Apakah yang kamu pahami tentang Berkat - Kasih karunia?
Dalam setiap akhir kebaktian - ibadah, kebanyakan Pendeta akanmenyampaikan berkat Tuhan kepada jemaatnya. "Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera." ( Bilangan 6:23-26 ) sesungguhnya, hal ini bukanlah hal yang baru. Sebab, melalui Musa, Tuhan telah memerintahkan para imam untuk mengumumkan-menyampaikan kasih karunia-Nya kepada umat-Nya dengan cara ini. Selama 3.500 tahun, para imam dan pendeta telah melakukannya. Tuhan memberkati dan menjaga umat-Nya. Tuhan tersenyum pada umat-Nya dan menyukai mereka. Allah melihat mereka dan segala sesuatu di dunia ini baik-baik saja.
Kata kunci dalam berkat ini adalah kata, "Rahmat" (Ibrani חנן - chanan ) = memandang seseorang dengan baik, Yunani χάρις - charis ) = memandang seseorang dengan baik, hadiah yang diberikan tanpa pamrih). Ketika menggambarkan Tuhan dalam Perjanjian Lama, para nabi-Nya sering mengumumkan: "Tuhan itu murah hati dan penyayang, lambat marah dan berlimpah kasih setia " (Misalnya, Mazmur 145:8)
Lalu dalam perjanjian baru St. Paulus membuka hampir semua suratnya dengan "Kasih karunia bagimu dan damai sejahtera ...") Hampir sepanjang waktu, Rahmat bepergian dengan kata-kata yang sama: "rahmat," "damai," "cinta".
Berbicara tentang kasih Allah - Kasih karunia Allah bukanlah sesuatu yang diberikan saat Anda melakukan sesuatu. Kasih karunia adalah sikap Allah terhadap kita. Ia mengasihi kita bahkan sebelum Ia menciptakan dunia. (Efesus 1:4-5) Saat Allah memikirkan kita, Ia selalu bersikap baik kepada kita. Kasih karunia bukan karena kita pantas menerima kebaikan-Nya. Dalam dosa kita, kita telah berpaling dari-Nya, melanggar semua hukum-Nya, merusak ciptaan-Nya, dan tidak pantas menerima apa pun kecuali kematian dan neraka. Namun kabar baiknya adalah, karna kasih karunia Allah akan kita, ia telah mempersatukan kita kembali denganNya lewat kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitanNya. Allah melihat kita siap menerima karunia-karunia-Nya yang baik dan juga Roh-Nya, karna Darah Kristus telah menjadikan kita baharu kembali. Sungguh, hanya melalui kasih karunia inilah kita diselamatkan.
Namun, ada yang lebih dari anugerah, yaitu Dia yang tersenyum kepada kita. Orang Yunani menggunakan kata χάρις untuk karunia yang diberikan hanya karena Dia yang mengasihi kita. Di antara karunia-karunia ini adalah Sarana Kasih Karunia , karunia Baptisan , Perjamuan Kudus, dan Firman Tuhan, yang telah membawa kita serta memberi karunia pengampunan dosa, kehidupan, dan keselamatan. Iman - Roh Kudus akan menuntun kita untuk menerimanya serta mempercayai Tuhan yang akan datang untuk menepati janji-janji-Nya. Kasih karunia itu kekal. Itulah cara kita dapat menantikan hari ketika kita melihat senyum di wajah Tuhan saat Dia berkata, "Bagus sekali perbuatanmu, hamba yang baik dan setia... masuklah ke dalam sukacita tuanmu." ( Matius 25:21 ).
#vdma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar