Firman Tuhan untuk kita
Pengkhotbah 7 : 1
Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
Pengkhotbah 7 : 2
Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
Pengkhotbah 7 : 3
Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega.
Pengkhotbah 7 : 4
Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.
Pengkhotbah 7 : 20
Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!
Saudara saudari, peng Amsal berkata "Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan Hikmat". Hikmat yang benar tidak tumbuh begitu saja dari pengetahuan manusia ataupun dari pembelajaran ilmu pengetahuan. Melainkan, hikmat yang benar hanya muncul dari pengenalan secara pribadi antara manusia dengan Tuhan. Dalam kitab Pengkhotbah siapa saja yang memiliki hikmat yang benar ini diibaratkan seperti memperoleh harta warisan yang akan menjamin masa depannya (ayat 11). Manfaat hikmat yang benar menurut nas ini adalah : memampukan kita untuk mengerti persoalan kehidupan (ayat 10,12b), dan memberikan kita kesanggupan bagaikan kekuatan sepuluh penguasa kota (ayat 19). Meskipun demikian kita perlu belajar membedakan antara hikmat yang benar dan hikmat yang salah. Hikmat yang salah menyebabkan pemiliknya bersandiwara dalam kehidupannya sehari-hari dan bertindak berlebihan dalam menangani suatu persoalan seolah-olah ia adalah seorang yang bijaksana. Akan tetapi segala perbuatannya itu justru menghasilkan kemalangan baginya dan bagi orang lain (ayat 15-17).
Hikmat manusia sungguh terbatas. Hikmat sangatlah begitu penting dalam hidup sehari-hari kita. Oleh itu, sungguh wajar bila orang ingin memilikinya, karna itu bila saudara ingin menjadi orang yang berhikmat datanglah dan bersandarlah kepada Allah sumber Hikmat yang benar. Duni ini memang bisa memberi hikmat, namun itu adalah hikmat duniawi yang bersifat dunia dan tidak kekal. Oleh karena itu jangan bergantung hanya kepada hikmat manusia saja sebab sifatnya terbatas dan relatif seperti uang. Orang bodoh tanpa hikmat bisa kaya, sebaliknya orang berhikmat bisa juga miskin.
Pepatah mengatakan "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang" Artinya demikianlah setiap orang yang meninggal selalu akan meninggalkan hal-hal yang baik maupun yang buruk. Namun satu hal yang sangat di sayangkan orang-orang lebih banyak meninggalkan hal-hal yang buruk. Demi mendapatkan harta dan kekuasaan, mereka rela melakukan segala cara.
Pengkhotbah juga mengingatkan bahwa nama yang harum lebih baik daripada minyak yang mahal (1). Minyak merupakan komoditas yang sangat mahal pada zaman kuno, tetapi bagi Pengkhotbah, nama yang harum lebih baik. Jika kita memiliki nama yang harum, maka pada hari kematian, apa yang kita tinggalkan adalah keharuman yang melebihi minyak yang mahal.
Oleh karena itu, berkaitan dengan hal ini, Pengkhotbah juga mengatakan bahwa pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta (2). Karena, di rumah duka kita dapat melihat kesudahan seseorang yang kita kasihi, yang telah menjalankan hidup dengan baik, dan pergi dengan meninggalkan kebaikan. Kedukaan memang mengingatkan kita akan kefanaan hidup dan tentu akan mendatangkan hikmat yang benar. Bersenang-senang tanpa mau merenungkan kesedihan sesungguhnya juga akan membuat kita menjadi bodoh dan menghalangi pencarian kita akan hikmat.
Melalui renungan harian Luther hari ini, Pengkhotbah juga mengajarkan kita untuk hidup dengan memikirkan bagaimana kita dapat menyelesaikan perjuangan hidup dengan baik. Pada akhirnya Tuhan akan memanggil kita dan ada juga yang diubahkan pada saat kedatanganNya. Pertanyaannya, warisan seperti apa yang kita tinggalkan? Jangan mencari hikmat di tengah dunia, karena semua orang sesungguhnya hidup dalam dosa dan kejahatan. Carilah hikmat dalam Kerajaan Allah! Berbahagialah jika kita hidup di dalam hikmat Allah karena hidup kita akan terpelihara, dan kita akan menjadi kaya di dalam iman dan kuat dalam setiap proses. Kita perlu berhikmat dalam menjalani hidup. Karena itu Hiduplah di dalam Hikmat yang dari Tuhan, agar kelak engkau akan meninggalkan nama yang harum oleh hikmat yang benar, sebab hal itu memuliakan Allah. Dengan memuliakan Allah dan mengasihi sesama, kita dapat memberi teladan yang baik bagi generasi yang baik secara iman.
Kiranya kasih setia Allah Bapa anak dan roh kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar