Selasa, 26 Maret 2024

Filipi 2 : 5 – 11 Bahan Jamita Patangiangan GKLI

 

Filipi 2 : 5 – 11


   Surat Filipi di tuliskan oleh Rasul Paulus yang di tujukan kepada Jemaat di Pilipi dan seluruh Umat Kristen, di tuliskan pada tahun 61 sesudah masehi.

   Dengan tujuan penulis : Agar orang Kristen di Filipi bahkan seluruh dunia mengerti pentingnya pemeliharaan terhadap persekutuan dan kesatuan dengan Kristus sebagai Tuhan dan RajaNya, sehingga Injil dapat di sebarluaskan.

Filipi 2 : 5 – 11

Pendahuluan : Dalam penyampaian Rasul Paulus jika kita perhatikan dalam pasal yang pertama jelas bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus hendaknya menyatakan atau membuktikan dalam hidupnya buah dari Iman itu melalui sikap dan perbuatan. Sama halnya dengan yang di sampaikan oleh (Yakobus 2:26). Oleh sebab itu rasul Paulus telah memperhatikan bahwa hidup orang kristen pada saat itu tidak sesuai dengan Iman yang benar, bahkan saat ini pun jika di perhatikan dalam kalangan Kristen masa kini sudah sekian banyak orang yang telah menjadi Kristen tapi bukan jaminan bahwa semua orang Kristen sudah benar hidup di dalam karya Penebusan oleh kristus Yesus. Oleh sebab itu melalui renungan ini Thema Khotbah kita menyampaikan agar :

Thema :  Hiduplah di dalam Iman yang benar (Mangolu di bagasan Haporseaon na sintong)

1.     Bagaimanakah Hidup di dalam Iman yang benar itu ?.

     Dalam pengakuan Gereja Lutheran di jelaskan bahwa manusia tidak akan pernah bisa percaya kepada Allah Tritunggal akan Yesus Kristus jikalau berlandaskan oleh Fikiran dan filsafat, namun Roh Kuduslah yang memimpin dan menuntun manusia untuk memahami kebenaran akan Allah Tritunggal. Oleh sebab itu berbicara tentang kebenaran ada dua hal kebenaran yaitu yang benar menurut dunia dan benar menurut Allah. Apa yang benar di mata Dunia belum tentu benar di mata Allah tetapi apa yang benar sesuai dengan kehendak Allah sudah pasti itu adalah kebenaran yang sesungguhnya. Hikmat dunia sangat berbeda dengan Hikmat Allah(1 kor.2:6-16).

     Karna itu kita harus mengerti bahwa Iman yang benar sumbernya itu adalah hanya Allah. Tanpa tuntunan Roh Kudus manusia tidak akan dapat membangun Iman yang benar, Roh Kudus lah yang membangun Iman di dalam diri kita melalui hubungan yang baik dengan Allah, pendengaran akan Firman Allah dan Doa doa seruan kepada Allah.

  

Lalu bagaimanakah jika di katakan Hidup di dalam Iman yang benar ?.

Iman yang benar itu dasarnya adalah Allah. Dalam prikop ini Rasul paulus menyatakan kepada Jemaat di Pilipi agar mereka yang telah percaya benar benar menghidupi apa yang mereka percayai. Orang yang percaya kepada Kristus haruslah berkarakter yang sama dengan Kistus Yesus. Kristus adalah kepenuhan Kasih yang sempurna, sebab dalam ayat pertama di sampaikan, di dalam Kristus ada nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan. Kita tau bahwa Rasul Paulus mengatakan “namun aku hidup bukan lagi aku sendiri yang hidup” (Gal. 2:20). Artinya segala Bentuk kasih yang bersumber dari Kristus itu bukan lah kehendak kita, namun karna Kristus sudah hidup dalam diri kita maka segala bentuk kasih itu hendaknya adalah buah dari pada hidup “Karakter” kita. Melalui hal ini dapat di simpulkan bukan suatu kepastian bahwa jika saudara memiliki status orang Kristen sudah menjadi jaminan orang yang hidup di dalam iman yang benar. Karna itu perlu kita pertanyakan diri kita. dimanakah posisi kita ?, apakah masuk dalam hidup orang yang beriman dengan benar ?, atau masih mau masuk ke dalam hal tersebut ?, atau sebaliknya hidup di dalam kebenaran atau keinginan dunia ?. Sesungguhnya Baptisan Kudus sudah menjadikan kita masuk menjadi orang yang di benarkan dari dosa Warisan, simul iustus et peccator, yang berarti kita sudah di ampuni atau di benarkan namun kita tetap berdosa, akar dosa itu akan tetap ada, itu sebabnya jika kita tidak memberi diri untuk di terangi oleh sabdaNya maka Dosa itu akan kembali merambat bahkan berakar dengar kuat sehingga kita tidak hidup di dalam baptisan kudus.

      Hidup benar sesuai dengan keinginan dunia menurut dunia ini itu boleh benar saja, namun kita sebagai orang yang sudah di benarkan oleh Kristus Yesus, telah masuk ke dalam Baptisan KudusNya maka hendaklah kiranya ketika engkau memberikan dirimu menjadi orang Kristen yan sesungguhnya  jadilah orang kristen yang berkarakter benar sesuai dengan Iman yang benar, bukan hanya Kristen secara simbolitas.

     Dalam hal ini hidup benar menurut Allah itu adalah suatu kefokusan diri melalui tuntunan Roh kudus agar benar benar menjadi orang Kristen sejati, dalam artian Mengosongkan diri dan memfokuskan diri untuk keinginan dan kehendak Allah secara penuh sebagaimana Kristus sendiri telah mengosongkan diri dan menjadi manusia hanya untuk monolong manusia dari kutukan dosa. Karna itu nyatakanlah dirimu melalui perbuatan oleh tuntutan Iman, sehingga terciptalah kesempurnaan Iman yaitu Sehati, sepikir, satu kasih, satu tujuan, dan tidak mencari kepentingan sendiri bahkan menghilangkan segala bentuk hal yang akhirnya sia sia. Kalau itu benar benar tercipta, maka tidak akan ada perselisihan yang tidak berakhir atau berlarut larut dalam keluarga atau organisasi, tidak akan ada orang yang susah untuk berbagi berkat “Sigotil monis” pelit, tidak akan ada orang yang membenci saudarnya hanya karna hal hal duniawi, seperti warisan, parbalokan dan pembagian hal hal lainnya. Iman yang benar akan menuntun kita untuk menciptakan kebersamaan dalam mencapai tujuan yang sama oleh kehendak Allah khususnya dalam mengabarkan Kabar keselamatan.

2.     Agar kita memiliki Karakter yang sama seperti Yesus Kristus (Asa songon parrohaonn ni Kristus Jesus)

Kehadiran Yesus Kristus ke dunia menjadi manusia yang seutuhnya selama 33 tahun adalah suatu bentuk cara Allah menunjukkan karakterNya oleh diri Yesus Kristus. Dalam kematian Yesus Kristus sesunguhnya bagi setiap orang yang percaya itu menjadi suatu jalan bagi kita manusia berdosa menjadi satu di dalam Allah oleh Iman yang benar. Darah dan daging Kristus yang tercurah di bukit golgota menghapusakan dosa kita dan menyatukan kita dengan Allah. Sesunggunya setiap orang yang sudah percaya, menerima Baptisan Kudus dan menerima Perjamuan Kudus. Itu adalah suatu alat Allah yang mempersatukan kita dengan Allah secara Roh. Oleh sebab itu lah rasul paulus mengingatkan dengan Tegas agar setiap orang kristen di Filipi benar benar menghidupi Iman yang mereka percayai. Iman yang benar akan membuahkan buah yang sehat buah yang baik sesuai dengan kehendak Allah (Gal. 5:22-23). Karna itu jangan lah kita mengatakan kita orang beriman jika kita tidak hidup sesuai dengan kehendak Allah. Karna Iman tanpa perbuatan adalah mati, dan dari Buahnya Pohon dapat kita kenal yang artinya Karakter kita sebagai orang kristen yang benar akan menunjukkan apakah kita sudah benar hidup sesuai dengan Iman yang benar ?.

Dan satu hal yang perlu di ingat, selagi manusia hidup di dunia dan belajar untuk hidup di dalam Iman yang benar maka Iblis tidak akan pernah berhenti mengganggu manusia agar menjauhkan diri dari Allah. Namun bagaimana pun caranya jikalau Iman itu sungguh sungguh maka tidak akan ada kesempatan bagi Iblis, karna Kuasa Iblis di kalahkan oleh kebangkitan Kristus Yesus, yang berarti karakter orang yang hidup di dalam Iman yang benar (yang beroleh penebusan oleh kematian Kristus Yesus) harus menyadari bahwa segala sesuatu nya itu bukan lah lagi dari dirinya sendiri dan bukan semata mata hanya untuk kepentingan diri sendiri, melainkan dari Allah sumber kebenaran hidup. Kalau itu kita sadari maka kita haruslah akan selalu merendahkan hati di hadapan Allah, hal itu sama dengan kematian Kristus Yesus, Kebangkitan Yesus Kristus menunjukkan bahwa kuasa maut atau kuasa Iblis telah di kalahkan oleh Allah. Sebab itu tidak ada yang perlu di takutkan dan di ragukan lagi tetapi nyatakanlah karaktermu dengan penuh kerendahan hati sebagai orang tebusan Allah, berlutut dan bertekuklah di hadapan Allah sang sumber pembenaran, sehingga di hadapan siapa pun kita akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan kita bagi Dialah kemuliaan dan segala pujian. Terpujilah Allah. Amin                                                                                                       (Pdt. Ardianus Situmorang S.Th)

Surga Adalah Anugerah Allah - JUSTIFICATION BY FAITH

Selamat pagi....
 

1 Korintus 15 : 2-4,12-14
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?, Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.

Pengakuan Iman Kristen
Bagian Kedua
Penebusan
Aku percaya kepada Yesus Kristus, putera_Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari roh kudus, dilahirkan oleh perawan maria, yang menderita sengsara pada pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan. Yang turun ke tempat penantian, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa. Dari situ ia akan datang, mengadili orang hidup dan mati.
Apa Artinya : aku percaya bahwa Yesus Kristus, yang sungguh sungguh Allah yang berasal dari Allah Bapa sejak kekal, dan sungguh sungguh manusia yang di lahirkan oleh perawan Maria, adalah Tuhanku, yang telah menebusku manusia yang tersesat dan terhukum, yang telah melunasi dan merebutku dari segala Dosa, dari maut, dan dari kuasa setan, bukan dengan Emas maupun perak, tetapi dengan kekuasaan darah_Nya yang Mulia, dan dengan penderitaan dan kematian_Nya tanpa dosa, sehingga aku bisa memjadi milik_Nya dan hidup mengikuti_Nya dalam kerajaan_Nya dan melayani_Nya dalam kebenaran, kemurnian, dan berkat abadi, berkat kebangkitan-Nya dari maut, hidup dan meraja sepanjang segala masa, ini sungguh sungguh benar.

Saudara/i percayalah bahwa jalan menuju keselamatan "kehidupan kekal" Hanya ada satu jalan yaitu melalui Yesus Kristus (Yoh.3:16) hanya melalui kematian Yesus Kristus saja, oleh sebab itu percaya lah akan kematian Kristus bahwa kematian Yesus Kristus itu Puncaknya adalah Penyelamatan orang percaya dari lautan dosa "kematian kekal".
Luther say : Justification By Faith - Manusia dibenarkan di hadapan Allah hanya oleh karna melalui Iman. Iman yang seperti apa ?. 
Tentu itu adalah Iman yang benar benar secara total percaya akan Allah Tritunggal yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Yesus Kristus telas menebus kita dari dosa kekekalan (maut) sebab itu puncak dari kematian Yesus Kristus itu adalah penebusan "pengampunan dosa akan manusia" Di dalam pengampunan dosa ada keselamatan. Kiranya dalam minggu minggu memasuki Jumat Agung mari kita agar setiap saat mengingat bahwa Kristus mati adalah karna Dosa kita. Allah sendiri yang menempatkan kita di kekekalan melalui kematian Yesus Kristus. Sebab itu kita harus sadar bahwa dosa kita di tebus bukan dengan Perak dan uang atau apa pun jenis harta dunia ini melainkan hanya melalui darah dan daging Kristus yang tersalib, hendaklah Kita semua merendahkan hati di hadapan Allah "hidup di dalam penebusan". Orang yang sudah di tebus akan menjadi seperti Kristus hidup di dalam kekudusan, melakukan Hukum Allah, manusia dibenarkan bukan karna perbuatan baik, bukan karna melakukan Hukum Taurat tetapi di benarkan hanya oleh karna Iman, orang yang sudah beroleh Anugrah atau pembenaran harus menghidupi Hukum Allah hidup di dalam tuntunan Hukum Taurat. 

Kiranya kasih setia Allah Tritunggal menjaga dan memelihara kita di hari ini... ..

Apa Hubungan Palmarum dengan Rabu Abu ?. What About Minggu Palma & Ash Wednesday ?.


Apakah itu minggu Palmarum dan apa kaitannya dengan Rabu Abu ? 

Sesungguhnya Seluruh Gereja yang menganut Ajaran Doktrin Lutheran di Asia Haruslah Berkaca dgn Gereja Roma Katolik "bukan berarti menjadi sama". Jikalau kita kembali belajar sejarah, Pada Awalnya Martin Luther "Tidak pernah berpikiran/Bercita cita untuk mendirikan Gereja Baru di luar Katolik". Namun dia hanya ingin meluruskan Doktrin Keselamatan, Praktis Indulgensi penghapusan dosa dan praktik praktik lainnya yang di lakukan oleh Katolik Roma. 

Jika merujuk dari motivasi Luther tersebut, seharusnya tidak ada Gereja Protestan jikalau Luther tidak di katakan bidat. Namun karna dari kalangan Paus tidak Terima dengan pernyataan ke 95 dalil, terlebih ketika Martin Luther menentang Ketidak bersalahan Paus, maka beliau di usir dan di Keluarkan dari Forum Katolik Roma. Sehingga lahirlah Gereja Protestan (Reformasi) karna ketidak puasan Reformasi lahirlah Anglikan dan Calvinis, karna ketidak pusan dari ketiga Gerakan tersebut lahirlah Pentakosta, dengan ketidak puasan di ajaran Pentakosta lahirlah Gerakan Pentakosta (Roh Kudus/Bahasa Roh). Oleh sebab itu Sebenarnya Gereja Lutheran pada masa kini perlu berbenah diri baik dalam Pemahaman akan segala Doktrin, baik Doktrin Liturgi Gerejawi, Doktrin Doktrin keselamatan dan Doktrin paham lainnya. 

Berhubung dengan itu GKLI juga sebagai Gereja Lutheran di Indonesia, bahkan yang satu satunya Gereja menyandangkan nama Luther perlu semakin memperbaharui diri dan memperlengkapi segala bentuk ajaran sehingga benar sesuai dengan Paham doktrin Lutheran yang di ambil dari kitab PL dan PB. 

Siklus Liturgi Gerejawi. 
Dalam Beberapa tahun akhir ini GKLI telah berkelanjutan melakukan Perayaan Ibadah Rabu Abu, penyematan Debu dengan tanda salip di dahi. Mengingatkan kita yang di ambil dari debu dan harus kembali ke Debu. Sampai saat ini belum jelas dan belum ada keputusan yang pasti Debu apakah yang di Gunakan pada saat perayaan Rabu Abu ?. 
Bahkan dalam pelaksanaan Rabu Abu masih ada yang tidak menggunakan penyematan Debu ke dahi. Lantaskah hal tersebut kita katakan Rabu Abu jika tanpa penyematan Debu ?, sesungguhnya itu hanya penggunaaan nama saja dan dalam praktiknya bukanlah Rabu Abu, hal itu adalah hanya Ibadah biasa saja dengan menggunakan nama Rabu abu. Hal ini perlu di kaji dan di putuskan menjadi suatu perayaan yang mutlak di lakukan karna itu adalah bagian dari tahapan Kalender Gerejawi khususnya dalam memasuki minggu minggu peringatan akan kematian Kristus. 

Minggu Palmarum, Pada saat ini di kalangan Gereja Lutheran asia sudah banyak merayakan minggu Palmarum. Namun sesunggugnya jika di lihat dan di kaji secara praktis itu adalah hanya minggu biasa saja dikarenakan sampai saat ini belum ada sesuatu hal praktis (nyata) menunjukkan bahwa sesungguhnya itu adalah minggu Palmarum (daun Palem). Oleh sebab itu GKLI Juga sebenarnya sebagai Gereja Lutheran harusnya sudah membenahi diri, Kalau di dalam kalender Gerejawi kita ada minggu Palmarum, harusnya meja Altar sebagai tempat kehadiran Allah dalam Ibadah haruslah di hiasi dengan Daun Palem dan hendaklah semua jemaat harus membawa daun palma (sejenis) mengingat Palmarum itu adalah Daun palem yang di berikan di jalan untuk menyambut Yesus Kristus masuk ke Yerusalam untuk memulai penderitaan_Nya. Oleh sebab itu jika kita merayakan minggu Palmarum tanpa daun palma maka itu sama halnya dengan minggu biasa saja. Dan secara nyata Gereja hanya menjalankan Siklus Perputaran Kalender Gerejawi tanpa Praktisi di dalam Gereja. 

Jika di perhatikan dari Sejarah bahkan Bagi kalangan Katolik masih kini, mereka sungguh sungguh melakukan ibadah Palmarum dan melakukan Ekaristi. Bagi Katolik sesungguhnya dalam Ibadah minggu palmarum semua Jemaat membawa daun palma bahkan ada yang mempraktikkan daun palma di berikan di meja Altar atau pada saat prosesi pastor memasuki rumah Ibadah semua Jemaat memegang dan mengangkat daun palma.
 Sesuai budaya dan ajaran Katolik daun palma ini tidak di buang, namun semuanya akan di kumpulkan dalam satu tempat. Daun palma ini akan di simpan hingga berganti tahun sampai memasuki Ibadah Rabu Abu. Jadi Abu yang digunakan dalam perayaan Rabu Abu adalah Abu dari daun palma yang telah membusuk atau Abu dari bekas pembakaran daun palma. Sesungguhnya itu adalah suatu ciri khas dan budaya yang baik, sebagaimana Gereja dapat mempergunakan apa yang telah di kuduskan dalam minggu palma (hasil pembakaran daun palma) jadi tidak sembarangan mempergunakan debu. Dengan pengertian logis "masih lebih layak Debu daun palma dari pada debu yang di ambil dari sembarangan tempat atau debu yang sudah tercemar atau di pijak pihak orang".

Namun saya berpikir dan prinsip semuanya akan kembali kepada kebenaran kalau semua sudah sepaham dan Semuanya itu adalah proses yang menuntun kepada pendewasaan dalam segala pemahaman yang benar. Karna itu perlu di ingat suatu Gereja yang benar adalah "Ecclesia reformata semper reformanda" atau Gereja Reformasi yang terus membaharui diri . 
Tuhan memberkati๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™

Pdt. Ardianus Situmorang S. Th

Senin, 25 Maret 2024

Mari Mengampuni // KOLOSE 3 : 8 - 13 - Renungan pagi Luther

Selamat pagi ๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป๐Ÿ™๐Ÿป... 
Kolose 3 : 8 - 13
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Doa Bapa kami
Dan ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. 
Apa artinya : kita memohon melalui doa ini supaya Bapa kita yang di surga tidak memandang dosa dosa kita atau menolak doa  kita karna dosa dosa tersebut. Kita tidak hanya tidak pantas atas hal hal yang kita  mohon tetapi kita pun tidak pantas menerimanya. Namun demikian, kita memohon agar Ia memberi kita segala hal berkat rahmat, sebab kita berdosa setiap hari, sehingga tidak pantas menerima apa pun selain hukuman. Maka dari itu, kita pun dengan tulus hati akan mengampuni orang lain dan dengan suka cita melakukan kebaikan bagi orang yang bersalah kepada kita. 


Kiranya kasih setia Allah Tritunggal memelihara dan menolong kita melalui hari ini dengan baik ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Minggu, 24 Maret 2024

Renungan Luther - Kolose 2 : 6 - 9

Selamat Pagi Amang Inang.......


Kolose 2 : 6 - 9
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,

Pasal Pasal tentang Iman 
Pasal XII. (Pertobatan) 
Dikalangan kita Lutheran juga di ajarkan bahwa jika mereka berbuat dosa setelah di baptis, bertobat, gereja tidak boleh menolak pengampunan dosa baginya. Sesungguhnya pertobatan sejati tidak lain dari pada penyesalan dan duka cita yang dalam, atau rasa ngeri oleh Karna dosa, dan pada saat yang sama percaya akan Injil dan pengampunan dosa. Maka iman akan menghibur serta mendamaikan hati. Lalu hidup pun mesti harus di perbaharui dan dosa di tinggalkan sebab kedua hal inilah yang harus menjadi buah buah pertobatan, seperti yang dikatakan Yohanes "Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan". Dalam hal ini kami menolak mereka yang menjadi orang orang saleh, tidak dapat jatuh lagi. Di pihak ini, terkutuklah kaum novatikan yang menolak pengampunan dosa bagi orang yang berbuat dosa setelah Baptisan. Kami juga menolak merek yang mengajarkan bahwa pengampunan dosa tidak di peroleh melalui Iman, tetapi dengan menebus dosa dosa sendiri. 


Selamat memulai aktivitas amang inang. Kiranya Damai sejahtera Allah kita. Memelihara dan menjaga kita dalam satu hari ini... ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

Matius 21 : 1 - 11

Selamat pagi jala selamat hari minggu Palmarum ma di hita saluhutna Amang Inang. 
Mateus 21:5, 7-9
 "Paboa hamu ma tu boru Sion: Ida ma, na ro ma Rajami manopot ho, na lambok do rohana; halode do hundulanna dohot anak ni halode boban. "
Diboan nasida ma halode i dohot anakna, diampehon ma ulosnasida tu ginjangna, laos dipahundul ma Jesus tu atasna i.
Deba sian natorop i pahembangkon ulosnasida tu dalan i, na deba nari manalliki angka ranting ni hau jadi dipanserakkon tusi.
Alai sude natorop i, angka na di jolona nang na mangihut sian pudi pe, mangolopolophon: Hosianna di Anak ni raja Daud! Penasaran ma na ro marhitehite Goar ni Tuhan i! Hosianna ma di ginjang!


Pengakuan Iman 
Bagian Kedua
Penebusan
Aku percaya kepada Yesus Kristus, putera_Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari roh kudus, dilahirkan oleh perawan maria, yang menderita sengsara pada pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan. Yang turun ke tempat penantian, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa. Dari situ ia akan datang, mengadili orang hidup dan mati. 
Apa Artinya : aku percaya bahwa Yesus Kristus, yang sungguh sungguh Allah yang berasal dari Allah Bapa sejak kekal, dan sungguh sungguh manusia yang di lahirkan oleh perawan Maria, adalah Tuhanku, yang telah menebusku manusia yang tersesat dan terhukum, yang telah melunasi dan merebutku dari segala Dosa, dari maut, dan dari kuasa setan, bukan dengan Emas maupun perak, tetapi dengan kekuasaan darah_Nya yang Mulia, dan dengan penderitaan dan kematian_Nya tanpa dosa, sehingga aku bisa menjadi milik_Nya dan hidup mengikuti_Nya dalam kerajaan_Nya dan melayani_Nya dalam kebenaran, kemurnian, dan berkat abadi, berkat kebangkitan-Nya dari maut, hidup dan meraja sepanjang segala masa, ini sungguh sungguh benar. 

Unang lupa hita amang inang sadari on di jou Tuhan Debata do asa ro hita tu bagas joro Nabadia i, asa tajalo Hata ni Debata nang songoni Hasesaan ni Dosanta. 
Di pasu pasu Tuhan Debata na Hita saluhutna...

Jumat, 22 Maret 2024

1 Tesalonika 4 : 1'3,4,6 - Renungan Luther

Selamat Pagi dan selamat berakhir pekan...



 1 Tesalonika 4 : 1,3,4,6

Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

Hukum Tuhan. 
Hukum 1. ๐‰๐š๐ง๐ ๐š๐ง ๐š๐๐š ๐ฉ๐š๐๐š๐ฆ๐ฎ ๐š๐ฅ๐ฅ๐š๐ก ๐ฅ๐š๐ข๐ง ๐๐ข ๐ก๐š๐๐š๐ฉ๐š๐ง_๐Š๐ฎ
Apa Artinya : kita harus takut, cinta, dan percaya pada Allah melebihi segala sesuatu. 

Hukum ke 10. Jangan mengingini istri sesamamu atau hambanya laki laki atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang di punyai sesamamu. 
Apa Artinya : kita harus takut dan cinta pada Allah sehingga tidak memikat atau merebut istri sesama kita, karyawan karyawati, atau binatang peliharaan yang, atau menghasut mereka melawannya, melainkan mendorong mereka untuk tetap tinggal dan mengerjakan tugas kewajiban mereka. 

Kiranya Allah Tritunggal memelihara dan Menuntun kita untuk mengakhiri pekan ini dengan Baik. 
Allah beserta kita ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

theologi Lutheran

Acara Ibadah pemuda/i lutheran minggu XX setelah Trinitatis

  ACARA IBADAH REMAJA & PEMUDA/I GKLI Sabtu, 01 November 2025 1.       Bernyanyi dari Kidung Jemaat No. 15 : 1 – 3 (...

what about theologi luther ?