Firman Tuhan untuk kita.
Ibrani 7 : 26
Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Ibrani 7 : 27
yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Ibrani 7 : 28
Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
Saudara saudari, kita tahu bahwa jabatan Yesus Kristus ada 3, yaitu Sebagai Imam, sebagai nabi dan sebagai raja. Dalam renungan kita hari ini, rasul Paulus kembali menuntaskan uraiannya mengenai keunggulan imamat Yesus dari imamat Lewi. Imamat Yesus sungguh sangat sempurna dan menyelesaikan apa yang tidak dapat diselesaikan oleh manusia melalui imamat Lewi. Dalam sistem Hukum Taurat, jabatan imam diturunkan dari ayah ke anak laki-laki keturunan Lewi. Oleh karena para imam itu manusia fana maka jabatan imam itu harus terus-menerus diganti. Akibatnya imamat Lewi tidak pernah bisa menjadi jaminan yang bersifat permanen. Tuhan Yesus adalah Imam berdasarkan penetapan Allah Bapa secara langsung (ayat 21) sehingga imamat-Nya bersifat permanen, sempurna, dan menjadi jaminan pasti (ayat 22,28). Oleh karena Kristus adalah Anak Allah maka Ia bisa menjadi Imam yang kekal untuk mendamaikan setiap orang yang datang kepada Allah melalui-Nya dengan cara cara sempurna (ayat 25).
Salah satu Kelemahanl imamat Lewi bukan hanya kefanaan para imamnya, tetapi juga keberdosaan mereka. Para imam besar keturunan Harun (Lewi) harus mempersembahkan korban pendamaian bagi diri mereka terlebih dahulu sebelum mereka bisa menjadi juru pendamai setiap umat kepada Allah (ayat 27a). Tuhan Yesus adalah Imam Besar yang tanpa dosa dan cela, sehingga bukan hanya layak melakukan pelayanan pendamaian itu, tetapi juga layak menjadi korban yang kudus yang dipersembahkan kepada Allah Bapa bagi pengampunan dosa (ayat 27b).
Yesus Kristus adalah seorang Imam Besar yang agung dan sempurna; semua imam yang ada sebelumnya dalam Perjanjian Lama tidak mungkin dan tidak akan pernah mencapai kesempurnaan seperti Yesus Kristus. Karena itu tidak dibutuhkan seorang imam lain lagi, selain Yesus Kristus. Mengapa demikian?
1) Yesus adalah Imam menurut peraturan Melkisedek (Mazmur 110:4), yang jauh melebihi kedudukan para imam seperti Abraham, Harun, dan Lewi.
2) Yesus juga adalah Imam sejati yang dipilih bukan berdasarkan silsilah keturunan, tetapi berdasarkan "hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 16,24). Yesus tidak hanya mati melainkan juga bangkit dan tidak akan mati lagi selama-lamanya. Maka Imamat-Nya tidak mungkin berujung pada kesudahan.
3) Yesus membawa suatu perjanjian yang lebih kuat kokoh, permanen, dan yang dijamin keabsahannya oleh sumpah yang telah Allah nyatakan sendiri (ayat 20-22, 28).
4) Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah dan tidak mungkin dilakukan oleh imam lain atau siapa pun juga. Yesus Kristus mempersembahkan diri dan nyawa-Nya sendiri sebagai korban penebus dosa (ayat 27). Yesus Kristus telah menjadi imam dan menjadi persembahan yang harum untuk menyelamatkan kita dari kutukan dosa kekal. ! Hanya Yesus sendirilah Imam yang sempurna.
Saudara saudari, oleh karena itu janganlah pernah kita meragukan apa pun tentang ke Imam an Yesus Kristus. Bagi orang Kristen masa kini, ada bukti kuat bahwa karya pendamaian Kristus tidaklah sia-sia, yaitu hidup baru. Kebangkitan Yesus telah memberikan kita hidup yang baru, lepas dari perbudakan dosa dan beroleh kasih karunia. Keyakinan keselamatan oleh janji firman Tuhan dan suara Roh Kudus yang hadir di hati kita, status kita sebagai anak Allah, dan kepekaan kita terhadap dosa adalah tanda-tanda yang jelas bahwa karya keselamatan Kristus sudah berlaku dalam hidup kita. Oleh itu, Keselamatan kita bukan bergantung kepada ritual agama melainkan kepada Kristus yang tersalib!
Dan hendaklah dalam perjalanan hidup kita selalu datang dengan penuh ucapan syukur karena Allah sebab Ia telah menjadikan kita menjadi pengikut Kristus. Itu semua bukan karena kehebatan kita, tetapi semata-mata anugerah Allah. Kita dilayakkan bukan karena perbuatan. Sebab itu, janganlah kita merusak identitas diri kita sebagai anak-anak Allah. Marilah kita tetap berdoa supaya setiap hari kita semakin menyerupai karakter Kristus.
Kiranya Kasih setia Allah Bapa. Anak dan Roh Kudus memelihara dan menolong kita semua. Amin 🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar