KHOTBAH MINGGU III SETELAH TRINITATIS
Nats : Markus 4 : 26 – 34
Thema : Marilah kita hidup di dalam Firman Allah
“Taulahon ma Hata ni Debata di nasa ngolunta”
Pengantar : Saudara/i, dalam masa pelayanan Yesus Kristus dengan murid muridnya Yesus selalu membuktikan bahwa dia adalah sungguh Anak Allah yang hidup dan dalam pemberitaaNya Yesus selalu menyampaikan Visi dan misiNya untuk mengabarkan atau memberitakan tentang kerajaanNya (Kerajaan Allah). Berbicara tentang kerajaan Allah, itu adalah suatu hal yang sulit kita pahami tanpa Roh Kudus. Sehingga sering terjadi kesia-siaan dalam memberitakan Firman Allah, sering juga terjadi kekosongan dalam penyampaian Firman, dan di akhir akhir ini semakin banyak pengajar yang di sesatkan oleh pikiran masing masing dalam memahami kerajaan Allah. Oleh karna itu dalam perikop kita minggu III setelah Trinitatis ini, sesungguhnya Yesus mau menyatakan bahwa kerajaan Sorga itu hanya ada bagi orang percaya yang benar benar siap menerima Firman, lalu bertumbuh dan bermanfaat bagi sesama, karna itu dalam Ibadah minggu kita hari ini Allah mengingatkan kita agar :
Thema : Marilah kita Hidup di dalam Firman Allah
“Ta ulahon ma Hata ni Debata di nasa ngolunta”
1. Bagaimanakah Hidup di dalam Firman Allah?
Saudara/i, berbicara tentang Firman Allah adalah sesuatu hal yang sangat mudah bagi orang Kristen, saat ini dimana saja kita dapat boleh membaca atau mendengarkan Firman asal terkoneksi ke jaringan. Namun jikalau kita perhatikan yang terjadi saat ini sering kita hanya mendengarkannya saja dan berat untuk melakukan, masuk dari kanan keluar dari kiri, kita mendengar Firman Allah hanya karna tuntutan Ibadah saja bahkan kita mendengar Firman Allah hanya untuk mengetahuinya saja. Karna itu perlu kita tahu, yang paling utama dalam Firman Allah adalah kesiapan hati kita untuk mendengar dan turut melakukannya dalam kehidupan kita setiap hari. Jikalau kita hanya mendengar namun tidak melakukannya maka berdosalah kita di hadapan Allah dan kita bagaikan sedang mengamat amatinya saja (Yak.1:22–25). Oleh sebab itu sebagai orang berdosa di hadapan Allah dan yang membutuhkan anugerahNya kita harus sadar bahwa sedikit pun dari FirmanNya kita tidak mampu melakukan jikalau tanpa Roh Kudus, sama seperti yang Yesus katakan diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa apa (Yoh.15:5b).
Dalam bacaan kita di perikop minggu ini berbicara tentang Hal Kerajaan Allah, akal pikiran kita manusia, imajinasi, dan kekuatan kita sungguh tidaklah mampu untuk memikirkan atau memaknai apa itu kerajaan Allah, itu sebabnya Yesus selalu menyampaikan hal kerajaan Allah dengan perumpamaan, dan sesungguhnya dengan perumpamaan pun disampaikan jikalau Roh Kudus tidak turut bekerja maka kita tidak akan menemukan kerajaan Allah yang sesungguhnya, dan yang terjadi malah kesesatan dalam memahami. Seperti yang di katakan “jikalau kamu mencari Allah sesuai dengan pikiranmu maka kamu akan menemukan Allah sesuai dengan pikiran mu, dan itu adalah allah yang sesat sebab pikiran kita tidak dapat menemukan Allah”. Karna itu sesungguhnya untuk memahami Firman Allah bukanlah semata mata karna akal pikiran manusia, tetapi Roh Allah-lah yang bekerja untuk memberikan kita kemampuan dalam memahaminya.
Lalu bagaimanakah untuk melakukan FirmanNya dalam kehidupan kita?
Menjadi pelaku Firman Allah sesungguhnya adalah kehendak Allah dan atas pekerjaan Allah. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka Iblis menguasai hati manusia, oleh sebab itu, dimana Firman Allah di beritakan maka disana juga Iblis turut bekerja untuk mengalihkan hati dan pikiran manusia bahkan mengeraskan hati sehingga kita tidak menerima Firman Allah (sebab Iblis tidak ingin pengikutnya berkurang). Sehingga dapat di pastikan bahwa orang yang mengeraskan hatinya untuk tidak melakukan Firman Allah adalah bentuk orang yang masih di kuasai oleh keinginan Iblis. Sama halnya dengan perumpamaan Yesus Kristus tentang penabur (Mat.13:19) ketika Firman di taburkan Iblis turut bekerja mengganggu kita dalam menerima Firman sehingga kita tidak bertumbuh dalam Iman. Itu sebabnya jikalau kita perhatikan pada saat ini, di Gereja pun sesungguhnya Iblis hadir dan turut bekerja sehingga terjadilah ketika sudah sampai di Gereja masih ada yang menggosip atau ribut, ketika mendengar Khotbah ada yang keluar dan duduk di luar, ketika bernyanyi tidak ikut bernyanyi, ketika Ibadah berlangsung pikirannya malah memikirkan hal hal lain (Harta di rumah).
Oleh sebab itu dalam Khotbah kita di minggu ini kita di ingatkan oleh Allah agar jangan mengeraskan hati kita seperti kerasnya batu ketika kita mendengar Firman Allah. Sebab batu yang keras setiap jam pun di sirami air atau di rendam, air tidak akan bisa di serap dari luar karna kerasnya batu tersebut. Oleh itu, hendaklah ketika kita mendengar Firman Allah, jangan keraskan hatimu, jangan berikan hatimu di kuasai oleh keinginan iblis, tetapi hendaklah kenali dirimu di hadapan Allah, kita sangat membutuhkan Firman, sebab oleh pendengaran FirmanNya lah sehingga Roh Kudusnya turut bekerja dan membuat Iman kita semakin kuat sehingga nyatalah kerajaan Allah ada dalam diri kita dan hidup dalam kedamaian..
Agar nyata bahwa kerajaan Allah ada dan sudah bersama sama dengan kita.
Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, satu pun di antara kita tidak ada yang dapat melihat secara kasat mata bentuk kerajaan Allah seperti layaknya kita melihat kerajaan di dunia saat ini.
Kerajaan Allah tidaklah sama dengan kerajaan dunia ini dan kerajaan Allah ada hanya bagi orang yang benar benar percaya kepada Yesus Kristus artinya dimana ada orang yang sungguh percaya disitulah ada Kerajaan Allah, dimana hadir kerajaan Allah maka sudah pasti Allah Bapa, Anak dan roh kudus bertahta di sana. Dalam perikop ini jelas Yesus katakan bahwa mendatangkan kerajaan Allah itu seumpama menaburkan benih di ladang, ketika kita menabur benih kita tidak selalu setiap detik mengamati proses pertumbuhan benih tersebut, namun yang pasti jika benar benar jatuh di tanah yang siap di tanami maka benih itu akan bertumbuh dengan baik dan berbuah. Demikianlah dengan pribadi kita, setiap Firman di taburkan hendaklah benih Iman itu dapat bertumbuh dan berkembang dan berbuah dalam hidup kita, maka ketika engkau mendengar Firman Allah jangan keraskan hatimu(Ibrani.3:15), ketika Engkau di tegor oleh Firman Allah jangan sakit hatimu sebab Firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua manapun yang memisahkan jiwa dan Roh (Ibrani 4:12) memisahkan yang baik dengan yang jahat, memisahkan keinginan Iblis dengan keinginan Allah.
Saudara/i kerajaan Allah itu sungguh ada dalam diri orang yang percaya, sebab kematian dan kebangkitan Yesus Kristus telah membangun kerajaanNya di dunia ini, Roh kudus yang telah di berikan pada pribadi kita masing masing, sesungguhnya itulah cara Allah untuk memelihara kita agar tidak keluar dari kerajaanNya. Karna itu dengarkanlah selalu Firman Allah dan lakukan lah dengan sungguh sungguh sebab itulah keinginan Allah dalam pribadi kita masing masing. Memang benar bahwa Iman itu tidak dapat kita lihat, dan Iman sesama kita tidak dapat kita bandingkan yang mana yang lebih besar dan yang mana paling kecil, namun ingatlah orang yang telah berdamai dengan Allah adalah orang yang selalu mendengarkan dan rindu melakukan Firman Allah, dan berbuah dalam hidupnnya setiap hari. Itu sebabnya jika kita lihat dalam perikop ini, Yesus menggambarkan Kerajaan Allah itu seumpama sebesar biji sesawi, biji sesawi adalah biji tanaman paling kecil dari antara sekian biji sayuran. Namun lihatlah apa yang di katakan Yesus Kristus, jika benih itu tumbuh hingga bercabang cabang, dan burung bersarang di atasnya demikianlah Allah berkarya mendatangkan kerajaanNya bagi orang percaya. Firman adalah benih dari Iman menuju Kerajaan Allah, jikalau Firman Allah di taburkan bagi kita dan Firman itu bertumbuh dan berbuah maka hendaklah buah itu menjadi berkat bagi kita dan berkat bagi sesama. Oleh sebab itu kerajaan Allah itu hanya ada bagi orang yang percaya dan sudah pasti orang yang sungguh sungguh percaya akan menjadi berkat bagi dirinya sendiri dan juga bagi setiap orang.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semuanya Amin….
Pdt. Ardianus Situmorang S.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar