Rabu, 24 Juli 2024

Persembahan yang Hidup bukanlah uang Roma 12 : 1 - 8

Selamat pagi. 


Firman Allah untuk kita hari ini. 

Roma 12 : 1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12 : 3
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

Saudara saudari pada saat ini banyak orang yang memahami Ibadah dalam arti hanya sebatas menghadiri kebaktian gereja, berdoa, menyanyikan pujian, dan memberikan uang persembahan. Dalam perikop kita hari ini paulus mengatakan bahwa Ibadah yang sejati tak dapat dipisahkan dari konsep mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan (1-2) dan setiap hari hidup kita harus hidup sebagai tubuh Kristus yang satu untuk semua (3-5). 

Ibadah Yang Sejati Adalah Mempersembahkan Seluruh Hidup Kita Untuk Allah. Kata "mempersembahkan" di dalam Perjanjaian lama berkaitan dengan para Imam (pendeta) yang mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Ada syarat agar kurban berkenan kepada Tuhan. 
Dalam konteks Ibadah Kristen:
 PERTAMA, Tuhan menerima persembahan yang hidup. Seperti tradisi Perjanjian lama, hanya hewan hidup (bukan bangkai) yang dipersembahkan. Namun yang yang dimaksud Firman Allah pada hari ini berbeda dengan zaman Perjanjian Lama, kurban kita saat ini tidak harus disembelih, mati dan habis dibakar, tetapi oleh karna penebusan Allah melalui Yesus Kristus, itu menjamin bahwa kita telah di bayar lunas dari kutukan Dosa (kuasa Iblis) maka hendaklah kiranya kita mempersembahkan hidup kita dengan seutuhnya hanya kepada Allah, lewat perkataan kita, pikiran kita dan termasuk perbuatan kita terhadap sesama dan itu adalah kurban persembahan yang hidup. 

Yang KEDUA, Tuhan Allah menerima persembahan hidup yang kudus dan tidak bercela, yaitu perjalanan hidup kita yang setiap saat menjauhi dosa (mangorom diri) melawan kehendak Iblis.

KETIGA, suatu kepastian bahwa Tuhan merindukan dan akan menerima persembahan kita yang berkenan kepada-Nya, lewat hidup kita yang selalu menyenangkan-Nya hati Tuhan. 

Saudara saudari, BAGAIMANA KITA MELAKUKAN IBADAH YANG SEJATI?
Ibadah yang sejati dapat kita lakukan jikalau kita tidak mengikuti kehidupan duniawi, tetapi mengikuti keinginan Roh Kudus yang berdiam di dalam hati kita, mendengarkan suaraNya (panggora ni tondi) dan melakukan perintah-Nya (Firman/Hukum Taurat Allah) dan hidup di dalam Iman yang benar, sebab Iman yang benar ini akan memimpin hidup kita dalam melakukan kehendak-Nya, jadi Ibadah yang sejati bukan urusan pribadi semata melainkan itu adalah tanggung jawab kita untuk menjadi satu di dalam Kristus, saling mengasihi, saling membangun dan saling melayani sesama, walaupun kita memiliki kemampuan yang berbeda beda, karunia yang berbeda tapi jangan pergunakan itu untuk menyatakan kekurangan sesama, tetapi pergunakan lah untuk saling melengkapi dalam segala hal. Ibadah yang sejati sungguh indah, oleh karena itu marilah kita mempersembahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan, lewat karunia yang kita peroleh dan sungguh itu juga akan mengajarkan kita untuk saling memberikan diri melayani sesama, lewat damai dan sukacita. . 

Kiranya Kasih setia Allah memelihara dan menolong kita semuanya. 
Amin 🙏🙏🙏

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?