Selamat pagi.. 
Firman Tuhan untuk kita hari ini
Kisah Para Rasul 1 : 15
Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
Kisah Para Rasul 1 : 24
Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
Kisah Para Rasul 1 : 25
untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
Kisah Para Rasul 1 : 26
Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Saudara saudari yang terkasih, dalam memutuskan segala sesuatu sesungguhnya sebagai orang yang percaya kepada Allah Tritunggal maka kita tidak boleh terlepas dari Doa(penyerahan diri). Sebab BERDOA sebelum memutuskan sesuatu adalah cara yang di kehendaki Allah untuk menyerahkannya kepada Allah. 
Dalam perikop kita hari ini, setelah Yudas yang menghianati Yesus meninggal, maka bilangan para murid berkurang dan menjadi 11, oleh itu, untuk menggantikan Yudas, para murid merencanakan mencari penggantinya. Untuk menentukan pengganti yang tepat mereka menentukan 2 orang calon, yaitu Barsabas dan Matias, lalu mereka berdoa meminta petunjuk Tuhan, dan setelah berdoa mereka membuang undi. 
"MEMBUANG UNDI" adalah peraturan yang sangat dihormati di Israel purba dan cara yang lazim digunakan untuk memastikan apa kehendak Allah aatas al tersebut (Amsal. 16:33). Dari hasil membuang undi itu, pilihan mereka jatuh kepada Matias, dan Matiaslah yang menggantikan Yudas. 
Dalam hal ini, satu hal yang perlu kita renungkan, dalam setiap aspek hidup kita, kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan, maka Allah sendiri yang akan memimpin kita untuk mengerti kehendak-Nya. 
Syarat seorang saksi bagi Kristus. Alkitab tidak menceritakan secara rinci tentang latar belakang kehidupan Matias. Namun, bila dia terpilih sebagai murid-Nya dipastikan bahwa Matias adalah seorang yang setia mengikuti ajaran Yesus. Seseorang yang dapat di percaya menjadi saksi Kristus dan yang telah di penuhi oleh kuasa Roh Kudus. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa jabatan pelayanan bukanlah jabatan politis. Jabatan ini tidak dapat diperoleh dengan menghalalkan segala cara atau dengan membentuk tim sukses bahkan merekayasa pemenangan. 
Jabatan pelayanan adalah pemberian Allah, bukanlah pemenuhan nafsu yang dibalut dengan ayat suci untuk memperolehnya. 
Dalam kepemimpinan Gereja masa kini, banyak para pemimpin Kristen yang gagal dan jatuh dalam perebutan jabatan; bahkan banyak jabatan pelayanan yang diincar untuk menjadi aktualisasi diri, sehingga terjadilah menghalalkan segala cara dalam memperolehnya. 
Saudara saudari, Jabatan, baik di dalam pelayanan maupun dalam karier, semuanya adalah pemberian Allah. Tak perlulah kita saling menjatuhkan atau menyuap, bahkan menjelek jelaskan orang lain agar kita duduk. Jika Tuhan percayakan kepada kita, maka patutlah kita bersyukur. Jika tidak, maka kita harus tetap berlapang dada dan menyelesaikan tugas lain yang Tuhan percayakan menjadi bagian kita.
Perlu kita merenungkan.
Apa yang Tuhan percayakan kepada kita saat ini? 
Sesungguhnya, tak ada yang kebetulan di dalam setiap langkah hidup kita, sebab Allah selalu bekerja dalam setiap aspek kehidupan kita. Bersyukurlah dan tunaikanlah jabatan yang dipercayakan Tuhan kepada mu. Sesuatu hal yang sangat besar yang sering kita tidak sadari adalah pemilihan dan penetapan Allah kepada kita menjadi milikNya lewat baptisan kudus. Jika kita sadari, sebenarnya Allah telah memilih dan menetapkan kita menjadi Umat pilihanNya, karena itu marilah menunaikan tugas kita masing masing, hidup dalam Baptisan Atau panggilan masing masing dan hendaklah harus  menjadi berkat, menjadi saksi, terlebih marilah mempersembahkan hidup sebagai persembahan yang mulia kepada Allah. 
Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. 
Amin 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar