Selamat pagi... 
Firman Allah untuk kita
Filipi 2 : 1
 karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,
Filipi 2 : 2
karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
Filipi 2 : 3
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Filipi 2 : 4
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Filipi 2 : 5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
Filipi 2 : 11
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Saudara saudari, Semua kita yang berada di dunia ini adalah merupakan bagian dari komunitas yang memiliki IDENTITAS tertentu, entah itu dalam KELUARGA pasti memiliki marga sebagai identitas, dalam GEREJA memiliki doktrin sebagai identitas dan dalam kehidupan bermasyarakat pasti memiliki KTP. Oleh karena itu, setiap orang percaya juga memiliki Identitas yaitu Karakter Yesus Kristus. Dalam perikop kita hari ini Firman Allah adalah Kekuatan komunitas orang percaya yang terletak pada kesatuan hati, pikiran, kasih, jiwa, dan tujuan antara setiap para anggotanya (2). Jika kesatuan itu tidak dimiliki, maka kesatuan orang percaya berada dalam bahaya dan sesungguhnya kita berada jauh dari Yang di harapkan Allah.
Saudara saudari, dalam bacaan Firman hari ini, Paulus melihat adanya ancaman internal yang berpotensi mengoyak kesatuan jemaat Filipi, yaitu sikap yang mementingkan diri sendiri sehingga menganggap orang lain tidak penting. Sikap ini merupakan wujud kesombongan karena menganggap diri lebih baik dan lebih hebat daripada orang lain. Sikap sombong ini dapat menghancurkan hubungan antar pribadi dan berpotensi menghambat kemajuan dalam komunitas orang percaya. Dan Orang yang memiliki sikap seperti ini pada biasanya sangat senang mendapatkan pujian bagi dirinya sendiri (3). Ia menganggap dirinya yang paling hebat dan menginginkan agar orang lain pun menganggap dia demikian. Orang seperti ini biasanya sulit untuk bekerja sama dengan orang lain. Dan bagi orang tersebut keutuhan kelompok atau kebersamaan dalam komunitasnya bukanlah prioritasnya.
Untuk Menanggapi ancaman tersebut, Paulus mengajak segenap jemaat Filipi untuk menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat di dalam Kristus Yesus (5). Yesus sendiri rela melepaskan identitas dengan segala hak-Nya walaupun Ia adalah Allah. Ia rela mengosongkan diri-Nya supaya orang berdosa dapat diselamatkan. Ia mengabaikan kemuliaan diri-Nya dengan membiarkan diriNya dihina, direndahkan, disiksa, bahkan dibunuh. Perhatikanlah bagaimana Yesus telah merendahkan diri-Nya hanya untuk kemenangan setiap orang-orang percaya. 
Dalm hal ini, Merendahkan diri memang bukan perkara mudah, sebab itu kita perlu melatih diri untuk bersikap demikian baik dalam relasi kita dengan sesama, khususnya di antara orang percaya. Itu bisa ditunjukkan dengan kesediaan hati kita untuk mengalah saat berbeda pendapat, untuk hal-hal yang tidak prinsipiel. Dalam kehidupan berjemaat pun kiranya kita belajar untuk tidak menonjolkan diri sendiri saja, tetapi juga memberi kesempatan kepada orang lain untuk maju.
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar