguhnya, kasih kita sendiri adalah anugerah Allah bagi kita. Cara orang mengetahui bahwa kita adalah murid-murid Yesus adalah dengan mengasihi satu sama lain. Meskipun kasih kita di dunia ini tidak sempurna, kasih Allah bagi kita sempurna. Kasih itu bertahan selamanya dan bahkan mengalahkan maut.

Martin Luther berkata dlm bukunya bahwa mempercayai Yesus Kristus yang mati dan bangkit sungguh telah melakukan ke sepuluh hukum Taurat, dan yesus adalah kegenapan hukum Taurat. 
Dalam perjanjian baru yesus katakan "kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Dalam hal ini, Kristus ingin katakan bahwa tugas manusia di dunia ini cukup hanya bergantung pada Kristus saja (sebagai bukti kasih kita kepada Allah) dan ex nya akan menghasilkan kasih yang seperti Kristus lakukan untuk kita, 
Iiii pH
dimana kita memandang sesama kita adalah diri kita sendiri, yaitu tubuh Kristus yang telah di persatukan dalam Iman dimana kita telah sama sama di tebus, dosa dosa kita telah di tenggelamkan dalam baptisan kudusNya, dan tubuh darahNya yang tiap saat kita terima menguduskan dan menyegarkan ingatan kita kembali akan Kristus yang tersalib. 

Melalui Evangelium ini, perlu juga kita mengingat akan Yudas Dan Petrus, sebab firman ini adalah Kisah Yudas dan Petrus yang memperlihatkan bagaimana kasih mereka sesungguhnya terhadap Yesus. Ini menjadi peringatan tentang kesetiaan kita terhadap Tuhan. 
Apakah kita mengikut Tuhan hanya selama Ia menyenangkan kita?? 
Lalu saat kita merasa bahwa Ia tidak lagi menyenangkan maka meninggalkan Dia adalah merupakan jalan yang terbaik? 
Kita sendiri tahu pribadi kita dan hubungan kita kepada Allah, Kiranya Tuhan mengoreksi hati kita dalam mengikut Dia.

Saudara suadari, Kasih telah menjadi bagian dari hidup setiap orang percaya. Dan kasih - mengasihi telah menjadi ciri khas orang percaya, yaitu hidup saling mengasihi, lewat kasih yang kita miliki orang akan percaya bahwa kita adalah milik Kristus. 

Sekarang kita telah menjadi "anak-anak Allah",  oleh itu marilah kita menunjukkan relasi yang erat dan dekat yang dibangun dan diprakarsai oleh Yesus. Yesus telah, sedang, dan akan terus mengasihi kita. Karena itu, Dia memberikan perintah supaya mereka saling mengasihi dengan standar yang Yesus berikan. Perintah ini berlaku untuk semua orang percaya di sepanjang masa, dalam kata lain kita dan semua orang yang berstatus sebagai Anak anak Allah - umat tebusanNya. Kasih itu tidak hanya kita alami, namun kasih itu akan menjadi bukti bahwa kita adalah murid Tuhan Yesus yang menantikan kehadirannya Kembali. 
Setialah dalam Kasih Kristus. 

Kiranya Allah bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita untuk hidup dalam kasihNya. Amin

Pdt. Ardianus Situmorang S. Th
#vdmaluther

Apakah yang kamu pahami tentang Berkat - Kasih karunia?

Apakah yang kamu pahami tentang Berkat - Kasih karunia? 
Dalam setiap akhir kebaktian - ibadah, kebanyakan Pendeta akan
menyampaikan berkat Tuhan kepada jemaatnya. "Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera." ( Bilangan 6:23-26 ) sesungguhnya, hal ini bukanlah hal yang baru. Sebab, melalui Musa, Tuhan telah memerintahkan para imam untuk mengumumkan-menyampaikan kasih karunia-Nya kepada umat-Nya dengan cara ini. Selama 3.500 tahun, para imam dan pendeta telah melakukannya. Tuhan memberkati dan menjaga umat-Nya. Tuhan tersenyum pada umat-Nya dan menyukai mereka. Allah melihat mereka dan segala sesuatu di dunia ini baik-baik saja.

Kata kunci dalam berkat ini adalah kata, "Rahmat" (Ibrani חנן - chanan ) = memandang seseorang dengan baik, Yunani χάρις - charis ) = memandang seseorang dengan baik, hadiah yang diberikan tanpa pamrih). Ketika menggambarkan Tuhan dalam Perjanjian Lama, para nabi-Nya sering mengumumkan: "Tuhan itu murah hati dan penyayang, lambat marah dan berlimpah kasih setia " (Misalnya, Mazmur 145:8)
Lalu dalam perjanjian baru St. Paulus membuka hampir semua suratnya dengan "Kasih karunia bagimu dan damai sejahtera ...") Hampir sepanjang waktu, Rahmat bepergian dengan kata-kata yang sama: "rahmat," "damai," "cinta".

Berbicara tentang kasih Allah - Kasih karunia Allah bukanlah sesuatu yang diberikan saat Anda melakukan sesuatu. Kasih karunia adalah sikap Allah terhadap kita. Ia mengasihi kita bahkan sebelum Ia menciptakan dunia. (Efesus 1:4-5) Saat Allah memikirkan kita, Ia selalu bersikap baik kepada kita. Kasih karunia bukan karena kita pantas menerima kebaikan-Nya. Dalam dosa kita, kita telah berpaling dari-Nya, melanggar semua hukum-Nya, merusak ciptaan-Nya, dan tidak pantas menerima apa pun kecuali kematian dan neraka. Namun kabar baiknya adalah, karna kasih karunia Allah akan kita, ia telah mempersatukan kita kembali denganNya lewat kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitanNya. Allah melihat kita siap menerima karunia-karunia-Nya yang baik dan juga Roh-Nya, karna Darah Kristus telah menjadikan kita baharu kembali. Sungguh, hanya melalui kasih karunia inilah kita diselamatkan.

Namun, ada yang lebih dari anugerah, yaitu Dia yang tersenyum kepada kita. Orang Yunani menggunakan kata χάρις untuk karunia yang diberikan hanya karena Dia yang mengasihi kita. Di antara karunia-karunia ini adalah Sarana Kasih Karunia , karunia Baptisan , Perjamuan Kudus, dan Firman Tuhan, yang telah membawa kita serta memberi karunia pengampunan dosa, kehidupan, dan keselamatan. Iman - Roh Kudus akan menuntun kita untuk menerimanya serta mempercayai Tuhan yang akan datang untuk menepati janji-janji-Nya. Kasih karunia itu kekal. Itulah cara kita dapat menantikan hari ketika kita melihat senyum di wajah Tuhan saat Dia berkata, "Bagus sekali perbuatanmu, hamba yang baik dan setia... masuklah ke dalam sukacita tuanmu." ( Matius 25:21 ). 


#vdma

Apakah yang anda pahami tentang Cinta??

Apakah yang anda pahami tentang Cinta??

Cinta membuat dunia terus berputar. Kita mencintai hewan peliharaan kita, makanan favorit kita, cuaca yang bagus, tim olahraga kita, teman-teman kita, kebebasan dan kebenaran.

Bahasa Indonesia: Di dalam Alkitab, dua kata Ibrani digunakan untuk berbicara tentang kasih. Kata אהב ( 'ahav — kasih) memiliki arti yang hampir sama dengan kata kasih kita . Kitab Suci istilah ini sebagian besar berarti kasih yang ditunjukkan oleh manusia dan sangat jarang digunakan untuk kasih Allah. Kata חֶ֫סֶד (chesed — kasih, kebaikan, belas kasihan, kasih-kasih sayang) sangat sulit, jika tidak mustahil, untuk diterjemahkan. Versi Raja James menyebutnya kasih-kasihan . Itu ada di hampir semua ekspresi kasih Allah dalam Perjanjian Lama. Kata חֶ֫סֶד dan Kata Yunani ἀγαπάω memiliki arti yang hampir sama. Namun, ada kelembutan di dalamnya yang mencakup belas kasihan dan belas kasihan.

Bahasa Yunani dalam Perjanjian Baru memiliki beberapa kata untuk cinta. φιλέω (phileo) adalah cinta dan kasih sayang antara sahabat. ἔρος (Eros) adalah cinta seksual yang terobsesi dengan orang lain dan tidak terpuaskan sampai mendapatkan apa yang diinginkannya. ἀγαπάω adalah cinta yang berkorban demi kebaikan orang yang dicintainya. ( Lihat 1 Korintus 13 ) ἀγαπάω adalah cinta Tuhan dan cinta yang Tuhan ingin kita tunjukkan kepada-Nya dan sesama kita. Dengan Iman dan Harapan , Cinta adalah yang terbesar dari tiga kebajikan dan bertahan selamanya.

Kasih kita berakar pada kasih Allah. Allah telah mengasihi kita sebelum Ia menciptakan dunia. ( Efesus 1:4-5 ) Ia begitu mengasihi kita sehingga Ia mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan kita. ( Yohanes 3:16-17 ) Karena Ia terlebih dahulu mengasihi kita, maka kita pun mengasihi-Nya dan ingin menyenangkan-Nya.

Dalam Injil Yohanes, kita belajar bahwa Allah adalah Kasih. Dua perintah terbesar adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Ia memerintahkan kita untuk mengasihi Dia dan sesama. Yesus memberi tahu kita bahwa seluruh hukum Allah adalah mengasihi Allah dan sesama seperti mengasihi diri kita sendiri. ( Matius 22:37-40 ) Sesungguhnya, kasih kita sendiri adalah anugerah Allah bagi kita. Cara orang mengetahui bahwa kita adalah murid-murid Yesus adalah dengan mengasihi satu sama lain. Meskipun kasih kita di dunia ini tidak sempurna, kasih Allah bagi kita sempurna. Kasih itu bertahan selamanya dan bahkan mengalahkan maut.


#vdma

Jumat, 16 Mei 2025

𝐀𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐇𝐀𝐑𝐀𝐏𝐀𝐍??

𝐏𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧 - 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧 - 𝐇𝐨𝐩𝐞
Dalam bahasa Inggris masa kini, kata Hope berarti harapan agar sesuatu yang sangat kita inginkan terjadi menjadi kenyataan. Ada sesuatu tentang kata itu yang membuat kita ragu bahwa kita akan seberuntung itu. "Yah, saya harap begitu," begitulah kata kita.

Dalam Alkitab, harapan sedikit berbeda. Harapan adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi akan terjadi, sehingga Anda dapat membangun kehidupan Anda di atasnya. Dalam istilah teologis, harapan Kristen adalah kebangkitan orang mati dan kehidupan di dunia yang akan datang. Karena Allah sendiri yang menjanjikan berkat-berkat dan anugerah bagi kita, kita dapat mengandalkannya dan menjalani hidup kita dengan mengetahui bahwa itu akan terjadi. Inilah cara hidup orang Kristen sehingga mampu menderita dan mau mati daripada menyangkal iman mereka kepada Kristus. Dan itu jugalah sebabnya upacara pemakaman menyebutnya "harapan yang pasti dan pasti akan Kebangkitan orang mati."

Mengapa Harapan Kristen begitu pasti dan pasti? PERTAMA, karena Allah sendiri menjanjikannya dalam Firman-Nya. 
KEDUA, karena Yesus membuktikan bahwa janji-janji ini benar dengan mati dan bangkit kembali dari kematian. Jadi, Ia dapat dipercaya untuk menepati janji-Nya bahwa di mana pun Ia berada, kita juga akan berada di sana. Bagi kita, harapan menjadi kenyataan saat kita meninggal. Ia datang untuk membawa kita bersama-Nya selamanya. Apa yang terjadi kemudian adalah sturut kehendak Allag.

Namun, ini hanyalah awal dari berkat-berkat yang tersimpan aman di Surga bagi kita. Pada hari terakhir, Yesus akan kembali dalam kemuliaan dan Dia akan membawa kita bersama-Nya. Dia akan membangkitkan tubuh kita dari kubur dan mengubah kita menjadi seperti Dia. Kita kemudian akan dikumpulkan di hadapan takhta dan nama-nama kita dibacakan dari Kitab Kehidupan. Kita kemudian akan hidup bersama-Nya selamanya di Firdaus, di mana tidak ada lagi kesedihan, tangisan, kesusahan, atau rasa sakit. Tuhan akan menjadikan segalanya baru. Dia akan membawa kita ke pesta pernikahan besar Anak Domba, yang tidak akan pernah berakhir. Harapan besar ini memberi kita sukacita besar sekalipun dalam penderitaan, karena kita tahu penderitaan itu akan berlalu dan hanya sesaat. Tetaplah berpengharapan teguh kepada Allah. 


#vdma

Kamis, 15 Mei 2025

Apakah yang dimaksudkan dengan Iman?


Apakah yang dimaksudkan dengan Iman? 


Iman adalah salah satu "kata gereja" yang diketahui dan digunakan semua orang, tetapi sulit dijelaskan. Kita menggunakannya untuk mengartikan segala hal mulai dari keluarga jemaat, hingga sistem hal-hal yang diyakini orang, untuk percaya kepada Tuhan, hingga menerima sesuatu sebagai kebenaran, tetapi tidak dapat dibuktikan. 

Bahasa Ibrani menggunakan berbagai bentuk kata (אמן _aman _teguh, dapat dipercaya, aman). Kata "amin" berasal dari kata yang sama. Artinya seperti: "Saya percaya itu. Saya setuju. Itu benar".

Bahasa Yunani menggunakan satu kata untuk iman dan kepercayaan. (πιστεύω-pisteoo, percaya, πίστις-pistis-Iman). Ketika Perjanjian Baru menggunakan kata itu, ia menggunakannya untuk apa yang kita percayai dan kepercayaan kita kepada Tuhan untuk menepati janji-janji-Nya untuk menyelamatkan kita.

Banyak orang Kristen memiliki pandangan yang berbeda tentang Iman atau Percaya. Mereka mengira iman berarti menerima hal-hal yang tidak dapat dibuktikan sebagai kebenaran dan fakta, seperti "Yesus adalah Tuhan", "Tuhan akan membangkitkan kita dari antara orang mati pada hari terakhir," dan ajaran-ajaran lain dalam Kitab Suci. Mereka mungkin memahami bagian-bagian seperti yang di nyatakan dalam Ibrani 11 yang berarti ini. (Misalnya, ayat 1: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.") Yang tidak mereka pahami adalah bahwa sebagian besar pasal tersebut membahas tentang apa yang dilakukan orang-orang kudus di Perjanjian Lama karena mereka percaya kepada Tuhan dan janji-janji-Nya. Yakobus, saudara Yesus, menunjukkan betapa kelirunya pandangan tentang iman ini ketika ia menulis: "Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah, maka engkau berbuat baik. Tetapi setan-setan pun percaya dan gemetar!" ( Yakobus 2:19 )

Dalam pandangan yang bersumber dari Alkitab, Iman adalah percaya. Iman adalah karunia Allah, hasil pekerjaan Roh Kudus yang dihasilkan di dalam hati setiap orang, yang menghidupkan dan memandu semua kemampuan kita menuju satu tujuan. Iman akan ada pada kita jika Tuhan memberikannya dan Iman akan bertumbuh lewat hubungan yang tidak terputus dengan Allah, lewat pemohonan dalam doa akan membuat iman kita semakin bertumbuh dan kokoh. Dalam. Hal ini, Iman juga akan diperkuat dengan selalu mengingat janji-janji Kristus yang berulangkali diucapkan bahwa setiap doa-doa yang kita sampaikan kepada Bapa, dalam nama-Nya, pasti akan dijawab kalau kita memintanya dengan iman, dan percaya sewaktu kita memintanya Matius 7:7Lukas 11:9Yohanes 14:13, 15, 16Yakobus 4:2I Yohanes 3:22, 5:14Lukas 11:10. Oleh itu, Alkitab lewat Rasul Paulus mendefinisikan bahwa Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibr. 11:1).Iman akan menuntun kita mempercayai akan sebuah kepastian, keberadaan dan kebenaran dari sesuatu yang tidak ada di depan kita, atau tidak tampak bagi indera manusia, contohnya seperti melihat Yesus. Rasul Paulus menyatakan "sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat" (II Kor. 5:7). Yesus sendiri berfirman (Yoh. 20:29), "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya". Dengan demikian, sementara mempercayai apa yang kita lihat dan pahami akan mendatangkan manfaat, percaya pada apa yang tidak terlihat dan hanya dipahami secara samar-samar mendatangkan manfaat yang lebih besar. Ada banyak hal di alam semesta ini yang kita percayai, tanpa harus kita pahami sepenuhnya; kita percaya karena kita mendapatkan buktinya dari orang lain, meskipun bukan dari panca indera kita sendiri. 

Iman yang begitu saja percaya pada apa yang bisa ia lihat, pahami, jelaskan dan tunjukkan sama sekali bukan iman. Sebab Firman-Nya berkata "Tidak seorang pun melihat Allah", akan tetapi semua orang percaya kepada Allah. Hal-hal dalam dunia rohani tidak dapat ditunjukkan melalui perantara-perantara materiil, melainkan hanya bisa melalui perantara-perantara rohani. Menggunakan iman akan meningkatkan kerohanian kita, memampukan kita untuk memahami berbagai hal. Paulus mengatakan bagi orang Yunani terpelajar yang skeptis Injil adalah "kebodohan".

Ketika Alkitab berbicara tentang iman kepada Tuhan (Iman yang Menyelamatkan, Iman yang Membenarkan), itu berarti kepercayaan kepada Tuhan untuk menepati janji-janji-Nya, terutama janji-Nya untuk menyelamatkan kita. Kepercayaan ini bukanlah sesuatu yang kita ciptakan melalui hal-hal yang kita lakukan. Itu tercipta di dalam kita ketika Roh Kudus datang kepada kita melalui Injil, Baptisan, atau Perjamuan Kudus. ( Roma 1:17 , Yohanes 20:30-31 , Efesus 1:13 , Roma 1:16-17 ) Iman kita melekat pada Yesus, percaya bahwa penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib berkuasa mengampuni dosa-dosa kita dan memberi kita hidup yang kekal. Iman ini menanggapi Kasih Karunia yang diberikan kepada kita dalam Firman Tuhan dan Sakramen-sakramen. Itu berterima kasih kepada Tuhan atas belas kasihan-Nya, memuji Dia dan memberi kita keinginan untuk melayani Tuhan dan sesama kita.

Dr. Martin Luther dalam gerakan Reformasinya, menekankan bahwa kita di benarkan hanya oleh karena Iman di hadapan Allah. Dan itulah yang disebut dengan sola Fide "hanya iman". Ini adalah doktrin teologis dari Dr. Martin Luther yang mengajarkan bahwa pembenaran di hadapan Allah terjadi semata-mata hanya melalui iman kepada Yesus Kristus, dan bukan melalui perbuatan baik atau usaha manusia.

#vdmaluther


Apakah yang kamu pahami tentang Yang Maha Kuasa?

Apakah yang kamu pahami tentang Yang Maha Kuasa? 
Orang-orang menghormati kekuasaan dan kemampuan. Mereka mengagumi orang-orang yang berkuasa, memimpikan apa yang dapat mereka lakukan jika mereka memiliki lebih banyak kekuasaan, dan keinginan untuk memperjuangkan kekuasaan, terkadang melakukan hal-hal yang mereka benci. Uang berbicara karena uang membawa serta kekuasaan. Mereka akan mengorbankan hampir semua hal untuk mendapatkan kekuasaan. Sebenarnya, bukan kekuasaan itu sendiri yang begitu menarik. Kekuasaan memungkinkan Anda melakukan apa pun yang Anda inginkan. Masalah dengan kekuasaan adalah orang-orang yang berdosa tidak dapat dipercaya untuk memegang kekuasaan. "Kekuasaan cenderung merusak, Dan kekuasaan absolut merusak secara absolut."
Satu-satunya yang benar-benar mahakuasa adalah Tuhan. Tuhan dapat melakukan apa pun yang Dia inginkan. Ketika Tuhan berfirman, dunia pun tercipta. ( Kejadian 1 ) Dengan firman-Nya, Dia menjaga alam semesta tetap berjalan (Ibrani 1:3) Bahkan ketika segala sesuatu tampak mustahil bagi kita, bagi Tuhan, segala sesuatu mungkin terjadi. (Matius 19:26) Artinya bagi kita adalah bahwa Dia dapat dan memang menepati janji-Nya kepada kita. Jadi, pertanyaan sebenarnya bukanlah apa yang dapat Tuhan lakukan, tetapi apa yang ingin Dia lakukan bagi kita?

Bila orang mulai meragukan kuasa Tuhan atau keberadaan-Nya, itu hampir selalu karena Dia tidak melakukan apa yang mereka pikir seharusnya Dia lakukan. "Jika ada Tuhan yang baik," kata mereka, "maka Dia akan melenyapkan penyakit, penderitaan, dan kematian sekarang juga!
Dia akan menghujani mereka dengan berkat, membuat Anda kaya dan nyaman. Bila Dia tidak melakukan hal-hal ini dan sesuai jadwal-Nya, orang akan mengeluh. Yang seharusnya mereka lakukan adalah bertanya: "apa kehendak Tuhan?" "apa yang ingin Dia lakukan?"

Yang ingin Tuhan lakukan adalah menyelamatkan kita dan hidup bersama dengan kita selamalamanya. Allah sungguh mengasihi kita sebelum Dia menciptakan dunia, memilih kita untuk diangkat menjadi anak-anak-Nya, menjadikan kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya lewat pengorbanan Putra-Nya di kayu salib yang dengannya Dia menebus kita, sehingga kita beroleh pengampunan dosa dan memeteraikan kita untuk selamanya melalui Roh Kudus-Nya. ( Efesus 1:3-14 )


Jadi, yang ingin dilakukan oleh Tuhan bagi adalah mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Dengan kuasa-Nya, Ia sungguh mampu melakukan ini dan telah melakukannya bagi kita dengan menggunakan kuasa-Nya.
Sekarang, Ia telah mengutus kita dengan firman-Nya agar kita memberitakannya kepada sesama kita lewat pengakuan dan hidup yang Sejati.

Secara Khusus Allah juga telah memberikan suatu kunci kepada GerejaNya untuk memberitakan FirmanNya dengan murni dan juga memberikan sakramen-sakramenNya untuk dilayankan dan membagikan tubuh dan darah Kristus kepada jemaatNya agar beroleh keampunan dosa dan penyegaran Iman.

Dan sekarang Allah juga telah memberikan Kita karunia-karunia untuk memelihara sesama kita. Jadi, kita adalah bagian dari rencana Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya. Melalui kitalah Ia menggunakan kuasa-Nya yang mahakuasa, untuk memuji kasih karunia-Nya, menyelamatkan yang terhilang, dan memulihkan ciptaan-Nya hingga sempurna.

#vdmaluther



#Vdma

Senin, 12 Mei 2025

Memuji kebesaran Tuhan dalam tiap tiap saat

Selamat pagi. 


Firman Tuhan untuk kita. 
Mazmur 117 : 1
Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
Mazmur 117 : 2
Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

Saudara saudari, Mazmur 117 ini adalah Mazmur yang paling pendek dari keseluruhan Mazmur. Dalam Mazmur ini Firman Tuhan mengajak seluruh bangsa untuk memegahkan Tuhan dalam gema yang penuh dengan sorak sorai : “bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” “Segala bangsa” kata seluruh bangsa, termasuk orang-orang dari bangsa bukan Yahudi beroleh anugerahNya lewat Iman. Pemazmur menyuarakan kepada seluruh bangsa agar memuji dan memuliakan Allah sebab patutlah Dia di puji karna kesetiaannya. 

Dalam hal ini, kita dapat mengetahui bahwa Allah berkeinginan untuk merangkul ciptaan-Nya yang berdosa agar mereka dapat kembali kepada hakikat diriNya sebagai gambar dan rupa-Nya. Ia menghendaki setiap orang dapat hidup dalam harkat dan martabat sebagai pribadi yang terhubung dengan Kristus. Sebagai ciptaan Allah sepatutnyalah kita harus saling merangkul sebagai saudara tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

Bersyukurlah bahwa kita adalah saudara dalam gambar dan rupa Allah. Meskipun kita dilahirkan dengan latar belakang yang beragam, namun semuanya itu bukan untuk membedakan. Semestinya hal itu membuat kita menjadi satu dan saling mengasihi.

Oleh karena itu, marilah setiap kita memuji Tuhan bukan saja dengan perkataan, namun juga dengan perbuatan dan kesaksian yang baik dalam hidup kita tiap tiap saat. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?