Galatia 4 : 21
Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?
Galatia 4 : 22
Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?
Galatia 4 : 31
Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.
Saudara/i yg terkasih, Tak seorang pun yang bangga menjadi hamba karena seorang hamba tidak memiliki hak apa pun untuk hidupnya sendiri. Semua orang ingin merdeka. Tetapi sering kita tidak menyadari bahwa kita di perbudak oleh Iblis untuk melakukan Dosa.
Orang Yahudi membanggakan kemerdekaan mereka sebagai keturunan lahiriah Abraham. Namun, Paulus justru menunjukkan bahwa tidak semua anak-anak lahiriah Abraham adalah orang-orang merdeka sejati!
Paulus memakai ilustrasi Hagar dan Sara untuk menunjukkan dua macam kehidupan (ayat 22-26). Keduanya memang melahirkan anak-anak bagi Abraham, namun status mereka berbeda. Hagar melambangkan hidup PERHAMBAAN. Memang ia melahirkan anak pertama bagi Abraham menurut urutan waktu. Namun, Hagar tetap seorang hamba yang statusnya tidak pernah diubah menjadi istri. Jadi, keturunannya pun tidak akan mewarisi janji Allah bagi Abraham. Hagar melambangkan gunung Sinai, yaitu orang-orang yang hidup di luar anugerah keselamatan, yaitu mereka yang hidupnya menggantungkan diri pada usaha sendiri (melakukan Taurat) jadi Hagar melambangkan Yerusalem duniawi yang tidak memiliki tempat di Peristirahatan Kekal. Sara melambangkan hidup oleh kasih karunia, Ia memang mandul, namun oleh Anugerah Allah ia menjadi ibu bagi anak-anak perjanjian. Sara melambangkan Yerusalem surgawi, yaitu tempat anugerah Allah dicurahkan (ayat 26-27). Jadi, anak-anak yang lahir dari Sara adalah ahli waris janji-janji Allah semata-mata oleh karena anugerah-Nya (ayat 28). Kita semua yang di lahirkan kembali oleh Kuasa Roh Kudus melalui Baptisan Kudus dan Iman yang kita hidupi telah menjadikan kita orang merdeka, Allah yang memilih dan menetapkan kita menjadi orang merdeka dari perbudakan Iblis.
Jadi kita orang percaya marilah menjalankan perintah-perintah Allah bukan sebagai HAMBA, melainkan sebagai orang yang telah dimerdekakan Allah. Ketaatan hamba terpaksa, tetapi ketaatan orang merdeka adalah ucapan syukur. Karna itu bersyukurlah tanpa Paksaan darimanapun. Orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus, namun berpaling lagi kepada perhambaan dosa itu sama saja menginjak-injak dan menghina Kristus yang telah menebus kita dari perbudakan dosa.
Oleh karena itu, kita sebagai orang yang telah di merdekakan oleh Allah melalui Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, maka jangan lagi berikan dirimu di perhamba oleh Iblis (melakukan kehendaknya), tetapi ajarlah dirimu melakukan Firman Allah sebagai bukti hidup di dalam Kasih karunia Allah. Tetap ma hita mangulahon nadenggan di ngolutta selagi Allah memberi napas (pataridahon parbue ni haporseaon na Sintong). 😊😊😊😊
Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita melakukan aktivitas dalam satu hari ini.. 😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar