Selamat pagi☀ 🌝⏰
Firman Tuhan Untuk kita.
Mazmur 46 : 2
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Mazmur 46 : 3.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
Mazmur 46 : 4
sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.
Mazmur 46 : 5
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.
Mazmur 46 : 6
Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
Saudara saudari, Pada zaman dulu, sebuah kota sering kali terancam serangan musuh atau gerombolan penjahat. Sebab itu betapa penting memiliki benteng yang teguh dan kuat. Perlindungan dan kekuatan adalah dua hal penting bagi suatu kota. Allah sendirilah benteng teguh yang menjamin keamanan dan kelangsungan hidup umat-Nya. Orang yang sungguh berlindung pada Tuhan, tidak akan dikecewakan. Allah kuat perkasa, juga Maha kasih. Aman di dalam Tuhan.
Ada banyak hal yang menakutkan yang kita hadapi di dalam hidup ini. Persoalan bencana alam, sakit penyakit, pengkhianatan, kemiskinan, kejahatan, kebangkrutan, kecurangan, peperangan, dan berbagai pergumulan lain. Ketika kita dihadapkan pada semua persoalan itu, siapakah yang akan menjadi pegangan dan sandaran hidup kita?
Melalui renungan harian luther kita, pemazmur mengingatkan bahwa kita punya Allah yang adalah kota benteng kita. Perhatikan bagaimana pemazmur sangat menegaskan hal ini dengan menyebutkannya sebanyak dua kali, yaitu di ayat 8 dan 12. Sebagai kota benteng, Allah adalah "tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan (2). Ayat ini juga menjadi ayat yang menguatkan Martin Luther ketika ia sedang berada di dalam masa-masa sukar akibatnya ke-95 dalil yang ia pakukan di pintu gereja Wittenberg. Melalui ayat ini, Luther diteguhkan bahwa apapun kesukaran yang ia hadapi, ada Allah yang menjadi tempat perlindungan dan benteng baginya.
Allah adalah kota benteng kita yang teguh. Oleh karena itu, pemazmur mendorong kita agar di tengah kesukaran yang dialami mari kita memandang kepada Tuhan dan berdiam diri di hadapan-Nya (11). Kalimat "pandanglah pekerjaan Tuhan" (9) mengacu pada tindakan mengingat apa yang telah Tuhan kerjakan di dalam hidup kita dan di bumi ini. Ingat dan lihatlah sekelilingmu! Perhatikan betapa Allah punya kuasa untuk mengatur segala sesuatu demi kebaikan kita. Kemudian, frase "Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah" (11) menegaskan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup kita, hendaknya kita berdiam diri dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri, sebaiknya mengandalkan Tuhan. Sekalipun bencana alam menimpa, didera sakit penyakit, kemiskinan, pengkhianatan, atau persoalan hidup apapun yang membuat kita takut dan gentar, maka datanglah kepada Tuhan. Andalkanlah Dia senantiasa karena Dialah kota benteng kita yang teguh.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar