Rabu, 11 Desember 2024

Jangan Biarkan dirimu di sesatkan, Hiduplah dalam Baptisanmu menantikan kedatangan Kristus

Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita.
2 Tesalonika 2 : 3
Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2 Tesalonika 2 : 9
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2 Tesalonika 2 : 10
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
2 Tesalonika 2 : 11
Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta,
2 Tesalonika 2 : 12
supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.

Saudara saudari, dalam masa minggu-minggu Adven ini, kita bersama-sama sedang di ingatkan akan masa penantian kedatangan kembali Tuhan Yesus Kristus ke dunia. Dalam masa ini, banyak hal yang bisa terjadi dan mengganggu iman kita kepada-Nya. Terlebih membuat kita tidak betul betul siap dalam menyambut kedatangan-Nya. 

Melalui bacaan Renungan kita hari ini, kita dapat melihat bahwa jemaat Tesalonika sedang dibingungkan oleh beberapa pengajar yang menyandarkan ajaran mereka kepada ilham roh, ataupun kutipan (yang tidak utuh) dari para rasul (1-2). Rasul Paulus menegur sikap anggota jemaat yang mudah dibingungkan oleh pengajaran palsu. 
Apakah ciri pengajaran palsu?
 Yakni ketika ajaran tersebut membawa kita tidak lagi melihat kepada Allah dan memandang akan kemuliaan-Nya, melainkan kepada upaya-upaya untuk meninggikan diri (3-5). Dalam ayat 9, Paulus menguraikan bahwa si pendurhaka akan datang dengan berbagai macam perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mukjizat, dan tujuan utamanya adalah menyesatkan orang orang percaya agar iman mereka tidak lagi diarahkan kepada Kristus, melainkan hanya kepada apa yang tampak di hadapan mereka. Berhati hatilah sebab hal ini telah terjadi pada saat ini. 

Sepanjang sejarah perjalanan Gereja Tuhan, akhir akhir ini kita sering menjumpai pengajaran-pengajaran yang ekstrim tentang akhir zaman. Rupanya sejak sejarah gereja purba pun gejala itu sudah lazim terjadi pada zaman para rasul. Oleh itu, Paulus meluruskan pengertian jemaat seolah Tuhan segera akan datang. Sebagai rasul Tuhan, ia mengingatkan bahwa sebelum kedatangan Tuhan, akan lebih dulu terjadi aniaya yang ditimbulkan oleh anti-Kristus. 
Siapakah antikristus itu?
Dalam FirmanNya Ia disebut si murtad (ayat 3), si pendurhaka (ayat 7-8). Banyak penafsir mengartikan antikristus itu ialah Kerajaan Roma yang karena menyangkali panggilannya sebagai hamba Allah, berubah menjadi "binatang buas". Mungkin itu adalah ciri awal dari antikristus kelak, yaitu penggabungan seluruh kekuatan sosial-politis-religius, melawan Kristus. Paulus dengan tegas mengingatkan kembali tentang apa yang pernah diberitahukannya (1) akan datang dulu murtad (2) harus datang dulu manusia durhaka yang sangat sombong dan mengaku seperti Allah, bahkan duduk di Bait Allah (3) Pendurhaka akan datang, tapi masih bekerja dengan diam-diam. Banyak orang akan percaya, oleh karena keajaiban dan mujizat mujizat palsu (kesembuhan ilahi). Hal seperti ini akan berlangsung terus menerus hingga sampai akhir masa tiba (ayat 6,7). Namun ingatlah juga bahwa masa kedatangan Yesus Kristus tidak ada seorang pun yang tau selain Allah. 

Pada saat ini banyak penipu yang dengan beraninya mengklaim dirinya telah mendapat wahyu dari Tuhan mengenai kedatangan-Nya kembali. Mengklaim dirinya memiliki kuasa rohani. Namun sesungguhnya tujuannya adalah keinginan dunia dan menyimpangkan Kristen dari mempercayai kebenaran kepada kesesatan yang mengutamakan duniawi, dan kebanyakan yang paling mudah ditipu adalah masyarakat kecil, orang orang muda (termasuk Kristen) yang telah mengalami malapetaka dan kemalangan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga merindukan kelepasan dan damai sejahtera. Oleh karena itu, agar tidak kena tipu dengan para serigala serigala berbulu domba hendaklah kita harus fokus pada Yesus Kristus yang tersalib dan menghidupi firman-Nya. 

Firman Tuhan menyatakan bahwa orang-orang yang melakukan kedurhakaan akan dibinasakan oleh Tuhan Yesus Kristus. Apabila kita menyerah, apalagi mengikuti tanda-tanda palsu dan tipu daya jahat mereka, kita telah melepaskan kebenaran Allah dan tidak ada bedanya dengan orang-orang yang harus binasa, yakni orang-orang yang tidak beriman.

Melalui renungan harian Luther hari ini, kita sebagai orang yang telah dipilih, dipanggil, dan dimurnikan Allah lewat Firman Kebenaran dalam baptisan KudusNya, hendaklah kita menghidupi baptisan itu, kita telah di jadikanNya menjadi manusia baru oleh kuasa-Nya, kita telah diundang untuk terus-menerus meletakkan kasih Kristus sebagai yang utama dalam pikiran, sikap, dan hidup kita. Itulah sebabnya kita harus menjadikan firman Kebenaran Allah sebagai landasan hidup, dimana Kristus sendiri telah mempersatukan diriNya dengan kita lewat tubuh dan darah Kristus, maka hendaklah buah segala pikiran dan perbuatan kita berasal dari Yesus Kristus. 
Menjelang hari Tuhan, dunia akan semakin menyombongkan diri dan disesatkan oleh banyak kebohongan. Justru karena itu, kita sebagai umat Allah, orang orang tebusan Allah, hendaklah kita harus makin waspada. Kita harus semakin memperdalam Iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus dan mendekatkan diri kepada-Nya. Bersama semua umat beriman, kita harus mengandalkan kekuatan dari Tuhan saja dan dengan penuh hidup dan berbuah di dalam Kristus. Sebab itulah pagar Iman bagi kita dan bukti bahwa kita menantikan dan merindukan kedatangan Yesus Kristus. 


Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong jita. Amin 🙏

Senin, 09 Desember 2024

Apakah Itu Natal ? Kapan kah Yesus Lahir ?

Kenapa Natal di laksanakan pada 25 Desember ?


1.     Natal

Natal adalah suatu perayaan terbesar bagi umat orang percaya. Setiap umat Kristen akan merayakan natal yang berarti memperingati tentang kelahiran Yesus Kristus sang Mesias. Kata Natal berasa dari bahasa latin “Natalis” yang ber arti “Kelahiran”, dan kata Natal juga di serap dari bahasa portugis yang diturunkan dari bahasa latin Dies Natalis (hari lahir).

2.     Kapankah perayaannya ?

      Bagi orang Kristen Katolik hanya akan merayakan Natal tepat pada tanggal 25 Desember.

Dalam perayaan Natal ini, ada beberapa hal yang dapat menjelaskan kapankah dirayakan natal, dan mengapakah Natal di rayakan pada 25 Desember. Dalam sejarahnya pada zaman murid murid, Jemaat mula mula beserta murid murid Yesus tidak pernah merayakan Natal 25 Desember. Sebab tidak ada tertulis dalam Alkitab untuk merayakan Natal. Dan perlu kita tahu bahwa pada tanggal 25 Desember sebenarnya itu adalah perayaan agama paganis (Penyembah berhala). Istilah Natal muncul pada abad ke-4 pada masa kekuasaan Romawi. Pada saat itu yang memerintah adalah kaisae Arelius. Pada masa pemerintahannya ia merasa tidak nyaman dengan perkembangan pesat umat Kristen, sehingga ia memikirkan cara untuk menekan populasi perkembangan umat Kristen. Kemudian pada tahun 274, dia menerapkan suatu bentuk pemujaan terhadap Sol Invictus (Matahari yang tak terkalahkan) dan mencoba untuk menyemabah dewa matahari untuk menekan pertumbuhan umat Kristen. Namun karna perkembangan umat Kristen yang semakin pesat, para pemberita Injil akhirnya menghancurkan niat jahat itu dengan mulai mengambil alih gelar Sol Invictus dan menggunakan gelar tersebut mengarah kepada Yesus Kristus sehingga Yesus tidak tertandingi. Dan peristiwa tanggal 25 Desember di tetapkan menjadi sebagai Natal Yesus Kristus. Dan kemudian berkembang sehingga 25 Desember dikukuhkan sebagai tanggal perayaan Natal yang akan di rayakan tiap tahunnya.

       Dalam satu dokumen tertua dari abad mula mula pernah juga mencatat secara eksplisit tanggal perayaan penting bagi umat Kristen, dokumen tersebut ialah “The Apostolic Sonstitusi” yang merupakan konstitusi rasuli.

hal ini juga, dalam bukunya ke 5 bagian 3 ditemukan kalimat yang menyatakan sebagaimana tradisi Kalender, maka tanggal 25 bulan ke 9 di hitung dari wafatnya Yesus Kristus adalah kislev dalam kalender romawi, Maka 25 buan ke 9 adalah 25 Desember. Maka catatan tertua tentang natal yang terdapat hingga saat ini adalah tanggal 29 Khiyah, yang sejajar dengan penanggalan Yahudi pada tanggal 25 bullan tebeth, dan sejajar pula dengan penaggalan Gregorian (kalender modren) yaitu tanggal 25 desember yang berlaku dalam gereja barat sampai sekarang atau dalam versi julian (kalender masehi) jatuh pada tanggal 6 januari dalam gereja timur. Dengan dua hal yang berbeda tersebut maka di tetapkanlah perayaan natal bagi gereja timur jatuh pada tanggal 7 januari karena mereka mengikuti kaleder julian, dan bagi gereja barat perayaan natal di laksanakan pada 25 Desember.

3.     Kapankah Yesus Lahir ?

Sejarah kelahiran Yesus Kristus dalam Alkitab tercatat dengan jelas secara tersurat dalam kitab injil matius dan lukas(Mat.1:18-25;Lukas.1 dan 2). Kedua injil tersebut menceritakan bahwa Yesus lahir di betlehem(Mat.2:1), di tanah Yudea oleh seorang perawan yaitu Maria(Mat.1:18). Mengenai tanggal Alkitab tidak mencatatnya secara tersurat akan tanggal kelahiran Yesus Kristus. Namun yang pasti Alkitab telah mejelaskan bahwa Yesus lahir pada masa pemerintahan Raja Herodes(Luk.1:5) Kita tahu bahwa Raja herodes sendiri wafat pada tahun 4 Sebelum masehi (Sm). Sebelum raja herodes wafat, dia telah memerintahkan agar semua anak laki laki di bawah usia umur 2 tahun harus di bunuh(Mat.2:16). Hal ini dapat menggambarkan bahwa pada saat itu Yesus berumur 2 tahun ketika Maria meniggalkan betlehem. Oleh karena itu, dari pernyataan yang telah di tuliskan dalam Alkitab para sejarawan Alkitab percaya bahwa Yesus lahir antara tahun 6 sampai 4 sebelum masehi. Dalam hal penghitungan tanggal kelahiran Yesus Kristus, di kutip dari pernyataan Paroki Kedoya Gereja Katolik Santo Andreas, secara teoritis diyakini bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 bulan ke 9 (kislev) dalam kalender yahudi. Dalam kalender Gerogorian, tanggal itu jatuh sekitar tanggal 25 Desember, dan hari itu pun di tetapkan sebagai hari Natal.

Pdt. Ardianus Situmorang S. Th

Minggu, 08 Desember 2024

BAGAIMANAKAH SIKAP HIDUP ORANG PERCAYA

Selamat pagi. 
Firman Tuhan kita
1 Tesalonika 5 : 12
Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
1 Tesalonika 5 : 13
dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang
 dengan yang lain.
1 Tesalonika 5 : 14
Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.
1 Tesalonika 5 : 15
Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.
1 Tesalonika 5 : 16
Bersukacitalah senantiasa.
1 Tesalonika 5 : 17
Tetaplah berdoa.

Saudara saudari, Sikap hidup orang percaya dalam bergereja maupun dalam kehidupan sehari-hari sangatlah begitu penting. Paulus dalam mengakhiri suratnya memberikan beberapa nasihat demikian. PERTAMA, agar memiliki sikap yang benar terhadap pemimpin mereka dengan menghormati, menaati, mengasihi, dan mendoakan mereka (12), karena para pemimpin telah bekerja keras dalam memimpin dan melayani mereka. Sikap demikian akan membuat persekutuan mereka hidup dalam damai.

KEDUA, dalam hubungan dengan saudara seiman, kita harus saling peduli dan menguatkan. Kita harus berani dan penuh cinta kasih menegur orang yang berbuat onar dan salah; kita harus menghibur mereka yang sudah bertobat agar tidak tawar hati dan terpuruk dalam rasa bersalah mereka; membela dan menguatkan jemaat yang putus asa dan lemah iman (13-14). Sabar terhadap semua orang, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan (15).

KETIGA, dalam hubungan dengan diri sendiri, kita harus hidup penuh sukacita, tetap berdoa, dan bersyukur apapun masalah dan kesulitan yang di alami (16-18). Sikap sikap demikian jelaslah sangat berkenan kepada Allah. Dalam kehidupan kerohanian, kita tidak boleh memadamkan karya Roh Kudus yang bekerja di dalam  kita ataupun sudara kita (19); kita tidak boleh menolak firman Tuhan, dan haruslah menguji segala ajaran yang muncul (20); memegang yang benar dan menjauhi segala kejahatan (21-22).

Melalui renungan harian Luther kita ini, kita dapat melihat bahwa Paulus menguatkan, meneguhkan dan memohon kepada Allah agar menguduskan dan memelihara totalitas hidup mereka, sehingga sempurna dengan tidak bercacat cela sampai Kristus datang kembali (23).

Dalam dunia yang semakin individualisme, kita sebagai umat pilihan Tuhan tetap belajar menghormati, menaati, mengasihi, dan mendoakan para pemimpin rohani kita. Peduli terhadap saudara seiman agar mereka juga terus bertumbuh serupa dengan Kristus. 

Oleh karena itu, Tunaikan tugas dan panggilanmu dengan setia dan bertanggung jawab. Sebab Allah yang memanggil kita adalah setia".
Jika Tuhan telah memanggil dan memilih kita menjadi JemaatNya hendaklah menjadi Jemaat yang taat dan jika kita menjadi pelayan hendaklah menjadi Hamba yang mau melayani dengan penuh kasih Kristus, dan hiduplah saling menghormati sebab setiap orang percaya haruslah saling mengasihi dan menghormati di dalam Kasih Kristus. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Sabtu, 07 Desember 2024

Hidup berpadanan dengan Kristus mendatangkan pujian dan Ucapan Syukur bagi Jemaat yang setia dalam Iman

Selamat adven II
Firman Tuhan. 
Filipi 1 : 2
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Filipi 1 : 5
Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.
Filipi 1 : 6
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Filipi 1 : 7
Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
Filipi 1 : 8
Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.


Saudara saudari, karna unsur kualitas apakah dalam gereja sehingga kita bersyukur? Apakah Karena warganya banyak? Atau apakah karena gedung dan fasilitasnya megah dan lengkap? Atau Karena programnya OK dan partisipasi jemaatnya tinggi? Apakah ukurannya akan kesuksesan sebuah gereja?

Melalui renungan kita hari ini, marilah kita memperhatikan hal-hal dalam gereja di Filipi yang membuat Paulus bersyukur (ayat 3)! Paulus mengenal gereja itu lewat kasihNya yang nyata sebab Allah sendiri yang mendirikannya. Gereja itu adalah Tubuh Kristus dan di dalamnya ada anak-anak Tuhan yang setia dan dedikatif seperti Lidia, si kepala penjara, dll. Dan suatu hal yang pasti, mereka pasti akan loyal kepada Paulus dan kepada Tuhan. 

Dalam perikop ini, kita dapat melihat bahwa Paulus mengucap syukur bukan karena keadaan eksternal gereja itu. Apalagi, keadaan eksternal gereja di Filipi juga gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa pada abad-abad permulaan Kristen pasti tidak dapat dibandingkan dengan gereja-gereja di kota-kota besar di Indonesia. Paulus mengucap syukur karena persekutuan yang kuat antara warga gereja di Filipi dalam hal penginjilan dari sejak awal gereja ini baru berdiri dan sampai saat Paulus menulis surat ini (ayat 5). Paulus juga mengucap syukur karena mereka berpegang teguh kepada iman mula-mula dan tetap setia bertumbuh dalam iman, dan satu hal lagi, jelas Paulus sangat bersyukur karena semangat mereka untuk selalu terlibat dalam pelayanan rasul Paulus. 

Melalui renungan harian Luther ini, apakah yang dapat kita tarik tentang kemajuan gereja dan kemajuan penginjilan? 
PERTAMA, Gereja adalah tubuh dari pada Kristus itu sendiri.
KEDUA pemimpin (pendeta) dalam gereja harus selalu memperhatikan gereja ini bahkan saat ia jauh dan tidak dapat hadir bersama mereka sekalipun. Ia harus terus bersekutu menaruh gereja itu dalam doa-doanya, bahkan ketika ia sendiri dalam kesusahan dipenjarakan seperti Rasul Paulus sendiri. 
KETIGA, sejak awal gereja itu sudah diarahkan untuk menjadi gereja yang berperan serta melayani dalam berbagai bentuk pelayanan, bukan hanya menerima berkat dan pelayanan. Gereja yang pemimpin dan warganya terfokus melayani Injil Kristus dengan pemberitaan Firman yang murni akan menjadi gereja yang benar di mata Allah. Dan setiap warganya yang hanya memandang kepada Kristus yang yeng tersalib akan menjadi warga jemaat yang baik dan tentu Roh kudus akan memampukan bergantung kepada Allah. 

Oleh karena itu, Jangan menilai gereja sukses dari ukuran/pandangan duniawi saja. Sebab jika hanya berbicara atau membanggakan apa yang ada nampak mata di dunia ini, maka hal itu adalah dosa yang menduakan Kristus dan Kita akan lupa bahwa sesungguhnya kita adalah Bait Allah yang dibangun dan didirikaNya lewat kematian dan kebangkitanNya. Sama seperti yang Yesus katakan bahwa bangunan Rumah Ibadat yang mewah itu akan Yesus runtuhkan dan kembali di bangun dalam kurun waktu 3 hari. Artinya Bait Allah yang sesungguhnya adalah kita, kita adalah tubuh Kristus. Setiap orang yang menerima Injil, tubuh dan darah Kristus, Firman itu akan mempersatukan kita dengan Allah, dan nyatakan bahwa kita adalah umat pilihan dan umat tebusanNya. Oleh itu dapat kita nilai bahwa tolak ukur Gereja yang bertumbuh adalah jika di dalamnya terdapat orang orang yang se ia sekata dalam Iman, sepadan dengan Kristus sendiri, baik dari kasih dan kesetiaanNya, serta hidup dalam pelayanan. Setiap pelayan dan jemaat harus menghidupi pelayanan Injil. Sebab pelayanan Gereja akan sukses jika seluruh warganya setia di dalam injil dan menjadikan hidup untuk menginjili sebagai bukti berada dalam pertumbuhan yang mengarah kepada Kristus. Marilah kita tetap hidup di dalam FirmanNya dan buktikanlah bahwa Kasih Kristus telah nyata dalam hidup kita. Salam Adven II. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Pdt. Ardi Situmorang S. Th

Jumat, 06 Desember 2024

Allah adalah Kasih - setiap orang percaya harus hidup dalam Kasih

Selamat pagi.
Firman Tuhan untuk kita
1 Yohanes 4 : 11
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12
Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
1 Yohanes 4 : 13
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
1 Yohanes 4 : 16
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
1 Yohanes 4 : 19
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Saudara saudari, jikalau kita merenungkan bacaan kita dalam perikop Ini, isi dari perikop ini sangat luar biasa, pernyataan Yohanes sangat luar biasa tentang Allah. Ia menjelaskan bahwa Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Setiap perbuatan yang Allah lakukan bagi manusia adalah tindakan kasih. Dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia. 

Kedatangan Yesus ke dunia ini adalah bukti kasih Allah (ayat 9). Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberikan hidup kepada manusia yang percaya kepada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu, kita tidak dapat memahami kasih Allah jika kita tidak percaya akan kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat 7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat 7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Sebab Kasih dan mengasihi adalah hukum yang ter utama. Hidup dalam kasih merupakan bukti bahwa kita telah hidup bersama dengan Allah (ayat 13,15). 

Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah jikalau lepas dari yesus Kristus yang yersalib, itu sebabnya Yesus juga katakan "diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa apa"(Yoh. 15:5). Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat 15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya akan Yesus tanpa membaca, mendengarkan Firman, dan bersaksi akan Yesus kristus(ayat 14). Setiap orang yang percaya kepada-Nya akan dikaruniakan Roh Kudus (ayat 13). Dan Roh kudus akan bekerja untuk membuat kita hidup di dalam kasih Kristus. 

Oleh itu, melalui renungan harian Luther kira hari ini Yohanes dengan tegas mengatakan, jika tidak ada kasih pada umat Allah di dalam hatinya, maka janganlah pernah kita menyatakan bahwa kita mengenal Allah. Meskipun jika dalam kenyataanya kasih itu belum sempurna kita lakukan, maka kasih itu haruslah tetap dinyatakan dan kita juga haruslah tetap bertumbuh dalam kasih, sebab kasih yang sempurna hanya Yesus sendiri. Kasih yang sesungguhnya tidaklah bersyarat. Kita harus berusaha untuk mengasihi ketika tiap syaraf di dalam tubuh kita berdenyut di dalam kebencian dan keinginan membalas dendam. Salib Kristus tidak memberi kita pilihan tentang kasih. Kita harus mengatasi keangkuhan kita dengan taat berusaha mempraktekkan kasih di dalam tiap situasi. 

Jika kita ingin lebih mengasihi, kita perlu belajar lebih dekat dengan Allah. Relasi yang lemah di antara dua pihak akan dikuatkan bila keduanya semakin dekat dengan Allah. Sebaliknya, kita tidak dapat bertumbuh dalam pengalaman kita dengan Allah tanpa mengasihi satu sama lain. Jika kita sudah mampu mengasihi, kita mesti bersyukur pada Allah. Namun jika kita merasa kurang mengasihi, kita harus berdoa, meminta Allah merubah hati kita. Dengan demikian kasih itu akan membuat kita bertumbuh dan akan menemukan sukacita yang lebih besar di dalam hidup yaitu Anugerah Keselamatan. Sebab hanya orang yang percaya dan yang setia menanti kedatangan Yesuslah yang menunjukkan kualitas Imannya lewat kesetiaan hidup di dalam Kasih, saling mengasihi. 


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

Rabu, 04 Desember 2024

Baik Susah ataupun Senang tetaplah bergantung pada Yesus Kristus - Mazmurr 18

 Shalom

Firman Tuhan untuk kita hri ini. 

Mazmur 18 : 6

Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.

Mazmur 18 : 16

Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.

Mazmur 18 : 17

Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah dan dari orang-orang yang membenci aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.


Saudara saudari jika kita perhatikan dengan baik, Ungkapan pertama pemazmur atas kasih Allah sangat menyentuh hati kita, "Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan kekuatanku!" (ayat 2). Ini menggambarkan kualitas hubungan yang tertinggi dalam diri pemazmur dengan Tuhan. Bagaimanakah prosesnya sampai Ia memiliki hubungan semesra itu dengan Tuhan? 


Jawaban pertanyaan itu ada dalam pengalaman hidup berat yang telah dialami pemazmur, ia telah terbelit oleh bisa yang mematikan (ayat 4-6). Namun Allah mendengar jerit si lemah yang tak berdaya itu (ayat 7). Pengalaman itu membuat pemazmur makin yakin akan kebaikan dan kasih Allah. 


Dalam mazmur ini ada dua macam bahasa perlambangan yang dipakai untuk melukiskan sikap dan tindakan Allah yang telah dialami pemazmur. 

Pertama, Allah dalam bahasa perang: perisai, kubu pertahanan, kota benteng (ayat 3). Sungguh Allah ikut campur menyelamatkan orang yang mempercayakan diri pada Dia dari berbagai ancaman dalam hidup. 

Kedua, Allah dalam bahasa pengalaman menghadapi kuasa dahsyat alam (Allah gunung batuku, tempat perlindungan, ayat 3b). Kekuatan alam selain bisa mengungkapkan kekuatan penghancur, juga mengungkapkan kekuatan penyelamatan dan perlindungan. Dalam mazmur ini kekuatan penghancur dalam alam dan peperangan menjadi alat Allah untuk menghancurkan musuh orang beriman. 


Pengalaman hidup yang berat menyadarkan pemazmur akan keterbatasannya dan kesempatan untuk bergantung pada Allah. Pengalaman menakjubkan itu melahirkan puji-pujian kepada Tuhan (ayat 2-4). Tuhan bagi pemazmur bukan lagi teori tetapi nyata sebagai bukit batu dan gunung batu yang tak tergoyahkan; kubu pertahanan dan kota benteng, tempat persembunyian dari musuh; perisai, penangkal senjata musuh. Maka ketika Anda mengalami beratnya hidup, cari dan alamilah Tuhan dalam kesempatan berharga itu. Jadikan pengalaman hidup berat menjadi proses pendidikan melalui mana Allah makin nyata bagi Anda. Kasih Anda pun kelak makin mesra pada Dia. 

 

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita. Amin

Minggu, 01 Desember 2024

Berita Injil adalah sebuah kepastian yang kokoh 1 Tesalonika 1 : 2 - 9

Selamat pagi. 
Firman Tuhan untuk kita. 
1 Tesalonika 1 : 2
Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
1 Tesalonika 1 : 3
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.
1 Tesalonika 1 : 4
Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
1 Tesalonika 1 : 5
Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1 Tesalonika 1 : 6
Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1 Tesalonika 1 : 7
sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
1 Tesalonika 1 : 8
Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.

Saudara saudari, dalam bacaan perikop kita hari ini dapat kita melihat bahwa Kebanggaan Rasul Paulus terhadap jemaat di Tesalonika terlihat jelas. Di jemaat ini ada iman, kasih, dan pengharapan (ayat 3). Inilah jemaat yang terbuka menerima Injil dengan penuh sukacita meskipun di tengah tengah kesusahan hidup, atau saat-saat penindasan (ayat 6). Sukacita dan nilai-nilai Injil yang luhur tidak dinikmati sendiri, tetapi tumpah dan memancar keluar sehingga dikenal dan dinikmati banyak orang. Mereka adalah jemaat yang misioner, kota yang di atas bukit sehingga banyak orang mengenal dan memuliakan Tuhan karena mereka. Injil memancar di seluruh wilayah Makedonia dan Akhaya (ayat 8-9). 

Dalam Renungan kita hari ini, paulus memuji jemaat di Tesalonika. Namun, pujian Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk kemuliaan jemaat, karena tujuan pujian itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju kepada Allah (ayat 1). Sikap Paulus ini memberikan pelajaran penting bagi kita: [1] Paulus menunjukkan sikap seorang hamba Tuhan yang begitu memperhatikan perkembangan jemaat Tuhan; [2] kita diajak untuk mengakui bahwa sedikit sekali pemimpin jemaat yang memberikan pujian kepada jemaat yang diasuhnya. Kita lebih sering mendengar kritikan tajam dan kecaman pedas, analisis semua kekurangan dan kelemahan secara gamblang. 

Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat yang sempurna. Tetapi masih banyak potensi positif yang dimiliki oleh gereja sebagai tubuh Kristus. Tuhan telah mempergunakan gereja sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Begitu banyak orang yang telah menikmati ketenangan dan kedamaian hati.

Melalui Renungan harian Luther ini kita juga dapat mengerti dan memahami bahwa Kita belajar bahwa pelayanan bukan hanya tugas pendeta. Seandainya Paulus melakukannya sendiri, maka pelayanan menjadi tidak efektif, berbeda dari hasil yang didapat ketika Paulus melayani bersama rekan-rekannya dan juga jemaat Tesalonika. Pelayanan dan pemberitaan Injil tersebar dengan cepat dan efisien. Jadi, sudah semestinya kita meringankan tugas pendeta. Dengan kata lain, pelayanan menjadi bagian kita bersama, dalam sinergisme sebagai anggota tubuh Kristus.

Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?