Selamat pagi.
Firman Tuhan Untuk kita
Yesaya 43 : 11
Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
Yesaya 43 : 12
Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.
Yesaya 43 : 13
Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"
Yesaya 43 : 14
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka semua palang-palang pintu penjara, dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi keluh kesah.
Yesaya 43 : 15
Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
Saudara saudari, dalam renungan kita hari ini, Firman Tuhan kembali meneguhkan dan menegaskan kepada kita bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan kita ialah Allah yang tidak berubah. Ia akan menepati janji-Nya. "Aku tetap Dia" (10, 13) dan "Aku, Akulah TUHAN" (YAHWEH, "Aku adalah Aku" Kel. 4:13), Perkataan Allah menekankan bahwa Dia sungguh Allah yang tidak berubah.
Kepastian akan janji Allah tersebut menegaskan ulang tentang janji yang telah Allah nyatakan kepada umat-Nya, Yaitu, "Allah akan membawa mereka keluar dari Babel". Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel akan menyuruh orang ke Babel untuk membuka semua palang pintu penjara (14).
Penebusan tersebut dilakukan dengan menjatuhkan Babel. Kejatuhan Babel tersebut digambarkan seperti peristiwa keluaran dari Mesir (16-17). Penebusan ini disebut sebagai "keluaran baru". Keduanya tidak persis sama. Melalui Firman ini, para Umat kembali diingatkan agar "janganlah mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, " karena Ia akan "membuat sesuatu yang baru" (19). Yang lama, bersifat lebih nasional, yang baru meluas untuk bangsa lain. Yang lama karena kesetiaan-Nya pada perjanjian-Nya dengan Abraham. Yang baru karena kesetiaan-Nya, walaupun umat-Nya tidak setia.
Di tanah Babel, umat Israel diperhadapkan dengan kenyataan akan keberadaan berhala-berhala Babel. Bangsa ini mengeklaim dapat meramalkan masa depan; namun bagi Tuhan, mereka hanya bangsa yang buta dan tuli (8-9). Sebaliknya, Allah memanggil umat Israel sebagai saksi-Nya, supaya mereka sendiri mengerti siapakah Tuhan. Dialah Allah yang mutlak (10). Dialah Sang Juru Selamat, tidak ada allah lain yang dapat menyamai kuasa_Nya (11-12). Dialah yang bertakhta dan yang berdaulat dengan sepenuhnya (13). Dia adalah Allah Yang Mahakuasa sang pemberi masa depan yang baru bagi umat-Nya (19). Umat-Nya dipanggil untuk memberitakan kemasyhuran-Nya, bahkan seluruh ciptaan pun turut memuji kemuliaan-Nya !"
Kini kita pun dipanggil untuk menjadi saksi Tuhan. Apakah kita bersedia?
Konsekuensinya memang tidak mudah. Untuk menjadi saksi Tuhan bukanlah harus menjadi pendeta dan bukan berarti kehidupan kita seluruhnya harus mencerminkan seluruh kemuliaan Tuhan. Untuk menjadi saksi Allah cukup menyatakan kebenaran dan kesalahan dan hidup di dalam Kasih Kristus.
Ingatlah, Tuhan sudah mengampuni kita. Dia tidak mengingat-ingat dosa kita lagi. Karena itu seharusnyalah kita juga tidak terus menodai diri sendiri dengan berpaut pada dosa-dosa yang telah diampuni. Yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Yesus telah menjadikan kita ciptaan baru (2Kor. 5:17). Karena itu, marilah kita hidup dalam pembaruan yang telah diadakan-Nya, hidup dalam terang kebenaran-Nya dan jadi saksi yang memberitakan kebenaran-Nya.
Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar