Jumat, 06 September 2024

Pertobatan yang sesungguhnya "Dari yang Jahat menjadi Baik" Kisah Para Rasul 9 : 10 - 19

Selamat pagi. 
Firman Allah
Kisah Para Rasul 9 : 13
Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.
Kisah Para Rasul 9 : 14
Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."
Kisah Para Rasul 9 : 15
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Kisah Para Rasul 9 : 17
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
Kisah Para Rasul 9 : 18
Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.

Saudara saudari, Dalam konteks penganiayaan para pengikut Yesus, Lukas mengisahkan pertobatan seorang penganiaya yang bernama Saulus. Dia adalah salah seorang yang menyetujui pembunuhan Stefanus (8:1a). Bahkan, hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan Yesus (9:1). Berita tentang keberingasan Saulus telah tersiar sampai ke Damsyik sehingga membuat banyak pengikut Kristus ketakutan (13). Dalam hal ini, agenda Saulus pergi ke Damsyik, dengan membawa surat kuasa dari Imam Besar, adalah menangkap para pengikut Yesus dan membawa mereka ke Yerusalem untuk diadili. Namun, di tengah jalan Yesus menemuinya melalui cahaya yang membutakan matanya dan berkata "Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat" (6). Saulus pun melanjutkan perjalanannya ke Damsyik dan tinggal di rumah Yudas (11). Ternyata di Damsyik Yesus punya misi khusus untuk seorang murid-Nya yang bernama Ananias. Tugas Ananias adalah menyampaikan isi hati Tuhan kepada Saulus. Ini tidak mudah baginya karena sepengetahuannya Saulus adalah seorang penganiaya yang beringas (13, 14). Namun, Yesus tetap meminta Ananias pergi karena Ia telah menetapkan Saulus sebagai alat pilihan-Nya untuk memberitakan nama-Nya kepada bangsa-bangsa lain, raja-raja, dan orang-orang Israel. Ananias pun pergi dan menumpangkan tangan atas Saulus agar ia dapat melihat kembali (15-18).

Saudara saudari, Ananias bukanlah orang besar, namun tindakannya menggambarkan ketaatan yang besar dan kesediaan terlibat dalam misi Allah. Keterlibatan dalam misi Allah seharusnya lahir dari keyakinan akan suara Allah yang memanggil. Oleh karena itu, sebenarnya tak satu pun kita manusia yang dapat menghindar dari Allah
 Jikalau Allah sudah berkehendak untuk kita, hendaklah syukuri dan pergunakanlah waktu yang ada untuk melakukan kebaikan. Dan jika saat ini kita telah di pilih dan di tetapkan menjadi milik Allah lewat Baptisan dan Iman yang di tanamkan dalam hati kita maka mari berlomba lomba untuk menunjukkan kualitas pertobatan seperti Rasul Paulus yang telah meberitakan kabar Injil keselamatan kepada setiap bangsa, termasuk kita saat ini. Tetaplah berjuang di dalam iman dan harus terlibat dalam misi Allah. Besar atau kecil pun misi yang dapat kita lakukan itu bukanlah menjadi masalah yang paling utama adalah ketaatan kita kepada Allah.

Kiranya Kasih Setia Allah Bapa, Anak dan Roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Jangan Murtad - Murtad menantikan Neraka - Ibrani 3 : 12 - 19

Salam Minggu 😊😊😊 Firman Tuhan Untuk Kita.  Ibrani 3 : 12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdap...

what about theologi luther ?