Rabu, 17 Juli 2024

yang di ciptakan jangan protes dengan pencipta Roma 9 : 20 - 33

Selamat pagi.. 

Firman Allah untuk kita hari ini. 
Roma 9 : 20
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Roma 9 : 21
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

Saudara saudari yang terkasih, kita adalah ciptaan Allah yang paling mulia, Allah yang membentuk kita segambar dan serupa dengan Allah. Sungguh kita tidak dapat memprotes apa yang terjadi pada kita sekarang kepada sang pencipta atau Allah. Namun hendaklah kita mensyukurinya. 
Segala sesuatu yang terjadi pada saat ini, baik susah maupun bahagia, tetaplah bersyukur kepada Allah. Allah tidak pernah mendatangkan yang buruk kepada kita, dan Allah tidak pernah merencanakan yang tidak baik terhadap kita. 

Sama halnya, dengan kata lain mana ada periuk atau belanga kurang puas dengan apa yang diputuskan dan dibuat oleh Sang tukang periuk? 
Dari tanah liat yang sama, tukang bisa saja dan berhak menciptakan sesuatu yang mulia atau yang kurang mulia. Tapi lihatlah tukang periuk berhak membuat periuk kecil atau besar. Oleh karena itu sungguh sangat mulia jikalau Allah menciptakan kita segambar dan serupa dengan dirinya, itu berarti kita harus menyerupai Allah baik dari karakter, pola pikir, dan khususnya kesetiaan. 

Kalau bangsa yang sudah dipilih untuk mendapatkan kemuliaan namun tetap mengeraskan hati, janganlah heran kalau yang tadinya bukan umat malah malah diberi peluang untuk dijadikan umat-Nya. Dengan mengutip nubuat Hosea dan Yesaya, Paulus hendak mengingatkan warga jemaat di Roma bahwa yang bukan umat Allah diangkat menjadi umat-Nya, tetapi orang Israel malah hanya sedikit yang diselamatkan. Dan kalau yang asli saja dapat dibuang, apalagi kita?

Kita selamat bukan karena kita layak atau Selamat pagi Amang Inang.... 

Firman Allah untuk kita hari ini. 
Roma 9 : 20
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Roma 9 : 21
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

Saudara saudari yang terkasih, kita adalah ciptaan Allah yang paling mulia, Allah yang membentuk kita segambar dan serupa dengan Allah. Sungguh kita tidak dapat memprotes apa yang terjadi pada kita sekarang kepada sang pencipta atau Allah. Namun hendaklah kita mensyukurinya. 
Segala sesuatu yang terjadi pada saat ini, baik susah maupun bahagia, tetaplah bersyukur kepada Allah. Allah tidak pernah mendatangkan yang buruk kepada kita, dan Allah tidak pernah merencanakan yang tidak baik terhadap kita. 

Sama halnya, dengan kata lain mana ada periuk atau belanga kurang puas dengan apa yang diputuskan dan dibuat oleh Sang tukang periuk? 
Dari tanah liat yang sama, tukang bisa saja dan berhak menciptakan sesuatu yang mulia atau yang kurang mulia. Tapi lihatlah tukang periuk berhak membuat periuk kecil atau besar. Oleh karena itu sungguh sangat mulia jikalau Allah menciptakan kita segambar dan serupa dengan dirinya, itu berarti kita harus menyerupai Allah baik dari karakter, pola pikir, dan khususnya kesetiaan. 

Kalau bangsa yang sudah dipilih untuk mendapatkan kemuliaan namun tetap mengeraskan hati, janganlah heran kalau yang tadinya bukan umat malah malah diberi peluang untuk dijadikan umat-Nya. Dengan mengutip nubuat Hosea dan Yesaya, Paulus hendak mengingatkan warga jemaat di Roma bahwa yang bukan umat Allah diangkat menjadi umat-Nya, tetapi orang Israel malah hanya sedikit yang diselamatkan. Dan kalau yang asli saja dapat dibuang, apalagi kita?

Kita selamat bukan karena kita layak atau memiliki hak diselamatkan, tetapi keselamatan itu semata-mata anugerah Allah. Panggilan kita saat ini adalah memelihara keselamatan yang telah kita terima. Sebab, mengabaikan keselamatan itu adalah sama hal nya dengan kita yang mengambil keputusan untuk masuk neraka. 
Oleh karena itu, mari semua mensyukuri Anugerah Allah. Tidak ada yang dapat kita protes kepada Allah, cukup syukuri dan kita nikmati dan tetap setia kepada Allah. Sebab Allah selalu merencanakan yang baik bagi kita


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua hak diselamatkan, tetapi keselamatan itu semata-mata anugerah Allah. Panggilan kita saat ini adalah memelihara keselamatan yang telah kita terima. Sebab, mengabaikan keselamatan itu adalah sama hal nya dengan kita yang mengambil keputusan untuk masuk neraka. 
Oleh karena itu, mari semua mensyukuri Anugerah Allah. Tidak ada yang dapat kita protes kepada Allah, cukup syukuri dan kita nikmati dan tetap setia kepada Allah. Sebab Allah selalu merencanakan yang baik bagi kita


Kiranya kasih setia Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus memelihara kita semua

Tidak ada komentar:

theologi Lutheran

Hidup di dalam Doa yang benar - Mazmur 20

Selamat pagi.  Firman Tuhan untuk kita.  Mazmur 20 : 6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diura...

what about theologi luther ?