Rabu, 31 Juli 2024

Bagaimanakah hidup orang percaya? - KRISTO SENTRIS - Roma 15 : 1 - 13

Selamat pagi... 
Firman Allah untuk kita 
Roma 15 : 1
Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
Roma 15 : 2
Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.
Roma 15 : 3
Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."
Roma 15 : 5
Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,

Saudara saudari pada dasarnya orang Kristen-Yahudi di Roma merasa diri lebih kuat dari orang Kristen non-Yahudi. Sikap ini melahirkan tindakan yang menimbulkan perpecahan sebab tidak ada rasa tolong menolong antara kedua belah pihak. Dalam hal ini paulus mengajak mereka untuk memanfaatkan kelebihan atau kekuatan mereka secara positif. Bagaimana caranya? Pertama, mereka seharusnya membantu yang lemah (ayat 1a); kedua, tidak mencari kesenangan sendiri (ayat 1b) ketiga, berusaha untuk saling membangun (ayat 2), dan yang ke empat memakai kekuatan atau kelebihan untuk membangun orang lain (ayat 2). 

Saudara saudari, perlu kita sadar bahwa kekuatan dan kelebihan yang Tuhan karuniakan kepada kita, Allah memberikannya bukanlah hanya untuk kepentingan hidup kita saja, tetapi Allah bermaksud agar kita saling tolong menolong dan saling membantu di dalam kelemahan orang lain. 

Kristus adalah dasar kebersamaan jemaat. Orang percaya sebenarnya tidak boleh hidup egois. Oleh karena itu, agar kita bisa memenuhi panggilan Kristen kita, maka kita harus mengikuti teladan hidup Kristus (ayat 3-4) dan memohon kekuatan dari Allah sendiri (ayat 5). Dengan berdasarkan kedua hal ini, mmaka hita harus bertindak sesuai dengan kehendak Kristus. Yesus Kristus tidak pernah mencari kepentingan-Nya sendiri atas kuasa yang Dia miliki tetapi justru Yesus setia dan taat atas kehendak Allah untuk memenuhi kepentingan kita umat tebusan-Nya, termasuk memberikan Nyawa_Nya hanya untuk menolong kita dari dosa kematian. Dalam hidup ini marilah kita hidup saling menerima akan kekurangan sesama kita, agar kiranya sikap kita yang serasi dengan sikap Kristus harus mendorong kita untuk saling menguatkan. Sebab itu setiap orang percaya hidupnya harus KRISTO-SENTRIS bukan EGO-SENTRIS, jikalau hidup kita berpusat di dalam KRISTO-SENTRIS (berpusat kepada Kristus) maka orang yang lemah akan tertolong, dan sungguh nyata bahwa kita benar benar saling mengasihi. 

Kiranya kasih setia Allah Memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏🙏

Jangan menjadi hakim atas makanan - NAMARGOTA-PARSOLAM Roma 14 : 13 - 23

Selamat pagi. 

Firman Allah Untuk kita.

Roma 14 : 13
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
Roma 14 : 15
Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia.
Roma 14 : 17
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Roma 14 : 19
Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.
Roma 14 : 20
Janganlah engkau merusakkan pekerjaan Allah oleh karena makanan! Segala sesuatu adalah suci, tetapi celakalah orang, jika oleh makanannya orang lain tersandung!

Saudara saudari, menjadi batu sandungan bagi sesama jelas adalah merupakan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang percaya. Mengapa? Karena akan menghalangi orang untuk datang kepada Kristus.

Dalam perikop sebelumnya Paulus mengingatkan pihak yang "kuat" dan yang "lemah" dalam jemaat untuk saling menerima dan tidak saling menghakimi. Dalam perikop ini, Paulus memberikan satu prinsip khususnya bagi pihak yang "kuat" agar tidak menjadi batu sandungan bagi pihak yang "lemah" dalam Iman(13, 21). Dalam hal makanan, Paulus menegaskan bahwa tidak ada makanan yang najis sebab Allah menciptakan segala sesuatunya dengan penuh kuasa-Nya(14, 20), maka pihak yang "kuat" Dalam Iman tidak perlu lagi merasa terikat oleh hukum tentang makanan haram atau najis (siallang namargota atau parsolam). Namun bisa saja kebebasan memakan segala sesuatu menjadi batu sandungan bagi jemaat yang masih mengharamkan makanan tertentu. Maka dalam hal ini Paulus mengingatkan bahwa kebebasan untuk melakukan segala sesuatu kiranya tidak menyebabkan lemahnya Iman saudara yang lain. Sebab jika ini yang terjadi itu berarti kita merusak pekerjaan Allah yang telah di bangun. 

Saudara saudari, Kebebasan harus dipraktikkan dalam KASIH kepada sesama orang percaya. Kebebasan harus ditundukkan pada prinsip damai sejahtera dan tujuan untuk saling membangun. Namun ingatlah suatu kebebasan untuk memakan segala sesuatu yang menjadi batu sandungan bagi orang lain maka itu berarti mengingkari esensi Kerajaan Allah, yaitu kebenaran akan ciptaanNya, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus (17). Yesus Kristus sudah membayar kita dengan harga yang begitu mahal, yaitu dengan mati bagi kita yang lemah Iman. Bagaimana mungkin pihak yang "kuat" tidak rela mengalah kepada yang lemah dalam hal-hal yang remeh supaya tidak menjadi batu sandungan?

Perlu kita tahu bahwa sangat banyak hal hal yang harus orang Kristen lakukan, tetapi bukan berarti semuanya perlu dilakukan, khususnya supaya tidak menjadi batu sandungan bagi yang lemah Iman. Prinsip kasih dan saling membangun harus mengendalikan kebebasan kita dalam melakukan segala sesuatu. Apa artinya kita menang perdebatan tentang boleh makan semua makanan, tetapi kehilangan orang yang tidak setuju dengan hal itu? 
Kiranya hal ini menjadi pertimbangan kita sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. Jikalau dengan apa yang kita makan, saudara seiman kita menjadi tersakiti hatinya, maka kita tidak lagi bertindak berdasarkan kasih. Kalau Kristus sudah mati untuk seseorang, janganlah membiarkan orang itu dirusak oleh apa yang Saudara makan, sebab makanan bukanlah sesuatu hal yang penting untuk sorga. 

Dalam Hal Kerajaan Allah, apa yang boleh dimakan atau diminum tidak lagi menjadi hal yang terpenting. Yang penting ialah setiap orang menuruti kehendak Allah, hidup dalam ketenangan hati, dan menerima sukacita yang diberikan oleh Roh Kudus (17). Oleh karena itu, segala pertentangan kepercayaan atau ajaran tentang larangan memakan dan meminum apa yang Tuhan ciptakan jangan jadikan itu menjadi pembatas persahabatan kita dengan sesama. Allah menciptakan segala sesuatu nya dengan baik, dan yang Allah ciptakan tidak ada yang najis, hanya hati orang yang tidak menghargai ciptaan Allah lah yang najis. Karna itu sekarang yang terpenting mengenai kerajaan Sorga adalah menjaga hati bukan menjaga mulut untuk hal makanan dan minuman. 
Oleh itu, jagalah hatimu dan jangan menjadi Hakim atas ciptaan Allah. Jika engkau adalah kelompok pemakan segala sesuatu (namargota) maka jangan menjadi hakim atas yang tidak memakan, terimalah dengan penuh ucapan syukur, dan jikalau engkau tidak pemakan segala (parsolam) hal itu baik jikalau untuk kesehatan, tetapi ingatlah jangan mengharamkan apa yang Tuhan ciptakan, dan jangan menjadikan  Hakim untuk melarang orang memakan apa yang Tuhan ciptakan. Jadilah sebagai orang yang Kuat di dalam Iman, sebab yang terpenting dalam Hal kerajaan Sorga bukanlah tentang hal makanan (namargota/naso marmudar). Terimalah dengan penuh ucapan syukur, dan lebih baik menjaga kenajisan yang masuk ke dalam hati dari pada menjaga apa yang masuk ke dalam perut sebab itu lari nya akan tetap ke jamban, namun Hati yang terjaga dengan segala kewaspadaan akan menuju kekekalan, dan itu adalah bukti nyata ciptaan Allah yang sesungguhnya. 

Kiranya kasih setia Allah, memelihara dan menolong kita semua. 
Amin 🙏🙏🙏🙏

Senin, 29 Juli 2024

JANGAN SALING MENGHAKIMI TETAPI HIDUPLAH SEBAGAI SESAMA - Roma 14 : 1 - 12

Selamat pagi.

FIRMAN ALLAH UNTUK KITA.
 Roma 14 : 1
Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.
 Roma 14 : 2
Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja.
 Roma 14 : 3
Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu.
 Roma 14 : 8
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.

Saudara saudari salah satu strategi ampuh yang Iblis pakai untuk merusak Gereja adalah dengan menyebabkan perpecahan dalam tubuh Kristus. Perpecahan terjadi dalam jemaat Roma karena adanya pihak yang "kuat" (15:1)!dan yang "lemah" (14:1; 15:1). Pihak yang "kuat" adalah mayoritas, yaitu orang-orang Kristen Non yahudi yang merasa bebas dari hukum Musa, sedangkan pihak yang "lemah" adalah orang-orang Kristen Yahudi yang masih terikat tradisi sesuai hukum Musa (2, 5). Pihak yang "kuat" seringkali menghakimi pihak yang "lemah" dalam hal praktik-praktik tentang makanan seperti kita saat ini, Contoh "mangallang na margota dan parsolam dan perayaan hari-hari khusus contoh hari per Ibadahan hari minggu dan sabtu sering kali ini di pakai Iblis untuk merusak tubuh Kristus dalam Gereja. 

Dalam perikop ini, Paulus mengacu pada dua isu, soal makanan (ayat 2) dan hari-hari khusus (ayat 5). Perbedaan pendapat muncul karena perbedaan latar belakang kelompok Kristen Yahudi dan bukan Yahudi. Daging yang dijual di tempat umum di kota-kota Romawi-Yunani dianggap tidak halal oleh orang Yahudi. Mungkin karena sudah dipersembahkan di kuil-kuil kafir. Maka orang Kristen Yahudi memiliki keberatan nurani untuk memakan daging. Terjadilah saling membenarkan diri, yang makan daging merasa lebih kuat Iman, yang tidak makan merasa lebih Rohani atau lebih Kudus. Dan permasalahan yang lain adalah perayaan hari-hari raya. Meski sudah Kristen, orang asal Yahudi masih merayakan hari raya sesuai tradisi keyahudian mereka. Jadi orang yang tidak berasal dari tradisi yang sama dengan mereka merasa tidak relevan merayakan hari raya tersebut. Maka terjadilah saling tuding menuding. Namun dalam hal ini perlu kita tahu bahwa Paulus menasihati agar kedua pihak itu saling menerima meskipun terdapat perbedaan. Menerima bukan sekadar mengakui keberadaan pihak lain, melainkan memperlakukannya sebagai saudara. Inilah ciri khas umat Allah. Tetapi hal ini sulit terjadi jika pihak yang "kuat" memaksakan kehendak kepada pihak yang "lemah."

Oleh karena itu, alasan yang terpenting mengapa anggota tubuh KRISTUS harus saling menerima satu sama lain adalah karena "Allah telah menerima kita di hadapan Allah tanpa memperhitungkan dosa siapa yang sedikit dan yang paling banyak. Maka siapakah kita sehingga merasa berhak menolak dan menghakimi orang yang telah diterima Allah? Karya Kristus yang telah memperdamaikan manusia dengan Allah janganlah dinodai dengan penolakan anggota tubuh Kristus satu sama lain termasuk saling membenarkan diri. Kristus telah mati dan membuktikan diri-Nya sebagai Tuhan yang telah bangkit dari kematian, maka sebagai Tuhan, Dia berhak menghakimi dan kepada-Nya setiap orang akan memberi pertanggungjawaban. 

Dalam perspektif pengadilan Allah, tidak ada seorang pun yang lebih berhak untuk menghakimi orang lain. Seringkali masalah-masalah yang di anggap remeh dalam Gereja menjadi penyebab perpecahan. Ada kelompok yang merasa lebih benar dibanding yang lain, ada yang merasa berkarya lebih banyak (sisuan Bulu) dari pada anggota jemaat yang baru bergabung. Karena itu ingatlah dalam perikop ini Allah mengingatkan kita bahwa dalam hal-hal yang tidak hakiki, yang paling penting bukan masalah siapa yang benar atau salah, melainkan bagaimana agar anggota tubuh Kristus tetap satu atau kita yang percaya tetap harus hidup sebagai sesama saudara yang telah menerima karya Kristus dan yang akan bersama-sama menghadapi pengadilan Kristus. Karena itu jangan saling menghakimi, tetapi lakukanlah kehendak Allah yang seutuhnya yaitu Hiduplah di dalam Kasih Kristus, kasihilah sesama mu dengan penuh Kasih dan janganlah saling menghakimi. 

Kiranya Allah Tritunggal memelihara dan menolong kita melewati hari ini dengan baik. 
🙏🙏🙏

Minggu, 28 Juli 2024

Bolehkah kita Berhutang? - Hidup baru - Roma 13 : 8 - 14

Selamat pagi ☀ 🌝⏰ 


Firman Tuhan Untuk kita hari ini... 

Roma 13 : 8
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Roma 13 : 9
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Roma 13 : 10
Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Saudara saudari yang terkasih, Hutang adalah kewajiban yang harus dilunasi. Namun ada hutang yang akan terus ada, yaitu hutang MENGASIHI. Terjemahan secara  harfiah dari ayat 8a adalah, "Janganlah kamu berhutang apa pun kepada siapa pun kecuali (berhutang) untuk mengasihi satu sama lain." Kuasa Injil memang mencondongkan orientasi hidup kita untuk mengasihi sesama, dan kasih adalah kegenapan dari ke 10 hukum Taurat (8-10).

Dalam Roma 6:14-15, Paulus berkata bahwa orang percaya tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat. Ini tidak berarti bahwa kita bebas dari segala hukum sehingga bisa melakukan apa pun semaunya. Injil tidak membuat kita mengabaikan hukum melainkan menggenapi seluruh tuntutan hukum taurat yang mustahil terjadi tanpa kuasa Injil. Ketaatan yang utama dari tuntutan Injil, yaitu mengasihi sesama, merupakan penggenapan dari hukum Taurat. 

Mengapa kasih merupakan kegenapan dari hukum Taurat?
 Karena kasih tidak akan melakukan hal yang jahat terhadap sesama (10). Dan dalam relasi umat dengan sesamanya, hukum Taurat merupakan perintah untuk berbuat baik. Maka syukur kepada Allah di dalam Kristus, yang telah memampukan kita untuk mengasihi sesama.

Selanjutnya Paulus mengingatkan orang percaya untuk memiliki totalitas dalam cara hidup yang baru berhubung dengan realitas barunya di dalam Kristus (11-14). Kita sudah hidup dalam hidup yang baru di mana Kristus memerintah atas kita. Maka sudah saatnya kita "bangun dari tidur", meninggalkan hidup lama. Realitas hidup baru menjadi alasan untuk menanggalkan semua cara hidup lama (hidup dalam dosa). Menanggalkan atribut hidup lama dikontraskan dengan mengenakan Kristus dalam diri kita (14a), yaitu mengadopsi karakter dan nilai-nilai dari Allah dalam hidup kita. Sebab hanya dengan mengenakan Kristus, kita dapat menolak keinginan daging dari kehidupan yang lama. 

Di dalam Kristus kita telah hidup dalam realitas baru. Hidup kita pun harus berpadanan dengan nilai-nilai hidup baru ini, yaitu selalu mengasihi sesama dan menolak perbuatan-perbuatan yang memalukan, oleh karena itu lakukan lah segala yang baik yang mendatangkan damai sejahtera, penggenapan Hukum Taurat adalah bukti nyata keselamatan kita, dan itulah cara Allah menyuarakan bahwa kita di selamatkan bukan oleh tuntutan atau karna ketaatan kita melakukan hukum Taurat, namun hanya oleh karna Anugerah Allah. Namun ingatlah orang yang sudah hidup di dalam Anugerah Allah maka keinginan nya setiap hari secara otomatis adalah melakukan hukum Allah, yaitu mendatang damai sejahteta dan menjauhkan diri dari segala dosa (pelanggaran hukum). 


Kiranya kasih setia Allah Bapa Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua. 
Amin 🙏🙏🙏

Sabtu, 27 Juli 2024

Memberitakan injil dengan dukungan Doa - Efesus 3 : 14 - 21

Salam Minggu IX setelah Trinitatis. 
Firman Tuhan untuk kita hari ini. 


Efesus 3 : 16
Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
Efesus 3 : 17
sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
Efesus 3 : 18
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
Efesus 3 : 19
dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Saudara saudari jika kita perhatikan dalam perikop kita hari, Paulus mengatakan bahwa dalam pemberitaan Injil haruslah berjalan seiring dengan Berdoa. Doa merupakan sumber kekuatan kita dalam memberitakan Injil dan secara khusus juga untuk penerima Injil. Sebab dalam memberitakan injil tanpa doa hal itu tidak bisa menembus hati pendengar jikalau tanpa pekerjaan Roh kudus. Lalu apakah isi doa Paulus? 
Ada empat hal yang didoakannya dan yang perlu kita lakukan dalam hidup kita, yaitu. 
1. Paulus berdoa agar Allah menguatkan jemaat Efesus (ayat 16). Biarlah Roh Kudus menguatkan hati orang percaya, dan Kristus tinggal dalam hati orang percaya. Bagi setiap orang yang percaya akan Yesus Kristus, maka Allah Bapa, Roh Kudus dan Yesus tinggal dalam hati kita. Paulus mendoakan agar orang percaya semakin dalam memiliki relasi dengan Kristus melalui pemeliharaan Roh Kudus lewat doa doa kita yang tidak terputus putus. 

2. Paulus berdoa agar orang percaya berakar dan hidup penuh di dalam Kasih Kristus, serta menguasai semua aspek kehidupan (ayat 17). Paulus memakai metafora tumbuhan (akar) dan bangunan (fondasi) yang berarti demikianlah hidup kita, fondasi dari hidup kita adalah Allah Tritunggal. Sebab tanpa akar yang kuat maka kita akan goyah dengan keadaan dunia yang menggoda bahkan menghancurkan Ima  kita, tetapi jikalau kita tetap berfondasi kepada Kristus dan berakar dari Nya maka kita akan berbuah yang sehat yaitu Damai sejahtera meskipun dunia begitu jahat. 

3. Paulus berdoa agar jemaat memahami kasih Kristus (ayat 18). Dalam hal ini Paulus berdoa agar jemaat ataupun kita semakin mengenal kasih Kristus. Dengan semakin mempraktikkan kasih yang sesungguhnya, maka kita harus menjauhkan diri dari perpecahan baik dalam keluarga, Gereja ataupun masyarakat. 

Saudara saudari, seperti apakah Kasih Kristus itu? 
JOHN STOTT memberi komentar yang menarik tentang Kasih: “Kasih Kristus demikian lebar sehingga meliputi semua etnis manusia tanpa membatasi suku dan budaya, kasih Yesus demikian panjang sehingga bertahan hingga kekekalan, kasih Yesus demikian dalam sehingga menjangkau orang yang paling berdosa termasuk aku dan kamu, dan kasih Yesus demikian tinggi sehingga meninggikan, atau menempatkan kita ke Surga”. 

Dalam hal ini Paulus juga berdoa agar orang percaya dipenuhi kepenuhan Allah (ayat 19). Kepenuhan Allah berarti kelimpahan anugerah-Nya yang dicurahkan untuk memenuhi kita. Kepenuhan Allah dapat juga berarti kepenuhan yang memenuhi Allah sendiri yakni kesempurnaan-Nya dalam memelihara kita. Orang Percaya akan menjadi kudus sama seperti Bapa adalah kudus. Inilah keadaan orang percaya seperti yang juga Tuhan Yesus perintahkan dalam Matius 5:48 "Ipe, ingkon sun denggan do rohamuna songon Amamuna di banua ginjang na sun denggan roha i"
Hendaklah kamu memiliki hati yang baik seperti Allah pemilik hati yang terbaik. 

Oleh karena itu, hendaklah doa-doa kita berorientasi bukan hanya pada kebutuhan dan keinginan kita saja, tetapi pada maksud-maksud baik Allah yang kekal dalam Yesus Kristus, yaitu Anugerah keselamatan kita, oleh itu dalam perjalanan hidup kita ini jangan pernah lupa untuk berdoa. 

Salam minggu dan jangan lupa ber_Ibadah. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin 🙏🙏🙏

Taatlah terhadap Pemerintah - Roma 13 : 1 - 7

Selamat pagi. 


Firman Allah untuk kita hari ini :
Roma 13 : 1
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Roma 13 : 2
Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
Roma 13 : 4
Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Roma 13 : 7
Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.

Saudara saudari akhir-akhir ini kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah cenderung menurun, karna memang yang terjadi kualitas dari kepemimpinan atau otoritas seorang pemimpin sudah kendor dan banyak berlomba menjadi pemimpin oleh dorongan ingin beroleh kekayàan. Dalam perikop kita hari ini Paulus mengajarkan bagaimana hubungan Umat Kristen dengan pemerintah. Seperti apakah pemerintah yang baik ? dan bagaimana orang Kristen harus bersikap terhadap pemerintah?. 

PERTAMA, pemerintah yang baik dibangun oleh Allah dan berasal dari Tuhan sendiri (1). Sehingga sumber nilai, hukum, ketetapan, dan berbagai kebijakan yang keluar dari si pemerintah tersebut haruslah berasal dari Tuhan. Melawan pemerintah berarti berbuat kejahatan dan membuahkan hukuman. Dalam konteks ini, tanggung jawab umat Kristen terhadap pemerintah adalah harus tunduk kepada pemerintah dan segala peraturan yang mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian. 

KEDUA, pemerintah adalah hamba Tuhan untuk kebaikan masyarakat (4-5). Pemerintah memiliki hak untuk mengatur, namun ia tetap hamba yang harus tunduk kepada Tuhan. Sebagai hamba Tuhan, pemerintah harus melayani masyarakat dengan bersikap adil: memuji masyarakat yang berbuat baik dan menghukum masyarakat yang berbuat jahat (melanggar hukum) atau aturan pemerintah. Pemerintah adalah alat Tuhan untuk menciptakan kedamaian, keteraturan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Coba bayangkan bagaimana negara ini jika tanpa pemerintah. Semua tujuan kedamaian tidak akan tercapai jika kejahatan dan pelaku kejahatan dibiarkan begitu saja. Tanggung jawab orang percaya adalah menjauhi tindakan kejahatan dan melakukan seluruh peraturan kenegaraan yang mendatangkan kedamaian dan kesejahteraan. 

KETIGA, pemerintah juga bertanggung jawab untuk mengusahakan kesejahteraan sosial seluruh masyarakat (6-7). Isu pengumpulan pajak dan cukai menjadi hal yang sangat penting di dalam bagian ini. Pengelola pajak dan cukai juga disebut sebagai pelayan-pelayan Allah, yang seharusnya jauh dari keinginan untuk melakukan KORUPSI. Pajak dan cukai harus didistribusikan secara tepat kepada orang-orang yang layak menerimanya. Maka umat Kristen pun wajib membayar pajak dan segala bentuk tagihan yang di tentukan pemerintah demi kedamaian dan kesejahteraan. 

Oleh karena itu, marilah taat dan  hormat kepada Pemerintah, sebab mereka adalah wakil Allah dalam menjaga dan melestarikan kedamaian dan kesejahteraan di dunia ini. 
Bagaimana pun keberadaan pemerintah kita saat ini, kita harus mensyukurinya. Kita pun harus berdoa agar pemerintah peka terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi rakyat serta bertanggung jawab atasnya kesejahteraan masyarakatnya. Dan yang terpenting kita harus berdoa kepada Allah agar pemerintah terbeban untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga Allah akan memberikan kita kedamaian dan kesejahteraan lewat pemerintah kita, baik pemerintah setempat, daerah, maupun ke yang lebih tinggi. 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua

Amin 🙏🙏🙏🙏😇

Acara Ibadah Muda/I GKLI - Berikanlah kami makanan kami yang secukupnya - 1 Raja raja 17 : 1 - 16

 

Acara Ibadah Muda/I GKLI

1.     Kidung Jemaat No. 03 : 1 – 3 (Kami Puji dengan Riang)

1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b'ri sinarMu menyerap.

2. Kau memb'ri, Kau mengampuni, kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria, lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi, meneladan kasihMu.

3. Semuanya yang Kaucipta memantulkan sinarMu.
Para malak, tata surya naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud'ra, bukit, gunung dan lembah,
Margasatwa bergembira 'ngajak kami pun serta.

2.     Doa Pembuka

Bapa kami yang ada di Surga, kini kami datang dengan penuh rendah hati kehadapanMu, mengucap syukur atas segala Anugerah Mu dalam hidup kami satu minggu ini. Terimaksih atas kesehatan dan kekuatan yang telah Engkau berikan kepada kami, dan terimakasih juga pada saat ini Engkau telah mengingatkan kami, agar kami datang ke tempat ini untuk dengar-dengaran akan FirmanMu. Sebentar kami akan mendengarkan, belajar dan ingin melakukan FirmanMu, kiranya tuntun dan ajarlah kami, agar kami selalu setia untuk melakukan kehendakMu. Kami juga berdoa untuk teman teman kami yang tidak dapat datang di malam hari ini, berkatilah juga mereka dan ingatkanlah mereka agar jangan menjauh dari hadapanMu, agar kiranya kami dapat bersama sama di tempat ini untuk belajar akan kebenaran Firman Mu.

 Bapa kami yang di Surga, kami juga memohon, kiranya Engkau selalu memberkati kedua orang tua kami, berikan mereka kesehatan dan kesabaran dalam mengajari kami, mendidik kami terlebih dalam mendoakan kami. Atas segala dosa pelanggaran kami, Tuhan ampunilah kami dan kuatkan jugalah kami agar kami kuat untuk melawan kuasa iblis yang membuat kami menjauh dari hadapanMu. 

Inilah doa dan permohonan kami, Dalam nama bapa dan Putera dan Roh Kudus kami telah berdoa. Amin

3.      Kidung Jemaat No. 17 : 1 – 3 (Tuhan Allah Hadir)

1. Tuhan Allah hadir pada saat ini. Hai sembah sujud disini.
Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa, tunduklah menghadap Dia.
Marilah, umatNya, hatimu serahkan dalam kerendahan.

2. Tuhan Allah hadir, Yang dimuliakan dalam sorga siang - malam
"Suci, suci, suci" untuk selamanya dinyanyikan malak sorga.
Ya Allah, t'rimalah pujian jemaat beserta malaikat.

3. Kami menanggalkan hasrat sia - sia, keinginan manusia;
jiwa raga kami, hidup seluruhnya, Tuhan, kaulah yang empunya.
Dikaulah, Yang Esa, patut dimuliakan seberhana alam.

4.     Renungan Singkat

Nats     : 1 Raja raja 17 : 1 – 16

Thema : Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya (Hal.120-121)

Tujuan : Supaya anak Remaja dan pemuda/I di mampukan untuk memohon   

 kepada Allah untuk menolong :

1.   Menyadari bahwa Tuhan memberikan makanan setiap hari

2.   Bersyukur atas apa yang diberikanNya

3.   Menunjukkan rasa syukur dengan menggunakan makanan itu untuk melakukan kehendak Allah

4.   Merasa puas dengan apa yang tuhan berikan.

Hafalan : Doa Bapa kami “Permohonan ke Empat beserta dengan maksudnya; Matius 6 : 23, Matius 5 : 45, Filipi 4 : 6, Amsal 30 : 8.

Doa Bapa Kami Permohonan ke Lima

Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

Maksudnya adalah:

Sesunguhnya Allah selalu memberi makanan sehari-hari kepada kita walaupun kita tidak minta, demikian juga kepada semua orang jahat. Tetapi kita minta di dalam doa, supaya Dia membimbing kita untuk menyadarinya dan untuk menerimanya dengan ucapan syukur dan terimakasih. Itulah yang kita mintakan.

Apakah yang dimaksud dengan makanan sehari-hari?

Antara lain: Makanan, minuman, pakaian, perumahan, ladang, ternak, uang, barang-barang, suami-istri yang rukun, anak-anak yang baik, pelayan-pelayan yang baik, pegawai-pegawai yang baik dan setia, pemerintah yang baik, damai sejahtera dan ketertiban, sahabat yang baik, tetangga yang setia dan segala sesuatu kebutuhan hidup. 

5.     Kidung Jemaat No. 287b : 1 – 3 (Sekarang Bersyukur)

1. Sekarang b'ri syukur, hai hati mulut, tangan!
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib'riNya kita pun anug'rah dan berkat
Yang tak terbilang, t'rus, semula dan tetap.

2. Yang Mahamulia memb'rikan sukacita,
damai sejahtera di dalam hidup kita.
KasihNya tak terp'ri mengasuh anakNya;
TolonganNya besar seluas dunia!

3. Muliakan Allahmu yang tiada terbandingi
Sang Bapa, Anak, Roh di takhta mahatinggi.
Tritunggal yang kudus kekal terpujilah,
Sekarang dan terus selama-lamanya!

6.     Doa Penutup + Doa Bapa Kami + Berkat

7.     Latihan Koor


Buku panduan pengajar :


theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?