Rabu, 20 November 2024

pergunakanlah Iman dan Hikmat dalam menghadapi perhumulan atau pencobaan

Selamat pagi. 

Firman Tuhan Untuk kita. 
Yakobus 1 : 2
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
Yakobus 1 : 3
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Yakobus 1 : 4
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Yakobus 1 : 5
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Yakobus 1 : 6
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Saudara saudari, Mengapakah orang benar harus menderita? 
Dalam Bacan perikop hari ini Yakobus tidak memberikan jawaban untuk pertanyaan itu. Ia hanya menegaskan fakta bahwa Gereja memang sedang menderita bagaikan dua belas suku yang dalam perantauan. Orang percaya menderita karena masih berada di dunia dan belum tiba di kediaman kekal. Maka Yakobus mendorong orang beriman agar memanfaatkan pencobaan untuk bertumbuh ke arah Tuhan, berdoa untuk mendapat hikmat, dan agar dalam pergumulan hidup yang berat justru Iman semakin kuat dan tahan uji. 

Dalam situasi yang sedang tidak baik atau sedang dalam pencobaan, setiap orang beriman haruslah mengandalkan Iman dan Hikmat yang dari Allah. Dalam perspektif Alkitab, Hikmat adalah kesalehan yang terjadi apabila seseorang dekat dengan Allah. Menghadapi situasi yang menghasilkan kematangan Iman, orang beriman harus dapat membedakan kehendak Tuhan dan kehendak dunia, dan haruslah memohon kekuatan dari Tuhan untuk dapat menyelesaikannya dengan tetap taat kepada kehendak Tuhan. Hiduplah di dalam Iman yang benar, dan berdoalah memohon hikmat, sebab doa yang benar adalah doa yang sepenuhnya mempercayakan diri kepada Allah yang berkuasa dan berhikmat.

Setiap orang percaya pasti akan mengalami proses pergumulan dari dukacita menjadi sukacita. Setiap orang yang bergantung pada Allah tentu akan memiliki tujuan yang mulia dan Allah akan memberi kekuatan untuk menghadapi segala pencobaan. Itulah sebabnya kata ‘Berbahagia’ yang dipakai Yakobus bukan berdasarkan dukungan secara material tetapi kekayaan rohani, sehingga mampu menempatkan pencobaan sebagai batu uji iman (2-3). Pengenalan seseorang akan Allah tentu akan menolong dia dan menyikapi pencobaan dengan hikmat. 

Lalu Bagaimanakah dengan seseorang yang tidak memiliki hikmat? 
Dalam renungan harian kita hari ini, Yakobus pun membahasnya (5-8). Orang yang kekurangan hikmat hendaknya datang kepada sumber hikmat, Allah sendiri, maka Allah sumber hikmat akan mendatangkan hikmat bagi kita, sebagaimana peng Amsal katakan "takut akan Tuhan mendatangkan hikmat".

Sadarilah bahwa, Pencobaan tidak kenal status sosial, baik orang kaya ataupun orang miskin, orang kuat maupun orang lemah. Dan pencobaan selalu silih berganti datang dalam hidup kita. Karena itu, agar kita dapat tetap tenang dan nyaman dalam menjalani hidup, tetaplah bergantung kepada Allah, dan selesaikanlah segala pergumulan hidup, tantangan hidup dengan pengharapan penuh di dalam Iman. Dan pergunakanlah hikmat yang dari Allah, sebab Hikmat Allah akan memampukan kita dalam menghadapi segala pencobaan yang mendorong kepada pengharapan penuh di dalam Iman. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Itulah yang memelihara dan menolong kita hari ini. Amin

Selasa, 19 November 2024

Tuhan memelihara dan melindungi orang percaya - Mazmur 125

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita. 

Mazmur 125 : 4
Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati;
Mazmur 125 : 5
tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel!

Saudara saudari, Setiap makhluk yang hidup di dunia ini tentu sangat membutuhkan tempat yang aman untuk tinggal dan berdiam, bukan? 
Namun, apakah kita menemukannya? 
 
Dalam renungan harian Luther kita pada saat ini, Pemazmur dengan tegas menyatakan bahwa hanya orang-orang yang percaya kepada Tuhanlah yang tidak akan goyang dan yang tetap untuk selama-lamanya.

Pemazmur menggambarkan mereka seperti gunung Sion, sebab Sion terkenal sebagai gunung pilihan Allah, tempat kudus Allah, serta sebagai kota benteng. Mereka yang percaya kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan, sehingga tidak akan goyah. 

Oleh sebab itu, jika umat Tuhan hendak memperoleh keamanan dengan sepenuhnya, hendaklah harus percaya dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya dalam hidup, menjauhi kejahatan dan melakukan kebaikan, serta hidup dalam ketulusan hati dan tidak menyimpang ke jalan yang berbelit-belit (3-5).

Jika kita melakukan semua ini, maka kita tidak perlu khawatir dan takut terhadap segala ancaman dunia. Sebab Tuhan memperhatikan dan mengutus malaikat-malaikat-Nya berkemah di sekeliling kita.

Mungkin banyak di antara kita yang sedang ketakutan, bahkan mungkin sedang mengalami musibah, penyakit, bencana alam, dan lainnya. Hari ini firman ini kembali mengajak kita agar kiranya dengan sepenuhnya menyerahkan hidup kepada Tuhan, Sebab di mana pun kita berada, tidak ada alasan untuk takut dan gentar, ataupun khawatir. Karna Tuhan ada bersama-sama dengan kita dan Dia yang mengendalikan semua perjalanan hidup kita dengan penuh kuasa-Nya.

Perlindungan Allah seperti gunung-gunung yang mengelilingi kota Yerusalem, yang tidak pernah beranjak maupun bergoyang. Kesetiaan-Nya menjamin perlindungan bagi kita yang bergantung kepada Allah. 

Oleh karena itu, supaya hidup kita terberkati dengan penuh kasih setiaNya, hendaklah jangan pernah meninggalkan dan melupakan Tuhan, tetaplah bersandar dan memohon perlindungan dari Tuhan. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semuanya Amin. 🙏

Senin, 18 November 2024

Aman Dalam Perlindungan Tuhan

Selamat pagi☀ 🌝⏰
Firman Tuhan Untuk kita. 
Mazmur 46 : 2
 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Mazmur 46 : 3.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
Mazmur 46 : 4
sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. 
Mazmur 46 : 5
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
Mazmur 46 : 6
Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

Saudara saudari, Pada zaman dulu, sebuah kota sering kali terancam serangan musuh atau gerombolan penjahat. Sebab itu betapa penting memiliki benteng yang teguh dan kuat. Perlindungan dan kekuatan adalah dua hal penting bagi suatu kota. Allah sendirilah benteng teguh yang menjamin keamanan dan kelangsungan hidup umat-Nya. Orang yang sungguh berlindung pada Tuhan, tidak akan dikecewakan. Allah kuat perkasa, juga Maha kasih. Aman di dalam Tuhan. 

Ada banyak hal yang menakutkan yang kita hadapi di dalam hidup ini. Persoalan bencana alam, sakit penyakit, pengkhianatan, kemiskinan, kejahatan, kebangkrutan, kecurangan, peperangan, dan berbagai pergumulan lain. Ketika kita dihadapkan pada semua persoalan itu, siapakah yang akan menjadi pegangan dan sandaran hidup kita?

Melalui renungan harian luther kita, pemazmur mengingatkan bahwa kita punya Allah yang adalah kota benteng kita. Perhatikan bagaimana pemazmur sangat menegaskan hal ini dengan menyebutkannya sebanyak dua kali, yaitu di ayat 8 dan 12. Sebagai kota benteng, Allah adalah "tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan (2). Ayat ini juga menjadi ayat yang menguatkan Martin Luther ketika ia sedang berada di dalam masa-masa sukar akibatnya ke-95 dalil yang ia pakukan di pintu gereja Wittenberg. Melalui ayat ini, Luther diteguhkan bahwa apapun kesukaran yang ia hadapi, ada Allah yang menjadi tempat perlindungan dan benteng baginya.

Allah adalah kota benteng kita yang teguh. Oleh karena itu, pemazmur mendorong kita agar di tengah kesukaran yang dialami mari kita memandang kepada Tuhan dan berdiam diri di hadapan-Nya (11). Kalimat "pandanglah pekerjaan Tuhan" (9) mengacu pada tindakan mengingat apa yang telah Tuhan kerjakan di dalam hidup kita dan di bumi ini. Ingat dan lihatlah sekelilingmu! Perhatikan betapa Allah punya kuasa untuk mengatur segala sesuatu demi kebaikan kita. Kemudian, frase "Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah" (11) menegaskan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita, hendaknya kita berdiam diri dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri, sebaiknya mengandalkan Tuhan. Sekalipun bencana alam menimpa, didera sakit penyakit, kemiskinan, pengkhianatan, atau persoalan hidup apapun yang membuat kita takut dan gentar, maka datanglah kepada Tuhan. Andalkanlah Dia senantiasa karena Dialah kota benteng kita yang teguh.


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Kamis, 14 November 2024

Menjadi Hamba yang Taat dan berguna - Yesaya 50 : 4 - 8

Shalommm. 
Firman Tuhan untuk kita. 
Yesaya 50 : 4
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Yesaya 50 : 5
Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Yesaya 50 : 6
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Yesaya 50 : 7
Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Yesaya 50 : 8
Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!


Saudara saudari, Menjadi seorang hamba Allah berarti bersedia memberi diri secara total untuk diperbarui senantiasa oleh Allah, dan bersedia menghadapi tantangan. Kese-diaan memberi diri secara total dan bersedia menghadapi tantangan adalah kunci KEABSAHAN pelayanan seorang hamba sebagai "mulut" Allah. Hamba Allah tidak berhak menyuarakan suara lain, selain suara Allah sendiri. Bila tidak, ia bukan lagi hamba Allah sejati, tetapi hamba palsu. 

Kita sering mendengar ungkapan seperti ini: Tuhan menciptakan kita dengan dua telinga, dua mata, tetapi satu mulut. Maka, lebih baik banyak mendengar dan melihat, dan sedikit berbicara asal dengan perkataan yang tenang dan tujuan yang pasti.
 Setuju? Atau, ungkapan "No Action, Talk Only" (bicara saja, tak ada tindakan).

Sesungguhnya, melalui renungan harian ini kita dapat melihat bahwa Allah telah berencana untuk mempersiapkan Sang Hamba agar dapat menjalankan tugas Mesianik-Nya. Ia belajar "mendengar seperti seorang murid" (4b). Yaitu mendengar pengajaran sang Guru. Juga mendengarkan yang didengar sang Guru, termasuk di keluh kesah umat yang menderita oleh belenggu dosa. Tujuan mendengar ialah agar dapat berkata-kata yang benar, menghibur dan membangun semangat mereka yang membutuhkannya (4a).

Pada bagian bacaan kita hari ini juga, kita disuguhi teguran Allah kepada Israel yang tidak mau kembali dan taat kepada-Nya (ayat 1-3) dan perjuangan serta ketaatan si hamba Allah dalam menjalankan panggilan Tuhan (ayat 4-11). Allah menegur Israel yang mengeluh dan mempersalahkan Allah atas penderitaan mereka di pembuangan. Hukuman Allah atas mereka terjadi karena mereka tidak mau taat kepada-Nya sebagai hamba Allah yang diutus untuk melaksanakan kehendak-Nya. Mereka adalah hamba Allah yang gagal. 

Oleh karena itu, firman ini juga mengingatkan kita agar memahami bahwa Kata-kata Sang Hamba juga harus menegaskan dan menggarisbawahi kata-kata Tuhan yang mau mengampuni dan menyelamatkan. Itu yang Tuhan harapkan dari setiap Hamba-Nya. Sebab itu setiap pagi Tuhan membukakan dan menajamkan pendengaran-Nya. Segenap kehidupan Sang Hamba juga haruslah diserahkan untuk meneruskan firman Tuhan yang Ia dengar. Berserah berarti juga tetap taat dan setia meskipun orang lain menolak akan pemberitaan-Nya (ayat 6). Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Tuhan sendiri akan menjadi pembela Sang Hamba. Jangan biarkan "lidah" kita menjadi "lidah yang tak bertulang", yang tidak bisa kita kontrol. Sebaliknya berusahalah dengan segenap kekuatan untuk menjadikan lidah kita sebagai "lidah seorang murid". Artinya lidah seorang yang sudah diajar, yaitu yang dapat dikendalikan sehingga bermanfaat. Banyak pelayan Tuhan yang kegunaannya menjadi sangat berkurang karena lidah yang tidak dikekang. Entah karena kata-kata yang sembarangan atau kuasa rohani yang bocor melalui percakapan yang sembrono (Pkh. 5:2). Mungkin juga karena kata-kata digunakan bukan untuk memberitakan kebenaran melainkan untuk menyenangkan pendengaran orang lain. 

Salah satu ukuran kedewasaan atau kematangan rohani seseorang dapat di lihat dari apa yang dikeluarkan dari mulutnya. Murid Tuhan yang dewasa pastilah berkata-kata sekualitas kata-kata Tuhannya. 
Oleh itu, marilah menjaga kualitas kita lewat berkata kata dan perkatalanlah yang benar. 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, anak dan roh kudus memelihara dan menolong kita. Amin 🙏

Rabu, 13 November 2024

Allah adalah Raja dan penolong bagi kita - Yesaya 44 : 1 - 8

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita
Yesaya 44 : 2
Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!
Yesaya 44 : 3
Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
Yesaya 44 : 4
Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
Yesaya 44 : 5
Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
Yesaya 44 : 6
Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
Yesaya 44 : 8
Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"

Saudara saudari, Ketika Israel masih hidup dalam pembuangan di tengah-tengah bangsa yang tidak mengenal Allah, Israel takut dan Imannya goncang. Mengapa demikian? Karena mereka memandang kesulitan dan masalah lebih besar daripada Allah mereka. Lalu Apa tindakan Allah? 
PERTAMA, Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah yang menciptakan mereka dan menjadikan mereka suatu bangsa. Ia adalah Allah yang mengenal mereka. Itu sebabnya, Allah menyapa bangsa Israel dengan nama nenek moyang mereka, Yakub (ayat 1-2, lih. Kej. 32:28, band. Kej. 47:27-31) dan nama puitis Israel, Yesyurun (lih. Ul. 32:6).
 KEDUA, Allah mengadakan pembaruan kerohanian Israel dengan memberikan Roh-Nya diam di antara umat-Nya sehingga berkat-Nya turun atas mereka. Setiap generasi Israel akan kembali mengenali Allah mereka dan menyerukan puji-pujian bagi-Nya (ayat 3-5). 
KETIGA, Ia memproklamasikan nama-Nya sebagai Allah di atas segala allah. Allah menantang kuasa yang dimiliki dewa dewi yang disembah bangsa-bangsa yang tidak mengenal-Nya. Karena kuasa yang dimiliki dewa dewi tersebut kosong maka segala perkataan mereka pun pasti palsu (ayat 6-7). Oleh sebab itu, Israel tidak perlu takut terhadap segala kutuk dari ilah-ilah palsu itu. Allah Israel adalah Allah di atas segala allah yang akan melindungi mereka (ayat 8).

Saudara saudari, Allah adalah Raja! Gambaran yang diberikan mengenai Tuhan Allah Israel tidak lagi sekedar yang Menjadikan, Membentuk, Menolong dan Memilih Israel, tetapi Allah adalah Raja dan Penebus Israel, dan termasuk kita (semua manusia). Sekalipun demikian agung dan mulianya Tuhan, namun Ia tetap dekat dengan umat-Nya. 

Dalam renungan harian Luther kita hari ini, kita dapat melihat bahwa Janji Allah dan jaminan-Nya. Secara keseluruhan Yesaya 44 merupakan satu bagian yang di dalamnya Allah mengingatkan kembali status bangsa Israel dan janji pemulihan-Nya. Ia mencurahkan apa yang menjadi kebutuhan jasmani umat-Nya dan mencurahkan Roh kudus dan berkat-berkat-Nya atas keturunan Israel. Akibat dari pencurahan Roh Allah itu membuat mereka terpelihara dan tanah mereka juga akan diberkati (4), akan tumbuh suatu generasi yang bersaksi bahwa mereka adalah benar milik Allah (5), mereka adalah hamba Allah. Allah bukan sekedar berjanji, tetapi Allah telah memeteraikan janji-Nya dengan kedaulatan penuh. Dialah satu-satunya Allah yang hidup. Tidak ada Allah lain selain daripada TUHAN, Dialah yang menghidupkan umat dalam berkat-Nya.

Oleh itu, demikianlah juga kepada kita, Janji Allah sungguh nyata bagi kita, dan kasih setia Allah sungguh begitu besar bagi kita. Tidak ada satupun kasih - Anugerah Allah yang dapat kita balaskan dengan kekuatan atau apapun yang kita miliki. Karena itu, Sebagai anak Tuhan, Cukuplah mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang benar bagi Allah. Marilah kita hidup untuk tidak perlu takut terhadap segala kesulitan dan masalah yang menghadang hidup kita. Tuhan sungguh setia pada janji-Nya. Bahkan Allah lebih berkuasa daripada semua masalah yang kita jalani. Allah pasti akan menolong kita asal kita terus bersandar dan berharap kepada-Nya. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. amin 🙏🙏🙏

Selasa, 12 November 2024

Menjadi saksi atas kebesaran Allah

Selamat pagi. 
Firman Tuhan Untuk kita
Yesaya 43 : 11
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
Yesaya 43 : 12
Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.
Yesaya 43 : 13
Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"
Yesaya 43 : 14
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka semua palang-palang pintu penjara, dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi keluh kesah.
Yesaya 43 : 15
Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."


Saudara saudari, dalam renungan kita hari ini, Firman Tuhan kembali meneguhkan dan menegaskan kepada kita bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan kita ialah Allah yang tidak berubah. Ia akan menepati janji-Nya. "Aku tetap Dia" (10, 13) dan "Aku, Akulah TUHAN" (YAHWEH, "Aku adalah Aku" Kel. 4:13), Perkataan Allah menekankan bahwa Dia sungguh Allah yang tidak berubah.

Kepastian akan janji Allah tersebut menegaskan ulang tentang janji yang telah Allah nyatakan kepada umat-Nya, Yaitu, "Allah akan membawa mereka keluar dari Babel". Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel akan menyuruh orang ke Babel untuk membuka semua palang pintu penjara (14).

Penebusan tersebut dilakukan dengan menjatuhkan Babel. Kejatuhan Babel tersebut digambarkan seperti peristiwa keluaran dari Mesir (16-17). Penebusan ini disebut sebagai "keluaran baru". Keduanya tidak persis sama. Melalui Firman ini, para Umat kembali diingatkan agar "janganlah mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, " karena Ia akan "membuat sesuatu yang baru" (19). Yang lama, bersifat lebih nasional, yang baru meluas untuk bangsa lain. Yang lama karena kesetiaan-Nya pada perjanjian-Nya dengan Abraham. Yang baru karena kesetiaan-Nya, walaupun umat-Nya tidak setia. 

Di tanah Babel, umat Israel diperhadapkan dengan kenyataan akan keberadaan berhala-berhala Babel. Bangsa ini mengeklaim dapat meramalkan masa depan; namun bagi Tuhan, mereka hanya bangsa yang buta dan tuli (8-9). Sebaliknya, Allah memanggil umat Israel sebagai saksi-Nya, supaya mereka sendiri mengerti siapakah Tuhan. Dialah Allah yang mutlak (10). Dialah Sang Juru Selamat, tidak ada allah lain yang dapat menyamai kuasa_Nya (11-12). Dialah yang bertakhta dan yang berdaulat dengan sepenuhnya (13). Dia adalah Allah Yang Mahakuasa sang pemberi masa depan yang baru bagi umat-Nya (19). Umat-Nya dipanggil untuk memberitakan kemasyhuran-Nya, bahkan seluruh ciptaan pun turut memuji kemuliaan-Nya !"

Kini kita pun dipanggil untuk menjadi saksi Tuhan. Apakah kita bersedia?
Konsekuensinya memang tidak mudah. Untuk menjadi saksi Tuhan bukanlah harus menjadi pendeta dan bukan berarti kehidupan kita seluruhnya harus mencerminkan seluruh kemuliaan Tuhan. Untuk menjadi saksi Allah cukup menyatakan kebenaran dan kesalahan dan hidup di dalam Kasih Kristus. 

Ingatlah, Tuhan sudah mengampuni kita. Dia tidak mengingat-ingat dosa kita lagi. Karena itu seharusnyalah kita juga tidak terus menodai diri sendiri dengan berpaut pada dosa-dosa yang telah diampuni. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Yesus telah menjadikan kita ciptaan baru (2Kor. 5:17). Karena itu, marilah kita hidup dalam pembaruan yang telah diadakan-Nya, hidup dalam terang kebenaran-Nya dan jadi saksi yang memberitakan kebenaran-Nya. 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Pangarimpunan Jamita Partangiangan Keluarga - Ibrani 10 : 11 – 25 - Nunga di hongkop Debata hita marhite Jesus Kristus

                                Pangarimpunan Jamita Partangiangan Keluarga

Nats        : Ibrani 10 : 11 – 25

Patujolo :  Angka dongan sahaporseaon, molo tarimang rimangi do di pardalanan ni ngolunta, sasintongna tudosni holong ni Debata maradophon jolma pardosa ndang adong jumpangta di hajolmaon. Jala holong ni Debata tu hita jolma tung mansai balga hian do “ndang tardodo”. Barita taringot tu holong ni roha boi do gambarhonon songon holong ni Natoras na burju maradophon ianakhonna, jot-jot do alani bandal ni angka gelleng olo gabe di pungkul natorasna angka gellengna jala di patupa ma hukuman na tarjalo tu roha. Alai dung salpu angka i, hampir sude do angka natoras mangido ampun tu Debata alani angka pambahenan nai, jala sasintongna gabe angka natoras ido muse na mangelek angka ianakhon i. – Di na di tompa Debata jolma na parjolo i, tudos do tu rupa dohot pangalaho ni Debata. Alai dung madabu jolma i tu bagasan dosa gabe sega do citra manang na rupa ni Debata na di jolma i hian, jala ido umbahen na di palao Debata jolma i sian porlak Eden i. Jala marhite namasa i boi do botoonta ndang gabe manongtong rimas ni Debata jala dang  marpangkurangi holong ni roha ni Debata tu hita ganup angka jolma. Alani marhite jamita di partangianganta di borngin on di paingot Debata do hita marhite tema ni jamitanta na mandok :

Tema : Nunga di hongkop Debata hita marhite Jesus Kristus

1.   Di pelehon do dirina tu hamatean humongkop pardosa

     Angka dongan sahaporseaon, molo ta ingot do angka na masa di padan na robi, tung mansai jotjot do bangso Israel patupahon pelean tu Debata marhite angka persembahan korban Syukuran laho manjalo hasesaan ni Dosa, nang songoni pelean las ni roha tu Debata. Jala angka ido ulaon ni malim(Pandita) di padan na robi “patupahon pelean tu Debata” (11). Jala marhite turpuk jamita di borngin on ingkon antusanta bahwa di sude angka pelean na pinatupa nasida i ndang boi holan marhite i sambing pasaehon dosa ni jolma i.

     Alani i, marhite jamita partangianganta di borngin on di paingot Debata do tu hita asa mananda hita di holong ni Debata naung pinatupana di hita ganup angka jolma pardosa. Ia pelean na pinatupa ni angka malim di padan na robi ndang boi i pasaehon dosa hamatean i, na marlapatan ma i di tingki madabu tu bagasan dosa laos di patupa ma pelean jala holan dosa di tingki ido na sesa molo tung di jalo Debata pelean nai, siganup tingki do hita madabu tu bagasan dosa, jala ndang tarpatupa jolma manesa dosa i marhite gogo nang pambahenanna. Sialani ido umbahen gabe Debata sandiri do sasintongna napasaehon dosanta angka na porsea marhite mudar ni Jesus Kristus i. Mate jala hehe do Jesus Kristus i sian hamatean manaluhon dosa hamatean i. Tung arga situtu do hita di tobus, mudar ni Jesus Krisus ido na tau gabe pelean na ummuli jala na pasaehon dosa ni ganup angka na porsea (14). Jala marhite mudar ni Jesus Kristus i, dang masa be hita mamelehon angka pelean situtungon laho manjalo hasesaan ni dosa sian Debata. Nunga tung mansai balga hian holong ni Debata tu hita, jala di hongkop Debata do hita marhite mudar ni Jesus Kristus i, ai mudar ido na padamehon hita dohot Debata si parholong roha i. jala Mudar ni Jesus ido na patupahon haluaon di hita. Alani pambahenan ni Debata di hita, songon dia nama na patut ulahononta, aha do bahenonta balos ni denggan basa ni Debata i?.

 

2.   Alani i tahamuliatehon ma tu Debata marhite serep ni rohanta di Debata

     Angka dongan sahaporseaon, molo mananda hita di asi ni roha ni Debata nda na patutna ma nian ingkon mandok mauliate jala marlas ni roha hita di lauaon i?. Jamita di partangianganta di borngin on gomos do paingothon hita asa sude ma nian hita hobas jala manghamuliatehon denggan basa ni Debata. Di jamita ta di minggu naung salpu di paingot Debata do hita asa tongtong hita mamelehon dirinta gabe pelean na mangolu tu Debata. Laos di jamita di borngin on pe sasintongna ido na naeng dohonon ni Debata tu hita asa unang tapaholang dirinta sian Debata. Ingkon do unang tatadingkon angka parpunguan ni halak na porsea songon na nidokna di ayat 25 i. Jala ingkon do tontong mian hita di bagasan holong na sian Debata, marhiite na olo marsiantoan, marsianju anjuan, lumobi ma marsipajujuan tu haholongan dohot angka ulaon na denggan songon na didokna di ayat 24. Alani i gomos ma tatiop pangkirimon i, ai pangkirimon ido na gabe haposanta laho manjalo asi ni roha i.

 

     Sialani i marhite turpuk jamitanta di partangianganta di borngin on sude ma hita marlomba lomba mangulahon na denggan hombar tu ulaon ni tondi porbadia na mian di hita, jala ima tongtong na pataridahon kualitas ni haporseaonta, na sintong do hita maima ima di ari haroro nai, ai tangkas do di ayat 25 i didok nunga be lam jonok ari haroro nai, alani tama taparade rohanta, tapagalak palitonta manomu haroro ni Jesus Kristus i. Amen!

Pdt. Ardianus Situmorang S.Th

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?